Gebyar Pahala Raih Kemenangan Part 1

✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*📿
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Kamis, 11 Mei 2017
⏰ : 19.30 wib sd selesai

📚 *" Gebyar Pahala Raih Kemenangan"*
_👰🏻 : Bunda Riyanti_
_🎤 : ukhcan Welly_
_✍🏼 : ukhcan Suarni_

💞 *Materi :* 💞

Assalamualaikum wrwb
Sahabat sholcan
Alhamdulillah ala kulli hal

Kita awali kajian malam ini dg bacaan basmalah..

بسم اللّه الر حمن الر حيم

Apakah sdh bikin target untuk ramadhan,?
Yang belum segera bikin plan target ibadah di bulan Ramadhan..

Biar semangat lagi... yuk kita tengok keistimewaan bulan Ramadhan ini.

*30 Keistimewaan Bulan Ramadhan*

Selama Ramadhan, Allah memerintahkan seluruh penghuni surga berhias. Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: “Bersiap-siaplah, dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku…” [HR. Baihaqi].

*1. Ramadhan jalan menuju ketaqwaan*
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian bertaqwa”. (Al Baqarah: 183). Ayat di atas menerangkan bahwa puasa adalah sebab yang bisa mengantarkan pelakunya menuju ketaqwaan, karena puasa mampu meredam syahwat. Ini sesuai dengan salah satu penafsiran yang disebutkan Imam Al Qurthubi, yang berpatokan kepada hadits riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa puasa adalah perisai.

Dalam ayat ini ada kata la'ala
Dalam tata bahasa Arab, jika ada kata yg didahului oleh kata la'ala..
Dipastikan perbuatan itu akan terjadi..

La'alakum tataqun....
Agar kamu bertakwa....

So.. takwa itu pasti diraih dg jalan ibadah2 di bulan Ramadhan.
Jika tidak,
Berarti ada yang salah dg puasa kita.

*2. Ramadhan bulan mujahadah*
Para ulama’ salaf adalah suri tauladan bagi umat, mujahadah mereka dalam mengisi bulan Ramadhan amat perlu dicontoh. Seperti Imam Asyafi’i, dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran dua kali dalam semalam, dan iti dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran enam puluh kali dalam sebulan. Imam Abu Hanifah juga menghatamkan Al-Quran dua kali dalam sehari selama Ramadhan.

*3. Puasa Ramadhan menumbuhkan sifat amanah*
Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al Fiqh Al Islami berpendapat bahwa puasa mengajarkan rasa amanat dan muraqabah di hadapan Allah Ta’ala, baik dengan amalan yang nampak maupun yang tersembunyi. Maka tidak ada yang mengawasi seseorang yang berpuasa agar menghindari hal-hal yang dilarang dalam berpuasa kecuali Allah Ta’ala.

*4. Puasa Ramadhan melatih kedisiplinan*
Puasa juga melatih kedisplinan, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa seorang yang berpuasa harus makan dan minum dalam waktu yang terbatas. Bahkan dalam berbuka puasapun harus disegerakan.

*5. Puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim*
Wahbah Zuhali juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas di antara sesama muslim. Pada bulan ini semua umat Islam, dari timur hingga barat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Mereka berpuasa dan berbuka dalam waktu yang sama, dikarenaka mereka memiliki Rabb yang satu. Seorang yang merasa lapar dan dahaga akhirnya juga bisa ikut merasakan kesengsaraan saudara-saudaranya yang kekurangan atau tertimpa bencana. Sehingga tumbuh perasaan kasih sayang terhadap umat Islam yang lain.
Subhanallah...❤❤❤

*6. Puasa Ramadhan melatih kesabaran*
Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari kita diperintahkan meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagi yang haram. Begitu pula di saat ada seseorang mengganggu kita. Rasulullah Saw. bersabda: “Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku sedang puasa." (HR. Bukhari)

*7. Puasa Ramadhan menyehatkan*
Rasulullah bersabda: ”Berpuasalah, maka kamu akan sehat” (HR. Ibnu Sunni), ada yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi ada pula yang menyatakan bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkat hasan (lihat, Fiqh Al Islami wa Adilatuh, hal 1619). Tapi makna matan hadist bisa tetap diterima, karena puasa memang menyehatkan. Al Harits bin Kaldah, tabib Arab yang pernah mengabdi kepada Rasulullah Saw. juga pernah menyatakan:”Lambung adalah tempat tinggal penyakit dan sedikit makanan adalah obatnya”.

*8. Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah untuk umat ini*
Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’, dia telah mendengar dari seorang ahlul ilmi tsiqah yang telah mengatakan: “Sesungguhnya telah diperlihatkan usia-usia umat sebelumnya kepada Rasulullah Saw., atau apa yang telah Allah kehendaki dari hal itu, dan sepertinya usia umat beliau tidak mampu menyamai amalan yang telah dicapai oleh umat-umat sebelumnya, maka Allah memberi beliau Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan.” (HR. Malik).

*9. Ramadhan bulan ampunan*
Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, Rasulullah Saw. bersabda: “Dan siapa yang berpuasa Ramadhan dengan didasari keimanan dan pengharapan ridha Allah, diampunkan untuknya dosa yang telah lalu.”(HR. Bukhari)

*10. Siapa yang dilihat Allah, maka ia terbebas dari adzab-Nya*
Dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah Saw. bersabda: ”Pada bulan Ramadhan umatku dianugerahi lima perkara yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumku. Yang pertama, sesungguhnya jika Allah melihat mereka di awal malam dari bulan Ramadhan, dan barang siapa yang telah dilihat Allah maka Ia tidak akan mengadzabnya selamanya…” (HR. Baihaqi). Selama Ramadhan, Imam Syafi’i menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat.

*11. Bau mulut orang berpuasa lebih harum dari misk di hadapan Allah*
Rasulullah Saw. bersabda : ”…Yang kedua, sesungguhnya bau mulut mereka ketika sore hari lebih harum di hadapan Allah daripada bau misk…” (HR. Baihaqi).

*12. Di Bulan Ramadhan para malaikat meminta ampunan untuk umat ini*
Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang ketiga, sesungguhnya para malaikat meminta ampunan untuk mereka siang dan malam…” (HR. Baihaqi).

*13. Di bulan Ramadhan sorga berbenah diri*
Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: “Bersiap-siaplah, dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku…” (HR. Baihaqi).

*14. Di malam akhir Ramadhan Allah mengampuni umat ini*
Rasulullah Saw. bersabda: ”…Adapun yang kelima, sesungguhnya jika tiba malam terakhir Ramadhan Allah memberi ampun kepada mereka semua. Lalu bertanyalah seorang lelaki dari sebuah kaum: ”Apakah itu lailatul qadar? Ia bersabda:” Bukan, apakah kau tidak mengetahui perihal orang-orang yang bekerja, jika mereka selesai melakukan pekerjaan maka imbalannya akan dipenuhi. (HR. Baihaqi)

*15. Pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup, syaitan dibelenggu*
Rasulullah Saw. Bersabda: “Jika Ramadhan tiba dibukalah pintu sorga dan ditutuplah pintu neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu. (HR. Bukhari). Dalam Syarah Shahih Muslim, Qadhi Iyadh menjelaskan bahwa makna hadits di atas bisa bermakna haqiqi, yaitu pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup serta syaitan dibelenggu secara haqiqi, sebagai tanda datangnya Ramadhan sekaligus pemulyaan terhadapnya. Tapi bisa juga bermakna majaz yang mengisyaratkan besarnya pahala dan ampunan di bulan itu, sehingga syaitan seperti terbelenggu.

Alhamdulillah, 15 keutamaan bulan Ramadhan sdh saia bagi untuk sahabat...
15 berikutnya be continued..

💞 *Tanya jawab :* 💞

1⃣ Nufa
Bun, yg no 10 maksudnya di lihat spt apa ya?

🎊 *Jawab :*
Dalam aspek aqidah memahami perbuatan Allah tidak boleh disamakan dg makhluk Nya....

Bukankah Allah Maha *Melihat,*??

Mata kita terbatas, Allah penuh dg Ke Mahaan....

Segala gerak gerik kita dhohir dan batin kita di lihatNya.

2⃣ umme Windye
bertanya Ustadzah
Untuk no 13 bisa dijelaskan lebih spesifik ustadzah. blm paham🙏🙏
Maafkan saya ..fakir ilmu.

🎊 *Jawab :*
Bunda Windi ini sekedar gambaran ttg poin 13 ..

Di Negara-negara Teluk, bila Ramadhan tiba, lampu-lampu jalan yang unik, menarik dan indah menghiasi bagan kota sepanjang jalan.

Lampu jalan dengan berbagai hiasan bertuliskan "Ramadhan Kareem", "Marhaban Ya Ramadhan", "Ramadhan Yajma'una", "Ramadhan Syahrus Siyam" dan lain semacamnya menghiasi kota seakan turut bersolek menyambut datangnya bulan suci dan mulia.

Suasana bahwa kita berada di bulan Ramadhan bukan hanya terasa di sepanjang jalan, melainkan juga di mal-mal dan gedung-gedung pemerintah serta perusahaan nasional yang memasang ribuan lampu hias di seluruh ruas bangunan.

Di dalam mal dan shopping centre berbagai ornamen khas Ramadhan turut menghiasi dan memeriahkan suasana tersebut, sehingga begitu menarik perhatian kita dan terkhusus lagi bagi anak-anak kita yang mulai menginjak dewasa.

Mereka ini bahagia dengan datangnya Ramadhan, bukan saja bulan ini "menghidupkan" penghuninya dengan berbagai suasana khasnya dan keramaian mulai malam tiba hingga berakhirnya, melainkan juga dengan banyaknya tawaran potongan harga (discount) yang saling bersaut antar shopping centre dengan shopping centre lainnya.

Singkat cerita Ramadhan di negara-negara Teluk mengalahkan perayaan hari raya natal (Marry Christmas) dan memiliki kesan positif serta pengaruh mendalam bagi anak-anak dan kaum muda.

Fenomena yang terjadi di Negara Teluk tersebut nampaknya tidak terjadi di Indonesia. Suasana khas Ramadhan di Indonesia terasa ketika kita memasuki masjid atau mushalla dengan berbagai kegiatan shalat dan tadarus di dalamnya. Suasana Ramadhan yang meriah di jalanan hampir saja tidak kita temui, kecuali jika Ramadhan itu bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan  RI seperti tahun ini.

Fenomena di Negara Teluk ternyata memiliki rujukan penguatnya, karena surga turut bersolek menyambut bahagia orang-orang yang berpuasa Ramadhan.

Artinya.... Surga berhias untuk menyambut setiap manusia yang pada bulan Ramadhan menghiasi dirinya dg taqwa.

Hiasilah dirimu dengan takwa (QS. Al Baqarah: 197) melalui ibadah puasa, shalat tarawih dan witir di malam harinya, serta jauhkanlah dari bicara kotor dan tidak berguna, niscaya surga yang telah berhias dengan hiasan yang tak terduga akan menyambutmu dengan penuh gembira dan rasa bangga. Wallahua'lam.

3⃣ Haifa
Assalamualaikum  bunda
Tujuan  setan  dibelenggu dibulan romadhon  utk  apa ya?

Nah utk  yg dibulan romadhon  masih  melakukan  hal2 yg buruk  apa itu  pengaruh  setan atau apa🙊

🎊 *Jawab :*

Setan Dibelenggu Di Bulan Ramadhan

Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda,”Apabila datang Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” didalam riwayat Ibnu Khuzaimah didalam shahihnya disebutkan sabdanya saw,”Apabila malam pertama dari bulan Ramadhan maka setan-setan dibelenggu yaitu jin-jin yang durhaka..”

Jin-jin yang durhaka adalah yang secara total berbuat kejahatan. .. dikatakan bahwa hikmah dari diikat dan dibelenggunya setan adalah agar tidak membisik-bisikan kejahatan kepada orang-orang yang berpuasa. Dan tanda-tandanya adalah banyaknya orang-orang yang tenggelam didalam kemaksiatan kembali bertaubat kepada Allah swt.

Adapun apa yang terjadi sebaliknya pada sebagian mereka maka sesungguhnya itu adalah pengaruh-pengaruh dari bujuk rayu setan yang telah tenggelam didalam jiwa-jiwa orang-orang pelaku kejahatan serta menghujam didalamnya…

Al Hafizh didalam ”al Fath” mengatakan bahwa Iyadh mengatakan,”Kemungkinana bahwa lahiriyah dan hakekatnya adalah itu semua tanda bagi malaikat untuk memasuki bulan (Ramadhan) dan mengagungkan kehormatan bulan itu serta mencegah setan-setan untuk menyakiti orang-orang beriman. Dan bisa juga berarti suatu isyarat akan banyaknya pahala dan ampunan dan bahwa setan dipersempit upayanya untuk menyesatkan mereka sehinga mereka bagaikan terbelenggu.”

Dia berkata,”Kemungkinan kedua itu diperkuat dengan sabdanya saw yang diriwayatkan oleh Muslim ’pintu-pintu rahmat dibuka’ dia mengatakan bahwa lafazh ’pintu-pintu surga dibuka’ adalah ungkapan tentang apa yang dibuka Allah bagi hamba-hamba-Nya berupa ketaatan yang menjadi sebab masuknya ke surga. Sedangkan lafazh ’pintu-pintu neraka ditutup’ adalah ungkapan tentang dihindarinya dari berbagai keinginan kuat untuk melakukan maksiat yang dapat menjatuhkannya ke neraka. Sedangkan lafazh ’setan-setan dibelenggu’ adalah ungkapan akan lemahnya setan untuk melakukan penyesatan dan penghiasan terhadap syahwat.”…

〰〰〰〰〰〰🦋
*Malaikat Penjaga Manusia*

Firman Allah swt :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ

Artinya : ”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar ro’du : 11)

Firman Allah lainnya :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾

Artinya : ”Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qoff : 16 – 18)

Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Didalam diri kalian terdapat malaikat malam dan malaikat siang yang saling bergantian. Mereka bertemu disaat shalat shubuh dan shalat isya lalu malaikat yang bermalam didalam dirimu naik keatas. Mereka pun ditanya Allah swt dan DiaYang Maha Mengetahui tentang mereka,”Bagaimana keadaan hamba-Ku saat kamu tinggalkan?” Mereka menjawab,”Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datangi mereka juga dalam keadaan shalat.”

Didalam menafsirkan ayat 11 suart ar Ro’du, Ibnu Katsir mengatakan bahwa dua malaikat berada di sebelah kanan dan kiri menuliskan amal-amal. Malaikat yang ada di sebelah kanan mencatat amal-amal kebaikan sementara yang berada di sebelah kiri mencatat amal-amal keburukan. Dua malaikat lainnya menjaganya dan melindunginya. Satu malaikat berada di belakangnya sedang satu lagi berada di depannya sehingga jumlah mereka ada empat malaikat di siang hari. Dan empat malaikat lainnya pada malam hari menggantikan malaikat-malaikat yang di siang hari yang terdiri dari dua malaikat penjaga dan dua malaikat pencatat, sebagaimana hadits Abu Hurairoh diatas. (Tafsir al Qur’an al Azhim juz

Tentunya penjagaan malaikat terhadap manusia dari berbagai keburukan, kecelakaan, musibah adalah atas perintah dan izin Allah swt dan berjalan sesuai dengan ketetapan-Nya atas diri orang itu. Malaikat penjaga ini tidaklah bisa mencegah segala musibah, keburukan yang telah ditetapkan Allah kepada orang itu sebagaimana disebutkan di bagian akhir ayat itu,”… Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar Ro’du : 11)

Jin Yang Menyertai Diri Manusia

Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi saw bersabda,”Tidaklah seorang dari kalian kecuali ada yang menyertainya dari kalangan jin dan dari kalangan malaikat.” mereka bertanya,”Anda juga?” beliau saw menjawab,”Saya juga akan tetapi Allah swt telah menyelamatkanku dan menjadikannya masuk islam sehingga dia tidak memerintahkanku kecuali kebaikan.”

Al Qodhi mengatakan,”Dan ketahuilah bahwa umat telah bersepakat akan perlindungan Nabi saw dari setan pada jasad, pemikiran dan lisannya.” Didalam hadits ini terdapat isyarat agar waspada terhadap fitnah setan yang menyertainya dari bisikan-bisiskan dan peneyesatannya, dan kita menjadi tahu bahwa setan iu bersama kita agar kita berhati-hati darinya dengan sekuat seluruh kemampuan kita.” (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVII hal 230 – 231)

Syeikh ’Athiyah Saqar mengatakan bahwa setiap manusia disertai oleh jin dan malaikat. Malaikat yang menyertainya adalah yang memelihara manusia sebagaimana firman Allah swt surat Ar Ro’du ayat 11 diatas dan malaikat yang menolongnya untuk kebaikan atau yang lainnya. Sedangkan jin yang menyertainya itu berusaha menyesatkannya. Sungguh Iblis telah bersumpah dengan kebesaran Allah bahwa dia akan menyesatkan manusia seluruhnya kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas. (Fatawa al Azhar juz VIII hal 63)


*Be continued..*
〰〰〰〰〰〰🦋

FB : Telaga Surga

IG : Telaga_Surga

Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/

💞💞

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam