Menyatukan Visi Misi Pasutri Dalam Rumah Tangga

WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
✍🏼 : Notulensi Kajian
πŸ“† : Senin, 24 Juli 2017
⏰ : 19.15 wib

πŸ“‘ Menyatukan Visi Misi Pasutri Dalam Rumah Tangga
πŸ‘° : Bunda Nurfadillah Lillah

Ψ¨ِΨ³ْΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω…ِ Ψ§ο·²ِΨ§Ω„Ψ±َّΨ­ْΩ…َΩ†ِ Ψ§Ω„Ψ±َّΨ­ِΩŠΩ…

Ψ§Ω„Ψ³Ω„Ψ§Ω… ΨΉΩ„ΩŠΩƒΩ… و Ψ±Ψ­Ω…Ψ© Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΩˆΨ¨Ψ±ΩƒΨ§ΨͺΩ‡


Materi ini sy ambil dari salah satu tulisan Ust Cahyadi Takariawan

☀ Dalam kehidupan sehari-hari, suami dan istri saling berinteraksi dalam suasana yang unik dan khas. Tidak sama dengan corak interaksi yang terjadi di dalam perusahaan, atau organisasi, atau industri. Suami dan istri adalah dua jiwa, dua nyawa, dua tubuh, dua otak, dua hati, dua pikiran, dua perasaan, dua cara pandang, dua keinginan, dua visi, dua misi, dua cita-cita yang dicoba disatukan. Menyatunya dua bagian yang berbeda dalam satu wadah bernama keluarga, tentu peristiwa yang sangat unik. Kenyatannya, banyak pasangan suami istri yang proses penyatuannya tidak berjalan mulus, walau kehidupan rumah tangga mereka sudah berjalan lama. Lima tahun, sepuluh tahun, bahkan ada yang sudah duapuluh tahun berumah tangga, namun rasanya tidak juga segera menyatu. Bahkan terasa semakin menjauh saja satu dengan yang lainnya. Suami berada di suatu tempat dan istri di tempat lainnya. Tidak semakin mendekat namun semakin kukuh dan kokoh mempertahankan ego masing-masing. Untuk bisa menyatukan dua bagian yang tidak sama ini, memerlukan sebuah rumus chemistry tertentu yang unik dan khas. Berbeda antara satu pasangan dengan pasangan lainnya. Setiap pasangan suami istri harus berusaha menemukan rumus "chemistry penyatuan" jiwa di antara mereka, agar semakin lama hidup berumah tangga, akan semakin mesra, semakin kompak, semakin kokoh ikatannya, semakin cinta, semakin sayang, semakin mudah mengerti, dan semakin mudah memahami. Semakin tua usia pernikahan mereka, harus membuat suami dan istri semakin mudah menyelesaikan masalah, semakin mudah menghindari konflik, semakin mudah menempatkan diri pada posisi yang tepat untuk mencapai kebahagiaan bersama dalam keluarga.

☀ Kegagalan Menemukan "Chemistry Penyatuan"

Suami dan istri harus selalu berusaha untuk menemukan rumus "chemistry penyatuan" di antara mereka. Walaupun laki-laki dan perempuan memang banyak perbedaan, bukan alasan untuk tidak bisa menemukan chemistry kesatuan hati, pikiran, dan perasaan. Suami dan istri harus selalu sadar untuk berproses bersama menuju pencapaian chemistry penyatuan. Keluarga yang belum menemukan chemistry penyatuan, bahkan semakin menjauh dari chemistry, bisa dilihat dan dirasakan dari lima gejala yang muncul di antara suami dan istri, sebagai berikut :

1. Mudah tersulut konflik. Hanya karena hal-hal sederhana dan sepele, membuat suami dan istri terlibat cekcok serta konflik. Banyak konflik tidak produktif dan tidak semestinya terjadi dalam keluarga mereka.
2. Sering salah paham. Setiap pembicaraan dan komunikasi, tidak berujung kepada pengertian, namun justru menimbulkan kesalahpahaman. Akhirnya membuat mereka malas berkomunikasi.
3. Tidak ada yang mau mengalah. Setiap muncul gejala konflik atau masalah, selalu berujung pertengkaran yang tidak mudah dilerai, karena tidak ada yang mau mengalah. Keduanya merasa heran, mengapa pasangannya tidak pernah mau mengalah.
4. Selalu merasa dirinya benar. Suami dan istri selalu menganggap dirinyalah yang benar, dan pasangannya berada di pihak yang salah. Keduanya merasa heran, mengapa pasangannya tidak pernah merasa bersalah. 5. Menganggap dirinya yang selalu mengalah. Sungguh unik, suami merasa selama ini ia selalu mengalah. Hal sama dirasakan istri. Ia menganggap selama ini dirinya sudah selalu mengalah. Mereka menuduh pasangannya yang tidak pernah mau mengalah.

☀Menuju "Chemistry Penyatuan"

Jangan letih untuk menemukan chemistry penyatuan jiwa antara suami dan istri. Tidak ada yang sulit selama keduanya mau berproses untuk menemukannya. Yang diperlukan hanyalah kesediaan untuk berubah, kesediaan untuk berproses menuju kondisi yang lebih baik, kesediaan untuk lebih fokus melihat masa depan keluarga, bukan fokus pada masa lalu. Suami dan istri hendaknya membuka diri, membuka pikiran, membuka perasaan, membuka mata hati, agar bisa melihat segala sesuatu dengan jernih dan bening. Bukan dengan kacamata emosi. Untuk menemukan chemistry penyatuan suami dan istri, sesungguhnya tidak rumit. Kita menggunakan langkah yang sederhana saja. Jika lima langkah berikut ini berhasil dilaksanakan dalam kehidupan keluarga, insyaallah chemistry penyatuan jiwa akan semakin mudah didapatkan. Saya mengajak suami dan istri untuk berlomba dalam lima aktivitas berikut ini:

1. Berlomba untuk mendahului meminta maaf kepada pasangan. Siapa yang lebih cepat meminta maaf kepada pasangan, dialah yang paling baik.
2. Berlomba untuk mendahului memaafkan pasangan. Siapa yang lebih cepat memaafkan pasangan, dialah yang paling baik.
3. Berlomba untuk mendahului mengalah demi kebaikan bersama. Siapa yang lebih cepat mengalah demi kebaikan bersama, dialah yang paling baik.
4. Berlomba untuk mendahului menyesuaikan dengan keinginan pasangan. Siapa yang lebih cepat menyesuaikan dengan keinginan pasangan, dialah yang paling baik. 5. Berlomba untuk mendahului memberikan yang terbaik bagi pasangan. Siapa yang lebih cepat memberikan yang terbaik bagi pasangan, dialah yang paling baik. Tidak sulit menemukan chemistry penyatuan suami istri, apabila masing-masing pihak menjadi juara dalam lima jenis perlombaan di atas. Selamat berlomba, semoga andalah juaranya. Anda yang menjadi pemegang kunci tercapainya chemistry penyatuan jiwa dalam keluarga.

☀☀☀

*Tanya Jawab*

1⃣πŸ™‹ mugik
Saat kita di uji dgn banyak anak tapi harta paspasan buat hari ini,,, padahal duahal yang terus bertambah dalam rt adalah masalah dan kebutuhan. Makin hari makin besar

Jawab:

Hhhhmmmm....
Saat rasa syukur dan sabar semakin besar, maka tdk ada mslh yg lbh penting dan perlu dikhawatirkan kecuali tauhid.
Kalau ada anggota keluarga yg masih lalai sholat misalnya, itu masalah...

Tapi kalau hanya kebutuhan dunia, yakini Allah yg Maha Mencukupi

Yakini bahkan binatang melata saja Allah jamin rejekinya, apalagi manusia...

Keyakinan dan ridho pada ketentuan Allah, kunci ketenangan hati.

2⃣πŸ™‹Susi
Ijin bertanya ustadzah,
Bgm cara agar kita bs menahan diri untuk tdk mengungkit2 masa lalu. Terkadang krn badan capek, suasana rmh tdk kondusif, kita sdg pms, timbul emosi dan mengungkit2 ms lalu suami.

Jawab:

Naaah...ini salah satu yg harus kita tutup dan lupakan.

Allah kasih kita sifat lupa, maka mnt sama Allah agar bisa melupakan keburukan orang, shg hati kita senantiasa bersih.

Masa lalu tdk lebih baik dr masa kini, maka jgn rusak keindahan masa kini dgn masa lalu.

Kita pun punya masa lalu, yg buruk pasti tdk mau dikenang, apalagi diungkit org lain.

Maka belajar utk melupakan.

3⃣πŸ™‹πŸ»Arita
Tanya
ketika pasangan melakukan kesalahan, kemudian mengajak untuk mengulang ijab qobul sbg bukti bahwa dia telah bertobat dan tak ingin mengulangi kesalahan nya lagi, apakah itu diperbolehkan?

Jawab:

Tdk ada tuntunannya kecuali mrk telah talak dan masa iddah telah lewat

4⃣πŸ™‹susi
Dalam mendidik anak kadang2 antara suami istri tdk konsisten,
Misal ktk anak beli makanan chiki yg ber MSG si ibu tdk mengijinkan, tp si ayah membolehkan, ktnya kasian anak2 krn jamannya dulu beliau tdk bs jajan krn tdk punya uang,  Jdnya si anak bingung sama ayah boleh, sama ibu dak boleh, akhirnya kl mau jajan mintanya sama ayah.
Bagaimana ibu hrs bersikap?

Jawab:

Ini ada bab khusus sebenarnya

Tapi scr singkat adl, dlm mendidik anak, ortu harus satu suara.
Satu suara ketika sounding ke anak.
Meskipun sblmnya gontok2an 🀣

Jd anak tdk mengalami kebingungan dan tdk ada ortu yg Jd monster

5⃣πŸ™‹ indah
Untuk awal pernikahan bagaimana cara menyatukan pemikiran, visi dan misi ustadzah? Mengingat kita menikah dg orng yg sblmnya kita kenal, dan setelah menikah akan di temui hal hal baru dan mungkin bisa ngebuat kita ilfil

Jawab:

Menikah dgn org yg sdh kita kenal? Atau blm?

Kalau sdh kenal tentu mudah, bagi yg belum mungkin ada tantangan krn kita hrs melalui proses pengenalan yg lebih dekat. Tapi bkn tidak mungkin...

Proses penyatuan visi misi, bukan proses yg hanya sekali...tapi berkelanjutan seiring pemahaman akan rumah tangga yg semakin baik.

Untuk visi, misalnya kita mau keluarga yg kelak akan sama2 hingga ke surga. Maka misi kita adalah bgm membuat seluruh aktivitas dlm rumah tangga bermuara kesana.

Jika perlu, ini dituliskan shg seluruh anggota keluarga akan berusaha mematuhi.

Saya rasa tdk ada hubungannya dgn perubahan pasangan yg membuat kita ilfil 😊

Jgn ilfil ahh....
Berumahtangga justru harus penuh perasaan ☺

6⃣susiπŸ™‹
Ijin bertanya lagi,
Dalam pernikahan kan penginnya kelak bs bahagia dunia akherat. Bs sama2 kumpul di syurgaNya kelak. Masalahnya ternyata tdk mudah, krn suami sibuk tuntutan pekerjaan jd sering ketinggalan ibadah2 sunnahnya. Mhn minta tips yg jitu untuk mengajak suami agar bs rajin sholat lail, dhuha, tilawah, dll..
(Tentunya kita tdk melupakan menyebut beliau dalam doa2 panjang kita) 😍

Jawab:

Sama spt dgn anak2...jangan bosan utk sll mengajak.

Jika perlu buat target harian keluarga, diprint dan ditempel kmd ceklis yg sdh.

Peran anak2 juga bisa membantu...

Banyak cara utk mengajak, bisa juga dgn mengirim artikel2 via wa, atau belikan buku dll.

Ingatkan bahwa ibadahlah yg menopang kekuatan hidup kita

Allahu a'lam.

πŸƒπŸŒ·πŸƒπŸŒ·πŸƒ


*Closing Statement*

Alhamdulillah jika Allah berkahi kita dengan pernikahan yg barokah...
Awali pernikahan dgn visi misi sbg acuan kita dlm berumah tangga, krn visi dan misi adl bingkainya institusi.

Yg pernikahannya sdh lawas, bukan berarti sdh terlambat. Justru harusnya semakin mudah menyatukan persepsi antar pasutri.

Visi misi insyaallah akan sangat membantu kita dlm menjalani RT, apapun masalah yg muncul dan tdk sejalan dgn visi misi, abaikan...
Fokus saja pada tujuan akhir kita.

Mudah-mudahan Allah lapangkan jalan hidayah buat kita dan keluarga.

〰〰〰〰〰〰πŸ¦‹

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam