TABAYYUN : Mengurai Benang Kusut Komunikasi

✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*πŸ“Ώ
*GROUP TELAGA SURGA*

πŸ—“ : Jum'at, 03 Agustus 2018
⏰ : 19.30 wib sd selesai

πŸ“š *"TABAYYUN : MENGURAI BENANG KUSUT KOMUNIKASI"*
 πŸ‘° *USTADZAH RIYANTI*


: Ψ¨ِΨ³ْΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω…ِ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ Ψ§Ω„Ψ±َّΨ­ْΩ…َΩ†ِ Ψ§Ω„Ψ±َّΨ­ِيْΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω…ِ

πŸŽ€ Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺΩ‡..

Sahabat Fillah apa kabar malam ini ?
Semoga kita semua selalu dlm limpahan Rahmat serta Ridho Alloh Subhanahu wata'ala
Dan semoga kajian malam ini berjalan lancar. Aamiin.

Syukran untuk doa pembukanya yg indah dan barokah dari momod yang ketceh shalihahπŸ™
Alhamdulillah.

Sebelum kol Kita awali..
Majelis ilmu ini kita buka dg bacaan basmallah bersama..
_Bismillahirrohmanirrohim_

Semoga Allah hadirkan kebarokahan untuk forum ini.. Aamiin

*Tabayyun : Mengurai Benang Kusut Komunikasi*

Akhowatifillah... Pernah ngalamin kejadian seperti ini...

***

“Mbak tau nggak, Ukhti Na itu gimana sih, pake niqob kok masih suka selfie? Terus kemarin Ara juga bilang lihat Na lagi jalan berdua sama cowo. Padahal keliatannya muslimah banget gitu ya. Ndak nyangka.”
) “Emang kamu tau kabar itu darimana?”
“Dari temen aku sih, tapi kan …. ”
“Harusnya tabayyun dulu dong dek. Bahaya kalau nanti jadi fitnah, lebih kejam dari pembunuhan loh.”

***

(Apa ITU TABAYUN)?
Pengertian tabayyun dibedakan menjadi dua, yaitu pengertian secara bahasa dan istilah.
Secara bahasa tabayyun adalah mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas dan benar keadaan sesungguhnya.

Sementara secara istilah tabayyun adalah meneliti dan menyeleksi suatu berita, tidak secara tergesa-gesa dalam memutuskan suatu permasalahan baik dalam perkara hukum, kebijakan dan sebaginya hingga sampai jelas benar permasalahnnya, sehingga tidak ada pihak yang merasa terdzolimi atau tersakit.

(Apakah seorang muslim harus bertabayyun?)

Ya, setiap muslim wajib melaksanakan tabayyun tanpa terkecuali, terutama di zaman yang penuh dengan fitnah seperti sekarang.

Tabayyun merupakan salah satu akhlak mulia dan salah satu prinsip penting dalam menjaga kemurnian agama Islam dan keharmonisan dalam pergaulan sosial.

Seperti firman Allah swt sebagai berikut :

Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.[al-HujurΓ’t/49:6].

Jika dilihat berdasarkan hukumnya, mengklasifikasikan sumber (media) berita menjadi 3 jenis. Pertama, berita dari seorang yang jujur yang secara hukum harus diterima. Kedua, berita dari seorang pendusta yang harus ditolak. Ketiga, berita dari seorang yang fasik yang membutuhkan klarifikasi, cek dan ricek akan kebenarannya.

Ketiga jenis sumber tersebut, masing-masing tentu memiliki tingkat kepercayaan tersendiri bergantung pada orang yang menerimanya. Namun yang mesti kita lakukan, sebaiknya bersikap tabayyunlah dalam setiap situasi. Apalagi jika kita tak mengerti benar berita apa yang disampaikan oleh si empunya lidah. Jangan hanya mengiyakan atau malah membantu mengompori sesuatu yang bahkan kita pun tidak mengerti benar duduk perkaranya. Bisa jadi apa yang kita teruskan tadi malah akan menambah masalah di kemudian hari.

Bagaimana memeriksa suatu informasi dengan teliti?

Informasi dalam bentuk teks (kata, frasa, kalimat) diteliti dengan cara menandai dan membedakan jenis kata berikut: kata kerja, kata benda, dan kata sifat.

Kata kerja dan kata benda (termasuk angka) menggambarkan fakta. Kata sifat menggambarkan opini atau pendapat. Yang ingin kita peroleh dari suatu informasi adalah fakta; yang ingin kita hindari dari suatu informasi adalah fiksi. Fakta dekat dengan kebenaran karena yang ia sajikan adalah sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi sementara opini dekat dengan kekeliruan atau kesalahan karena yang ia sajikan belum tentu ada atau terjadi.

Setelah menemukan dan menandai mana kata kerja dan kata benda serta mana kata sifat, langkah selanjutnya adalah memeriksa kata kerja dan kata benda yang termuat dalam informasi tersebut atau dalam ungkapan lain, periksalah fakta/data yang ada.

Cara melakukan pemeriksaan fakta/data adalah mengajukan serangkaian pertanyaan berikut:

Apa?

Siapa?

Kapan?

Di mana?

Kenapa/mengapa?

Bagaimana?

Berapa?

Dari tujuh daftar kata tanya di atas, empat kata tanya teratas merupakan hal pokok untuk diajukan untuk menguji suatu fakta/data.

Inilah tabayyun.

Bahaya Meninggalkan Tabayun

Ada 3 poin mendasar tentang bahaya meninggalkan tabayyun.

Yang pertama, tanpa bertabayyun orang akan menuduh orang baik dengan dusta yang begitu kejam. Kita dulu pasti pernah mendengar tentang kisah istri Rasulullah saw yang bernama Aisyah ra. Aisyah ra, di fitnah dengan begitu kejam dan memalukannya orang yang melakukan hal tersebut. Dimana di dalam fitnah tersebut istri rasulullah di fitnah berzina dengan seorang lelaki yang bernama Shofwan bin Muathal. Orang yang dengan tega menfitnah Aisyah ra adalah Abdullah bin Ubai bin Salal. Dengan cerita tersebut beberapa orang di madinah yang tidak bertabayun kepada istri Rasulullah menelan mentah-mentah cerita tersebut.

Dengan fitnah yang begitu kejam kepada istri Rasulullah, Aisyah ra mengalami kegoncangan jiwa yang begitu luar biasa sehingga Rasulullah dan mertuanya pun merasakan apa yang dirasakan oleh aisyah ra. Bayangkan saja, sesuatu yang tidak pernah dilakukan terus kita difitnah telah melakukannya. Pasti di dalam hati istri Rasulullah saw terpendam rasa sakit yang begitu dalam. Sehingga turunlah suatu surat yaitu surat Annur 11-12, dimana surat tersebut menjelaskan sebenarnya apa yang telah terjadi. Sehingga kita sebagai seorang muslim harus bisa mengamalkan apa itu tabayyun.


Kedua, munculnya kecemasan dan penyesalan dalam diri kita. Setelah firman allah saw turun dan menjelaskan duduk perkara yang terjadi. Banyak diantara sahabat Rasulullah yang termakan oleh berita bohong tersebut menyadari akan kesalahannya dan yang timbul adalah penyesalan yang terjadi.


Ketiga. Muncul kesalah pahaman yang berakibat sampai kematian. Dengan muncul fitnah yang begitu keji sehingga bisa mengakibatkan rasa sakit yang begitu mendalam sampai menjalar kepada dendam itu sangatlah berbahaya. Karena bagaimana pun lidah yang tidak memiliki struktur tulang belakang jika sudah berucap sangatlah berbahaya, apalagi sampai menyakiti hati seseorang yang menimbulkan dendam.

 Sikap tabayyun sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi untuk dikerjakan. Karena zaman yang telah berubah dimana fitnah menjadi sebuah komoditas yang menggiurkan dan memberikan masseffect  yang begitu besar. Sehingga dapat membuat perubahan di dalam masyarakat. Apalagi yang sudah barangkali kita ketahui, bergunjing merupakan sesuatu yang nikmat untuk dilaksanakan.

Asbabun Nuzul dari ayat di atas sendiri adalah ketika Rasulullah saw mengajak seseorang yang bernama Al Harits untuk masuk Islam. Setelah di ajak oleh Baginda Rasul ia pun menyatakan diri masuk Islam dan pulang kepada kaumnya untuk mengajak masuk agama Islam. Pada saat itu juga Rasulullah saw mengajak untuk menunaikan zakat yang disepakati oleh Al Harits.

Ketika waktu telah tiba, Rasulullah saw mengutus seseorang bernama Al Walid bin Uqbah untuk mengambil zakat yang telah di janjikan. Namun di dalam perjalanan hati Al Walid bin Uqban menjadi gentar dan kembali ke Rasulullah saw tanpa datang ke tempat yang seharusnya dituju yaitu Al Harits. Ketika kembali ia kemudian mengarang cerita bahwa Al Harits tidak mau menyerahkan zakat dan mengancam membunuhnya.

Mendengar cerita tersebut Rasulullah saw mengutus utusannya untuk datang kepada Al Harits. Namun ternyata utusan itu bertemu Al Harits ditengah-tengah perjalanan yang sedang menuju ke tempat Rasul dengan membawa zakat yang telah di janjikan.


Setelah bertemu Rasulullah Al Harits menceritakan yang sebenarnya. Dan Kemudian turunlah QS Al Hujurat ayat 6, dimana sebagai sebuah peringatan bagi umat muslim agar selalu bertabayyun dalam menghadapi informasi yang terdengar oleh telinga kita. Dan tentunya meminta penjelasan dari kedua belah pihak. Sangat berbahaya jika tidak bertabayyun, karena bisa menimbulkan perpecahan sampai pertumpahan darah.


🌹 *Tanya Jawab :*

1⃣Anis

Ijin bertanya ustadzah,
Kl kita ingin tabayyun, ternyata yg bersangkutan tdk berkenan menjawab&akhirnya kita berprasangka sendiri&gak mau kominikasi lg dg yg bersangkutan,
Benarkah tindakan tersebut ustadzah ?

Rasanya jd enggan berkomunikasi, takutnya salah

✍🏻 Jawab

Kembali ke prinsip prasangka baik.
Mungkin saat mbak Anis tabayun, si dia mmg belum siap untuk ditabayuni.
Mb Anis datang bukan pada waktu yang tepat..

Biarkan cooling down.. Baru tabayun lagi.

2⃣ Era
Assalasmu'alaikum
Saya era, ingin bertanya,
Sering sekali denger dri ibu2 temen sekolah anak. Mereka selalu ngomongin orang tanpa tanya kbenarannya dulu. Saya sering mnegur pelan2, hati2 barangkali itu fitnah.tp tetao diulangi.
Saya sebenernya ingin sekali tidak ngobrol dngan mreka. Takut ikut dosa. Apa saya salah klo saya memutuskan tali silaturahim. Gmba sikap seharusnya yg saya hrus lakukan ust??

✍🏻 Jawab.

Tidak perlu putuskan silaturahmi.. Inilah riil gambaran masyarakat yang ada. Jangan ditinggalkan.
Memang kudu sabar.
Kalo mungkin bikin tulisan atau cari buletin yang ringan yg bicara ttg ghibah...

Hadiahkan pada mereka...
Tugas kita mengingatkan.. Hidayah milik Allah.

3⃣ Ghadist

Assalamu 'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.. aasifah ustadzah mau tanya....

Bagaimana cara kita agar selalu berpikir positif terhadap seseorang yg selalu menyalahkan kita...

Seperti untuk bertabayun percuma... dia egois, dia tempramental, dia tidak bisa melihat kebenaran dari ghadist...

Umurnya udah 34 tahun

✍🏻 Jawab

Waalaikumussalam

Di setiap keburukan pun pasti ada hikmah yang bisa kita petik pelajarannya..

Sekejam, sekafir Sezalim Firaun pun.. Dia masih punya hati untuk mengasuh Musa kecil.

Coba di evaluasi lagi dari sikap kita selama ini kepadanya...

Adakah kita punya rekening emosi padanya?

Tabayun yg hikmah. Yakni tepat cara, tepat waktunya, dan tepat tempatnya.

4⃣ Era

Saya juga sependapat dgn ustadzah, hidayah milik Allah..
Tpi klo mereka sering cerita sama saya, apa saya gak ikut dosa ust?
Kadabg saya sampai risih sendiri..serba salah..😭😭

✍🏻 Jawab

Bunda bisa bersikap tegas.. Tapi lembut..

Misalnya, minta maaf jika bunda tidak ingin tahu masalah tsb..

Lha mikir masalah sendiri saja belum beres.. Ngurus masalah orla...

Ada dg bahasa penolakan ala emak yg ringan tdk menggurui.. Tapi mak jleb

Latih ketrampilan "diplomasi" ala emak emak....


🌹 *Closing Statement :*

Akhowatifillah..... Semoga kita bisa menjadi seorang muslim yang terhindar dari fitnah dan menjadi seorang yang tidak suka mengumbar fitnah sesama muslim.

Aamiin Yaa Mujiibas-Saailiin πŸƒ

🌹

 〰〰〰〰〰〰πŸ¦‹
🎀 : Sholcan *Ghadis*
✍🏼 : Sholcan *Arni*

🌹

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
πŸ’žπŸ’ž

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam