Muliakan Adab Dalam Beramal
✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*📿
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Ahad, 28 Oktober 2018
⏰ : 19.30 wib sd selesai
📚 *"Muliakan Adab Dalam Beramal"*
🧕🏻 *Ustadzah Lien*
•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•
*السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه*
*: بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ*
*ﺭَﺿﻴﻨﺎُ ﺑﺎﻟﻠّﻪ ﺭَﺑَّﺎً , ﻭَ ﺑﺎ ﻹِ ﺳْﻼﻡِ ﺩِﻳْﻨﺎً ,* *ﻭﺑِﻤُﺤَﻤَّﺪٍ ﻧَﺒِﻴَّﺎً ﻭَﺭَﺳُﻮْﻻً, ﺭَﺏِّ ﺯِﺩْﻧﺎ ﻋِﻠْﻤًﺎ ,*
*ﻭَﺍﺭْﺯُﻗﻨﺎْ ﻓَﻬْﻤًﺎ , ﺁﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦ*
َ
*Kami ridha Allah sebagai Tuhan kami dan Agama Islam itu sebagai agama kami, dan Nabi Muhammad itu sebagai Nabi dan Utusan Allah*
_Ya Allah, tambahkanlah ilmu pengetahuan kami - berilah kami pemahaman yg baik_
_Ya Allah kabulkanlah do’a kami._
*آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْن*
Alhamdulillah....segala puji kepada Rabb semesta Alam yang mengumpulkan kita malam ini dalam majelis ilmu yang semoga Allah limpahkan keberkahanNya
Aamiin
Sholawat serta salam trhatur pada Rasul junjungan teladan umat semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya, dan juga terhaturkan kepada sahabat, kerabat dan keluarga beliau smoga kita kelak menjadi bagian umat yang Rasul cintai
Aamiin
Malam ini kita berbicara tentang memuliakan adab dalam beramal, termasuk didalamnya adalah menuntut ilmu juga harus beradab dulu.
*Makna adab*
👉🏼Adab secara bahasa artinya menerapakan akhlak mulia.
♥Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan:
وَالْأَدَبُ اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ
_“Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400)._
♥ Ada tiga hal yang di nasehatkan Ibnul Qayyim ketika kita sedang menimbang, memperhatikan dan merenungi amal-amal kita di dunia ini:
*1. Nurul hikmah (ilmu)*
♥Sudah jelas bagi kita bahwa miqyas dan timbangan yang kita pakai untuk menimbang antara dosa-dosa dan kenikmatan-kenikmatan yang sudah kita terima adalah ilmu agama. Betapa besar nikmat yang Allah yang sudah kita terima tapi masih saja kita balas nikmat itu dengan dosa dan kemaksiatan yang masih saja tidak bisa kita tinggalkan.
*2. Suuzhan bi nafsi (tidak selalu memandang baik pada diri)*
♥Memang betul bahwa kebaikan dan kenikmatan yang kita terima adalah juga merupakan buah dari kebaikan dan taqwa yang kita haturkan kepada Allah Ta’ala. Tapi ingat kita jangan tertipu dengan kesalehan pribadi kita yang berujung pada ujub dan bangga diri dihadapan manusia karena kita sudah merasa sedemikian tinggi derajat ibadah kita dibanding orang awam. Suuzhan bi nafsi amat diperlukan, sebab berbaik sangka terhadap diri sendiri akan menghalangi koreksi dan kerancuan, sehingga dia melihat keburukan sebagai kebaikan, dan aib sebagai kesempurnaan
*3. Kemampuan membedakan antara nikmat dan ujian*
♥yaitu mampu membedakan antara nikmat yang berasal dari kebaikan dan ketaqwaan kita yang berujung pada kenikmatan haqiqi dengan nikmat yang sebenarnya makin memfasilitasinya untuk semakin berbuat syirik dan kedurhakaan kepada Allah Ta’ala, dimana ia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu terus kemudian berdalil dengan nikmat itu ia telah berada dalam jalan yang benar.
♥ Terlalu banyak menggeluti ilmu diin sampai lupa mempelajari adab. Lihat saja sebagian kita, sudah mapan ilmunya, banyak mempelajari tauhid, fikih dan hadits, namun tingkah laku kita terhadap orang tua, kerabat, tetangga dan saudara muslim lainnya bahkan terhadap guru sendiri jauh dari yang dituntunkan oleh Allah dan Rasul.
♥ Coba lihat saja kelakuan sebagian kita terhadap orang yang beda pemahaman, padahal masih dalam tataran ijtihadiyah. Yang terlihat adalah watak keras, tak mau mengalah, sampai menganggap pendapat hanya boleh satu saja tidak boleh berbilang. Ujung-ujungnya punya menyesatkan, menghizbikan dan mengatakan sesat seseorang.
♥ Padahal para ulama sudah mengingatkan untuk tidak meninggalkan mempelajari masalah adab dan akhlak.
♥Namun barangkali kita lupa?
Barangkali kita terlalu ingin cepat-cepat bisa kuasai ilmu yang lebih tinggi?
Atau niatan dalam belajar yang sudah berbeda, hanya untuk mendebat orang lain?
♥ Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,
تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم
_“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”_
Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata,
بالأدب تفهم العلم
_“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”_
Guru penulis, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”
♥Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.
♥Di antara yang mesti kita perhatikan adalah dalam hal pembicaraan, yaitu *menjaga lisan.* Luruskanlah lisan kita untuk berkata yang baik, santun dan bermanfaat. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,
من عدَّ كلامه من عمله ، قلَّ كلامُه إلا فيما يعنيه
_“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat” Kata Ibnu Rajab, “Benarlah kata beliau. Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari amalannya” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 291)._
*Berbeda Pendapat Bukan Berarti Mesti Bermusuhan*
♥Sungguh mengagumkan apa yang dikatakan oleh ulama besar semacam Imam Syafi’i kepada Yunus Ash Shadafiy -nama kunyahnya Abu Musa-. Imam Syafi’i berkata,
يَا أَبَا مُوْسَى، أَلاَ يَسْتَقِيْمُ أَنْ نَكُوْنَ إِخْوَانًا وَإِنْ لَمْ نَتَّفِقْ فِيْ مَسْأَلَةٍ
_“Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) meskipun kita tidak bersepakat dalam suatu masalah?” (Siyar A’lamin Nubala’, 10: 16)._
*Berdoalah Agar Memiliki Adab dan Akhlak yang Mulia*
Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ
“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’ [artinya:
_Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)_
Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya,
اللَّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ
“Allahummahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdi li-ahsanihaa illa anta, washrif ‘anni sayyi-ahaa, laa yashrif ‘anni sayyi-ahaa illa anta [artinya:
_Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang memalinggkannya kecuali Engkau].” (HR. Muslim no. 771, dari ‘Ali bin Abi Tholib)_
Setelah beradab... maka hal terpenting lainnya adalah ikhlas.
♥Berkata Abu Zakariya Yaha bin Muhammad Al-Anbari -rahimahullah-:
_“Ilmu tanpa adab seperti api tanda kayu bakar sedangkan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh”. (Jami’ li Akhlaqir-Rawi wa Adabis-Sami’ 1/80)_
♥ Suatu amalan dikatakan ikhlas apabila dilakukan karena Allah, dan yang benar itu apabila sesuai Sunnah Rasulullah sholallohu’alaihi wasallam.” (Kitab Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam I/36).
♥Ikhlas ini mahal dan berat, makanya para sahabat dahulu berusaha bagaimana supaya ikhlas. Maka sebagaimana perkataan Imam Ats-sauri :”tidak ada yang lebih sulit bagi diriku kecuali niatku” (mengikhlaskan niat).
♥Kalaulah imam yang besar seperti imam ats-sauri mengeluh atas susahnya ikhlas lalu bagaimana dengan kita-kita yang awam?
♥Sampai menuntut ilmu saja kalau tidak karena mengharapkan ganjaran Alloh ‘azza wa jalla, tidak akan mencium bau surga sebagaimana hadits dari Abu Hurairoh Rasulullah sholallohu’alaihi wasallam bersabda :
_"Barangsiapa yang menuntut ilmu yang seharusnya hanya ditujukan untuk mencari wajah Allah 'Azza wa Jalla tetapi dia justru berniat untuk meraih bagian kehidupan dunia maka dia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat" (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dishahihkan oleh Al-Hakim)_
♥Amal kebaikan yang tidak terdapat keikhlasan di dalamnya hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka. Bahkan bukan hanya itu, ingatkah kita akan sebuah hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa tiga orang yang akan masuk neraka terlebih dahulu adalah orang-orang yang beramal kebaikan namun bukan karena Allah?
♥Ya, sebuah amal yang tidak dilakukan ikhlas karena Allah bukan hanya tidak dibalas apa-apa, bahkan Allah akan mengazab orang tersebut, karena sesungguhnya amalan yang dilakukan bukan karena Allah termasuk perbuatan kesyirikan yang tak terampuni dosanya kecuali jika ia bertaubat darinya, Allah berfirman yang artinya,
_“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa : 48)_
♥ Maka Ikhlas merupakan asas dalam beramal. Seorang hamba akan terus berusaha untuk melawan iblis dan bala tentaranya hingga ia bertemu dengan Sang Khalik kelak dalam keadaan iman dan mengikhlaskan seluruh amal perbuatannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang dapat membantu kita agar dapat mengikhlaskan seluruh amal perbuatan kita kepada Allah semata, dan di antara hal-hal tersebut adalah dengan banyak berdo’a.
Lihatlah Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah doa:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا،وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
_“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” (HR Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 54, dan Ibnu Majah n0. 925. Isnadnya hasan menurut Abdul Qadir dan Syu’aib al-Arna’uth dalam taqiq Zad Al-Maad 2/375)._
Demikian sedikit pemaparan dr saya
Mohon maaf jika ada kekurangan krn sy hanyalah insan biasa yang juga masih belajar
Sy kembalikan ke mb rini👍🏻♥
•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•
🌹 *Tanya Jawab :*
1⃣ijin bertanya mba rini 🙋🏻♀ Mba Cahya
assalamuallaykum ustadzah, mau menanyakan bagaimana cara menjaga keikhlasan dalam hati jika kita menyampaikan suatu nasihat kepada orang yg selalu berkata kasar atau sinis kepada kita..?
jazaakillaah khoyr utk penjelasannya ustadzah 🙏🏼😘💕
➡Jawab :
Mb cahya😘
Banyak2 istighfar mb klo saya yaa. Krn klo diingat2 terus.. jengkel mulu.. kesel... jadinya penyakit hati.
Dari pada sakit hati mendingan dibawa makan🤭
hatinya gitu mb cahya... dikasi makanan dzikir lebih sehat kan hatinya☺
•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•
🌹 *Closing Statement :*
*Quote Of Today :*
♥“Janganlah sekali-kali engkau menjadi orang yang keburukannya lebih kuat daripada kebaikannya, kekikirannya lebih kuat daripada kedermawanannya, dan kekurangannya lebih kuat daripada kebajikannya.”
♥Adab adalah pusaka yang terbaik.”
♥“Tidak adanya adab adalah sebab segala kejahatan.”
•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•
🎤 : Sholcan *Rini*
✍🏼 : Sholcan *Arni*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1,2&3
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
*Silahkan reshare tanpa mengubah dan menghilangkan sumbernya.*
〰〰〰〰〰〰〰🦋
Komentar
Posting Komentar