Wanita Perindu Surga
✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*📿
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Selasa, 31 Jan 2017
⏰ : 19.30 WIB sd selesai
📚 *" Wanita Perindu Surga"*
_Bersama ustadz Jayyad_
🎙 : Sholcan Ema
✍🏼 : Sholcan DewiK
💞 *Materi :* 💞
Thoyyib, BaarokaAllahu fiikum.
Alhamdulillah, dengan Rahmat yang Allah turunkan berupa hujam malam ini (disini) semoga menjadikan malam ini semakin berkah.
👳 Adakah disini yang merindukan Surga???
⏩ semua pasti merindukan surga stadz
👳 Alhamdulillah, masih ada dalam hati kita merindukan Surga-Nya
Ada yang tahu kisah rumah tangga Fatimah dan Ali ???
Saya ingin bercerita sedikit tentang kisah Fatimah dan Ali
Majdi As-Sayyid Ibrahim
قَالَ عَلِيٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ شَكَتْ مَاتَلْقَى مِنْ أَثَرِالرَّحَى فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ، فَاْنَطَلَقَتْ فَلَمْ تَجِدْهُ، فَوَجَدَتْ عَائِشَةَ، فَأَخْبَرَتْهَا، فَلَمَّا جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ بِمَجِِئِ فَاطِمَةَ فَجَاءَ النَّبِىُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا، وَقَدْ اَخَذْنَا مَضَا جِعَنَا، فَذَ هَبْتُ لاِقُوْمَ، فَقَالَ : عَلَى مَكَا نِكُمَا، فَقَعَدَ بَيْنَنَا، حَتَّى وَجَدْتُ بُرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِى، وَقَالَ : أَلاَ أُعَلِّمُكُمَا خَيْرًا مِمَّا سَأَلْتُمَانِى؟! إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا، تُكَبِّرَا أَرْبَعًا وَ ثَلاَثِيْنَ، وَتُسَبِّحَاثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَتَحْمَدَا ثَلاَثَةً وَثَلاَثِيْنَ، فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ.
“Ali berkata, Fathimah mengeluhkan bekas alat penggiling yang dialaminya. Lalu pada saat itu ada seorang tawanan yang mendatangai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Fathimah bertolak, namun tidak bertemu dengan beliau. Dia mendapatkan Aisyah. Lalu dia mengabarkan kepadanya. Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba, Aisyah mengabarkan kedatangan Fathimah kepada beliau. Lalu beliau mendatangi kami, yang kala itu kami hendak berangkat tidur. Lalu aku siap berdiri, namun beliau berkata. ‘Tetaplah di tempatmu’. Lalu beliau duduk di tengah kami, sehingga aku bisa merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau berkata. ‘Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari pada apa yang engkau minta kepadaku. Apabila engkau hendak tidur, maka bertakbirlah tiga puluh empat kali, bertasbihlah tiga puluh tiga kali, dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali, maka itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu”. [1]
Wahai Ukhti Muslimah !
Inilah wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi putrinya yang suci, Fathimah, seorang pemuka para wanita penghuni sorga. Maka marilah kita mempelajari apa yang bermanfa’at bagi kehidupan dunia dan akhirat kita dari wasiat ini.
Fathimah merasa capai karena banyaknya pekerjaan yang harus ditanganinya, berupa pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, terutama pengaruh alat penggiling. Maka dia pun pergi menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta seorang pembantu, yakni seorang wanita yang bisa membantunya.
Tatkala Fathimah memasuki rumah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, dia tidak mendapatkan beliau. Dia hanya mendapatkan Aisyah, Ummul Mukminin. Lalu Fathimah menyebutkan keperluannya kepada Aisyah. Tatkala beliau tiba, Aisyah mengabarkan urusan Fathimah.
Beliau mempertimbangkan permintaan Fathimah. Dan, memang beliau mempunyai beberapa orang tawanan perang, ada pula dari kaum wanitanya. Tetapi tawanan-tawanan ini akan dijual, dan hasilnya akan disalurkan kepada orang-orang Muslim yang fakir, yang tidak mempunyai tempat tinggal dan makanan kecuali dari apa yang diberikan Rasulullah. Lalu beliau pergi ke rumah Ali, suami Fathimah, yang saat itu keduanya siap hendak tidur. Beliau masuk rumah Ali dan Fathimah setelah meminta ijin dari keduanya. Tatkala beliau masuk, keduanya bermaksud hendak berdiri, namun beliau berkata. “Tetaplah engkau di tempatmu”. “Telah dikabarkan kepadaku bahwa engkau datang untuk meminta. Lalu apakah keperluanmu?”.
Fathimah menjawab.”Ada kabar yang kudengar bahwa beberapa pembantu telah datang kepada engkau. Maka aku ingin agar engkau memberiku seorang pembantu untuk membantuku membuat roti dan adonannya. Karena hal ini sangat berat bagiku”.
Beliau berkata. “mengapa engkau tidak datang meminta yang lebih engkau sukai atau lebih baik dari hal itu ?”. Kemudian beliau memberi isyarat kepada keduanya, bahwa jika keduanya hendak tidur, hendaklah bertasbih kepada Allah, bertakbir dan bertahmid dengan bilangan tertentu yang disebutkan kepada keduanya. Lalu akhirnya beliau berkata. “Itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu”.
Ali tidak melupakan wasiat ini, hingga setelah istrinya meninggal. Hal ini dikatakan Ibnu Abi Laila. “Ali berkata, ‘Semenjak aku mendengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku tidak pernah meninggalkan wasiat itu”.
Ada yang bertanya. “Tidak pula pada malam perang Shiffin ?”.
Ali menjawab. “Tidak pula pada malam perang Shiffin”. [2]
Boleh jadi engkau bertanya-tanya apa hubungan antara pembantu yang diminta Fathimah dan dzikir ?
Hubungan keduanya sangat jelas bagi orang yang memiliki hati atau pikiran yang benar-benar sadar. Sebab dzikir bisa memberikan kekuatan kepada orang yang melakukannya. Bahkan kadang-kadang dia bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Di antara manfaat dzikir adalah.
⭐ Menghilangkan duka dan kekhawatiran dari hati.
⭐ Mendatangkan kegembiraan dan keceriaan bagi hati.
⭐ Memberikan rasa nyaman dan kehormatan.
⭐ Membersihkan hati dari karat, yaitu berupa lalai dan hawa nafsu.
Boleh jadi engkau juga bertanya-tanya, ada dzikir-dzikir lain yang bisa dibaca sebelum tidur selain ini. Lalu mana yang lebih utama .? Pertanyaan ini dijawab oleh Al-Qady Iyadh : “Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beberapa dzikir sebelum berangkat tidur, yang bisa dipilih menurut kondisi, situasi dan orang yang mengucapkannya. Dalam semua dzikir itu terdapat keutamaan”.
Secara umum wasiat ini mempunyai faidah yang agung dan banyak manfaat serta kebaikannya. Inilah yang disebutkan oleh sebagian ulama :
Pertama : Menurut Ibnu Baththal, di dalam hadits ini terkandung hujjah bagi keutamaan kemiskinan daripada kekayaan. Andaikata kekayaan lebih utama daripada kemiskinan, tentu beliau akan memberikan pembantu kepada Ali dan Fathimah. Dzikir yang diajarkan beliau dan tidak memberikan pembantu kepada keduanya, bisa diketahui bahwa beliau memilihkan yang lebih utama di sisi Allah bagi keduanya.
Pendapat ini disanggah oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar. Menurutnya, hal ini bisa berlaku jika beliau mempunyai lebihan pembantu. Sementara sudah disebutkan dalam pengabaran di atas bahwa beliau merasa perlu untuk menjual para tawanan itu untuk menafkahi orang-orang miskin. Maka menurut Iyadh, tidak ada sisi pembuktian dengan hadits ini bahwa orang miskin lebih utama daripada orang kaya.
Ada perbedaan pendapat mengenai makna kebaikan dalam pengabaran ini. Iyadh berkata. “Menurut zhahirnya, beliau hendak mengajarkan bahwa amal akhirat lebih utama daripada urusan dunia, seperti apapun keadaannya. Beliau membatasi pada hal itu, karena tidak memungkinkan bagi beliau untuk memberikan pembantu. Kemudian beliau mengajarkan dzikir itu, yang bisa mendatangkan pahala yang lebih utama daripada apa yang diminta keduanya”.
Menurut Al-Qurthuby, beliau mengajarkan dzikir kepada keduanya, agar ia menjadi pengganti dari do’a tatkala keduanya dikejar kebutuhan, atau karena itulah yang lebih beliau sukai bagi putrinya, sebagaimana hal itu lebih beliau sukai bagi dirinya, sehingga kesulitannya bisa tertanggulangi dengan kesabaran, dan yang lebih penting lagi, karena berharap mendapat pahala.
Kedua : Disini dapat disimpulkan tentang upaya mendahulukan pencari ilmu daripada yang lain terhadap hak seperlima harta rampasan perang.
Ketiga : Hendaklah seseorang menanggung sendiri beban keluarganya dan lebih mementingkan akhirat daripada dunia kalau memang dia memiliki kemampuan untuk itu.
Keempat : Di dalam hadits ini terkandung pujian yang nyata bagi Ali dan Fathimah.
Kelima : Seperti itu pula gambaran kehidupan orang-orang salaf yang shalih, mayoritas para nabi dan walinya.
Keenam : Disini terkandung pelajaran sikap lemah lembut dan mengasihi anak putri dan menantu, tanpa harus merepotkan keduanya dan membiarkan keduanya pada posisi berbaring seperti semula. Bahkan beliau menyusupkan kakinya yang mulia di antara keduanya, lalu beliau mengajarkan dzikir, sebagai ganti dari pembantu yang diminta.
Ketujuh : Orang yang banyak dzikir sebelum berangkat tidur, tidak akan merasa letih. Sebab Fathimah mengeluh letih karena bekerja. Lalu beliau mengajarkan dzikir itu. Begitulah yang disimpulkan Ibnu Taimiyah. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata. “Pendapat ini perlu diteliti lagi. Dzikir tidak menghilangkan letih. Tetapi hal ini bisa ditakwil bahwa orang yang banyak berdzikir, tidak akan merasa mendapat madharat karena kerjanya yang banyak dan tidak merasa sulit, meskipun rasa letih itu tetap ada”.
Begitulah wahai Ukhti Muslimah, wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disampaikan kepada salah seorang pemimpin penghuni sorga, Fathimah, yaitu berupa kesabaran yang baik. Perhatikanlah bagaimana seorang putri Nabi dan istri seorang shahabat yang mulia, harus menggiling, membuat adonan roti dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya. Maka mengapa engkau tidak menirunya ?
Semoga dapat banyak pelajaran yang diambil dari kisah di atas.
Thoyyib, BaarokaAllahu fiikum.
Ada beberapa point yg akan saya sampaikan malam ini
*1. Hijab.*
Pernahkah terlintas dalam benak Anda bahwa sesungguhnya kau diciptakan dengan fitrah yang sangat mempesona? Pernah kah kau saudari betapa keberadaan mu di muka bumi ini adalah juga sebagai fitnah bagi kehidupan dan orang-orang yang tak mengerti?
Maka ingatlah selalu pada sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam :
"Setelah meninggal dunia, aku tidak meninggalkan fitnah yang paling berbahaya bagi kaum lelaki kecuali masalah wanita." (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, tutuplah aurat mu dengan hijab yang syar'i.
*2. Sahabat sejati dan lingkungan pergaulan.*
Setelah kau lakukan kewajiban berhijab, maka paling tidak kau telah pasang sebuah perlindungan awal dan mendasar untuk memulai menapak masuk ke dalam kehidupan yang semakin rumit.
Tentu saja kau tak harus berjuang sendirian. Sebab, hanya dengan teman serta lingkungan yang baiklah, maka kau akan mampu untuk mempertahankan nilai-nilai agama yang selama ini kau pegang.
Rasulullah telah mengingatkan kita tentang hal ini melalui lisannya yang suci :
"Seseorang itu tergantung perilaku dan kebiasaan temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia akan berteman. (HR. Abu Dawud dan Atau Tirmidzi).
*3. Sabar dan Istiqomah.*
Puncak dari segala upaya dan ikhtiyar adalah terus bersabar dan berusaha Istiqomah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
" Mintalah pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan Shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Al Baqarah, 153).
Dan point yang terakhir adalah;
*4. Hijrah.*
Hijrah secara sederhana bermakna pindah. Berpindah dari suatu tempat yang lama menuju tempat baru.
Berpindah dari lingkungan yang buruk kepada lingkungan yang lebih baik.
Atau berpindah dari kondisi jahiliah menuju jiwa yang terang benderang.
💞 *Tanya Jawab :* 💞
1⃣ 🙋🏻Novie ijin bertanya ustadz
Bagaimana jika ada tmn yg suka dg ghiba kl di ingatkan ngak malah marah saya cb mengurangi kedekatan tp dia dtg lg gmn sikap saya ustadz ?
🔽
Jawab :
Tetaplah berteman dengan baik dengannya, dan jika dalam pembicaraan menuju ke ghibah cobalah untuk mengalihkan pembicaraan dan mengingat kannya.
2⃣✋🏻 Mei..
ustadzah.. bagaimana caranya agar kita bisa istiqomah setelah..hijrah..
soalnya kadang itu banyak saja godaan agar kita putar balik..😁
🔽
Jawab :
Istiqomah sangat lah berat, kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Agar senantiasa diberi keistiqomahan. Teruslah perbaiki diri dan lakukan amal Sholih.
3⃣ Refia
Tanya ustadz
Kalo org jauh kan ngga tau apakah tempat yg didatangi ini membawa pengaruh baik ato ngga
Nah terkadang krn ketidak tauan kita ini sering dimanfaatkan oleh org sekitar utk mengubah kebiasaan yg sering kita lakukan mengikuti kebiasaan lingkungan baru itu
Jd cara menyiasati nya gimana ustadz??
🔽
Jawab :
Setan akan selalu menggoda manusia untuk selalu mengikuti jalannya, oleh karena itu teruslah berdoa kepada Allah memohon perlindungan Nya.
4⃣Ayu Jakarta
Ust, bgmn menyikapi teman/lingkungan yg hanya mau dtg ke ta'lim kelompoknya saja ? Khawatir saya terbawa
🔽
Jawab
Karena saya tidak tahu seperti apa dia dan Talim yang diikuti maka, Sikapi dengan bijak, bisa jadi dia punya alasan yang kuat atau pengalaman yang pahit.
5⃣ Ema
Ustdz. Tentang hijab.
Hijab syari(menutup dada) skng alhamdukillah sdh menjadi tren. Tp gemes klw lihat ada pr berjilbab yg berdua dg bukan muhrim.
Nah, apa yg harus kita lakuakan?
Hatta tmn dekat kadang susah d ingatkan.
🔽
Jawab
Hal itu butuh proses, dan nasihat yang tiada henti serta doa untuknya. Terus lah menasehati nya karena itu ladang dakwah buat Anda.
6⃣Tri Okut SumSel
Ust. Mau tanya...bagaimana berdakwah di mayoritas muslimah yang percaya dengan tahayul..kebanyakan didaerah jawa.? Pengajiannya hanya yasinan dan sumbangan tdk membahas kajian islam
🔽
Jawab
Adakan tabligh Akbar atau pengajian dengan mengundang Ustd yg berkompeten. Dan adakan kajian dengan sesuatu yg mereka mau datang, misalnya arisan, atau bazzar, atau semacamnya. Dan lebih mudah lagi in syaaAllah jika melibatkan tokoh di desa tsb.
7⃣🙋� Aniek Jakarta
ustadz, bagaimana menyikapi jika ada seorang suami yg suka mengatakan. "saya nggak ridho, nggak bakalan masuk surga, dll sumpah serapah lain"
apa sebaiknya berpisah. atau bagaimana?
jazzakallaah khayrran
🔽
Jawab
Berpisah bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah. Bermusyawarah lah berdua dikala waktu yang tepat, bisa juga ketika anda buatkan makanan kesukaan suami anda, dan berbicara dengan baik. Jika belum juga maka perlu bantuan orang lain yang dianggap bisa membantu. In syaaAllah, Allah memudahkan segala urusannya.
〰〰〰〰〰〰➰
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
💞
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Selasa, 31 Jan 2017
⏰ : 19.30 WIB sd selesai
📚 *" Wanita Perindu Surga"*
_Bersama ustadz Jayyad_
🎙 : Sholcan Ema
✍🏼 : Sholcan DewiK
💞 *Materi :* 💞
Thoyyib, BaarokaAllahu fiikum.
Alhamdulillah, dengan Rahmat yang Allah turunkan berupa hujam malam ini (disini) semoga menjadikan malam ini semakin berkah.
👳 Adakah disini yang merindukan Surga???
⏩ semua pasti merindukan surga stadz
👳 Alhamdulillah, masih ada dalam hati kita merindukan Surga-Nya
Ada yang tahu kisah rumah tangga Fatimah dan Ali ???
Saya ingin bercerita sedikit tentang kisah Fatimah dan Ali
Majdi As-Sayyid Ibrahim
قَالَ عَلِيٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ شَكَتْ مَاتَلْقَى مِنْ أَثَرِالرَّحَى فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ، فَاْنَطَلَقَتْ فَلَمْ تَجِدْهُ، فَوَجَدَتْ عَائِشَةَ، فَأَخْبَرَتْهَا، فَلَمَّا جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ بِمَجِِئِ فَاطِمَةَ فَجَاءَ النَّبِىُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا، وَقَدْ اَخَذْنَا مَضَا جِعَنَا، فَذَ هَبْتُ لاِقُوْمَ، فَقَالَ : عَلَى مَكَا نِكُمَا، فَقَعَدَ بَيْنَنَا، حَتَّى وَجَدْتُ بُرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِى، وَقَالَ : أَلاَ أُعَلِّمُكُمَا خَيْرًا مِمَّا سَأَلْتُمَانِى؟! إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا، تُكَبِّرَا أَرْبَعًا وَ ثَلاَثِيْنَ، وَتُسَبِّحَاثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ، وَتَحْمَدَا ثَلاَثَةً وَثَلاَثِيْنَ، فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ.
“Ali berkata, Fathimah mengeluhkan bekas alat penggiling yang dialaminya. Lalu pada saat itu ada seorang tawanan yang mendatangai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Fathimah bertolak, namun tidak bertemu dengan beliau. Dia mendapatkan Aisyah. Lalu dia mengabarkan kepadanya. Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba, Aisyah mengabarkan kedatangan Fathimah kepada beliau. Lalu beliau mendatangi kami, yang kala itu kami hendak berangkat tidur. Lalu aku siap berdiri, namun beliau berkata. ‘Tetaplah di tempatmu’. Lalu beliau duduk di tengah kami, sehingga aku bisa merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau berkata. ‘Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari pada apa yang engkau minta kepadaku. Apabila engkau hendak tidur, maka bertakbirlah tiga puluh empat kali, bertasbihlah tiga puluh tiga kali, dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali, maka itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu”. [1]
Wahai Ukhti Muslimah !
Inilah wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi putrinya yang suci, Fathimah, seorang pemuka para wanita penghuni sorga. Maka marilah kita mempelajari apa yang bermanfa’at bagi kehidupan dunia dan akhirat kita dari wasiat ini.
Fathimah merasa capai karena banyaknya pekerjaan yang harus ditanganinya, berupa pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, terutama pengaruh alat penggiling. Maka dia pun pergi menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta seorang pembantu, yakni seorang wanita yang bisa membantunya.
Tatkala Fathimah memasuki rumah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, dia tidak mendapatkan beliau. Dia hanya mendapatkan Aisyah, Ummul Mukminin. Lalu Fathimah menyebutkan keperluannya kepada Aisyah. Tatkala beliau tiba, Aisyah mengabarkan urusan Fathimah.
Beliau mempertimbangkan permintaan Fathimah. Dan, memang beliau mempunyai beberapa orang tawanan perang, ada pula dari kaum wanitanya. Tetapi tawanan-tawanan ini akan dijual, dan hasilnya akan disalurkan kepada orang-orang Muslim yang fakir, yang tidak mempunyai tempat tinggal dan makanan kecuali dari apa yang diberikan Rasulullah. Lalu beliau pergi ke rumah Ali, suami Fathimah, yang saat itu keduanya siap hendak tidur. Beliau masuk rumah Ali dan Fathimah setelah meminta ijin dari keduanya. Tatkala beliau masuk, keduanya bermaksud hendak berdiri, namun beliau berkata. “Tetaplah engkau di tempatmu”. “Telah dikabarkan kepadaku bahwa engkau datang untuk meminta. Lalu apakah keperluanmu?”.
Fathimah menjawab.”Ada kabar yang kudengar bahwa beberapa pembantu telah datang kepada engkau. Maka aku ingin agar engkau memberiku seorang pembantu untuk membantuku membuat roti dan adonannya. Karena hal ini sangat berat bagiku”.
Beliau berkata. “mengapa engkau tidak datang meminta yang lebih engkau sukai atau lebih baik dari hal itu ?”. Kemudian beliau memberi isyarat kepada keduanya, bahwa jika keduanya hendak tidur, hendaklah bertasbih kepada Allah, bertakbir dan bertahmid dengan bilangan tertentu yang disebutkan kepada keduanya. Lalu akhirnya beliau berkata. “Itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu”.
Ali tidak melupakan wasiat ini, hingga setelah istrinya meninggal. Hal ini dikatakan Ibnu Abi Laila. “Ali berkata, ‘Semenjak aku mendengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku tidak pernah meninggalkan wasiat itu”.
Ada yang bertanya. “Tidak pula pada malam perang Shiffin ?”.
Ali menjawab. “Tidak pula pada malam perang Shiffin”. [2]
Boleh jadi engkau bertanya-tanya apa hubungan antara pembantu yang diminta Fathimah dan dzikir ?
Hubungan keduanya sangat jelas bagi orang yang memiliki hati atau pikiran yang benar-benar sadar. Sebab dzikir bisa memberikan kekuatan kepada orang yang melakukannya. Bahkan kadang-kadang dia bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Di antara manfaat dzikir adalah.
⭐ Menghilangkan duka dan kekhawatiran dari hati.
⭐ Mendatangkan kegembiraan dan keceriaan bagi hati.
⭐ Memberikan rasa nyaman dan kehormatan.
⭐ Membersihkan hati dari karat, yaitu berupa lalai dan hawa nafsu.
Boleh jadi engkau juga bertanya-tanya, ada dzikir-dzikir lain yang bisa dibaca sebelum tidur selain ini. Lalu mana yang lebih utama .? Pertanyaan ini dijawab oleh Al-Qady Iyadh : “Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beberapa dzikir sebelum berangkat tidur, yang bisa dipilih menurut kondisi, situasi dan orang yang mengucapkannya. Dalam semua dzikir itu terdapat keutamaan”.
Secara umum wasiat ini mempunyai faidah yang agung dan banyak manfaat serta kebaikannya. Inilah yang disebutkan oleh sebagian ulama :
Pertama : Menurut Ibnu Baththal, di dalam hadits ini terkandung hujjah bagi keutamaan kemiskinan daripada kekayaan. Andaikata kekayaan lebih utama daripada kemiskinan, tentu beliau akan memberikan pembantu kepada Ali dan Fathimah. Dzikir yang diajarkan beliau dan tidak memberikan pembantu kepada keduanya, bisa diketahui bahwa beliau memilihkan yang lebih utama di sisi Allah bagi keduanya.
Pendapat ini disanggah oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar. Menurutnya, hal ini bisa berlaku jika beliau mempunyai lebihan pembantu. Sementara sudah disebutkan dalam pengabaran di atas bahwa beliau merasa perlu untuk menjual para tawanan itu untuk menafkahi orang-orang miskin. Maka menurut Iyadh, tidak ada sisi pembuktian dengan hadits ini bahwa orang miskin lebih utama daripada orang kaya.
Ada perbedaan pendapat mengenai makna kebaikan dalam pengabaran ini. Iyadh berkata. “Menurut zhahirnya, beliau hendak mengajarkan bahwa amal akhirat lebih utama daripada urusan dunia, seperti apapun keadaannya. Beliau membatasi pada hal itu, karena tidak memungkinkan bagi beliau untuk memberikan pembantu. Kemudian beliau mengajarkan dzikir itu, yang bisa mendatangkan pahala yang lebih utama daripada apa yang diminta keduanya”.
Menurut Al-Qurthuby, beliau mengajarkan dzikir kepada keduanya, agar ia menjadi pengganti dari do’a tatkala keduanya dikejar kebutuhan, atau karena itulah yang lebih beliau sukai bagi putrinya, sebagaimana hal itu lebih beliau sukai bagi dirinya, sehingga kesulitannya bisa tertanggulangi dengan kesabaran, dan yang lebih penting lagi, karena berharap mendapat pahala.
Kedua : Disini dapat disimpulkan tentang upaya mendahulukan pencari ilmu daripada yang lain terhadap hak seperlima harta rampasan perang.
Ketiga : Hendaklah seseorang menanggung sendiri beban keluarganya dan lebih mementingkan akhirat daripada dunia kalau memang dia memiliki kemampuan untuk itu.
Keempat : Di dalam hadits ini terkandung pujian yang nyata bagi Ali dan Fathimah.
Kelima : Seperti itu pula gambaran kehidupan orang-orang salaf yang shalih, mayoritas para nabi dan walinya.
Keenam : Disini terkandung pelajaran sikap lemah lembut dan mengasihi anak putri dan menantu, tanpa harus merepotkan keduanya dan membiarkan keduanya pada posisi berbaring seperti semula. Bahkan beliau menyusupkan kakinya yang mulia di antara keduanya, lalu beliau mengajarkan dzikir, sebagai ganti dari pembantu yang diminta.
Ketujuh : Orang yang banyak dzikir sebelum berangkat tidur, tidak akan merasa letih. Sebab Fathimah mengeluh letih karena bekerja. Lalu beliau mengajarkan dzikir itu. Begitulah yang disimpulkan Ibnu Taimiyah. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata. “Pendapat ini perlu diteliti lagi. Dzikir tidak menghilangkan letih. Tetapi hal ini bisa ditakwil bahwa orang yang banyak berdzikir, tidak akan merasa mendapat madharat karena kerjanya yang banyak dan tidak merasa sulit, meskipun rasa letih itu tetap ada”.
Begitulah wahai Ukhti Muslimah, wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disampaikan kepada salah seorang pemimpin penghuni sorga, Fathimah, yaitu berupa kesabaran yang baik. Perhatikanlah bagaimana seorang putri Nabi dan istri seorang shahabat yang mulia, harus menggiling, membuat adonan roti dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya. Maka mengapa engkau tidak menirunya ?
Semoga dapat banyak pelajaran yang diambil dari kisah di atas.
Thoyyib, BaarokaAllahu fiikum.
Ada beberapa point yg akan saya sampaikan malam ini
*1. Hijab.*
Pernahkah terlintas dalam benak Anda bahwa sesungguhnya kau diciptakan dengan fitrah yang sangat mempesona? Pernah kah kau saudari betapa keberadaan mu di muka bumi ini adalah juga sebagai fitnah bagi kehidupan dan orang-orang yang tak mengerti?
Maka ingatlah selalu pada sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam :
"Setelah meninggal dunia, aku tidak meninggalkan fitnah yang paling berbahaya bagi kaum lelaki kecuali masalah wanita." (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, tutuplah aurat mu dengan hijab yang syar'i.
*2. Sahabat sejati dan lingkungan pergaulan.*
Setelah kau lakukan kewajiban berhijab, maka paling tidak kau telah pasang sebuah perlindungan awal dan mendasar untuk memulai menapak masuk ke dalam kehidupan yang semakin rumit.
Tentu saja kau tak harus berjuang sendirian. Sebab, hanya dengan teman serta lingkungan yang baiklah, maka kau akan mampu untuk mempertahankan nilai-nilai agama yang selama ini kau pegang.
Rasulullah telah mengingatkan kita tentang hal ini melalui lisannya yang suci :
"Seseorang itu tergantung perilaku dan kebiasaan temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia akan berteman. (HR. Abu Dawud dan Atau Tirmidzi).
*3. Sabar dan Istiqomah.*
Puncak dari segala upaya dan ikhtiyar adalah terus bersabar dan berusaha Istiqomah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
" Mintalah pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan Shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Al Baqarah, 153).
Dan point yang terakhir adalah;
*4. Hijrah.*
Hijrah secara sederhana bermakna pindah. Berpindah dari suatu tempat yang lama menuju tempat baru.
Berpindah dari lingkungan yang buruk kepada lingkungan yang lebih baik.
Atau berpindah dari kondisi jahiliah menuju jiwa yang terang benderang.
💞 *Tanya Jawab :* 💞
1⃣ 🙋🏻Novie ijin bertanya ustadz
Bagaimana jika ada tmn yg suka dg ghiba kl di ingatkan ngak malah marah saya cb mengurangi kedekatan tp dia dtg lg gmn sikap saya ustadz ?
🔽
Jawab :
Tetaplah berteman dengan baik dengannya, dan jika dalam pembicaraan menuju ke ghibah cobalah untuk mengalihkan pembicaraan dan mengingat kannya.
2⃣✋🏻 Mei..
ustadzah.. bagaimana caranya agar kita bisa istiqomah setelah..hijrah..
soalnya kadang itu banyak saja godaan agar kita putar balik..😁
🔽
Jawab :
Istiqomah sangat lah berat, kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Agar senantiasa diberi keistiqomahan. Teruslah perbaiki diri dan lakukan amal Sholih.
3⃣ Refia
Tanya ustadz
Kalo org jauh kan ngga tau apakah tempat yg didatangi ini membawa pengaruh baik ato ngga
Nah terkadang krn ketidak tauan kita ini sering dimanfaatkan oleh org sekitar utk mengubah kebiasaan yg sering kita lakukan mengikuti kebiasaan lingkungan baru itu
Jd cara menyiasati nya gimana ustadz??
🔽
Jawab :
Setan akan selalu menggoda manusia untuk selalu mengikuti jalannya, oleh karena itu teruslah berdoa kepada Allah memohon perlindungan Nya.
4⃣Ayu Jakarta
Ust, bgmn menyikapi teman/lingkungan yg hanya mau dtg ke ta'lim kelompoknya saja ? Khawatir saya terbawa
🔽
Jawab
Karena saya tidak tahu seperti apa dia dan Talim yang diikuti maka, Sikapi dengan bijak, bisa jadi dia punya alasan yang kuat atau pengalaman yang pahit.
5⃣ Ema
Ustdz. Tentang hijab.
Hijab syari(menutup dada) skng alhamdukillah sdh menjadi tren. Tp gemes klw lihat ada pr berjilbab yg berdua dg bukan muhrim.
Nah, apa yg harus kita lakuakan?
Hatta tmn dekat kadang susah d ingatkan.
🔽
Jawab
Hal itu butuh proses, dan nasihat yang tiada henti serta doa untuknya. Terus lah menasehati nya karena itu ladang dakwah buat Anda.
6⃣Tri Okut SumSel
Ust. Mau tanya...bagaimana berdakwah di mayoritas muslimah yang percaya dengan tahayul..kebanyakan didaerah jawa.? Pengajiannya hanya yasinan dan sumbangan tdk membahas kajian islam
🔽
Jawab
Adakan tabligh Akbar atau pengajian dengan mengundang Ustd yg berkompeten. Dan adakan kajian dengan sesuatu yg mereka mau datang, misalnya arisan, atau bazzar, atau semacamnya. Dan lebih mudah lagi in syaaAllah jika melibatkan tokoh di desa tsb.
7⃣🙋� Aniek Jakarta
ustadz, bagaimana menyikapi jika ada seorang suami yg suka mengatakan. "saya nggak ridho, nggak bakalan masuk surga, dll sumpah serapah lain"
apa sebaiknya berpisah. atau bagaimana?
jazzakallaah khayrran
🔽
Jawab
Berpisah bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah. Bermusyawarah lah berdua dikala waktu yang tepat, bisa juga ketika anda buatkan makanan kesukaan suami anda, dan berbicara dengan baik. Jika belum juga maka perlu bantuan orang lain yang dianggap bisa membantu. In syaaAllah, Allah memudahkan segala urusannya.
〰〰〰〰〰〰➰
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
💞
Komentar
Posting Komentar