Rahasia Jodoh Part 2
✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*📿
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Sabtu, 11 Feb 2017
⏰ : 19.30 wib sd selesai
📚 *" Rahasia Jodoh Part 2"*
_👰🏻 : Bunda Fitrianingsih_
🎤 : Sholcan Rini
✍🏼 : Sholcan Elva S. Meylani
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
💞 *Materi :* 💞
Jodoh itu salah satu rahasia terbesar dari
Allah SWT, tidak ada yang pernah tahu secara pasti siapa jodohnya. Pasrah
bukanlah harga mati, sedangkan memilih juga bukan merupakan parameter mutlak
dalam menentukan siapa yang pantas menjadi pendamping hidup kita. 3 hari yang
lalu kita sudah membahas tentang kriteria jodoh yang akan mendampingi kita
kelak. Kunci nya ada disurat An Nur ayat 26. Ada yg masih ingatkah bunyi ayat
nya?
Allah SWT berfirman:
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِ
ۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِ ۚ اُولٰٓئِكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَ ؕ لَهُمْ
مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
"Perempuan-perempuan yang keji untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang
keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik,
dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu
bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki
yang mulia (surga)."
(QS. An-Nur: Ayat 26)
Seberapa sungguh-sungguh diri kita untuk
memperbaiki diri agar layak bersanding dengan sang imam yang baik agama dan
akhlaknya itu.
Kalau kemarin sudah terjawab pertanyaannya
tentang *SIAPA JODOH KITA?* Pertanyaan berikutnya:
*KAPANKAH KITA BERTEMU DENGAN JODOH KITA?*
Jawabannya
*“May be Yes, May be No”.*
Karena apa yang tertulis dalam Lauhul
mahfuzh yang terjaga rahasianya adalah pasti. Kapan menjadi penting ketika usia
seseorang sudah masuk angka ‘genting’ dalam hitungan manusia. Genting bisa dinilai dari segi kesehatan,
kemungkinan hidup karena mengidap penyakit, pertimbangan usia anak-anak yang
terlahir, dan bisa jadi tuntutan orangtua.
Semua ini wajar saja. Sebab, menikah yang
bermakna bersanding dengan ia yang berjodoh dengan seseorang adalah terminal
hidup selepas lahir dan sebelum mati.
Namun demikian, ketika kaca mata yang
dikenakan adalah Syariat-Nya, *kapan tak menjadi masalah*. Sebab lagi-lagi, Dia Yang Maha Mengetahui
mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Maka yang terpenting adalah mengupayakan
sesegera mungkin sesuai dengan upaya terbaik.
Jodoh baru akan kita tahu setelah kita
telah mendapatkannya, melalui jalan mencari jodoh tersebut (ikhtiar). Artinya
memang Allah sudah tetapkan waktunya tapi bukan berarti kita hanya berdiam diri
saja.. Kita jg harus berikhtiar.. Allah telah mengetahui jodoh kita, namun kita
harus menjemput jodoh tersebut di tangan Allah dengan ikhtiar. Seperti hal nya
menjemput hidayah..
Namun dalam berikhtiar selayaknya kita juga
harus melalui dengan cara islami. Mencari jodoh dengan jalan Islam tidak
seperti "membeli kucing dalam karung" atau dilakukan dengan cara
pacaran.
Proses pencarian jodoh dalam Islam diliputi
dengan tata cara atau adab yang mulia. Adab-adab yang mulia dan proses yang
baik dan berkah dalam mencari jodoh yang membuat pula, dalam Islam urusan jodoh
sangat dilarang untuk dilakukan dengan jalan pacaran.
Mencari jodoh dengan cara pacaran adalah
salah satu perbuatan yang mendekati maksiat kepada Allah, yakni Maksiatnya bisa
banyak dan beragam... Maksiatnya... mulai dari pegangan tangan, maksiat pikiran
dengan berangan2, maksiat berdua-duaan yang bukan mahram dan lain sebagainya
daripada itu. Kita bisa mengamati dan melihat, cara mencari jodoh dengan jalan
pacaran bagai "habis manis sepah dibuang", bisa dicoba dulu kalau
tidak cocok 'sedikit' saja maka boleh dibuang, dan begitu pula sebaliknya.
Maukah kita seperti Zulaikha dan Yusuf?
Kalau kita kejar dengan nafsu dan syahwat
maka Allah akan menjauhkan apa yang kita inginkan. Tapi jika kita mengejarnya karena
Allah ... justru akan Allah dekatkan.
Proses yang baik akan mengantarkan kita
untuk mendapatkan jodoh yang baik dan berkah.
Gagal dalam berusaha 'menjadi orang baik',
maka sama saja kita tidak berhasil mendapatkan jodoh yang baik pula. Pengertian
jodoh yang baik pun, harus kita sesuaikan dengan ajaran Islam.
Di dalam hadits Rasulullah SAW, disampaikan
tentang kriteria-kriteria yang sering dibuat oleh manusia dalam menetapkan
jodoh. Manusia sering menetapkan jodoh yang baik dengan kriteria; kecantikannya,
harta bendanya, keturunannya...
Sholeh, mapan, ganteng dan punya *pribadi*.
Kalau memang Allah takdirkan kita mendapatkan itu semua. Alhamdulillah..
Tapi di zaman ini apakah masih ada hal
seperti itu?
Jadi semua itu tergantung takdir Allah tentunya
dengan usaha kita.. Namun, Rasul SAW sebagai panutan dan manusia paripurna di
dunia ini menyatakan bahwa disaat kita berada dalam pertimbangan demikian. Maka
pilihlah, pria atau wanita untuk dijadikan jodoh, dinikahi dengan mementingkan
dan menomor satukan kriteria kebaikan agamanya sebelum kriteria yang lain.
Kemudian bagaimana cara dan ikhtiar yang
bisa kita lakukan untuk mendapatkan jodoh dalam Islam?
Cara dan ikhtiar yang bisa dilakukan untuk
mendapatkan jodoh dalam Islam diantaranya:
➡ 1. Memperbanyak Doa
Salah satu hal yang menghalangi sehingga
seseorang belum bertemu dengan jodohnya adalah kurangnya ia berdoa kepada
Allah. Ia malas meminta kepada Allah, sehingga Allah pun tidak berkenan untuk
memberikan petunjuk baginya.
Maka,
Berdoalah kepada Allah agar dijadikan
sebagai pria yang shalih atau muslimah yang shalihah dan mohon dibimbing,
diberi petunjuk dalam mencari jodoh yang baik.
Berdoalah selepas shalat. Mintalah doa dan
juga restu dari orang tua. Karena doa orang tua, ibu bapak adalah doa yang
cepat didengar oleh Allah SWT.
➡ 2. Meminta Orang Tua/Wali untuk Dicarikan Jodoh
Meminta orang tua, wali untuk mencarikan
jodoh termasuk cara ikhtiar menjemput jodoh.
Sampaikan kepada orang tua bahwa kriteria
jodoh anda adalah yang baik agamanya dibandingkan dengan kriteria yang lain.
Mintalah orang tua anda untuk obyektif
dalam mencarikan pasangan, karena acapkali orang tua karena janjinya kepada
seseorang untuk memasangkan anaknya menjadikan ia tidak obyektif memilih jodoh.
Seperti siti nurbaya..😀
➡ 3. Melalui Mediator atau yang biasa disebut 'Mak Comlang'
Mediator dalam mencari jodoh bisa dari
teman baik kita, sahabat seperjuangan kita atau melalui ustadz atau guru
mengaji kita.
Mediator orang-orang terdekat kita ini,
bisa dipastikan sudah mengetahui karakter atau selera kita. Sehingga lewat
kenalan atau relasinya, bisa saja ia menemukan seseorang yang cocok dengan
kita.
➡ 4. Memperbanyak Amal Shalih
Diantara amal shalih yang perlu dilakukan
dalam menjemput jodoh Islami adalah dengan memperbanyak shadaqah, infaq di
jalan Allah.
Amal-amal shalih ini merupakan salah satu
kunci cepatnya Allah SWT meng-ijabah, mengabulkan keinginan kita.
➡ 5. Jangan Putus Asa dan Berbaik Sangka kepada Allah
Dalam berikhtiar mencari jodoh, maka kita
tidak boleh berputus asa jika pada sampai saat ini belum dikabulkan dan bertemu
dengan jodoh yang kita ingini.
Berputus asa dalam mencari jodoh akan
membuat kita berhenti untuk mencari dan memantaskan diri untuk 'menjadi' orang
yang baik. Jika kita berputus asa, maka sama saja kita menutup pintu rahmat
dari Allah SWT.
Tetaplah berpikir positif, berbaik sangka
kepada Allah. Ingatlah, bahwa ada pahala besar yang disedikan oleh Allah bagi
hambaNya yang mengikuti cara-cara Islami dalam mencari jodoh.
Ingatlah sebuah hadits Qudsi berikut,
tentang pentingnya berbaik sangka kepada Allah SWT.
"Aku selalu sesuai dengan persangkaan
hamba-KU kepada-KU. Dan aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-KU.
Dan jika ia ingat pada-KU dalam jiwanya, maka AKU pun mengingatnya dalam
Zat-KU. Dan jika ia ingat pada-KU ditempat ramai, AKU pun mengingatnya ditempat
ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat pada-KU sejengkal, AKU pun
mendekat kepadanya sehasta. Jka ia mendekat sehasta, Aku pun mendekat kepadanya
satu depa. Dan jika ia datang kepada-KU dengan berjalan, AKU pun akan datang
kepadanya dengan berlari cepat" (Hadist Qudsi).
Semisalnya anda sekarang sudah berumur 30
atau 35 tahun, maka janganlah merendahkan keyakinan anda dengan berkata,
"Saya sudah berumur 35 tahun, mana
mungkin saya mendapatkan jodoh yang berumur 30 tahun".
Bagi Allah, bukan sebuah kemustahilan anda
akan mendapatkan jodoh yang berumur 25 tahun.
Oleh karena itu, keyakinan dan sangkaan
yang baik harus selalu dihadirkan dalam keyakinan kita dalam menanti jodoh.
Hehe...sprti saya...🙊🙈✌
Wallahu a'lam bishowwab.
💞 *Tanya jawab :* 💞
1⃣ ukhty Tri
Mau bertanya
Tri
Ustz jika ada yang mau taaruf tapi dia tak
sekufu... con dia tamat smp...sedangkan kita S1 bgm ust. Apakah tdk diterima
atau bgm
❣jawab:
Mba Tri sholehah...maksudnya ikhwannya ya
yang tamatan SMP ?
Jika demikian dalam hal ini mngkn perlu
dipertimbangkan kembali kalau memang masih bisa ya....mohon maaf bukan maksud
merendahkan atau menilai seseorang dari tingkat pendidikn tapi ketika kita
memilih jodoh yang utama memang adalah agamanya kmdn kalau pun memang masih
bisa kita melihat dr pendidikan jg sangatlah penting.
Karena dalam mengarungi sebuah bahtera
rumah tangga yang islami kita harus mengikuti imam yang akan mengaruhi kebidupan
menuju kehidupan abadi yaitu surgaNya..dan tentunya dalam hal ini pola pikir
dan pengetahuan kitaa dgn pasangan kita tidak terlalu jauh bedanya.. Minimal
jika kita S1 jodoh kita SMA.. Tp jika kita S1 sdng jodoh kita tamatan SMP
nantinya dikuatirkan ada hal2 yg berbeda dalam pola asuh dan hal2 yg terkait
dlm RT. Dan bisa jg dikuatirkan nantinya jika sang suami lbh rendah jauh
dibawah kita ada hal2 hubungan yg tdk baik..merasa minder atau akhirnya sll
mengalah terus dk bs berbuat bnyk krn tdk PD dan sebagainya.
Tapi semua itu memang kita kembalikan lagi
kepada Yang Maha Mengatur dan Mengetahui apa yg sebenarnya kita butuhkan
nanti.. Kalau memang itu baik menurut Allah pastinya jodoh itu tak kan lari
kemana..tp jika tdk baik pasti Allah jualah yang akan menjauhkan..
Berdoa saja dulu ya sayang..dan istikharah
minta petunjuk apakah hal tersebut baik..
Wallahu a'lam
2⃣ ukhty....
Yang kadang ana kasihan yang punya akhlak
dan agama yang bagus tidak mau menikah dengan wanita yang baru belajar dan
berusaha hijrah ke arah yang lebih baik.
Gimana pandangan ustadzah tentang fenomena
tersebut?
❣jawab:
Yaa bener ukhty... Ini jamak terjadi
dimasyarakat, dan mereka juga ngk salah, karna mereka berhak mencari jodoh yang
sekufu, setingkat dengan dia, karna dia juga manusia biasa, yang punya
keinginan terbaik utk dirinya, untuk keluarga nya dan utama untuk anak2 nya.
Karna nantinya tentu dia ingin anak2nya dididik oleh wanita yang punya ilmu
juga.
Oleh karna itu, marilah kita pantaskan diri
untuk menjadi seorang istri dan anak2 yg mampu menjadi madrasah dirumah kita
masing masing. Yang baru berhijrah, bersungguh sungguh lah mengejar Allaah,
insyaa Allaah Allaah tak akan sia sia kan.
Wallahu a'lam.
3⃣ ukhty lola
Lelaki yg baik utk perempuan yg baik juga
sebaliknya,
Tp kenyataannya byk yg tdk seperti itu bun
.. seperti halnya nabi luft dan istri,
Jg istri Firaun dan byk lg..
Gmna cara supaya Allah karuniakan jodoh yg
sholeh 😬..
❣jawab:
Lelaki yang baik baik untuk perempuan yang
baik baik itu adalah firman Allaah azza
Wajalla yang kebenaran nya wajib kita percayai, tidak ada keraguan padanya.
Namun terkadang kita temukan sebaliknya yaa
... Allaah mempertemukan seseorang dgn yang dimata kita ngk baik. Laa itu
kenapa? Apa Allaah berbohong?
Allaah maha Suci dari kebohongan. Ini perlu
kita yakini. Lantas kenapa bisa seperti itu?
Inilah rahasia Allaah, baik menurut kita
itu terbatas hanya dalam pandangan kita manusia biasa, namun bagi Allaah baik
itu lebih dari apa yang kita lihat, laksana melihat setelah angka 1 bagi kita
hanya ada angka 2 namun bagi Allaah tidak berlaku hal itu, karna Allaah itu
Maha Tahu dan Maha Mengerti apa yang baik untuk hambaNya. Sementara kita hanya
bisa melihat secara kaca mata manusia saja, yang hanya bisa menilai sebatas
kata "baik" dgn kriteria yang dibuat oleh manusia itu sendiri.
Andai dapat pasangan kurang baik Akhlaknya
maka kebaikkan Allaah beri untuk kita melalui kesempatan dakwah untuk
memperbaiki akhlaknya. Dengan kesabaran kita menghadapi dan memperbaikinya ada
Surga Allaah yang tak akan sebanding harganya dengan kesabaran kita menerima
apa yang Allaah beri kan. Jadi dapat disimpulkan baik nya disini bukan hanya
dari segi duniawi nya tapi juga harus dilihat dari segi akhiratnya. Yakinlah
Allaah punya rahasia yang tak mampu kita baca dibalik kata "baik dan
buruk" menurut pandangan kita yang amat sangat terbatas.
Namun tentunya kita harus juga berusah
mendapatkan yg baik menurut kita dan baik menurut Allaah, karna nya kita
sebagai manusia juga harus memperbaiki diri agar juga ada kebaikkan sebagai
pertimbangan bagi laki2 yg baik, terus mendekat kan diri kepada yang Maha Baik
yaitu Allaah Azza Wajalla, dan slalu berdoa agar diberikan yang baik menurut
kita sesuai kriteria kita dan diridhoi
oleh Allaah, hingga kita dapat yang "baik".
Wallahu a'lam.
4⃣ ukhty Refia
Berhubungan sama yg dicariin ma ortu itu
bun ning 😅
Nah kalo kita nya ngga srek (ngga suka)
tapi krn hubungan ma ortu dan ortu dia baik (ada rasa ngga enak) ortu tetep
maksa in 😅
Tu gimana ya bun??
❣jawab:
Ndak sreg nya gimana sayang.. Kalau ndak
sregnya tdk berlandasan syar'i maka kita sebaiknya jangan menolaknya.. Tidak
ada orangtua yg menginginkan anaknya sengsara dalam RT sebagai pastinya orangtua akan mencarikan yang
terbaik untuk anaknya..
Dan apa yg menurut kita tidak baik siapa
tahu menurut Allah itu adalah yg terbaik untuk kita.... Jika kita tidak Cinta
atau tidak ada perasaan apa2 bahasa anak sekarang tidak nyetrum ... maka
bersabarlah seiring waktu nantinya cinta dan sayang akan tumbuh ... asalkan
memang kita niatkan menikah nya ini karena Allah karena ingin lbh banyak lagi
amal sholeh dalam membentuk RT ... dan tentunya sbagai kendaraan untuk ke
surgaNya....
Tapi jika alasannya syar'i artinya agamanya
atau akhlaknya tidak baik.. Kita boleh menolak dgn cara halus ... sampaikan
kepada orangtua kita dengan bahasa tidak menggurui. Perlu pendekatan dengan
cinta ... agar orangtua kita paham kondisinya ... dan ditambah dengan do'a.
Jadi sebaiknya bunda anjurkan untuk
istikhoroh dulu ya sayang..apakah pilihan orantua ini baik untuk kita atau
tidak.
Wallahu a'lam.
5⃣ukhty lusi
Sy sedang bingung, ada seorg yg saya suka
tp akhlaqnya krg, ada yg suka sm sy yg akhlaqnya bagus tp sy kurang suka, jd sy
hrs pilih yg mana?🙃
❣jawab:
Ukhty lusi yang baik
Dalam Islam ada kriteria yang telah
diisyaratkan dlm memilih pendamping,
yaitu yang baik agamanya, baik akhlaknya jika dua ini sudah ada maka
pilihlah dia, rasa suka akan datang nantinya dengan sendirinya. Insyaa Allah .
Kalo rasa suka yang dikhawatirkan, Kita
bisa ambil contoh orang2 dahulu menikah tanpa kenal lebih dulu namun akhirnya
mampu saling mencintai.
Jgn lupa lakukan istikharah agar Allaah
membimbing hati kita untuk menentukan yang terbaik.
Doa nya juga dikencengin.
Wallahu a'lam.
6⃣ukhty mufli
ustadzah , bagaimana cara kita menyakinkan
orang tua yg msh memegang adat dan blm percaya melepaskan anaknya untuk
menikah?? Pdahal si anak ingin pernikahan yg sederhana yg ptg sesuai syari'at
islam , tp pihak keluarga msh awam dg hal" yg berbau islam 😊 kalo si anak berusaha menjelaaskan malah
keluarga ada saja jawabnya .. Si anak jd kalah omongan , bagaimana ustadzah ??
❣jawab:
Mba Mufli yang dirahmati Allah.. Memang
agak susah ya utk menyampaikn hal baik kepada ornagtuaa.. Krn mereka orangtua dan
selamanya ingin di turuti dan tdk mau dinasehati oleh anak2 nya.. Hal itu
adalah wajar..
Menurut bunda.. Walau orangtua blm mengenal
islam dgn baik.. Jika menginginkan anaknya menikah dgn adat. Selagi adat
tersebut tdk mngundang kesyirikan artinya masih dalam hal yg wajar, tdk mngapa
juga kita mengikuti kemauan orangtua..atau jika orangtua maunya agak meriah
pernikahan anandanya kalau memang ada rezky maka hal tesebut masih boleh kita
mngikuti..namanya orangtua kan ingin melepas anaknya dgn sesuatu yg bs
mengenangnya dan sesuatu yg baik..
Yang jadi permasalahannya jika mnggunakan
adat yg mngandung unsur kesyirikan atau jauh dari nilai islam dan juga ingin
meriah padahal kondisi tdk memngknkan baru kita bs melakukan dengan pendekatan
yg baik.. Bicarakan atau diskusikan baik2 dgn orangtua kita..sampakn tp jangan
ada kesan mnggurui..dan cari waktu2 yg orangtua kita dlm keadaan baik..atau
bisa jg dengan mnt mediator mnt tolong dengan orang yg dihormati dan didengar
oleh orangtua kita..tentunya kita jg harus kuat mendoakan orangtua kita
Yakinlah dgn kekuatan do'a. in sya Allah Allah akan memudahkan hambanya
yang mngingnkan kebaikan..asalkan doanya jg harus kuat ya di barengi dgn ibadah
lain
Jika masalahnya orangtua blm mnvinginkan
anaknya menikah..maka ini hrs dibuktikn dgn *action*. Berikan contoh dgn sikap
dan keseharian kita agar orangtua percaya bahwa kita bs mandiri.
Wallahu a'lam.
7⃣ ukhty nimas
Mau tanya
1. Ustadzah gimana cara mengelola hati biar
tetap husnudzon dan semangat memperbaiki diri?
2. Misal kita baru aja batal proses
khitbah/taaruf, ternyata sudah ada ikhwan yang siap khitbah lagi. Baiknya
gimana ustadzah?
❣jawab:
1. Mengelola hati, ini adalah inti dari
permasalahan hidup, hati yang baik akan berfikiran baik dan akan menghasil hal2
positif, baiknya hidup itu tergantung kepada baiknya hati
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik,
maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad.
Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan
Muslim no. 1599).
Bersihkanlah hati dari titik noda agar dia
bersih. Hati yang bersih akan membuat kita mudah untuk berhusnudzan dengan apa
yang kita terima, dan hati yang baik akan mampu ikhlas menerima apa yang telah
ditakdirkan Allaah. Membersihkan hati dengan cara memperbanyak istighfar dan berdzikir kepada Allaah. Perbanyak
tilawah dan amalan2 baik lainnya.
2. Tidak ada masalah untuk menerimanya,
tidak ada gunanya berlama lama jika memang ada yang datang untuk mengkhitbah.
Move on lah dengan segera, apalagi jika tak ada hal2 syar'i yang menghalangi.
Jika hanya persoalan kecewa dgn yang barusan gagal, hati2 disana ada setan yang
bermain.
Wallahu a'lam.
8⃣ ukhty chie
Jika ada 2 orang yg mau serius, satu muslim
tp akhlak kurang baik ibadah pun berantakan satu lg noni berakhlak baik dan
bersedia jd mualaf.
Boleh kah jika kita memilih yg opsi kedua
ini, bund??
❣jawab:
Kedua duanya butuh perjuangan untuk
diperbaiki, namun jika memang yg bersedia menjadi mu'allaf benar2 ingin menjadi
mu'allaf karna terbuka hatinya untuk menerima Islam, bukan karna hanya ingin
menikah, maka Insyaa Allah yang akan mu'allaf lebih baik. Tapi harus hati hati,
benar2 diliat dulu keinginannya itu karna apa. Jangan sampai kita yang malah
terjebak nantinya .
Wallahu a'lam.
〰〰〰〰〰〰➰
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
اسْتَغْفِــــرُ اللّــــهَ الْعَظِــــيْم
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
🍃Maha Suci Engkau yaa Allah dan dengan
memujiMU aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau Aku mohon ampun dan
bertaubat kepadaMU🍃
آمــــــــــــــــــين يَا رَبَّالعَالَمِين
〰〰〰〰〰〰➰
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
💞💞
Komentar
Posting Komentar