Berbagi Cinta Kala Menikah

✍🏼 *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*📿
*GROUP TELAGA SURGA*
🗓 : Kamis, 26 April 2017
⏰ : 13.30 wib sd selesai

📚 *"Berbagi Cinta Kala Menikah"*
_👰🏻 : Bunda Fitrianingsih_

🎤 : Sholcan Suarni
✍🏼 : Sholcan Suarni



*Cerita indah tentang.. "Berbagi Cinta Kala Menikah"*... kita lanjutkan..🌹🌹

💞 *Materi :* 💞

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Membangun keluarga harus dilandasi karena cinta kepadaNya..

Keluarga dengan orientasi ukhrawi adalah keluarga yang terdiri dari pribadi-pribadi yang tidak menautkan tujuan di dalam hatinya selain kepada surga dan ridha Allah. Dimulai sejak akan menikah; ketika memilih pasangan, pada saat melangsungkan pernikahan hingga setelah terbentuk sebuah rumah tangga; berperan sebagai suami, istri dan orang tua. Sehingga, segala bentuk pemikiran, kata maupun perbuatannya adalah wujud dari harapan yang besar akan perjumpaan dengan Allah.
🌷🌷
Kekhusyukan dalam hal ini menjadi teramat urgen. Karena hanya dengan hati yang khusyuk sajalah seseorang dapat menjaga keistiqamahan dalam berorientasi. Bahkan dalam kondisi-kondisi ketika dihantam musibah yang mengguncangkan jiwa sekali pun, orang yang khusyuk senantiasa tetap sadar bahwa orientasi hidupnya hanyalah Allah SWT.

Firman Allah, “Yaitu, orang –orang yang apabila ditimpa musibah ia mengucapkan: ‘inna lillahi wa innaa ilaihi roojiuun...” (Qs. Al-Baqarah156).

Allah telah mengabarkan kepada kita, bahwa cinta tertinggi setiap mukmin adalah kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan-Nya. Setelah itu, baru cinta kepada orang tua, suami, istri, anak, saudara seiman dan lain-lain.

Firman Allah, “Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabat, harta benda yang kalian miliki, dan perniagaan yang kalian khawatiri kerugiannya, itu lebih kalian cintai dari pada Allah, Rasul dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (Qs. At-Taubah 24).

Untuk menghadirkan cinta tertinggi di lubuk sanubari, setiap pasangan suami-istri harus berusaha menjaga perasaan dan bisa berbagi cinta di dalam diri dan keluarganya. Mampu menjaga ikatan cinta di antara mereka dan tahu hal-hal yang dapat kian menumbuhsuburkan perasaan cinta di dalam hatinya. Karena kekuatan cinta suami istri turut berperan dalam mengokohkan cinta kepada Allah SWT.

“Setiap suami akan merasakan cinta kepada istrinya kian menguat bukan karena kelihaian syahwat, melainkan karena kelapangan hati istri dalam menerima kondisi apapun suaminya dalam hal knafkah dan rezeki, kepandaian menjaga harga diri suami dengan pergaulan yang suci dan baik –terutama dalam pergaulan dengan lawan jenis– dan karena keterampilan serta kesabarannya dalam mendidik dan mengasuh buah hati mereka juga berlapang jika suami memperhatikan keluarganya.”

Sungguh, amat besar pahala yang dijanjikan kepada istri yang ikhlas dalam mengurus rumah tangga dan anak-anaknya.

Dalam sebuah riwayat Rasul SAW bersabda: “Siapa di antara kalian yang ikhlas tinggal di rumah untuk mengurus anak-anak dan melayani segala urusan suaminya, maka ia akan memperoleh pahala yang kadarnya sama dengan pahala para mujahidin yang berjuang di jalan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sungguh, amat besar pahala yang dijanjikan kepada istri yang ikhlas dalam mengurus rumah tangga dan anak-anaknya.

Dalam sebuah riwayat Rasul SAW bersabda: “Siapa di antara kalian yang ikhlas tinggal di rumah untuk mengurus anak-anak dan melayani segala urusan suaminya, maka ia akan memperoleh pahala yang kadarnya sama dengan pahala para mujahidin yang berjuang di jalan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Sementara istri,” lanjutnya, “bertambah kuat cintanya kepada suami bukan karena jumlah uang belanja yang tak ada batasan atau pemberian hadiah permata, baju, sepatu, berlian, zamrud, dan emas tidak berputusan dan berkeliling dunia kapan saja bisa. Buka pula karena berkurangnya perhatian dikarenakan harus memikirkan kebutuhan keluarganya. Tidak! melainkan karena kelembutan hati dan ketertimangan diri untuk bisa berbagi dalam keadaan apapun suaminya.”

Di atas semua itu, keshalihan dan *kedekatan* dengan *Sang Maha Dekat*, akan membuat daya *“magnet”* seorang suami/istri bertambah *kuat*. Karena keshalihan dan kedekatan kepada sang Khaliq akan mengundang cinta-Nya. Dan manakala Allah telah mencintai kita, maka akan mencintai kita pula segenap makhluk dengan ijin-Nya.

Jika Allah sudah mencintai kita apa yang kita harapkan dari pasangan kita akan Allah berikan sesuai keinginan kita..

Cinta seorang istri kepada suaminya, atau suami kepada istrinya, bukan lagi semata karena ikatan perkawinan. Namun, ada dan tidaknya hal-hal yang menjadi sebab datangnya cinta Allah sebagai alasan. Sehingga, kadar cinta suami/istri akan bertambah dan berkurang, seiring meningkat dan menurunnya kualitas ibadah dan keimanan pasangannya.

Keduanya senantiasa menyadari, bahwa cinta yang tidak dibangun di atas pondasi mahabatullah, hanya akan menjerumuskan ke dasar jurang kelalaian dan kenistaan.

Dengan sendirinya jika semua yang di atas sudah kita lakukan maka kita tidak perlu lagi berbagi cinta.. Karena hati kita sudah dapat mengikuti ritme perjalanan rumahtangga dengan segala pernak perniknya..semua akan berjalan dengan baik bagaikan air mengalir..

Wallahu a'lam bisshowwab

💚 *Diskusi :*

1⃣ fitria

Bunda baik sangatt❤
aku mau tanya bun, gimana cara nya ngurangi rasa cemburu kita disaat cinta itu terbagi?

💚jawab :

*memanej rasa cemburu*

Mba Fitia yang dimuliakan Allah.. Rasa cemburu dalam islam dibolehkan dalam islam krn itu adalah fitrah..

*cemburu itu adalah cinta*

Justru jika tidak ada rasa cemburu itu maka tidak ada cinta.
Bahkan Rasulullah juga menganjurkan cemburu istri kepada suaminya dan suaminya cemburu kepada istrinya. Sprti hadits dibawah ini :

“Tiga golongan yang tidak akan masuk syurga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai pria dan dayuts (suami yang tidak memiliki rasa cemburu kepada istrinya).” (HR. Nasa’i, Hakim, Baihaqi dan Ahmad).

Dari hadits di atas diketahui bahwa inilah jenis cemburu yang diperbolehkan dalam Islam. Ini tidak lain, untuk menjaga kelangsungan rumah tangga. Tiap manusia jika orang yang dia sayangi dan kasihi melakukan sesuatu yang tidak sesuai harapan maka pasti akan muncul cemburu. Atau pasangannya malah lebih perhatian kepada yang lain entah itu teman, sahabat atau pekerjaannya maka hal ini pun bisa menimbulkan rasa cemburu.

Hanya saja jika rasa cemburunya berlebihan akan berdampak rumah tangga yang tdk harmonis bahkan bs masuk ke jurang kenistaan..

Untuk memanej nya agar tdk berlebihan, diantaranya :
➡ tetap dekatkan diri kepada Allah dan mohon petunjuk
➡ Lihat dahulu landasan apakah sesuai syar'i atau cemburu mengada2
➡ tetap tenang dengan perbanyak istighfar
➡ inget kembali provokasi syetan. Krn syetan sangat senang sekali jika suami istri dlm rmh tangga tersebut berpisah
➡ jangan fokus pada kekurangan pasangan
➡ Terbuka membuka kecemburuan dengan komunikasi shg cemburunya tdk berkepanjangan.

Wallahu 'alam

2⃣ anis

Assalamu'alaykum
Ustadzah,ijin curhat,
Kakak sy secara agama udh Di talak 3 dg suaminya
Sempet proses Di PA Dan suaminya gak mau menceraikan, alias ingin rujuk lg, tp pemahaman Kakak sy udh gak bs Krn udh talak 3
Tp putusan PA ipar sy yg menang
Kl dr sisi Agama gmn ustadzah?
Semenjak jatuh talak smp skrg udh 3 thn lbh Kakak sy gak diberikan nafkah lahir batin Baik utk dirinya  maupun anak2nya
Dan fihak laki2 jg gak mau urus ke PA
Apa yg harus Kita lakukan, mengingat Kakak sy menghidupi anak2nya seorang diri dg biaya sekolah anak2nya yg terbilang tdk murah.

💚 *Jawab :*

Kalau dilihat dr kasusnya dengan talaq 3 dan apalagi sdh 3 tahun tidak diberi nafkah baik lahir maupun bathin..maka hal ini sdh bisa dikatagorikan benar2 bertalaq dan tidak boleh bercampur kembali kecuali istri menikah dahulu baru boleh rujuk kembali.. Jikalau memang kedua belah pihak ingin rujuk kembali..

Tetapi jika tidak ingin rujuk kembali dan tetap ingin berpisah karena memang sdh tdk bs disatukan kembali sebaiknya istri jangan yang pertama kali mnggugat. Krn jika istri mnggugat nanti tdk akan mendapatkan apa2 dr suaminya.. Dalam hal ini kewajiban suami menafkahi anak2 nya dan jg tdk mendapatkan uang mut'ah.. Ini bs merugikan dr pihak istri.

Mngkn bisa dimediasika dengan meminta bantuan dr orang yg bs dipercaya dan didengar oleh suami shg suami bs sedikit bertanggungjawab..

Boleh tahukah tinggalnya dimana. Mngkn nanti sy bs coba bantu jika ada tmn sy dr lembaga yg berkomopeten utk membantu memediasikan..

💚 *Clossing Statement :*

Sebagai manusia banyak hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk membuat hidup kita lebih baik dan bermakna. Tidak kecuali seorang istri untuk membangun keluarganya dengan cinta kepadaNya. Sehingga apapun kondisi yang terjadi hati nya tetap tertaut kepada Allah..

Berbagi cinta melalui kebaikan kebaikan kecil dalam rumah tangga akan berdampak baik untuk kelangsungan hidup rumah tangganya.

Wallahu a'lam bisshowwab
Kholas..
Akhirul kalam
Mohon maaf atas salah dan khilaf..🙏
Billahi taufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
〰〰〰〰〰〰🦋

FB : Telaga Surga

IG : Telaga_Surga

Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/

💞💞

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam