Bedah Buku : WAHAI MUSLIMAH, JANGAN MENYERAH
✍πΌ *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*πΏ
*GROUP TELAGA SURGA*
π : Selasa, 17 Oktober 2017
⏰ : 19.30 wib sd selesai
π *BEDAH BUKU "WAHAI MUSLIMAH, JANGANLAH MENYERAH"*
_π°π» : *Bunda Rochma Yulika*
π *Materi :* π
Wahai Muslimah Janganlah Menyerah
oleh: Rochma Yulika
Dalam buku ini akan dibahas bagaimana peran kita sebagai muslimah yang menjadi subyek kehidupan ini. Selain itu ada pembahasan bagaimana kita kuat dan tangguh juga berilmu dalam menghadapi kehidupan ini. Optimisme menjadi pilihan dalan menyikapi segala kemungkinan untuk sampainya kepada harapan. Maka dari itu janganlah pernah menyerah dengan keadaan. Menjadi sesuatu yang berbeda itulah yang harus kita lakukan. Bangun semangat diri tiada henti tuk meraih ridla Ilahi.
Dalam ayat 11 surat Ar Ra’du, yang artinya,” Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Tugas kita sebagai hamba yakni mengikhtiari jalan-jalan yang sudah dibentangkan oleh Allah swt. Sehingga sampai pada hasil yang diharapkan oleh seorang hamba.
Berbekal keyakinan untuk meniti perjalanan
Meski tak pernah tahu apa yang ada di hadapan
Menguatkan asa bagai mengukir di atas batu
Sesulit apa pun mari kita berjuang tanpa kenal jemu
Kegalauan jiwa menyergap ketika perburuan mencapai kehidupan yang ideal, mulai berhadapan dengan himpitan masalah yang merapuhkan jiwa kita. Tapi saya yakin, banyak cara Allah menyadarkan kita. Kadang kita yang tidak mengerti. Jalan kita masih panjang. Mungkinkah?
Jangan terlalu yakin. Sebab panjang pendek itu ukuran. Tak ada satu pun manusia bisa memberi ukuran panjang atau pendek perjalanannya. Tak ada satu pun dari kita mengetahui rahasia umur kita. Makin hari bukannya makin bertambah umur kita. Tapi makin berkurang jatah kita untuk mengirup udara dunia. Inilah jalan kepastian menuju penghujung dunia. Apa yang harus kita lakukan semasih hidup di ujung usia?
Mengukur waktu yang masih tersisa, masihkah diri ada masa untuk menempuhinya??
buku ini runtut menceritakan bahwa banyaknya pilihan-pilihan hidup membuat kita harus teliti dalam menentukan hal yang baik untuk menyelesaikan perjalanan hidup ini.
Tak pernah Tahu sejauh mana kaki akan melangkah, selama apa nafas ini mampu kita hela, dan sekuat apa tubuh ini melakukan aktivitas yang menyejarah. tak ada yang tahu. bahkan akan menuju kemana kelak kita pun tak pernah tahu. untuk itu butuh keimanan untuk membimbing kita dalam menapaki terjalnya kehidupan ini
Berbekal keyakinan untuk meniti perjalanan. Meski tak pernah tahu apa yang ada di hadapan. Menguatkan asa bagai mengukir di atas batu. Sesulit apa pun mari kita berjuang tanpa kenal jemu.
Tak ada yang mustahil dalam dunia ini jika ada kata usaha. Karena sesungguhnya mustahil itu tidak ada. Keterbatasan diri untuk mengetahui hal yang tak pasti mengajarkan bagaimana kita selalu memiliki keyakinan bahwa bersama Allah kita bisa.
Tak secuil pun keinginan untuk menyerah walau kadang harus berlelah. Tak ada sedikit pun keinginan menyerah meski kadang rintangan menghadirkan keluh kesah. Tak sedikit pun mundur meski harus mengorbankan jiwa lantaran janji Allah benar adanya. Terkadang kita butuh menguatkan keyakinan kita saja.
Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bisa bertahan lebih lama. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bekerja dan terus bekerja. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang mengerti saatnya bekerja keras dalam mencari penghidupan maupun mengambil kesempatan berkiprah di jalan dakwah. Di jalan ini kita telah bertransaksi dan menjual diri kita serta seluruh kehidupan kita kepada Allah, maka siapa yang santai dalam bekerja, ia menyesal akan hasilnya.
Jika bukan karena cinta kami pada jalan kebaikan ini, sesungguhnya diri ini seorang hamba yang mudah lalai, berkeluh kesah, dan berputus asa. Keyakinan kami bila kami mampu menebar kebaikan walau sedikit insyaallah kami akan menuai kebaikan itu pula. Kesadaran inilah yang membuka hati kami untuk melakukan hal yang baik dalam kehidupan ini.
Kehidupan di dunia sangat sebentar jika dibanding dengan kehidupan akhirat yang tiada batas. Banyak ulama yang menggambarkan kehidupan di dunia dengan mencelupkan jari telunjuk kita ke dalam air laut dan air yang menempel pada jari kita itulah usia kehidupan kita di dunia. Dan air yang tersisa di lautan yang luas adalah ibarat kehidupan akhirat yang tanpa batas. Lantas bekal apa yang akan kita bawa? Hanya amal yang kita lakukan yang mampu menolong kita untuk melintasi shirathal mustaqim. Lakukan yang terbaik sebelum saat kita tutup usia. Waktu kita hanya sedikit, bila demikian masih berapa lagi waktu kita tersisa agar kita mendapatkan cinta-Nya, hidup bersama-Nya di dunia yang tiada bertepi.
Semoga buku ini bagaikan setitik air yang mengobati rasa haus dan dahaga serta bagaikan secercah cahaya saat gulita menyelimuti kita. Dan semoga menjadi inspirasi dari luasnya samudra ilmu Allah serta sebagai teman dialog ketika sedang berjalan bak musafir kala mencari jawaban atas gundah hati melihat carut marut kehidupan dunia ini.
Kedua, semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua, bagi generasi bangsa ini dan terutama untuk diri kami sendiri yang terkadang lalai. Partisipasi kami sangatlah tiada berarti dibandingkan para pejuang pendahulu kami dalam rangka membangun bangsa ini namun dari yang sedikit ini semoga mempunyai peran dan membawa rahmatan lil’alamin di negeri ini. Allahu a’lam bishawwab.
Mari mengekspresikan indahnya kebersamaan agar hidup bertambah hidup.
Hiduplah hidup berada dalam satu jalan
Hiduplah hidup berada dalam naungan
Hiduplah hidup untuk bersapaan
Hiduplah hidup berada dalam kebersamaan
Keindahan dunia tak kan bisa kita nikmati kala kesendirian
Bila sepi melanda teman perlu dihadirkan
Inilah saatnya kita ambil peran
Saling menolong sudah menjadi kebiasaan
Hidup bermasyarakat kan jadi tuntutan
Ajaran kebaikan selalu jadi pedoman
Wahai Muslimah Janganlah Menyerah ....
π *Tanya Jawab :* π
1. Karimah
a. bagaimana caranya meningkatkan kestabilan iman kita sendiri sehabis masa haid, terkadang habis haid iman kita itu suka naik turun gitu bun?
π¦Jawaban
Bila iman seolah akan meniada dari diri kita maka....
segera baca kalam Nya dalam keadaan berat atau ringan
pelajari hadits Rasulullah dan berhikmah dr sunnah2 Rasulullah
meneladani kisah Rasulullah dan para sahabat yang menempa iman agar tak usang
jangan pernah tinggalkan teman2 yg beriman dalam menapaki perjalanan
b. Bagaimana cara kita mengajak seseorang untuk bisa hijrah (menjadi lebih baik) dalam kondisi seperti ini orang yg kita ajak punya sifat keras kepala dan kita juga punya sifat keras kepala. Kadang kita malah mau nyerah sendiri bun,
π¦Jawaban
kewajiban kita amar ma'ruf yakni mengajak pd kebaikan
nahy mungkar yakni mencegah hal yg mungkar
[20:13, 10/17/2017] Ta'lim Asri: dan kita tdk berhak memaksa mereka. kewajiban kita sudah gugur seiring dg ajakan kebaikan itu. kita bukan nabi atau rasul bahkan sahabat sj tdk. kita belajar dr paman Nabi yang tdk mau masuk islam. juga nabi nuh yg anak istrinya jg tdk mau. ada yang saudaraan tuh jg ga mau. abu lahab abu jahal kan termasuk saudara rasulullah. kerabat.
jd jika mengajak teman hijrah susah ya wajar. yang penting kan mau mngajak
dakwah Rasulullah g di ngedumel tp di maki atau dicaci
bahkan ketika berdakwah ke thaif dilempar kotoran jg batu
Hakikat iman tidak akan terbukti kesempurnaannya dalam hati seseorang sampai ia menghadapi benturan dengan upaya pihak lain yang menentang keimanannya. Di sinilah seseorang melakukan mujahadah sebagaimana seseorang melakukan mujahadah kepadanya untuk menghalanginya dari keimanan. Di sinilah cakrawala keimanan akan tersingkap dan terbuka. Keterbukaan yang tidak pernah terjadi pada jiwa seseorang yang merasakan iman secara datar.
Kesuksesan hanya akan sampai kepada mereka yang senantiasa memaksimalkan seluruh potensi dan kenikmatan yang Allah berikan kepadanya. Kesuksesan tidak akan bersanding dengan orang yang hanya setengah-setengah dalam melakukan usaha apalagi malas-malasan.
Saya teringat dengan catatan kecil Ibnul Qayyim, dalam kitab thariqul hijratain wa babus sa’adah, yang menggambarkan totalitas azam di antara mereka ada orang yang melewati celah, berjalan menuju Allah dari berbagai lembah dan sampai ke sana dari berbagai jalan. Orang ini menjadikan tanggung jawab ubudiahnya sebagai kiblat gerakan hati dan sasaran pandangan matanya. Ia menjadi makmum dan berjalan di belakangnya, ke mana pun ia pergi. Ia memiliki saham di semua bagian di mana ada ubudiyah di sana ia ada.
bangkit dari keterjatuhan. bukankah banyak bijak bestari yang berkata bahwa bukan sebanyak apa kita terjatuh namun sesegera mungkin kita bangkit dari keterjatuhan
mujahadah itulah kuncinya
Wahai Muslimah Tangguh... Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bisa bertahan lebih lama. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bekerja dan terus bekerja. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang mengerti saatnya bekerja keras dalam mencari penghidupan maupun mengambil kesempatan berkiprah di jalan dakwah. Di jalan ini kita telah bertransaksi dan menjual diri kita serta seluruh kehidupan kita kepada Allah, maka siapa yang santai dalam bekerja, ia menyesal akan hasilnya.
jika hijrah dan totalitas insya Allah aib akan ditutup oleh Allah. nah makanya kita bljr menutup aib org lain jg
jika hijrah dan totalitas insya Allah aib akan ditutup oleh Allah. nah makanya kita bljr menutup aib org lain jg.
π *Cloosing statement :* π
Wahai muslimah janganlah menyerah
Teruslah melangkah hingga kaki menginjak jannah
〰〰〰〰〰〰π¦
π€ : Sholcan *Fitria Nurhasanah*
✍πΌ : Sholcan *Arita*
πΉπ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
ππ
*GROUP TELAGA SURGA*
π : Selasa, 17 Oktober 2017
⏰ : 19.30 wib sd selesai
π *BEDAH BUKU "WAHAI MUSLIMAH, JANGANLAH MENYERAH"*
_π°π» : *Bunda Rochma Yulika*
π *Materi :* π
Wahai Muslimah Janganlah Menyerah
oleh: Rochma Yulika
Dalam buku ini akan dibahas bagaimana peran kita sebagai muslimah yang menjadi subyek kehidupan ini. Selain itu ada pembahasan bagaimana kita kuat dan tangguh juga berilmu dalam menghadapi kehidupan ini. Optimisme menjadi pilihan dalan menyikapi segala kemungkinan untuk sampainya kepada harapan. Maka dari itu janganlah pernah menyerah dengan keadaan. Menjadi sesuatu yang berbeda itulah yang harus kita lakukan. Bangun semangat diri tiada henti tuk meraih ridla Ilahi.
Dalam ayat 11 surat Ar Ra’du, yang artinya,” Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Tugas kita sebagai hamba yakni mengikhtiari jalan-jalan yang sudah dibentangkan oleh Allah swt. Sehingga sampai pada hasil yang diharapkan oleh seorang hamba.
Berbekal keyakinan untuk meniti perjalanan
Meski tak pernah tahu apa yang ada di hadapan
Menguatkan asa bagai mengukir di atas batu
Sesulit apa pun mari kita berjuang tanpa kenal jemu
Kegalauan jiwa menyergap ketika perburuan mencapai kehidupan yang ideal, mulai berhadapan dengan himpitan masalah yang merapuhkan jiwa kita. Tapi saya yakin, banyak cara Allah menyadarkan kita. Kadang kita yang tidak mengerti. Jalan kita masih panjang. Mungkinkah?
Jangan terlalu yakin. Sebab panjang pendek itu ukuran. Tak ada satu pun manusia bisa memberi ukuran panjang atau pendek perjalanannya. Tak ada satu pun dari kita mengetahui rahasia umur kita. Makin hari bukannya makin bertambah umur kita. Tapi makin berkurang jatah kita untuk mengirup udara dunia. Inilah jalan kepastian menuju penghujung dunia. Apa yang harus kita lakukan semasih hidup di ujung usia?
Mengukur waktu yang masih tersisa, masihkah diri ada masa untuk menempuhinya??
buku ini runtut menceritakan bahwa banyaknya pilihan-pilihan hidup membuat kita harus teliti dalam menentukan hal yang baik untuk menyelesaikan perjalanan hidup ini.
Tak pernah Tahu sejauh mana kaki akan melangkah, selama apa nafas ini mampu kita hela, dan sekuat apa tubuh ini melakukan aktivitas yang menyejarah. tak ada yang tahu. bahkan akan menuju kemana kelak kita pun tak pernah tahu. untuk itu butuh keimanan untuk membimbing kita dalam menapaki terjalnya kehidupan ini
Berbekal keyakinan untuk meniti perjalanan. Meski tak pernah tahu apa yang ada di hadapan. Menguatkan asa bagai mengukir di atas batu. Sesulit apa pun mari kita berjuang tanpa kenal jemu.
Tak ada yang mustahil dalam dunia ini jika ada kata usaha. Karena sesungguhnya mustahil itu tidak ada. Keterbatasan diri untuk mengetahui hal yang tak pasti mengajarkan bagaimana kita selalu memiliki keyakinan bahwa bersama Allah kita bisa.
Tak secuil pun keinginan untuk menyerah walau kadang harus berlelah. Tak ada sedikit pun keinginan menyerah meski kadang rintangan menghadirkan keluh kesah. Tak sedikit pun mundur meski harus mengorbankan jiwa lantaran janji Allah benar adanya. Terkadang kita butuh menguatkan keyakinan kita saja.
Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bisa bertahan lebih lama. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bekerja dan terus bekerja. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang mengerti saatnya bekerja keras dalam mencari penghidupan maupun mengambil kesempatan berkiprah di jalan dakwah. Di jalan ini kita telah bertransaksi dan menjual diri kita serta seluruh kehidupan kita kepada Allah, maka siapa yang santai dalam bekerja, ia menyesal akan hasilnya.
Jika bukan karena cinta kami pada jalan kebaikan ini, sesungguhnya diri ini seorang hamba yang mudah lalai, berkeluh kesah, dan berputus asa. Keyakinan kami bila kami mampu menebar kebaikan walau sedikit insyaallah kami akan menuai kebaikan itu pula. Kesadaran inilah yang membuka hati kami untuk melakukan hal yang baik dalam kehidupan ini.
Kehidupan di dunia sangat sebentar jika dibanding dengan kehidupan akhirat yang tiada batas. Banyak ulama yang menggambarkan kehidupan di dunia dengan mencelupkan jari telunjuk kita ke dalam air laut dan air yang menempel pada jari kita itulah usia kehidupan kita di dunia. Dan air yang tersisa di lautan yang luas adalah ibarat kehidupan akhirat yang tanpa batas. Lantas bekal apa yang akan kita bawa? Hanya amal yang kita lakukan yang mampu menolong kita untuk melintasi shirathal mustaqim. Lakukan yang terbaik sebelum saat kita tutup usia. Waktu kita hanya sedikit, bila demikian masih berapa lagi waktu kita tersisa agar kita mendapatkan cinta-Nya, hidup bersama-Nya di dunia yang tiada bertepi.
Semoga buku ini bagaikan setitik air yang mengobati rasa haus dan dahaga serta bagaikan secercah cahaya saat gulita menyelimuti kita. Dan semoga menjadi inspirasi dari luasnya samudra ilmu Allah serta sebagai teman dialog ketika sedang berjalan bak musafir kala mencari jawaban atas gundah hati melihat carut marut kehidupan dunia ini.
Kedua, semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua, bagi generasi bangsa ini dan terutama untuk diri kami sendiri yang terkadang lalai. Partisipasi kami sangatlah tiada berarti dibandingkan para pejuang pendahulu kami dalam rangka membangun bangsa ini namun dari yang sedikit ini semoga mempunyai peran dan membawa rahmatan lil’alamin di negeri ini. Allahu a’lam bishawwab.
Mari mengekspresikan indahnya kebersamaan agar hidup bertambah hidup.
Hiduplah hidup berada dalam satu jalan
Hiduplah hidup berada dalam naungan
Hiduplah hidup untuk bersapaan
Hiduplah hidup berada dalam kebersamaan
Keindahan dunia tak kan bisa kita nikmati kala kesendirian
Bila sepi melanda teman perlu dihadirkan
Inilah saatnya kita ambil peran
Saling menolong sudah menjadi kebiasaan
Hidup bermasyarakat kan jadi tuntutan
Ajaran kebaikan selalu jadi pedoman
Wahai Muslimah Janganlah Menyerah ....
π *Tanya Jawab :* π
1. Karimah
a. bagaimana caranya meningkatkan kestabilan iman kita sendiri sehabis masa haid, terkadang habis haid iman kita itu suka naik turun gitu bun?
π¦Jawaban
Bila iman seolah akan meniada dari diri kita maka....
segera baca kalam Nya dalam keadaan berat atau ringan
pelajari hadits Rasulullah dan berhikmah dr sunnah2 Rasulullah
meneladani kisah Rasulullah dan para sahabat yang menempa iman agar tak usang
jangan pernah tinggalkan teman2 yg beriman dalam menapaki perjalanan
b. Bagaimana cara kita mengajak seseorang untuk bisa hijrah (menjadi lebih baik) dalam kondisi seperti ini orang yg kita ajak punya sifat keras kepala dan kita juga punya sifat keras kepala. Kadang kita malah mau nyerah sendiri bun,
π¦Jawaban
kewajiban kita amar ma'ruf yakni mengajak pd kebaikan
nahy mungkar yakni mencegah hal yg mungkar
[20:13, 10/17/2017] Ta'lim Asri: dan kita tdk berhak memaksa mereka. kewajiban kita sudah gugur seiring dg ajakan kebaikan itu. kita bukan nabi atau rasul bahkan sahabat sj tdk. kita belajar dr paman Nabi yang tdk mau masuk islam. juga nabi nuh yg anak istrinya jg tdk mau. ada yang saudaraan tuh jg ga mau. abu lahab abu jahal kan termasuk saudara rasulullah. kerabat.
jd jika mengajak teman hijrah susah ya wajar. yang penting kan mau mngajak
dakwah Rasulullah g di ngedumel tp di maki atau dicaci
bahkan ketika berdakwah ke thaif dilempar kotoran jg batu
Hakikat iman tidak akan terbukti kesempurnaannya dalam hati seseorang sampai ia menghadapi benturan dengan upaya pihak lain yang menentang keimanannya. Di sinilah seseorang melakukan mujahadah sebagaimana seseorang melakukan mujahadah kepadanya untuk menghalanginya dari keimanan. Di sinilah cakrawala keimanan akan tersingkap dan terbuka. Keterbukaan yang tidak pernah terjadi pada jiwa seseorang yang merasakan iman secara datar.
Kesuksesan hanya akan sampai kepada mereka yang senantiasa memaksimalkan seluruh potensi dan kenikmatan yang Allah berikan kepadanya. Kesuksesan tidak akan bersanding dengan orang yang hanya setengah-setengah dalam melakukan usaha apalagi malas-malasan.
Saya teringat dengan catatan kecil Ibnul Qayyim, dalam kitab thariqul hijratain wa babus sa’adah, yang menggambarkan totalitas azam di antara mereka ada orang yang melewati celah, berjalan menuju Allah dari berbagai lembah dan sampai ke sana dari berbagai jalan. Orang ini menjadikan tanggung jawab ubudiahnya sebagai kiblat gerakan hati dan sasaran pandangan matanya. Ia menjadi makmum dan berjalan di belakangnya, ke mana pun ia pergi. Ia memiliki saham di semua bagian di mana ada ubudiyah di sana ia ada.
bangkit dari keterjatuhan. bukankah banyak bijak bestari yang berkata bahwa bukan sebanyak apa kita terjatuh namun sesegera mungkin kita bangkit dari keterjatuhan
mujahadah itulah kuncinya
Wahai Muslimah Tangguh... Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bisa bertahan lebih lama. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang bekerja dan terus bekerja. Keyakinan penuh yang akan membuat seseorang mengerti saatnya bekerja keras dalam mencari penghidupan maupun mengambil kesempatan berkiprah di jalan dakwah. Di jalan ini kita telah bertransaksi dan menjual diri kita serta seluruh kehidupan kita kepada Allah, maka siapa yang santai dalam bekerja, ia menyesal akan hasilnya.
jika hijrah dan totalitas insya Allah aib akan ditutup oleh Allah. nah makanya kita bljr menutup aib org lain jg
jika hijrah dan totalitas insya Allah aib akan ditutup oleh Allah. nah makanya kita bljr menutup aib org lain jg.
π *Cloosing statement :* π
Wahai muslimah janganlah menyerah
Teruslah melangkah hingga kaki menginjak jannah
〰〰〰〰〰〰π¦
π€ : Sholcan *Fitria Nurhasanah*
✍πΌ : Sholcan *Arita*
πΉπ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
ππ
Komentar
Posting Komentar