Cerdas Menata Hati Di Medsos
✍πΌ NOTULENSI KAJIAN
π : Rabu, 2 Agustus 2017
⏰ : 19,30 s.d 21.30
π : *CERDAS MENATA HATI DI MEDSOS*
π³π» : Ustadz *ABI UMAR HIDAYAT S.Ag M.Ag*
π *Materi :*
*Cerdas menata hati dimedsos*
Bismillahirahmaanirrahiim
Cerdas menata hati di medsos artinya hati tetap di tempatnya jgn dipindah ke medsos. Menata hati saat bermedsos.....
Sebagai pengantar. Ghazul fikri telah mwnyeruak membumihanguskan setiap lini kehidupan si semua umur. Mendobrak setiap pintu dan jendela kita tanpa terbendung. Bahkan mwngobrak abrik tatanan kehidupan sebagai muslim tanpa kita sadari. Apa yg harus kita lakukan????
Share 0⃣1⃣
Cerdas Mengelola Hati di Medsos
Abi Umar Hidayat
Ada yang perlu direnungi dibatas-batas kesadaran kita saat berjibaku dengan medsos. Adakah maslahat yang mengarungi jiwa hingga kita semakin dekat denganNya saat mengguna medsos? Atau sejatinya kita sedang melepangkan jalan lurus untuk memastikan diri ke jurang nerakaNya, meski kita sadar atasnya?
Cobalah usaplah gadgetmu, adakah huruf dan kalimat yang keluar menjelitakan hati kita? Atau mengeruhkan jiwa kita dan menambah derita bagi yang membacanya? Tak usah engkau menjawabnya bergegas kalau hanya meneguhkan sumbu pendek kesadaran kita. Lalu penderitaan panjang menanti kita, bahkan kebangkrutan di akhirat? Na'udzubillahi min dzalik....
Mari kita menjeda sejenak untuk memperbaharui interaksi dengan gadget kita agar hati semakin bercahaya. Hidup tenang bersahaja dalam mendekap ridhloNya. Aamiin.
Share 0⃣2⃣
Bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, antara manfaat dan mudharat dalam berinteraksi dengan medsos. Bahkan mudharat jauh lebih banyak bila tanpa ilmu dan iman saat bersamanya.
Bersendagurau. Haha hehe. Selpi. Unjuk diri. Curcol. Dakwah. Nasehat. Memarah. Hasad. Fitnah. Hoax. Diskusi. Syuro. KOL. Ikhtilat. Bisnis. Selingkuh....dlllll. banyak beragam. Semua bisa terjadi sebegitu bebasnya.
Dari mana bermula dan berakhir menakarnya? Jika bermedsos itu diidentikan dengan beramal; dimana ada amal baik dan amal buruk. Maka alat mengukur amal dengan dua hal. Niat dan endingnya.
Share 0⃣3⃣
Kata Nabi yang mulia innamal a'malu biniyat. Semua amal bermula dari niatnya. Memulai dari hatinya. Lalu hati menjadi pemandu amalnya. Baik dan buruk bermula dari niat itu. Lalu Allah menanda hati dan menilainya. Tapi cukupkah dengan niat yang baik semua amal menjadi baik pada akhirnya?
Ingatlah kita manusia yang sepenuh kelemahan dan mudahnya tergoda. Palagi syetan tak akan tinggal diam dengan ke sholihan kita. Maka adakah jaminan saat kita niat baik berakhir pada kebaikan pada akhirnya? Siapa diantara kita yang bisa menjaminnya?
Sering terjadi niat awalnya kajian on line. Lalu jadi curhat. Lalu jadi salting. Lalu hati terpengaruh. Gabung cari ilmu pulang bawa rindu. Lalu hati remuk redam. Galau berselimut baper. Tergoda dan menggoda. Akhirnya terjerunus ikhtilat dan bubar imannya. Pirak poranda niatnya. Rusaklah hati dan amalnya. What nex?
Share 0⃣4⃣
Maka bagusnya amal tak sekedar bermula dari niat, harus diteruskan dengan alat ukur yang kedua; yakni menyiapkan diri agar berakhir husnul khatimah. Karenanya Nabi bersabda, "Innamal a'malu bil Khawatim." Yang maknanya,
Sesungguhnya amal itu di hadapan Allah ditentukan akhirnya.
Problem terbesar kita adalah kita tidak ada yang tahu kapan akhir kita? Satu sisi ini menjadi misteri yang hanya Allahlah yang tahu. Maka mengimaninya akan menyusun rasa nyaman. Pada sisi yang lain menjadi energi yang efektif dan tangguh mencipta sikap istiqomah di jalanNya.
Bersebab kita tidak tahu kapan akhir hidup kita, maka betapa ruginya saat di awal sebegitu dahsyatnya tp berakhir syu'ul khotimah. Orang sering membanggakan amal pada semangat awalnya. Mengingat kiprah dan jasa heroik masa lalunya, bahkan sampai figuritas ketokohan diri, tapi lupa menyiapkan akhir hidupnya.
Beramal terbaik di masa lalu hingga dipuja dipuji orang karena jasanya, tak salah. Tapi jika hal itu menutup mata dan berhenti hanya sampai di sana. Ada yang patut untuk diragukan atas pertanyaan "Adakah ia akan khusnul khotimah pada akhirnya?" Buat apa membanggakan amal kita, padahal kita sendiri tidak tahu seperti apa akhirnya.
Istiqomah dalam jangka singkat, jangka pendek itu mudah. Tapi dalam jangka panjang butuh perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa. Karenanya sesungguhnya sabda Nabi tadi memberikan spirit yang luar biasa agar kita tidak larut dengan amal kita di masa lalu, tapi lebih penting menyiapkan diri membangun semangat untuk mencipta khusnul khotimah. Maka tiada hari tanpa kebaikan. Tiada hari tanpa ketaatan kepad Allah dan RasulNya di jalan dakwah ini. Seperti energi doa nabi yusuf tawafani musliman wa alhiqni bisholihiin.
Semulia nabi Yusuf masih berunjuk doa agar diselamatkan di akhir hayatnya dan dikumpulkan bersama orang2 sholih.
Bagaimana dengan kita????
Apa yg hrs kita lakukan agar tak terjerumus dalam kelamnya medsos?
Mari kita ikuti yg berikut ini?
Share 0⃣5⃣
Setelah dua hal itu menjadi alat mengukur kinerja kita dalam berinteraksi dengan medsos lalu rambu-rambu lain pun dipasang sebagai bagian dari akhlak yang kita junjung tinggi.
1.Muraqabah (merasa diawasi Allah) bukankah Allah maha mengetahui? Apapun yang kita posting, termasuk niat-niat dibalik postingan tersebut. sadarilah selalu bahwa semua itu diketahui oleh Sang Maha Tahu. Dengan selalu merasa diawasi Allah, maka kita bisa memastikan diri agar tak melanggar batasan-batasan agama.
“Jika kamu menampakkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 54).
2.Hisab
(perhitungan/ balasan). Ingat ada hisab atas setiap apa yang kita lakukan, meski hanya seberat dzarrah. Tampilan dan kiriman kalimat, foto, video, akan dipertanyakan kelak di akhirat. “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat Dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Barangsiapa mengerjakan kejahatan sebesar Dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).
3.Istifadah
(menggunakan sarana yang ada untuk diambil manfaatnya). Asas manfaat berbasis syari'at. Karena ada manfaat yang juga bisa melanggar syari'at. Contoh hiburan, jika melalaikan bisa merusak ibadah kita. Maka pandailah kita mengambil manfaat dan menghindari mudharat. Rasulullah bersabda, “Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. At Tirmidzi).
Share 0⃣6⃣
4.Bertanggung jawab. Semua yang kita lakukan mesti bertanggungjawab. Menggunakan medsos berarti kita bertanggung jawab atas semua yang diposting ke publik, termasuk saat follow, share, Iike, retweet, repost, comment dan lain sebagainya. Seorang muslim berakhlak baik akan berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu atau menanggapi sesuatu. “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggung jawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36)
5.Menjaga batasan pergaulan. Ini juga penting. Bahkan sering terabaikan. Batasan ini terkhusus pada hubungan antara pria dan wanita. Meski tidak bertatapan langsung, medsos mampu membawa jerat-jerat penyakit hati di setiap interaksi lawan jenis. Maka batasilah interaksi dengan lawan jenis yang bukan mahram dan yang tak ada keperluan penting dengannya.
6.Memperhatikan pertemanan. Orang akan sering menilai kita dengan melihat siapa teman kita.
Berteman di medsos mestilah mempertimbangkan kebaikan dengan timbangan ilmu syar’i. Jangan Bermudah-mudahan mengikuti status seseorang yang tak jelas kebaikannya. Ibnu Mas’ud pernah memberikan nasihat, “Jika engkau sekedar menjadi pengikut kebaikan, maka itu lebih baik daripada engkau menjadi panutan dalam kejelekan.” (Kitab Al Ibanah).
Share 0⃣7⃣
7.Wasilah
(alat/ sarana. Bukan tujuan). Akhlak muslim berikutnya yakni menjadikan medsos sebagai penghantar atau sarana atau wasilah kepada kebaikan. Artinya, manfaatkanlah medsos untuk menebar kebaikan. Sebagai contoh, memposting ayat-ayat Al-Qur’an, hadits, kata mutiara para shahabat Rasulullah, permasalahan agama dan lain sebagainya.
8.Tidak lalai. Lupa diri dan lupa daratan. Inilah yang sering luput jika sudah asyik bermain medsos. Kita mudah terlalaikan hingga waktu yang berhaga terbuang begitu saja.
9.Mengumpulkan kebaikan dan berorientasi kebaikan. Akhlak muslim dalam bermedia sosial dengan menjadikannya sebagai sarana pengumpul ilmu dan kebaikan. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang memberi teladan dalam agama ini suatu kebaikan, maka baginya pahala setiap orang yang mengamalkannya hingga hari Kiamat tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.”
Share 0⃣8⃣
10.Ikhlas. Selalu menjaga keikhlasan menjadi salah satu akhlak yang harus dilakukan muslimin saat bermedia sosial. Termasuk didalamnya agar tidak memposting sesuatu dengan maksud ria. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mampu merahasiakan amal salehnya, maka hendaknya ia lakukan.” (HR. Al Khatib)
Ibnu Rajab pernah berkata, “Tidaklah seseorang yang ingin dilihat itu mencari perhatian makhluk. Akan tetapi mereka melakukannya akibat kejahilan (kebodohan) diri akan keagungan Sang Khalik.”
Insya Allah jika kita mengindahkan semua tata aturan akhlak dalam bermedsos maka semua akan menenangkan. Tidak menimbulkan kegaduhan apalagi kerusakan.
Tampilkan diri sebagai muslim yang terbaik di mana pun, kapan pun dan dengan siapa pun. Pun dalam bermedsos.
Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.
Demikian materi hr ini smg bermanfaat
π *Tanya jawab :* π
0⃣1⃣
ππ»Pertanyaan
terkait dengan istikomah jangka panjang.. bagaimana menjaga keistikomahan tsb yg terkadang futur sedang melandaπ
π³π»Jawaban:
1. Up date trs hati qt dg iman
2. Sandarkan niat n langkah pd Allah
3. Kuatkan ukhuwah n berlumpul dg org2 sholih
4. Bercerminlah dr kehidupan salafus sholih.
5. Dzikrul maut
0⃣2⃣
π aniek jakarta
Assalamu'alaykum ustadz
Terkait boycott dalam rangka dukungan kpd dunia islam. Baik palestina suriah dll...
Kadang ada yg bilang "fb kan buatan yahudi. Kenapa tidak di boycott?
Bagaimana sikap kita?
Jazakallah khayrran
π³π»Jawaban:
Kalau mau jujur barang apa yg di buat muslim saat ini? Ada. Tp sgt sedikit. Ya klo mo boikot semuanya ngga da salahnya.
Bg ay sederhana sj medsos itu sbg alat netral menjadi merusak tata nilai or membangun tata nilai tergantung usernya.
Faktanya ciber army muslim diperhitungkan. Faktanya medsos menjadi kekuatan yg jg ditakuti oleh barat n mrk.
0⃣3⃣
ππ»Pertanyaan:
1.Bagaimana mengobati anak yg sdh terlanjur teracuni dg medsos
2. Anak sy yg pertama tdk sy Kenalkan medsos sempet Di bully sm temen2 Disekolahnya smp Akhirnya gak mau sekolah disitu Lg Dan Akhirnya skrg Dia punya medsos yg Hanya boleh dibuka jum'at Plg sekolah smp ahad siang.
Adeknya Belakangan sy ketahui ternyata punya medsos ππ
Harus bgmn sy menyikapinya ustadz?
Kl TV sy Kl Di rmh jarang nyalain TV
Tp kl pembantu sy sering sy pergoki (pas sy Plg Lbh awal Dr jadwal) Dia lg nyalain TV nonton tv sm anak sy
Ngasih pengertian ke khadimat lbh sulit Dr pd ke anak sendiri ustadz
π³π»Jawaban:
Idealnya anak kenal medsos itu umur 15th ke atas shg sdh tahu mana baik n buruk n bs berpikir dg jernih.
Medsos bagi anak usia smp ke bwh cenderung negatif.
Caranya:
1. Lepaskan n jauhkan sama awkali sr medsos
2. Penuhkan perhatian n dampingan kita
3. Alihkan n salurkan hobi bakat n minatnya agar lbh positif
4. Lokalisir lingkungannya
5. Kita hrs jd teladan bgnya. Termasuk dlm penggunaan medsos si rumah n di dpn anak
Sekiranya blm bisa total mesti bertahap n selalu didampingi. Begitupun dg tv sebenarnya.
Ide mempwnsiun dini tv qt. Yg sy lakukan agar siapa pun yg nonton tv ngga betah adl dg merusak remotnya. Antenanya. N tvnya. Dr pd membiarkan anak yg rusak.
Semua pilihan ada resiko n konsekuenainya bu
π *Clossing statement :* π
_letakkan medsos di tangamu bukan di hatimu, agar hati tak ternodai agar hidup kita selalu Allah ridhoi_
~~~~~~~~~~~~~π¦
π€ : Sholcan *Haifa*
✍πΌ : Sholcan *Renny*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog: telagasurga17.blogspot.co.id
πΊ☘TS☘πΊ
πΉπΉπΉπΉπΈπΈπΈπΉπΉπΉπΉ
π : Rabu, 2 Agustus 2017
⏰ : 19,30 s.d 21.30
π : *CERDAS MENATA HATI DI MEDSOS*
π³π» : Ustadz *ABI UMAR HIDAYAT S.Ag M.Ag*
π *Materi :*
*Cerdas menata hati dimedsos*
Bismillahirahmaanirrahiim
Cerdas menata hati di medsos artinya hati tetap di tempatnya jgn dipindah ke medsos. Menata hati saat bermedsos.....
Sebagai pengantar. Ghazul fikri telah mwnyeruak membumihanguskan setiap lini kehidupan si semua umur. Mendobrak setiap pintu dan jendela kita tanpa terbendung. Bahkan mwngobrak abrik tatanan kehidupan sebagai muslim tanpa kita sadari. Apa yg harus kita lakukan????
Share 0⃣1⃣
Cerdas Mengelola Hati di Medsos
Abi Umar Hidayat
Ada yang perlu direnungi dibatas-batas kesadaran kita saat berjibaku dengan medsos. Adakah maslahat yang mengarungi jiwa hingga kita semakin dekat denganNya saat mengguna medsos? Atau sejatinya kita sedang melepangkan jalan lurus untuk memastikan diri ke jurang nerakaNya, meski kita sadar atasnya?
Cobalah usaplah gadgetmu, adakah huruf dan kalimat yang keluar menjelitakan hati kita? Atau mengeruhkan jiwa kita dan menambah derita bagi yang membacanya? Tak usah engkau menjawabnya bergegas kalau hanya meneguhkan sumbu pendek kesadaran kita. Lalu penderitaan panjang menanti kita, bahkan kebangkrutan di akhirat? Na'udzubillahi min dzalik....
Mari kita menjeda sejenak untuk memperbaharui interaksi dengan gadget kita agar hati semakin bercahaya. Hidup tenang bersahaja dalam mendekap ridhloNya. Aamiin.
Share 0⃣2⃣
Bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, antara manfaat dan mudharat dalam berinteraksi dengan medsos. Bahkan mudharat jauh lebih banyak bila tanpa ilmu dan iman saat bersamanya.
Bersendagurau. Haha hehe. Selpi. Unjuk diri. Curcol. Dakwah. Nasehat. Memarah. Hasad. Fitnah. Hoax. Diskusi. Syuro. KOL. Ikhtilat. Bisnis. Selingkuh....dlllll. banyak beragam. Semua bisa terjadi sebegitu bebasnya.
Dari mana bermula dan berakhir menakarnya? Jika bermedsos itu diidentikan dengan beramal; dimana ada amal baik dan amal buruk. Maka alat mengukur amal dengan dua hal. Niat dan endingnya.
Share 0⃣3⃣
Kata Nabi yang mulia innamal a'malu biniyat. Semua amal bermula dari niatnya. Memulai dari hatinya. Lalu hati menjadi pemandu amalnya. Baik dan buruk bermula dari niat itu. Lalu Allah menanda hati dan menilainya. Tapi cukupkah dengan niat yang baik semua amal menjadi baik pada akhirnya?
Ingatlah kita manusia yang sepenuh kelemahan dan mudahnya tergoda. Palagi syetan tak akan tinggal diam dengan ke sholihan kita. Maka adakah jaminan saat kita niat baik berakhir pada kebaikan pada akhirnya? Siapa diantara kita yang bisa menjaminnya?
Sering terjadi niat awalnya kajian on line. Lalu jadi curhat. Lalu jadi salting. Lalu hati terpengaruh. Gabung cari ilmu pulang bawa rindu. Lalu hati remuk redam. Galau berselimut baper. Tergoda dan menggoda. Akhirnya terjerunus ikhtilat dan bubar imannya. Pirak poranda niatnya. Rusaklah hati dan amalnya. What nex?
Share 0⃣4⃣
Maka bagusnya amal tak sekedar bermula dari niat, harus diteruskan dengan alat ukur yang kedua; yakni menyiapkan diri agar berakhir husnul khatimah. Karenanya Nabi bersabda, "Innamal a'malu bil Khawatim." Yang maknanya,
Sesungguhnya amal itu di hadapan Allah ditentukan akhirnya.
Problem terbesar kita adalah kita tidak ada yang tahu kapan akhir kita? Satu sisi ini menjadi misteri yang hanya Allahlah yang tahu. Maka mengimaninya akan menyusun rasa nyaman. Pada sisi yang lain menjadi energi yang efektif dan tangguh mencipta sikap istiqomah di jalanNya.
Bersebab kita tidak tahu kapan akhir hidup kita, maka betapa ruginya saat di awal sebegitu dahsyatnya tp berakhir syu'ul khotimah. Orang sering membanggakan amal pada semangat awalnya. Mengingat kiprah dan jasa heroik masa lalunya, bahkan sampai figuritas ketokohan diri, tapi lupa menyiapkan akhir hidupnya.
Beramal terbaik di masa lalu hingga dipuja dipuji orang karena jasanya, tak salah. Tapi jika hal itu menutup mata dan berhenti hanya sampai di sana. Ada yang patut untuk diragukan atas pertanyaan "Adakah ia akan khusnul khotimah pada akhirnya?" Buat apa membanggakan amal kita, padahal kita sendiri tidak tahu seperti apa akhirnya.
Istiqomah dalam jangka singkat, jangka pendek itu mudah. Tapi dalam jangka panjang butuh perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa. Karenanya sesungguhnya sabda Nabi tadi memberikan spirit yang luar biasa agar kita tidak larut dengan amal kita di masa lalu, tapi lebih penting menyiapkan diri membangun semangat untuk mencipta khusnul khotimah. Maka tiada hari tanpa kebaikan. Tiada hari tanpa ketaatan kepad Allah dan RasulNya di jalan dakwah ini. Seperti energi doa nabi yusuf tawafani musliman wa alhiqni bisholihiin.
Semulia nabi Yusuf masih berunjuk doa agar diselamatkan di akhir hayatnya dan dikumpulkan bersama orang2 sholih.
Bagaimana dengan kita????
Apa yg hrs kita lakukan agar tak terjerumus dalam kelamnya medsos?
Mari kita ikuti yg berikut ini?
Share 0⃣5⃣
Setelah dua hal itu menjadi alat mengukur kinerja kita dalam berinteraksi dengan medsos lalu rambu-rambu lain pun dipasang sebagai bagian dari akhlak yang kita junjung tinggi.
1.Muraqabah (merasa diawasi Allah) bukankah Allah maha mengetahui? Apapun yang kita posting, termasuk niat-niat dibalik postingan tersebut. sadarilah selalu bahwa semua itu diketahui oleh Sang Maha Tahu. Dengan selalu merasa diawasi Allah, maka kita bisa memastikan diri agar tak melanggar batasan-batasan agama.
“Jika kamu menampakkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 54).
2.Hisab
(perhitungan/ balasan). Ingat ada hisab atas setiap apa yang kita lakukan, meski hanya seberat dzarrah. Tampilan dan kiriman kalimat, foto, video, akan dipertanyakan kelak di akhirat. “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat Dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Barangsiapa mengerjakan kejahatan sebesar Dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).
3.Istifadah
(menggunakan sarana yang ada untuk diambil manfaatnya). Asas manfaat berbasis syari'at. Karena ada manfaat yang juga bisa melanggar syari'at. Contoh hiburan, jika melalaikan bisa merusak ibadah kita. Maka pandailah kita mengambil manfaat dan menghindari mudharat. Rasulullah bersabda, “Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. At Tirmidzi).
Share 0⃣6⃣
4.Bertanggung jawab. Semua yang kita lakukan mesti bertanggungjawab. Menggunakan medsos berarti kita bertanggung jawab atas semua yang diposting ke publik, termasuk saat follow, share, Iike, retweet, repost, comment dan lain sebagainya. Seorang muslim berakhlak baik akan berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu atau menanggapi sesuatu. “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggung jawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36)
5.Menjaga batasan pergaulan. Ini juga penting. Bahkan sering terabaikan. Batasan ini terkhusus pada hubungan antara pria dan wanita. Meski tidak bertatapan langsung, medsos mampu membawa jerat-jerat penyakit hati di setiap interaksi lawan jenis. Maka batasilah interaksi dengan lawan jenis yang bukan mahram dan yang tak ada keperluan penting dengannya.
6.Memperhatikan pertemanan. Orang akan sering menilai kita dengan melihat siapa teman kita.
Berteman di medsos mestilah mempertimbangkan kebaikan dengan timbangan ilmu syar’i. Jangan Bermudah-mudahan mengikuti status seseorang yang tak jelas kebaikannya. Ibnu Mas’ud pernah memberikan nasihat, “Jika engkau sekedar menjadi pengikut kebaikan, maka itu lebih baik daripada engkau menjadi panutan dalam kejelekan.” (Kitab Al Ibanah).
Share 0⃣7⃣
7.Wasilah
(alat/ sarana. Bukan tujuan). Akhlak muslim berikutnya yakni menjadikan medsos sebagai penghantar atau sarana atau wasilah kepada kebaikan. Artinya, manfaatkanlah medsos untuk menebar kebaikan. Sebagai contoh, memposting ayat-ayat Al-Qur’an, hadits, kata mutiara para shahabat Rasulullah, permasalahan agama dan lain sebagainya.
8.Tidak lalai. Lupa diri dan lupa daratan. Inilah yang sering luput jika sudah asyik bermain medsos. Kita mudah terlalaikan hingga waktu yang berhaga terbuang begitu saja.
9.Mengumpulkan kebaikan dan berorientasi kebaikan. Akhlak muslim dalam bermedia sosial dengan menjadikannya sebagai sarana pengumpul ilmu dan kebaikan. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang memberi teladan dalam agama ini suatu kebaikan, maka baginya pahala setiap orang yang mengamalkannya hingga hari Kiamat tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.”
Share 0⃣8⃣
10.Ikhlas. Selalu menjaga keikhlasan menjadi salah satu akhlak yang harus dilakukan muslimin saat bermedia sosial. Termasuk didalamnya agar tidak memposting sesuatu dengan maksud ria. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mampu merahasiakan amal salehnya, maka hendaknya ia lakukan.” (HR. Al Khatib)
Ibnu Rajab pernah berkata, “Tidaklah seseorang yang ingin dilihat itu mencari perhatian makhluk. Akan tetapi mereka melakukannya akibat kejahilan (kebodohan) diri akan keagungan Sang Khalik.”
Insya Allah jika kita mengindahkan semua tata aturan akhlak dalam bermedsos maka semua akan menenangkan. Tidak menimbulkan kegaduhan apalagi kerusakan.
Tampilkan diri sebagai muslim yang terbaik di mana pun, kapan pun dan dengan siapa pun. Pun dalam bermedsos.
Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.
Demikian materi hr ini smg bermanfaat
π *Tanya jawab :* π
0⃣1⃣
ππ»Pertanyaan
terkait dengan istikomah jangka panjang.. bagaimana menjaga keistikomahan tsb yg terkadang futur sedang melandaπ
π³π»Jawaban:
1. Up date trs hati qt dg iman
2. Sandarkan niat n langkah pd Allah
3. Kuatkan ukhuwah n berlumpul dg org2 sholih
4. Bercerminlah dr kehidupan salafus sholih.
5. Dzikrul maut
0⃣2⃣
π aniek jakarta
Assalamu'alaykum ustadz
Terkait boycott dalam rangka dukungan kpd dunia islam. Baik palestina suriah dll...
Kadang ada yg bilang "fb kan buatan yahudi. Kenapa tidak di boycott?
Bagaimana sikap kita?
Jazakallah khayrran
π³π»Jawaban:
Kalau mau jujur barang apa yg di buat muslim saat ini? Ada. Tp sgt sedikit. Ya klo mo boikot semuanya ngga da salahnya.
Bg ay sederhana sj medsos itu sbg alat netral menjadi merusak tata nilai or membangun tata nilai tergantung usernya.
Faktanya ciber army muslim diperhitungkan. Faktanya medsos menjadi kekuatan yg jg ditakuti oleh barat n mrk.
0⃣3⃣
ππ»Pertanyaan:
1.Bagaimana mengobati anak yg sdh terlanjur teracuni dg medsos
2. Anak sy yg pertama tdk sy Kenalkan medsos sempet Di bully sm temen2 Disekolahnya smp Akhirnya gak mau sekolah disitu Lg Dan Akhirnya skrg Dia punya medsos yg Hanya boleh dibuka jum'at Plg sekolah smp ahad siang.
Adeknya Belakangan sy ketahui ternyata punya medsos ππ
Harus bgmn sy menyikapinya ustadz?
Kl TV sy Kl Di rmh jarang nyalain TV
Tp kl pembantu sy sering sy pergoki (pas sy Plg Lbh awal Dr jadwal) Dia lg nyalain TV nonton tv sm anak sy
Ngasih pengertian ke khadimat lbh sulit Dr pd ke anak sendiri ustadz
π³π»Jawaban:
Idealnya anak kenal medsos itu umur 15th ke atas shg sdh tahu mana baik n buruk n bs berpikir dg jernih.
Medsos bagi anak usia smp ke bwh cenderung negatif.
Caranya:
1. Lepaskan n jauhkan sama awkali sr medsos
2. Penuhkan perhatian n dampingan kita
3. Alihkan n salurkan hobi bakat n minatnya agar lbh positif
4. Lokalisir lingkungannya
5. Kita hrs jd teladan bgnya. Termasuk dlm penggunaan medsos si rumah n di dpn anak
Sekiranya blm bisa total mesti bertahap n selalu didampingi. Begitupun dg tv sebenarnya.
Ide mempwnsiun dini tv qt. Yg sy lakukan agar siapa pun yg nonton tv ngga betah adl dg merusak remotnya. Antenanya. N tvnya. Dr pd membiarkan anak yg rusak.
Semua pilihan ada resiko n konsekuenainya bu
π *Clossing statement :* π
_letakkan medsos di tangamu bukan di hatimu, agar hati tak ternodai agar hidup kita selalu Allah ridhoi_
~~~~~~~~~~~~~π¦
π€ : Sholcan *Haifa*
✍πΌ : Sholcan *Renny*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog: telagasurga17.blogspot.co.id
πΊ☘TS☘πΊ
πΉπΉπΉπΉπΈπΈπΈπΉπΉπΉπΉ
Komentar
Posting Komentar