Merahasiakan Amal Baik

✍๐Ÿผ *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*๐Ÿ“ฟ
*GROUP TELAGA SURGA*
๐Ÿ—“ : Jumat, 07 Juli 2017
⏰ : 19.30 wib sd selesai

๐Ÿ“š *" Merahasiakan amal Baik"*
_๐Ÿ‘ฐ๐Ÿป : Ustadzah Tribhuwana_

๐ŸŽค : Sholcan Mala
✍๐Ÿผ : Sholcan Julieta

๐Ÿ’ž *Materi :* ๐Ÿ’ž

*MERAHASIAKAN DAN MENJAGA AMAL BAIK*

“Rasulullah SAW bersabda,”Sungguh aku mengetahui sebagian dari umatku datang pada hari kiamat dengan pahala kebaikan (yang sangat besar) seperti gunungan Tihamah putih. Namun Allah menjadikan pahala itu bagaikan debu yang beterbangan. Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudaramu, memiliki warna kulit yang sama dengan warna kulitmu, dan melakukan shalat di malam hari sebagaimana kamu melakukannya. Akan tetapi mereka adalah suatu kaum yang apabila dalam keadaan sendirian, mereka melanggar apa-apa yang diharamkan Allah.”(HR. Ibnu Majah dari Tsauban ra.)

Keberhasilan kita dalam melakukan berbagai aktivitas kebaikan yang mengundang pahala besar, hendaknya senantiasa diiringi dengan keseriusan dalam melakukan kontrol dan pengendalian diri, sehingga tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah.

Salah satu sarana yang paling efektif untuk melakukan kontrol dan pengendalian diri adalah dengan meningkatkan kesadaran muraqabatullah (senantiasa diawasi Allah) dimanapun kita berada. Kalau tidak, berarti nasib kita akan sama seperti sekelompok orang yang diceritakan  Nabi SAW dalam hadits di atas. Mereka pada hari kiamat nanti membawa pahala yang sangat besar, namun Allah tidak mempedulikannya, bahkan menjadikannya hancur layaknya debu yang beterbangan. Wal’iyadzu billah.

❤ Sebagai bentuk upaya penjagaan dan pemeliharaan pahala amal kebaikan, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

Tidak menggugurkan amal kebaikan dan keislaman itu dengan berbuat dosa-dosa yang dapat membatalkan syahadat, yaitu kesyirikan (Az-Zumar:65) dan kekufuran (Muhammad:9, At-Taubah:65-66, Al-Baqarah:102, Al-Maidah:51).

Tidak menggugurkan pahala amal kebaikan kita dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan amal kebaikan yang kita lakukan. Yaitu riya’ (“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas diri kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya,”Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,’Riya’. Kepada mereka di hari kiamat nanti Allah ‘Azza wa Jalla berkata,”Pergilah kepada orang-orang yang dulu kalian harapkan pujiannya di dunia, apakah kalian akan mendapatkan pahala di sisi mereka?; sombong, mengungkit-ungkit (Al-Baqarah:264).

Tidak menyia-nyiakan pahala amal kebaikan dengan melakukan kemaksiatan kepada Allah. Kemaksiatan yang menyebabkan Allah tidak mempedulikan dan memperhitungkan berbagai kebaikan yang telah kita lakukan. (Al-Qari’ah:6-9).

Tidak memindahkan pahala amal kebaikan kita kepada orang lain dengan menyakiti dan menzhalimi mereka sehingga pahala kita berpindah kepada mereka.

❤ Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang merusak pahala kebaikannya adalah kejahilan, lemahnya control dan pengendalian diri, salah paham mengenai konsep pahala dan dosa, terlena dengan banyaknya amal kebaikan yang telah dilakukan.

❤ Kiat-kiat menghindari tindakan yang merusak pahala kebaikan:

Memahami berbagai bentuk dosa, bahaya dan mudharatnya, serta meneguhkan tekad untuk menjauhkan diri darinya.

Menyadari bahwa mempertahankan pahala amal kebaikan tidak kalah pentingnya dengan melakukan amal kebaikan.

Memperketat kontrol atas diri sendiri agar tidak sampai melakukan perbuatan-perbuatan dosa yang akan menghapuskan pahala amal kebaikannya.

Memperhatikan kekurangan dan keburukan diri, bukan kelebihan dan kebaikannya.

Berdoa kepada Allah agar kita terjaga dari berbagai kemaksiatan yang akan merusak amal kebaikan yang telah kita lakukan.

Disamping menata amal perbuatan, hendaknya kita juga menata kondisi kekurangan yang menghimpit kita agar dapat menjadikannya sebagai sarana untuk meraih cinta Allah, mampu mempertahankan harga diri, merealisasikan kebahagiaan hidup, dan menggapai cita-cita luhur yang kita dambakan.

Wallahu a’lam bishshowwab

Sumber : Al-Qur’an dan Al-Hadits


๐Ÿ’ž *Tanya jawab :* ๐Ÿ’ž
1⃣ Tin
๐ŸŒทPertanyaan :

Bunda...
1. Kalau ada yg nanya, contohnya.. Kamu lagi shaum sunnah ya? Lalu apakah harus dijawab dgn jujur namun takut timbul riya atau berbohong demi menyembunyikannya?

2. Bunda manakah yang lebih baik, merahasiakan amal? atau berdakwah dengan memperlihatkan sebagian amal (memberi contoh) agar dapat ditiru?

3. Bunda mau nanya satu lagi..
Misalnya, tibatiba ada yang memuji suatu amalan yang telah kita lakukan, dan disebarkan dikhalayak umum, apakah amal yang telah dilakukan akan menjadi seperti debu?
Kadang, riya tidak muncul bunda. Namun ujub dalam hati malah muncul. Bagaimana cara mengatasinya bunda?

๐ŸŒท Jawab.
1. Dijawab jujur dg niat utk menyampaikan kebenaran bukan utk riya'
Allah melihat niat kita

2. Ada bbrp amal yg hrs dirahasiakan, tp ada juga yg diperlihatkan utk memberi contoh
Tergantung situasi dan kondisi

 3. Jika niat menyebarkan bukan utk riya' tp utk syiar insyaAllah tdk apa2, ujub atau sombong muncul ketika kita merasa mampu melakukan sesuatu tanpa bantuan Allah
Perlu di pahami bhw semua kejadian yg ada di dunia ini atas kehendak Allah, shg kita tdk akan sempat merasa ujub dan tdk butuh Allah

Segeralah istifghfar jika ujub sdh menghampiri kita

2⃣Renny
๐ŸŒทPertanyaan.
1. Bagaimana cara agar tidak ada riya sama sekali dihati kita, kadang udah usaha gak mau riya, tapii kadang ada aja rasa bangga diri meski cuma dikitt ๐Ÿ˜ญ

๐ŸŒทJawab.
Segera beristighfar dan meluruskan niat

3⃣Rabbani
๐ŸŒท Pertanyaan.
Maaf ustadzah..bolehkah tetap diam jika kita kerja (dlm beramal) tapi nama yg lain disebutkan ..
๐ŸŒท Jawab.  Boleh

4⃣ Suarni
๐ŸŒทPertanyaan.
Pernah dengar ada yg ngomong.. bhwa lbh baik riya drpd berhenti dan tdk memulai suatu amalan.

Ini kira2 gmn penjelasannya bunda?๐Ÿ˜Š๐Ÿ™๐Ÿผ

๐ŸŒท. Jawab
Riya' tetap tdk boleh, mungkin maksudnya adl tetap melakukan amal kebaikan meski tdk ada yg melihat
Wallahu a'lam
5⃣ Mala
๐ŸŒท Pertanyaan
 ada seorang teman yg jika ana ngaji (di lab)  dia slalu bilang jgn bersuara,  nantik jadi riya.
Trus ana balik tanya "apa anti keganggu ana ngaji?"
Bukan ana tp yg lain mungkin
Tu gmana bun.sebab Ana kalo ga ada suara ngaji rasa2 pengen bobok๐Ÿ˜…
๐ŸŒทJawab.  Ngaji memang hrs disuarakan, bukan maksudnya riya' tp utk mengetahui apakah tajwid dan makhorijul hurufnya sdh tepat
Disuarakan bukan berarti keras2 ๐Ÿ˜Š
6⃣ Arheeta
๐ŸŒท Pertanyaan.
jadi..swmua kembali pada niat nya ya ustadzah,,,, kita hanya perlu ber positif thinking saja jika ada org lain yg menunjuk kan amalan baik nya. begitu kah?
๐ŸŒท Jawab.  Betul banget
Innamal a'malu binniyat..
Lbh baik diam jika tdk bisa berbicara yg baik

๐Ÿ’ž *Cloosing statement :* ๐Ÿ’ž

Baiklah...
Karena sepertinya pertanyaan telah terjawab semua,
Jazakunnallahu khairan akhwat wa ummahat fillah yg telah hadir dan berpartisipasi
Mhn maaf jika ada salah kata atau hal yg kurang berkenan selama kajian berlangsung๐Ÿ™๐Ÿป
Mari kita tutup dengan ucapan

Alhamdulillah

Astaghfirullahal 'adziim 3x

Dan do'a kafaratul majelis:

 ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆุจุญู…ุฏูƒ ุฃุดู‡ุฏ ุงู† ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุฃู†ุช ุฃุณุชุบูุฑูƒ ูˆุขุชูˆุจ ุฅู„ูŠูƒ

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika..

“Maha Suci Engkau ya Allah. dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu..aku memohon  dan bertaubat kepada Mu"..

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
〰〰〰〰〰〰➰

FB : Telaga Surga

IG : Telaga_Surga


๐Ÿ’ž๐Ÿ’ž

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fiqih Wanita, Haid Dan Nifas

Anda Bertanya Ustadz Menjawab

Tafsir Surah Al-Fajr : 15-16