Wanita Karir vs Tanggungjawab Rumah Tangga





✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*📿
*GROUP TELAGA SURGA*

🗓 : Sabtu, 27 Oktober 2018
⏰ : 19.30 wib sd selesai

📚 *"Wanita Karir vs Tanggungjawab Rumah Tangga"*
 🧕🏻 *Bunda Heradini Faizah*

•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•

*السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ...*

بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَانِ ألرَّحِيْـــم ‎

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُودُبِاللّٰهِ مِنْ شُرُوُرِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.


أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّابَعْدُ ؛

_Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya& RasulNya, tidak ada nabi setelah Dia. Ya Allah, berikan shalawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya._

Aamiin Ya Allah

Jazakumullah khoir atas kesempatan yg diberikan untuk bersilaturahim di sini. Dimajlis Telaga Surga yang in syaa Allah diridhoi Allah.

*Tema kajian kita malam hari ini adalah :*
*_"Wanita karier vs Tanggung jawab Keluarga_*

Sepertinya 2 hal diatas saling bertolak belakang ya..
Ke kanan dan ke kiri.
Jadi wanita karier berarti dia tdk bisa melakukan tanggung jawab untuk keluarganya.
Atau bertanggung jawab penuh pada keluarga sehingga tidak bisa meniti karir gemilang.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, yuk akhwati sholihah kita tilik dulu apasih sebetulnya wanita karier itu. Bolehkah wanita bekerja ?. Dan batasan2 dlm dia bekerja

Akhwati sholihah....
Menikah dan memiliki keluarga bahagia memang merupakan dambaan setiap perempuan. Akan tetapi pada prakteknya, peran seorang perempuan menjadi begitu kompleks ketika memasuki jenjang perkawinan. Seorang perempuan dituntut menjadi seorang istri dan ibu yang bertanggungjawab atas anak dan keutuhan rumah tangga tapi di sisi lain, perempuan juga memiliki keinginan untuk memajukan karir yang sudah dirintis sejak dulu.

Di zaman sekarang ini, semakin banyak wanita keluar dari rumahnya untuk bekerja. Sebagian besar dari mereka bekerja dengan dalih menambah penghasilan karena uang bulanan yang diberikan oleh suaminya tidak mencukupi. Persoalan wanita bekerja di luar rumah atau yang populer disebut wanita karir memang masih ramai dibicarakan. Ada yang menerima dan ada yang menolak. Bagaimana Islam memandang hal ini?

 Islam sudah menetapkan ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan. Semuanya tercantum dalam kitab suci Alquran, hadis, maupun fatwa ulama, agar menjadi tuntunan. Ada tiga pendapat dari para ulama serta cendekiawan yang mewarnai pembahasan seputar wanita karier. Pertama, mereka yang membolehkan wanita bekerja tanpa syarat apapun. Kedua, tidak membolehkan sama sekali, dan ketiga, membolehkan tapi dengan syarat-syarat tertentu.

Seperti dikutip dari Kitab al-Mawsu'at al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, menurut ulama dan cendekiawan asal Mesir, Sayid Qutb, ajaran Islam lebih dekat dengan pandangan yang terakhir. "Sebab, tidak ada larangan dalam Islam,'' ujar dia.

Islam, sambung dia, membolehkan wanita bekerja di bidang kemampuannya asal disesuaikan dengan kodrat kewanitaannya. "Yakni kodrat biologis dan mentalnya."

Dengan memerhatikan uraian itu, jelaslah bahwa Islam sama sekali tidak pernah menganggap wanita hanya sebagai penganggur, atau harus di rumah saja, seperti yang dituduhkan sejumlah kalangan. "Sebaik-baik canda seorang Muslimah di rumahnya adalah bertenun," demikian sabda Nabi Muhammad SAW yang menekankan agar wanita juga harus tekun berkarya.

Meski begitu, dalam bekerja, ada tiga hal harus dipertimbangkan, yakni faktor kelemahan fisik wanita, tugas alamiahnya, serta etika yang harus ditaati. Lebih jauh, dijelaskan oleh Dr Abd al-Qadr Manshur, bahwa dengan fisik yang tidak sekuat kaum lelaki, wanita dianjurkan tidak melakukan pekerjaan berat maupun yang beresiko.

Hal ini bukan untuk menghalangi atau membatasi. Anjuran itu terkait pula dengan tugas alamiah wanita, seperti melahirkan, menyusui dan menjaga keluarga, sehingga perlu ada sinergi dengan aktivitasnya di luar rumah.

Adapun aspek etika pada dasarnya dimaksudkan untuk mengatur keseimbangan hubungan antara laki-laki dan wanita. Agama Islam sendiri mengenal yang dinamakan hukum ikthilath atau berbaurnya laki-laki dan perempuan dalam satu tempat tertentu. Ketentuan ini bisa haram, bisa mubah.

Akan menjadi haram jika mengandung tiga hal. Yakni, berduaan antara laki-laki dan wanita, terbukanya aurat wanita, serta ada persentuhan anggota badan antara laki-laki dan wanita. Namun, hukum haram ini tidak berlaku untuk mereka yang berprofesi sebagai dokter.

Jika wanita mesti keluar rumah untuk bekerja, maka hal-hal berikut yang mesti diperhatikan:

1⃣Mendapatkan izin dari walinya
Wali adalah kerabat seorang wanita yang mencakup sisi nasabiyah (garis keturunan, seperti dalam An Nuur:31), sisi sababiyah (tali pernikahan, yaitu suami), sisi ulul arham (kerabat jauh, yaitu saudara laki-laki seibu dan paman kandung dari pihak ibu serta keturunan laki-laki dari keduanya), dan sisi pemimpin (yaitu hakim dalam pernikahan atau yang mempunyai wewenang seperti hakim). Jika wanita tersebut sudah menikah, maka harus mendapat izin dari suaminya.
2⃣Berpakaian secara syar’i
Syarat pakaian syar’i yaitu menutup seluruh tubuh selain bagian yang dikecualikan (wajah dan telapak tangan, -ed), tebal dan tidak transparan, longgar dan tidak ketat, tidak berwarna mencolok (yang menggoda), dan tidak memakai wewangian.
3⃣Aman dari fitnah
Yang dimaksud aman dari fitnah adalah wanita tersebut sejak menginjakkan kaki keluar rumah sampai kembali lagi ke rumah, mereka terjaga agamanya, kehormatannya, serta kesucian dirinya.Untuk menjaga hal-hal tersebut, Islam memerintahkan wanita yang keluar rumah untuk menghindari khalwat (berduaan dengan laki-laki yang bukan mahram, tanpa ditemani mahramnya), ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan wanita tanpa dipisahkan oleh tabir), menjaga sikap dan tutur kata (tidak melembutkan suara, menundukkan pandangan, serta berjalan dengan sewajarnya, tidak berlenggak-lenggok).
4⃣Adanya mahram ketika melakukan safar
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang wanita tidak boleh melakukan safar kecuali bersama mahramnya.” [HR. Bukhari dalan Shahihnya (no. 1862), Kitab “Jazaa-ush Shaid”, Bab “Hajjun Nisaa’”; Muslim (no. 1341), Kitab “al-Hajj”, Bab “Safarul Mar-ah ma’a Mahramin ilal hajji wa Ghairihi”, dari Ibnu ‘Abbas]

Akhwati sholihah.....
Jika syarat2 diatas sdh terpenuhi, diperbolehkan wanita bekerja meniti karier. Namun tugas utama dia sebagai ibu dan istri tidak ditinggalkannya. Selama dua2nya masih bisa berjalan selaras, diperbolehkan. Namun jika keinginan dia utk meniti karier hingga ke puncak harus membuatnya meninggalkan keluarganya atau membuatnya meninggalkan tugas pokok, maka hal tsb tdk diperbolehkan

Jadi pilih mana ?. Karier atau urusan rumah tangga ?
Enaknya sih jika bisa jalan dua2nya
Tp kl harus memilih tetap yg paling utama adalah urusan rumah tangga. Harus jadi prioritas utama
Toh meningkatkan pendapatan keluarga bisa dilakukan tanpa harus bekerja keluar. Cukup dirumah saja. In syaa Allah jika ridho, semuanya akan terpenuhi.

•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•

🌹 *Tanya Jawab :*
1⃣ Ranie


Bunda, kalo kita ingin setelah menikah tdk bekerja, suami jg setuju, tdk keberatan. Tp ortu (alasannya udah dikuliahin kok ga kerja) & mertua (alasannya kerja kan tdk ganggu wkt) tdk setuju. Kan dilema ya🤭
Kita mesti gimana Bun?


✈ jawab
Mb ranie sholihah....
Memang kebanyakan orientasi org tua utk menguliahkan kita adlah agar setelah selesai lulus kita bekerja
Keputusan utk tdk bekerja memang menyusahkan org tua. Apalagi kita dirumah aja. Full nggak ngapa2in. Tambah nyesek deh.
Tapi jika kita bs berkomunikasi baik dg org tua, kemudian kita mampu menunjukkan diri  bahwa kita tdk kekurangan dan hidup bahagia, niscaya mrk akan bs menerima.

2⃣TS2
☝🏼03. dini ijin bertanya

Jika keadaan perekonomian menjadi alasan untuk umahat bekerja di luar rumah, apakah hukumnya jika ternyata hasil jerih payah umi nya lebih besar dari gaji abi, dan otomatis semua pembiayaan hidup di dukung sang istri, apakah menjadi haram gaji istri yg menjadi tulang punggung utk dimakan suami? seperti apa hal yang di bolehkan ketika istri harus membantu suami bekerja?

✈ Jawaban :
Ini memang sering terjadi ditengah2 masyarakat ya
Gaji istri lebih besar dr suami. Shg hal2 vital dibiayai oleh istri
Haramkah suami makan harta istri ?. Tidak
Ketika istri bekerja dan dia menggunakan gajinya utk keluarga maka dihitung sebagai sedekah
Toh istri bekerja jg atas ijin dan ridho suami. Jika suami tdk ridho, istri nggak boleh memaksa utk bekerja

Biasanya ada kesepakatan tdk tertulis. Gaji suami buat ini. Gaji istri buat itu
Jd nggak sepenuhnya tanggungan istri
Ttap kewajiban menafkahi keluarga ada ditangan suami.

3⃣🙋🏻‍♀ Mutiara izin bertanya.
Assalamualaikum wr.wb.
Selamat malam ustadzah, saya mau bertanya. Berbulan2 saya galau akan hal ini dan sudah istiharah. Tp hati saya belum yakin.
Saya seorang istri dan seorang ibu anak 1 berusia setahun 2 bulan. Saya, suami & anak saya tinggal bersama mertua saya yaitu ortu suami saya. Sehari2 saya, suami dan mama mertua saya bekerja sebagai karyawan. Sedangkan papa mertua saya sudah pensiun. Dari usia anak saya 2 bulan sampai setahun, saya sudah ganti pengasuh sampai 8x. Sebabnya macam2 ada yg mencuri, ada yg cocok dgn saya dan suami tp tidak cocok dgn mertua, ada juga yg usianya terlalu lanjut usia yaitu 67 tahun. Berkali2 ngambil pembantu dr makelar & yayasan, berkali2 pula mengeluarkan uang utk biaya ongkos ngambil pembatu dan saya rasa mubazir. Krn tidak ketemu juga pengasuh yg pas. Selama tidak ada pembantu, anak saya titipkan di rumah mama saya yg jaraknya sekitar 1 jam dr rumah mertua. Setiap hari seperti ini. Namun mama saya sedang sakit diabetes yg tidak bisa lagi mengasuh anak kecil secara terus menerus. Sedih rasanya kl harus bolak balik anter jemput anak ke rumah mama. Terkadang aku titip di daycare juga. Mama kandungku bilang bahwa aku sebaiknya tinggal di rumah ku saja. Tp mama mertuaku tidak mengizinkan krn suamiku anak bungsu dan hanya dia yg tinggal bersama ortunya. Padahal saya dan suami pun udh punya rumah sendiri dan tidak ditempati krn menemani mertuaku. Tp kl tinggal di mertuaku, anakku nggk ada yg jagain saat aku kerja. Papa mertua menolak utk jagain anakku krn nggk bisa & nggk ngerti ngurus anak.
Suatu hari aku membaca tafsir QS.Al Ahzab ayat 33. Allah SWT. menyuruh wanita tetap tinggal dirumah. Aku memikirkan utk resign kerja. Dan ketika telah mantap utk resign, aku bilang pada suami. Alhamdulillah suami menyetujui walaupun pekerjaan suami blm karyawan tetap, berbeda jauh dgn aku yg sudah tetap dan banyak tunjangan tp suami bilang jika niatnya krn Allah insya Allah rezeki Allah yg jamin. Kami pun sepakat jika aku resign maka kami akan menempati rumah kami sndiri. Tidak gabung dgn mertua ku. Tapi ketika aku dan suami bicara soal niat kami ini kepada orang tua suami ku, mama mertuaku melarang aku utk resign. Krn pendidikan ku S1 sayang jika cuma dirumah mengurus rumah tangga sedangkan mama mertuaku aja msh aktif bekerja sejak dlu smpai saat ini. Ketika aku tetap kekeh ingin resign krn kasian terhadap anakku, mama mertuaku malah bilang ke suamiku di depan aku juga bahwa mama mertuaku menyesal kasih restu atas pernikahan kami jika ujung2nya aku resign kerja. Dan jika aku tidak mau menuruti naseht mama mertuaku utk tidak resign & kekeh ingin tinggal mandiri, maka lebih baik suamiku bercerai denganku. Mama mertuaku memberikan pilihan pada suamiku utk pilih aku atau mamanya. Krn bagi mama mertuaku jika wanita hanya jadi IRT, itu aib bagi keluarga malu2in.. Krn semua keluarga nya wanita karir. Sedih sekali rasanyaa.. Tp lebih sedih lagi ketika melihat anakku bolak balik dititipin ke daycare atau rumah eyangnya. surgaku ada pada suamiku, surga suamiku ada pada mamanya.  Sampai saat ini suamiku tidak memberikan jawaban apa2 pada mama mertuaku ataupun aku.  Dia lebih banyak diam. Sampai saat ini ankku msh bolak balik kerumah eyangnya ataupun daycare jika sakit diabetes eyangnya kambuh.
Menurut ustadzah aku harus bagaimana?

📌 jawab :
Pilihan anti utk berhenti bekerja sdh bagus. Apalagi didukung oleh suami
Dan memang benar bahwa rejeki in syaa Allah sdh ada yg ngatur.
Resign aja
Dan tinggal dirumah sendiri
Memang ada penentangan dr mama mertua akan keptusan yg musti diambil. Tp in syaa Allah hal itu tdk berlangsung lama
Kasian anak juga kl umur segitu sdh ditinggalkan
Bilang sj sama mama mertua, ini resign sementara. Nnt kl anak sdh besar akan bekerja lagi
Atau akan mencari pekerjaan yg sesuai dg kodrat sebagai seorang ibu
Suami harus tegas dlm hal ini. Istri capek. Anak juga capek. Nnt semuanya jd berantakan. Rumah tangga jg bs berantakan. Naudzubillah min dzaalik.

4⃣ Hani ijin bertanya..
Bgaimana bila seorang wanita harus dinas luar daerah? Sedangkan disini tertulis jg safar baiknya ada mahram.

✈ Jawab :
 Harus ada makhrom yg mengantar. Entah itu suami atau adiknya atau saudaranya yg lain.

•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•

🌹 *Closing Statement :*

Bekerja mencari nafkah dalam rangka membantu suami/keluarga bila suami memang tidak dapat mencukupi kebutuhan pokok keluarga dan mengizinkannya. Maka jika semua ini dikerjakan dalam rangka ketakwaan dengan tujuan agar seluruh anggota keluarga dapat dengan tenang menjalankan kewajibannya untuk mencari ridho’ Allah swt., amal ibadah tersebut akan dihitung sebagai sedekah istri/anak perempuan bagi suami dan keluarganya.
Sepanjang pekerjaan dia tdk membuatnya lalai dengan tugas utama sebagai istri dan ibu dalam keluarga
Wallahu a'lam bish showab.

•┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈•

🎤 : Sholcan *Ghadis*
✍🏼 : Sholcan *Arni*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1,2&3
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/

*Silahkan reshare tanpa mengubah dan menghilangkan sumbernya.*
〰〰〰〰〰〰〰🦋

Komentar

  1. Thanks infonya menarik banget. Oiya ngomongin wanita, tau ga sih temen-teman kalo ada kesalahan besar yang sering dilakukan kaum hawa saat mengelola keuangannya? Dan itu wajib banget dihindari! Cek di sini ya: Kesalahan terbesar wanita dalam mengelola uang

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam