Gebyar Pahala Raih Kemenangan Part 2
✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*📿
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Jum'at, 19 Mei 2017
⏰ : 19.30 wib sd selesai
📚 *" Gebyar Pahala Raih Kemenangan"*
(Keutamaan Ramadhan 16 sd 30)
_👰🏻 : Bunda Riyanti_
🎤 : Sholcan Nufa
✍🏼 : Sholcan Suarni
💞 *Materi :* 💞
Assalamualaikum wrwb...
Salam hangat dari kota Gudeg.. Jogja
Sudah siap menyambut Ramadhan??
_Insya Allah bunda 🌹_
Adakah yg yakin besok kita masih bisa berjumpa dg Ramadhan?
_5 mnit brkutnyapun ga ada jaminan bund☺_
Baiklah,, Kita masuk pada bahasan selanjutnya :
*16. Pahala syuhada bagi yang melakukan kewajiban dan menghidupkan Ramadhan*
Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Saw. Dan mengatakan: ”Wahai Rasulullah, tahukah anda jika saya telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya anda adalah utusan Allah, aku juga telah melakukan shalat lima waktu, juga telah menunaikan zakat, serta aku telah berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya, maka termasuk golongan siapakah saya? Rasulullah Saw. Bersabda: “Termasuk dari orang-orang yang sidiq dan syuhada’”. (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
*17. Pahala amalan bulan Ramadhan berlipat ganda*
Dari Salman ra., bahwasannya Rasulullah Saw. berkhutbah di hari terakhir bulan Sya’ban: ”Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan agung yang penuh berkah. Bulan yang terdapat di dalamnya sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya sebagai kewajiban, dan qiyamul lail sebagai hal yang disunnahkan, barang siapa mendekatkan diri di dalamnya dengan perbuat kebajikan, maka ia seperti mengerjakan kewajiban selainnya, dan barang siapa mengerjakan kewajiban di dalamnya, maka ia seperti mengerjakan tujuh puluh kewajiban selainnya…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
*18. Seluruh hari dalam Ramadhan memiliki keutamaan*
Rasulullah Saw. bersabda: “…Dia adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, serta paripurnanya adalah pembebasan dari neraka…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
*19. Keutamaan memberi minum orang yang berpuasa Allah akan memberi minum kelak di akhirat*
Rasulullah Saw. bersabda: “Dan barang siapa memberi minuman orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya dari telaga minuman yang tidak menghauskan hingga ia masuk ke dalam sorga”. (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
*20. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan*
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR.Tirmidzi)Selama Ramadhan, Imam Syafi’i menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat.
*21. Doa mustajab di bulan Ramadhan*
Diriwatkan dari Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:”...Dan untuk setiap muslim di setiap hari dan petang (dalam bulan Ramadhan) doa yang mustajab (HR. Bazar). Rasulullah juga bersabda:”Tiga yang tidak tertolak doanya, orang yang berpuasa hingga berbuka, imam adil, dan doa orang yang terdhalimi”. (HR. Tirmidzi)
*22. Pahala umrah Ramadhan sama dengan haji*
Rasulullah Saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar:”Jika datang Ramadhan maka lakukanlah umrah, karena susungguhnya umrah dalam bulan itu setaraf dengan haji.” (HR. An Nasa’i).
*23. Pahala i’tikaf di bulan Ramadhan sama dengan pahala 2 haji dan umrah*
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Husain Ra. menyatakan, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:”Barang siapa menjalankan i’tikaf selama sepuluh hari di bulan Ramadhan maka amalan itu seperti dua haji dan umrah (HR. Baihaqi)
*24. Dalam Ramadhan terdapat malam yang istimewa (Lailatul Qadar)*
Allah berfirman:”Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan”. (Al Qadr: 3). Tentang ayat ini, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa menghidupkan Ramadhan dan melakukan amalan di dalamnya lebih baik daripada menjalankan amalan dalam seribu bulan tanpa Ramadhan.
*25. Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan*
Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil”. (Al Baqarah: 185) Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Ta’ala menyanjung bulan Ramadhan atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Quran diturunkan di dalamnya.
*26. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan*
Rasulullah Saw. bersabda:”Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ke tiga belas dari Ramadhan…” (HR. Ahmad).
*27. Rasulullah mendapat wahyu pertama di bulan Ramadhan*
Ketika Rasululah Saw. mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah, yang berjarak dua mil dari kota Mekah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, turun kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan surat Al Alaq yang merupakan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.
*28. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan*
Perang Badar adalah pemisah antara yang haq dan yang batil, dan kaum muslimin sebagai simbol tauhid dan kemulyaan, meraih kemenangan atas kaum musyrikin sebagai simbol kekifiran dan kebodohan. Peperangan terjadi pada hari Jum’at, 27 Ramadhan, tahun kedua setelah hijrah. Allah Ta’ala berfirman: “Dan benar-benar Allah telah menolong kalian di Badar sedangkan kalian dalam keadaan terhina, maka takutlah kalian kepada Allah, semoga kalian bersyukur”. (Ali Imran: 123). Ibnu Abbas mengatakan:”Saat itu hari Jum’at, 27 Ramadhan, dan saat itu juga terbunuh Fir’aun umat, Abu Jahal, musuh terbesar umat6 Islam.
*29. Mekah dikuasai pada bulan Ramadhan*
Fathu Mekah adalah peristiwa besar, Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata”. (Al Fath:1). Sebagian mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud kemenangan di sini adalah peristiwa Fathu Mekah, walau ada sebagian ulama’ yang menafsirkannya sebagai perjanjian Hudaibiya dan penaklukan negeri Rum. Peristiwa itu terjadi pada hari, tanggal 20 atau 21 Ramadhan, tahun ke delapan hijriyah. Saat itulah semua berhala yang berada di sekitar Ka’bah dihancurkan.
*30. Islam menyebar di Yaman pada bulan Ramadhan*
Tahun ke sepuluh hijriyah pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw. menunjuk Ali bin Abi Thalib guna menjadi pemimpin sejumlah pasukan untuk pergi ke penduduk Yaman dengan membawa surat yang berisi ajakan untuk memeluk Islam.
Wallahu a'lam.
💞 *Tanya jawab :* 💞
1⃣ Haifa
Assalamualaikum bunda.... mau nanya terkait lailatul qodar... utk mendapatkan lailatul qodar apa kita bisa dapat hanya dgn i'tikaf dalam 10 hari saja
Lalu ciri2 org yg mendapatkan lailatul qodar sperti apa ya
🎉 *Jawab :*
ada tiga cara terbaik yang insya Allah memudahkan mendapatkan lailatul qadar.
Menghidupkan malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan dengan ibadah
Ini merupakan cara terbaik ketiga. Didasarkan pada pendapat mayoritas para ulama bahwa lailatul qadar turun pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan. Yakni malam 21, 23, 25, 27 atau 29.
Para ulama tidak menyepakati satu tanggal tertentu meskipun ada hadits yang menyebutkan bahwa lailatul qadar (pernah) terjadi pada malam 27. Sebagian ulama Syafi’iyah berpendapat lailatul qadar jatuh pada malam ke-21. Namun mayoritas ulama berpendapat lailatul qadar bisa jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
إِنِّى أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ، وَإِنِّى نُسِّيتُهَا ، وَإِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فِى وِتْرٍ
“Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadar, kemudian aku dilupakan –atau lupa- maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil” (Muttafaq alaih)
Oleh karena itu, untuk mendapatkan lailatul qadar, seorang muslim harus menghidupkan malam-malam ganjil pada 10 hari terahir dengan ibadah. Lebih utama lagi jika melakukan i’tikaf.
Menghidupkan 10 hari malam terakhir Ramadhan dengan ibadah
Meskipun para ulama sepakat lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan, sering kali di zaman sekarang terjadi perbedaan awal Ramadhan. Karena ada perbedaan awal Ramadhan, maka malam ganjilnya pun menjadi berbeda. Di saat sebagaian umat meyakini malam itu malam ganjil, sebagian umat yang lain meyakini malam itu adalah malam genap. Maka mengambil keseluruhan malam ganjil dan malam genap pada 10 hari terakhir berpeluang lebih besar mendapatkan lailatul qadar.
Rasulullah, istri beliau dan para sahabat beliau mencontohkan melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir. Bukan hanya pada malam-malam ganjil.
Cara terbaik kedua ini, sesuai dengan nasehat Syaikh Yusuf Qaradhawi: “Jika masuknya Ramadhan berbeda-beda di berbagai negara sebagaimana yang kita saksikan saat ini, maka malam-malam ganjil di sebagian wilayah adalah malam genap di wilayah lain. Sehingga untuk hati-hati, carilah lailatul qadar ini di seluruh 10 malam terakhir Ramadhan.”
Menghidupkan seluruh malam Ramadhan dengan ibadah
Kendati mayoritas ulama berpendapat bahwa lailatul qadar turun pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan, ada juga yang berpendapat kemungkinan turunnya lailatul qadar di malam lain di bulan Ramadhan. Jika demikian halnya, maka cara terbaik adalah menghidupkan seluruh malam Ramadhan dengan ibadah.
Bagaimana caranya? Pada 20 malam pertama, hidupkanlah malam Ramadhan dengan ibadah, minimal pada sepertiga malam terakhirnya. Setelah itu, pada 10 hari terakhir beriktikaf sebagaimana dicontohkan Rasulullah.
Mengapa untuk awal Ramadhan “cukup” di sepertiga malam terakhir? Sebab seperti dijelaskan di surat Al Qadr, lailatul qadar terbentang hingga terbitnya fajar. Kapan mulainya kita tidak tahu, tetapi kapan akhirnya kita tahu: terbitnya fajar. Maka jika pun tak mendapat dari awal, kita tidak ketinggalan dari bagian akhirnya.
Cara terbaik inilah yang dipraktikkan oleh para ulama seperti Imam Syafi’i dan Imam Bukhari yang menghidupkan seluruh malam pada bulan Ramadhan hingga beliau bisa mengkhatamkan Al Qur’an setiap malam.
_Trus ciriny bun bagi yg mendapatkan ?_
Adapun ciri-cirinya ada tiga yakni, orang tersebut selalu ingin dan berusaha menjadi yang terbaik dimata Allah maupun manusia, ini adalah cirri yang petama. Sedang ciri yang kedua adalah orang tersebut selalu merasa kurang dalam beribadah, padahal seluruh ibadah wajib maupun sunat sudah ia kerjakan. Dan yang ketiga ia menjadi orang yang tak sombong kepada atasan maupun bawahannya. Dari segi wajah ia terlihat lebih bersinar dan enak dipandang mata, dan ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang dekat dengan Allah.
Ada pula yang menyebutkan cirri-ciri lain dari orang yang tengah mendapatkan lailatul qadar itu adalah:
1.Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan melihat semua dengan terang dikegelapan malam. Hal ini tidak semua hamba bisa melakukan hal serupa jika bukan yang dipilihNya. Kebanyakan manusia tidak akan bisa melihat dengan jelas apalagi terang saat digelapnya malam. Dan atas kuasaNya seorang hamba pilihanNya pada malam itu seolah tak melihat kegelapan malam, karena semuanya serba terang.
2.Ia seolah dapat melihat seluruh benda dan makhluk di bumi bersujud kepada Allah
Tanpa kita sadari sebenarnya semesta ini bersujud dan bertasbih kepada Allah, namun manusia tak bisa begitu saja bisa melihatnya secara kasat mata. Dan orang yang beruntung mendapatkan anugrah lailatul qadar ini akan bisa melihat semesta alam dan seluruh isi yang ada didalamnya bersujud pada Allah!
3.Bisa mendengar suara malaikat dan semua tutur katanya.
Rasulullah saat didatangi peristiwa luarbiasa dalam sujud saat mengimami shalat malam dengan para sahabatnya, beliau memang sujud begitu lama, padahal hujan datang mengguyur dengan lebatnya di masjid yang tak beratap sempurna. Seluruh tubuhnya basah, namun sama sekali tak mau beranjak, sampai para sahabat banyak yang menggigil, ternyata beliau didatangi malaikat yang bersesakan turun ke bumi dengan dengungan tasbih tak henti-hentinya. Suara malaikat yang begitu indah, diantara kedamaian yang luarbiasa dalam terang benderang!
4.Terkabul semua doa-doanya. Kala lailatul qadar datang pada seorang hamba, maka doa-doa yang terpanjat, seberapa banyaknya akan dikabulkan oleh Allah.
5.Bahkan ada yang mengatakan orang itu tidak disyaratkan melihat tanda apa-apa yang berupa fisik, namun bisa merasakan kedamaian, kekhusukan yang luar biasa. Memang perasaan kedamaian yang luarbiasa yang hampir tak pernah dirasakan sebelumnya, adalah hal yang paling sering dijumpai hamba yang mendapatkan lailatul qadar.
6.Karena sudah mengalami peristiwa spiritual yang luar biasa, maka akan tambah kuatlah imannya, perilaku sehari-hari akan lebih baik tentunya seperti senang sedekah, jauhi ghibah dan hal-hal yang tidak manfaat, lebih mampu mengendalikan diri dan lebih toleran pada oranglain, tak peduli golongan, suku bahkan agamanya.
Untuk poin terakhir ini perlu mendapat perhatian, karena sejujurnya sampai saat inipun orang-orang yang mengaku fanatic pada Islam namun pada kenyataannya ia sebenarnya malah kerdil dalam mengaktualisasikan Islam sebagai rahmatalil ‘alamin dalam kehidupan sehari-hari. Jangankan dengan agama lainnya, dengan umat yang sama-sama beragama Islampun namun berbeda golongan atau mazhab juga cara pandang terkadang susah bisa sejalan seirama, bahkan cenderung menjadi pembenci dan suka menghujat.
Padahal jika dirunut Rasulullah adalah umat yang paling toleran pada umat lain dizamannya, baik Yahudi, Majusi dan Nasrani. Rasulullah menghargai dan menghormati dan tidak menganggu mereka secara fisik dan psikis selama mereka tidak menganggu Islam. Sikap bijaksana ini memang patut menjadi panutan. Meraih lailatul qadar bukan perkara mudah jika manusia masih juga bersifat sombong dan mengira paling benar sendiri dan bersifat kerdil hati. “harga” untuk malam seribu bulan tidaklah “murah”, perlu perjuangan akhlak yang diperbaharui tanpa henti. Namun sejatinya Ia juga bukan “mahal”, bagi hambanya yang memang benar-benar terpilih tanpa memandang ras, golongan, usia juga status social
Walahu’alam bi Showab.
Referensi:
-Candra Nila Murti Dewojati, Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar, Penerbit Qibla, 2014
💞 *Closing Statement :*
Maka persiapan terbaik menyambut Ramadhan adalah persiapan kita mengatur jadwal waktu kita untuk lebih banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an. Kapan kita alokasikan untuk tilawah Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk taddabur Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk mendengarkan kajian-kajian tafsir Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk berada dalam majelis-majelis ilmu Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk membacakan Al-Qur’an kepada anak-anak kita, kapan kita alokasikan untuk mengisahkan kisah-kisah epik dalam Al-Qur’an kepada anak-anak kita, kapan kita alokasikan untuk merenungkan dan berdiskusi tentang hikmah-hikmah Al-Qur’an bersama pasangan dan anak-anak kita.
Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Al-Qur’an. Al-Qur’an menjadi tema pembicaraan dan obrolan kita di mana pun, kapanpun, saat bertemu dengan siapapun, hingga akhirnya Al-Qur’an menjadi gaya hidup kita dan masyarakat Islam seluruhnya. Semangat Ramadhan adalah Al-Qur’an. Ramadhan adalah bulan di mana kita kembali menyucikan jiwa kita dengan A-Qur’an.
Al-Qur’an adalah ayat-ayat suci dari Allah SWT. Tidak bisa menyentuhnya, kecuali orang-orang yang disucikan.
〰〰〰〰〰〰🦋
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
💞💞
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Jum'at, 19 Mei 2017
⏰ : 19.30 wib sd selesai
📚 *" Gebyar Pahala Raih Kemenangan"*
(Keutamaan Ramadhan 16 sd 30)
_👰🏻 : Bunda Riyanti_
🎤 : Sholcan Nufa
✍🏼 : Sholcan Suarni
💞 *Materi :* 💞
Assalamualaikum wrwb...
Salam hangat dari kota Gudeg.. Jogja
Sudah siap menyambut Ramadhan??
_Insya Allah bunda 🌹_
Adakah yg yakin besok kita masih bisa berjumpa dg Ramadhan?
_5 mnit brkutnyapun ga ada jaminan bund☺_
Baiklah,, Kita masuk pada bahasan selanjutnya :
*16. Pahala syuhada bagi yang melakukan kewajiban dan menghidupkan Ramadhan*
Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Saw. Dan mengatakan: ”Wahai Rasulullah, tahukah anda jika saya telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya anda adalah utusan Allah, aku juga telah melakukan shalat lima waktu, juga telah menunaikan zakat, serta aku telah berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya, maka termasuk golongan siapakah saya? Rasulullah Saw. Bersabda: “Termasuk dari orang-orang yang sidiq dan syuhada’”. (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
*17. Pahala amalan bulan Ramadhan berlipat ganda*
Dari Salman ra., bahwasannya Rasulullah Saw. berkhutbah di hari terakhir bulan Sya’ban: ”Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan agung yang penuh berkah. Bulan yang terdapat di dalamnya sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya sebagai kewajiban, dan qiyamul lail sebagai hal yang disunnahkan, barang siapa mendekatkan diri di dalamnya dengan perbuat kebajikan, maka ia seperti mengerjakan kewajiban selainnya, dan barang siapa mengerjakan kewajiban di dalamnya, maka ia seperti mengerjakan tujuh puluh kewajiban selainnya…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
*18. Seluruh hari dalam Ramadhan memiliki keutamaan*
Rasulullah Saw. bersabda: “…Dia adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, serta paripurnanya adalah pembebasan dari neraka…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
*19. Keutamaan memberi minum orang yang berpuasa Allah akan memberi minum kelak di akhirat*
Rasulullah Saw. bersabda: “Dan barang siapa memberi minuman orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya dari telaga minuman yang tidak menghauskan hingga ia masuk ke dalam sorga”. (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
*20. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan*
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR.Tirmidzi)Selama Ramadhan, Imam Syafi’i menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat.
*21. Doa mustajab di bulan Ramadhan*
Diriwatkan dari Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:”...Dan untuk setiap muslim di setiap hari dan petang (dalam bulan Ramadhan) doa yang mustajab (HR. Bazar). Rasulullah juga bersabda:”Tiga yang tidak tertolak doanya, orang yang berpuasa hingga berbuka, imam adil, dan doa orang yang terdhalimi”. (HR. Tirmidzi)
*22. Pahala umrah Ramadhan sama dengan haji*
Rasulullah Saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar:”Jika datang Ramadhan maka lakukanlah umrah, karena susungguhnya umrah dalam bulan itu setaraf dengan haji.” (HR. An Nasa’i).
*23. Pahala i’tikaf di bulan Ramadhan sama dengan pahala 2 haji dan umrah*
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Husain Ra. menyatakan, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:”Barang siapa menjalankan i’tikaf selama sepuluh hari di bulan Ramadhan maka amalan itu seperti dua haji dan umrah (HR. Baihaqi)
*24. Dalam Ramadhan terdapat malam yang istimewa (Lailatul Qadar)*
Allah berfirman:”Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan”. (Al Qadr: 3). Tentang ayat ini, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa menghidupkan Ramadhan dan melakukan amalan di dalamnya lebih baik daripada menjalankan amalan dalam seribu bulan tanpa Ramadhan.
*25. Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan*
Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil”. (Al Baqarah: 185) Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Ta’ala menyanjung bulan Ramadhan atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Quran diturunkan di dalamnya.
*26. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan*
Rasulullah Saw. bersabda:”Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ke tiga belas dari Ramadhan…” (HR. Ahmad).
*27. Rasulullah mendapat wahyu pertama di bulan Ramadhan*
Ketika Rasululah Saw. mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah, yang berjarak dua mil dari kota Mekah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, turun kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan surat Al Alaq yang merupakan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.
*28. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan*
Perang Badar adalah pemisah antara yang haq dan yang batil, dan kaum muslimin sebagai simbol tauhid dan kemulyaan, meraih kemenangan atas kaum musyrikin sebagai simbol kekifiran dan kebodohan. Peperangan terjadi pada hari Jum’at, 27 Ramadhan, tahun kedua setelah hijrah. Allah Ta’ala berfirman: “Dan benar-benar Allah telah menolong kalian di Badar sedangkan kalian dalam keadaan terhina, maka takutlah kalian kepada Allah, semoga kalian bersyukur”. (Ali Imran: 123). Ibnu Abbas mengatakan:”Saat itu hari Jum’at, 27 Ramadhan, dan saat itu juga terbunuh Fir’aun umat, Abu Jahal, musuh terbesar umat6 Islam.
*29. Mekah dikuasai pada bulan Ramadhan*
Fathu Mekah adalah peristiwa besar, Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata”. (Al Fath:1). Sebagian mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud kemenangan di sini adalah peristiwa Fathu Mekah, walau ada sebagian ulama’ yang menafsirkannya sebagai perjanjian Hudaibiya dan penaklukan negeri Rum. Peristiwa itu terjadi pada hari, tanggal 20 atau 21 Ramadhan, tahun ke delapan hijriyah. Saat itulah semua berhala yang berada di sekitar Ka’bah dihancurkan.
*30. Islam menyebar di Yaman pada bulan Ramadhan*
Tahun ke sepuluh hijriyah pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw. menunjuk Ali bin Abi Thalib guna menjadi pemimpin sejumlah pasukan untuk pergi ke penduduk Yaman dengan membawa surat yang berisi ajakan untuk memeluk Islam.
Wallahu a'lam.
💞 *Tanya jawab :* 💞
1⃣ Haifa
Assalamualaikum bunda.... mau nanya terkait lailatul qodar... utk mendapatkan lailatul qodar apa kita bisa dapat hanya dgn i'tikaf dalam 10 hari saja
Lalu ciri2 org yg mendapatkan lailatul qodar sperti apa ya
🎉 *Jawab :*
ada tiga cara terbaik yang insya Allah memudahkan mendapatkan lailatul qadar.
Menghidupkan malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan dengan ibadah
Ini merupakan cara terbaik ketiga. Didasarkan pada pendapat mayoritas para ulama bahwa lailatul qadar turun pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan. Yakni malam 21, 23, 25, 27 atau 29.
Para ulama tidak menyepakati satu tanggal tertentu meskipun ada hadits yang menyebutkan bahwa lailatul qadar (pernah) terjadi pada malam 27. Sebagian ulama Syafi’iyah berpendapat lailatul qadar jatuh pada malam ke-21. Namun mayoritas ulama berpendapat lailatul qadar bisa jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
إِنِّى أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ، وَإِنِّى نُسِّيتُهَا ، وَإِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فِى وِتْرٍ
“Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadar, kemudian aku dilupakan –atau lupa- maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil” (Muttafaq alaih)
Oleh karena itu, untuk mendapatkan lailatul qadar, seorang muslim harus menghidupkan malam-malam ganjil pada 10 hari terahir dengan ibadah. Lebih utama lagi jika melakukan i’tikaf.
Menghidupkan 10 hari malam terakhir Ramadhan dengan ibadah
Meskipun para ulama sepakat lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan, sering kali di zaman sekarang terjadi perbedaan awal Ramadhan. Karena ada perbedaan awal Ramadhan, maka malam ganjilnya pun menjadi berbeda. Di saat sebagaian umat meyakini malam itu malam ganjil, sebagian umat yang lain meyakini malam itu adalah malam genap. Maka mengambil keseluruhan malam ganjil dan malam genap pada 10 hari terakhir berpeluang lebih besar mendapatkan lailatul qadar.
Rasulullah, istri beliau dan para sahabat beliau mencontohkan melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir. Bukan hanya pada malam-malam ganjil.
Cara terbaik kedua ini, sesuai dengan nasehat Syaikh Yusuf Qaradhawi: “Jika masuknya Ramadhan berbeda-beda di berbagai negara sebagaimana yang kita saksikan saat ini, maka malam-malam ganjil di sebagian wilayah adalah malam genap di wilayah lain. Sehingga untuk hati-hati, carilah lailatul qadar ini di seluruh 10 malam terakhir Ramadhan.”
Menghidupkan seluruh malam Ramadhan dengan ibadah
Kendati mayoritas ulama berpendapat bahwa lailatul qadar turun pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan, ada juga yang berpendapat kemungkinan turunnya lailatul qadar di malam lain di bulan Ramadhan. Jika demikian halnya, maka cara terbaik adalah menghidupkan seluruh malam Ramadhan dengan ibadah.
Bagaimana caranya? Pada 20 malam pertama, hidupkanlah malam Ramadhan dengan ibadah, minimal pada sepertiga malam terakhirnya. Setelah itu, pada 10 hari terakhir beriktikaf sebagaimana dicontohkan Rasulullah.
Mengapa untuk awal Ramadhan “cukup” di sepertiga malam terakhir? Sebab seperti dijelaskan di surat Al Qadr, lailatul qadar terbentang hingga terbitnya fajar. Kapan mulainya kita tidak tahu, tetapi kapan akhirnya kita tahu: terbitnya fajar. Maka jika pun tak mendapat dari awal, kita tidak ketinggalan dari bagian akhirnya.
Cara terbaik inilah yang dipraktikkan oleh para ulama seperti Imam Syafi’i dan Imam Bukhari yang menghidupkan seluruh malam pada bulan Ramadhan hingga beliau bisa mengkhatamkan Al Qur’an setiap malam.
_Trus ciriny bun bagi yg mendapatkan ?_
Adapun ciri-cirinya ada tiga yakni, orang tersebut selalu ingin dan berusaha menjadi yang terbaik dimata Allah maupun manusia, ini adalah cirri yang petama. Sedang ciri yang kedua adalah orang tersebut selalu merasa kurang dalam beribadah, padahal seluruh ibadah wajib maupun sunat sudah ia kerjakan. Dan yang ketiga ia menjadi orang yang tak sombong kepada atasan maupun bawahannya. Dari segi wajah ia terlihat lebih bersinar dan enak dipandang mata, dan ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang dekat dengan Allah.
Ada pula yang menyebutkan cirri-ciri lain dari orang yang tengah mendapatkan lailatul qadar itu adalah:
1.Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan melihat semua dengan terang dikegelapan malam. Hal ini tidak semua hamba bisa melakukan hal serupa jika bukan yang dipilihNya. Kebanyakan manusia tidak akan bisa melihat dengan jelas apalagi terang saat digelapnya malam. Dan atas kuasaNya seorang hamba pilihanNya pada malam itu seolah tak melihat kegelapan malam, karena semuanya serba terang.
2.Ia seolah dapat melihat seluruh benda dan makhluk di bumi bersujud kepada Allah
Tanpa kita sadari sebenarnya semesta ini bersujud dan bertasbih kepada Allah, namun manusia tak bisa begitu saja bisa melihatnya secara kasat mata. Dan orang yang beruntung mendapatkan anugrah lailatul qadar ini akan bisa melihat semesta alam dan seluruh isi yang ada didalamnya bersujud pada Allah!
3.Bisa mendengar suara malaikat dan semua tutur katanya.
Rasulullah saat didatangi peristiwa luarbiasa dalam sujud saat mengimami shalat malam dengan para sahabatnya, beliau memang sujud begitu lama, padahal hujan datang mengguyur dengan lebatnya di masjid yang tak beratap sempurna. Seluruh tubuhnya basah, namun sama sekali tak mau beranjak, sampai para sahabat banyak yang menggigil, ternyata beliau didatangi malaikat yang bersesakan turun ke bumi dengan dengungan tasbih tak henti-hentinya. Suara malaikat yang begitu indah, diantara kedamaian yang luarbiasa dalam terang benderang!
4.Terkabul semua doa-doanya. Kala lailatul qadar datang pada seorang hamba, maka doa-doa yang terpanjat, seberapa banyaknya akan dikabulkan oleh Allah.
5.Bahkan ada yang mengatakan orang itu tidak disyaratkan melihat tanda apa-apa yang berupa fisik, namun bisa merasakan kedamaian, kekhusukan yang luar biasa. Memang perasaan kedamaian yang luarbiasa yang hampir tak pernah dirasakan sebelumnya, adalah hal yang paling sering dijumpai hamba yang mendapatkan lailatul qadar.
6.Karena sudah mengalami peristiwa spiritual yang luar biasa, maka akan tambah kuatlah imannya, perilaku sehari-hari akan lebih baik tentunya seperti senang sedekah, jauhi ghibah dan hal-hal yang tidak manfaat, lebih mampu mengendalikan diri dan lebih toleran pada oranglain, tak peduli golongan, suku bahkan agamanya.
Untuk poin terakhir ini perlu mendapat perhatian, karena sejujurnya sampai saat inipun orang-orang yang mengaku fanatic pada Islam namun pada kenyataannya ia sebenarnya malah kerdil dalam mengaktualisasikan Islam sebagai rahmatalil ‘alamin dalam kehidupan sehari-hari. Jangankan dengan agama lainnya, dengan umat yang sama-sama beragama Islampun namun berbeda golongan atau mazhab juga cara pandang terkadang susah bisa sejalan seirama, bahkan cenderung menjadi pembenci dan suka menghujat.
Padahal jika dirunut Rasulullah adalah umat yang paling toleran pada umat lain dizamannya, baik Yahudi, Majusi dan Nasrani. Rasulullah menghargai dan menghormati dan tidak menganggu mereka secara fisik dan psikis selama mereka tidak menganggu Islam. Sikap bijaksana ini memang patut menjadi panutan. Meraih lailatul qadar bukan perkara mudah jika manusia masih juga bersifat sombong dan mengira paling benar sendiri dan bersifat kerdil hati. “harga” untuk malam seribu bulan tidaklah “murah”, perlu perjuangan akhlak yang diperbaharui tanpa henti. Namun sejatinya Ia juga bukan “mahal”, bagi hambanya yang memang benar-benar terpilih tanpa memandang ras, golongan, usia juga status social
Walahu’alam bi Showab.
Referensi:
-Candra Nila Murti Dewojati, Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar, Penerbit Qibla, 2014
💞 *Closing Statement :*
Maka persiapan terbaik menyambut Ramadhan adalah persiapan kita mengatur jadwal waktu kita untuk lebih banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an. Kapan kita alokasikan untuk tilawah Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk taddabur Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk mendengarkan kajian-kajian tafsir Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk berada dalam majelis-majelis ilmu Al-Qur’an, kapan kita alokasikan untuk membacakan Al-Qur’an kepada anak-anak kita, kapan kita alokasikan untuk mengisahkan kisah-kisah epik dalam Al-Qur’an kepada anak-anak kita, kapan kita alokasikan untuk merenungkan dan berdiskusi tentang hikmah-hikmah Al-Qur’an bersama pasangan dan anak-anak kita.
Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Al-Qur’an. Al-Qur’an menjadi tema pembicaraan dan obrolan kita di mana pun, kapanpun, saat bertemu dengan siapapun, hingga akhirnya Al-Qur’an menjadi gaya hidup kita dan masyarakat Islam seluruhnya. Semangat Ramadhan adalah Al-Qur’an. Ramadhan adalah bulan di mana kita kembali menyucikan jiwa kita dengan A-Qur’an.
Al-Qur’an adalah ayat-ayat suci dari Allah SWT. Tidak bisa menyentuhnya, kecuali orang-orang yang disucikan.
〰〰〰〰〰〰🦋
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
💞💞
Komentar
Posting Komentar