Istiqomah Will Be Come True

๐Ÿ“ฟ  *NOTULEN KAJIAN ONLINE TELAGA SURGA*

๐Ÿ“† Sabtu, 25 November 2017
⏰ 19.30 s/d selesai
๐Ÿ“š *ISTIQOMAH WILL BE COME TRUE*
 ๐Ÿง•๐Ÿป*Bunda Lien*

๐Ÿ’ž*Materi*๐Ÿ’ž
 *Istiqomah Will Be Come True*

๐ŸŒนIstiqomah Menurut Khulafaur Rasyidin๐ŸŒน

*Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A* menyebutkan bahwa istiqomah adalah perilaku seseorang yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya atau tidak berbuat syirik. (baca juga syirik dalam islam)

*Umar bin Khattab R.A*, mengartikan Istiqomah sebagai suatu hal yang harusnya bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu apapun yang dilarang.

*Usman bin Affan R.A* menyebutkan bahwa Istiqomah artinya ikhlas.

*Ali bin Abi Thalib R.A,* khalifah terakhir khulafaur rasyidin ini menyebutkan bahwa Istiqomah berarti melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT.

๐ŸŒนIstiqomah Menurut Pendapat Ulama๐ŸŒน

*Ibnu Abbas R.A* menyebutkan Istiqomah memiliki tiga arti yakni Istiqomah dalam lisan atau terus bertahan membaca dua kalimat syahadat-, 1stiqomah dalam hati atau melakukan segala sesuatu termasuk ibadah dengan niat yang tulus ikhlas hanya mengharap ridha Allah SWT dan istiqamah dalam jiwa yang berarti terus beribadah dan taat kepada Allah tanpa henti dan terus menerus.

*An Nawawi* mengemukakan bahwa istiqomah adalah tetap berada dalam keimanan dan taat kepada Allah SWT dan berada dijalan yang lurus menuju Allah SWT.

*Dari Ibnu Taymiah:* Istiqomah adalah suatu perilaku mencintai Allah dan tetap menjaga ibadah kepadaNya tanpa menoleh ke sisi kanan maupun ke kiri.

๐ŸŒนDasar Hukum Istiqamah๐ŸŒน

๐ŸŒ™Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS Fushilat : 30)

๐ŸŒ™Dalam suatu hadits seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW:

“Ya Rasulullah SAW tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang paling penting dalam islam dan saya tidak akan bertanya lagi kepada siapapun. Nabi menjawab: “Katakanlah aku beriman kepada Alah, kemudian istiqomah (Konsisten menjalankan perintahnya dan mejauhi larangan).
 *Keuntungan Istiqomah*

1. Dilapangkan rizkinya
Dalam suatu ayat dalam Alqur’an Allah berfirman bahwa seorang muslim yang tetap istiqomah dijalannya akan selalu dilapangkan dan dimudahkan rizkinya oleh Allah SWT.

ูˆَุฃَู†ْ ู„َูˆِ ุงุณْุชَู‚َุงู…ُูˆุง ุนَู„َู‰ ุงู„ุทَّุฑِูŠู‚َุฉِ ู„َุฃَุณْู‚َูŠْู†َุงู‡ُู…ْ ู…َุงุกً ุบَุฏَู‚ًุง

Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). (Qs Al Jinn ; 16 )

2. Diberikan rasa aman dan diangkat kesedihannya
Allah akan memberikan rasa aman dan damai pada meraka, orang yang beritiqomah dan tetap berada dijalan Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Qur’an surat Fusilat ayat 30 yang telah disebutkan sebelumnya.

3. Ditunjukkan jalan yang lurus

Hidup di dunia ini tentunya banyak hal yang akan menjadi halangan dan rintangan agar tetap beristiqomah di jalan Allah SWT. Meskipun demikian, seseorang yang beristiqomah tentunya akan diberikan jalan yang lurus agar tetap bisa beribadah dan beriman kepada Allah SWT hingga akhir hayatnya.

 *Tips istiqamah*

1. Memperbanyak Interaksi dengan Al-Quran

Allah SWT menyebutkan, bahwasannya salah satu alasan kitab suci umat Islam ini diturunkan ialah untuk meneguhkan keimanan orang-orang yang sudah beriman serta menjadi petunjuk bagi mereka. Dia berfirman,

ู‚ُู„ْ ู†َุฒَّู„َู‡ُ ุฑُูˆุญُ ุงู„ْู‚ُุฏُุณِ ู…ِู†ْ ุฑَุจِّูƒَ ุจِุงู„ْุญَู‚ِّ ู„ِูŠُุซَุจِّุชَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ูˆَู‡ُุฏًู‰ ูˆَุจُุดْุฑَู‰ ู„ِู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS. An Nahl: 102)

Imam Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat tersebut, “Katakanlah wahai Muhammad, Al Qur’an itu adalah petunjuk bagi hati orang beriman dan obat penawar bagi hati dari berbagai keraguan.”


2. Mulai dari Amal-amal Sederhana

Untuk menjadi pribadi yang istiqomah dalam beramal shalih, kita perlu membiasakan dari amal-amal yang sederhana seperti bersedekah (walaupun sedikit), membantu kawan, sholat dhuha dan lain lain. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwasannya amal yang paling dicintai Allah itu adalah amal-amal yang terus istiqomah walaupun sedikit.

Dari yang sedikit ini, sedikit demi sedikit ditingkatkan hingga menjadi amalan yang besar lagi istiqomah.


3. Paksa Diri Memberikan Manfaat bagi Sesama

Beramal shalih tidak hanya amal-amal yang berkaitan dengan diri sendiri, tapi harus juga bermanfaat bagi orang di sekitar kita. Sikap terlalu mementingkan diri sendiri, walaupun dalam kebaikan, serta tidak peduli dengan orang di sekitar kita justru tidak baik, karena itu artinya kita membiarkan saudara seiman kita berada dalam kesulitan, baik dunia maupun akhirat.

4. Tingkatkan Keyakinan Adanya Balasan di Akhirat

Allah SWT selalu memiliki cara untuk memotivasi hamba-Nya agar giat beribadah. Terkadang, motivasi itu dalam bentuk balasan di dunia yang bisa kita rasakan langsung. Akan tetapi, bisa juga balasan dari amal shalih kita Allah simpan sebagai balasan di akhirat. Untuk tetap istiqomah dalam beramal, kita harus mempercayai bahwa setiap amal baik kita pasti memiliki balasan tersendiri sebagaimana yang Allah janjikan di berbagai ayat dan hadits-hadits Nabi-Nya.


5. Memiliki Kawan dalam Kebaikan

Dalam beristiqomah, kadang kita memerlukan kawan yang terus mengingatkan kita mengenai amal-amal shalih atau bisa kita jadikan teladan dalam beramal. Allah SWT berfirman,

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขَู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَูƒُูˆู†ُูˆุง ู…َุนَ ุงู„ุตَّุงุฏِู‚ِูŠู†َ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119).


6. Membaca Kisah Orang-orang Shalih

Diantara yang bisa memotivasi kita untuk senantiasa beramal dengan istiqomah adalah membaca kisah orang-orang yang shalih dan meneladani sikap mereka dalam beramal agama. Ini juga yang menjadi alasan mengapa Allah banyak memberikan kisah-kisah orang shalih dan para nabi di dalam Al-Qur’an. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

ูˆَูƒُู„ًّุง ู†َู‚ُุตُّ ุนَู„َูŠْูƒَ ู…ِู†ْ ุฃَู†ْุจَุงุกِ ุงู„ุฑُّุณُู„ِ ู…َุง ู†ُุซَุจِّุชُ ุจِู‡ِ ูُุคَุงุฏَูƒَ ูˆَุฌَุงุกَูƒَ ูِูŠ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ْุญَู‚ُّ ูˆَู…َูˆْุนِุธَุฉٌ ูˆَุฐِูƒْุฑَู‰ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud: 11)


7. Sungguh-sungguh ( Iltizam ) dan terus menerus ( istimrar) dalam menjalankan syari’at Allah. Dalam beribadah, hendaknya kita senantiasa melakukannya secara terus menerus ( kontinyu ) meskipun sedikit. Istri Rasulullah Saw, ‘Aisyah ra, mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit.”
Imam An Nawawi mengatakan, “Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun terus menerus dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan. Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, dzikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Sang Khaliq. Amalan sedikit namun konsisten dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat.”

8. Perbanyak Do’a Memohon Pertolongan dari Allah

Diantara sifat khas orang beriman ialah selalu memohon dan berdo’a kepada Allah agar diberi keteguhan pada kebenaran. Disebutkan di Al-Qur’an, Allah Ta’ala memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdo’a kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah Ta’ala berfirman,

ูˆَูƒَุฃَูŠِّู†ْ ู…ِู†ْ ู†َุจِูŠٍّ ู‚َุงุชَู„َ ู…َุนَู‡ُ ุฑِุจِّูŠُّูˆู†َ ูƒَุซِูŠุฑٌ ูَู…َุง ูˆَู‡َู†ُูˆุง ู„ِู…َุง ุฃَุตَุงุจَู‡ُู…ْ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَู…َุง ุถَุนُูُูˆุง ูˆَู…َุง ุงุณْุชَูƒَุงู†ُูˆุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ุตَّุงุจِุฑِูŠู†َ (146) ูˆَู…َุง ูƒَุงู†َ ู‚َูˆْู„َู‡ُู…ْ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْ ู‚َุงู„ُูˆุง ุฑَุจَّู†َุง ุงุบْูِุฑْ ู„َู†َุง ุฐُู†ُูˆุจَู†َุง ูˆَุฅِุณْุฑَุงูَู†َุง ูِูŠ ุฃَู…ْุฑِู†َุง ูˆَุซَุจِّุชْ ุฃَู‚ْุฏَุงู…َู†َุง ูˆَุงู†ْุตُุฑْู†َุง ุนَู„َู‰ ุงู„ْู‚َูˆْู…ِ ุงู„ْูƒَุงูِุฑِูŠู†َ (147) ูَุขَุชَุงู‡ُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุซَูˆَุงุจَ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَุญُุณْู†َ ุซَูˆَุงุจِ ุงู„ْุขَุฎِุฑَุฉِ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุญْุณِู†ِูŠู†َ (148
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir‘. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Ali ‘Imran: 146-148).

 Sebenarnya kita paham itu istiqomah... paham bagaimana cara istiqomah... namun yg bermasalah adalah pd diri kita
 Motivasi terbaik itu dari diri kita, orang lain hanya sekedar support...
 Klo kitanya ga mau berubah mk yaa tetap stagnan sebesar apapun orang lain support kita
 Karena kita sukaa banget buat alasan...
Selalu ada alasan untuk nunda sholat... nunda sedekah... nunda tilawah... dll☺
 Istiqomah itu bukti cinta... istiqomah bukti ketaatan seorang hamba


๐Ÿ’ž*Tanya Jawab*๐Ÿ’ž

 1.   Arhetta:
 Bunda...
bagaimana kalao motivator yg biasa kasi kita semangat trus tiba2 menghilang. trus rasanya   semangat pun berkurang ๐Ÿ˜

*Jawaban*
 Itu artinya ketergantungan... ga bagus efeknya

Mknya jng ketergantungan ama org yg kapan aja ninggalin kita.

Jadikan Allah tempat bergantung... smakin deket ama Allah smakin Allah dekat ama kitaa

2.Fitria
  Buat menguatkan kita tuh gimana ya bun?

*Jawaban*
Allah tidak akan mengubah keadaan diri jika kita sendiri ga mau berubah...

Istiqomah itu perlu kesabaran... taat itu perlu kesabaran..

Intinya balik ke kitanya...

Jalan Allah bentangkan luas... dan Allah berikan 2 jalan, 2 pilihan dalam hidup kita... jalan kebaikan atau jalan kefasikan?

Keputusan ada ditangan kita bukan orang lain

Naah maau gaa kita lawan nafsu kita...☺


3. Olla
 Apa Istiqomah bisa di ukur bun?.

Misalnya si A Ud berjilbab 10 tahun nah apa artinya beliau ud Istiqomahp

*Jawaban*
 Tidak bs mb lola...

Hidup itu pasti naik turun itu sunnatullah. Iman pun fluktuasi... dan bnyak hal yang menyebakan penurunan itu

Orang yg udah jilbaban lama pake gamis blm tentu istiqomah. Namun itu sarana buat istiqomah ☺

4. Halimah
  Parameter kita dikatakan uda ISTIQOMAH gmn bund??
Kan hati ini gampang rapuh

*Jawaban*
 Parameter istiqomah adalah ketaatan seorang hamba. Krn ketaatan itu bukti cinta seorang hamba pada Rabbnya

5. Olla
Dalam keadaan yg seperti apa seseorang itu bisa dikatakan istiqomah

*Jawaban*
Ketika kita bs bertahan dalam keadaan yang terpuruk, keadaan buruk...☺

6. Haifa
Ahir2 ini aku merasa futur bun... Rasa males utk hadir kajian ofline๐Ÿ˜“๐Ÿ˜“itu gmn ya bun... Cara biar aku semangat lagi dan bisa istiqomah  gmn  bun๐Ÿ™Š

*Jawaban*
 Kembali lagi mb haifa... sejauh mana memandang penting tidaknya tentang menuntut ilmu... jika merasa penting pastinya akan menguatkan diri utk hadir walo rintangan menghadang☺

Misal... cuman hujan gerimis... akhirnya mager.. g turun kajian....pdhal bs jadi klo turun Allah berikan bnyk kmudahan sgala urusan, Allah limpahkan rahmat dan barokahNya, serta tercatat syahid jika ia wafat ketika menuju majelis ilmu... ☺

๐Ÿ’ž*Closing Statement*๐Ÿ’ž
 Saat hati yang beriman diikuti dengan istiqomah maka pemiliknya  meraih:

1) ketentraman hati (Ithmi’nan) meski banyak menghadapi kesulitan hidup

2) keberanian (Syaja’ah) menegakkan kalimat Allah (QS Al-Ahqaaf (46) : 13)

3) memiliki semangat optimisme(Tafa’ul /Raja’ah) menghadapi kehidupan dan dalam beribadah. Sebab ia yakin bahwa setiap kebahagiaan dan kesusahan semuanya tak lepas dari kehendak Allah. (QS Al-Hadid (57) 22-23).

4) tidak takut dan tidak pula bersedih hati “Laa Takhof wa la Tahzan.” Dalam prakteknya, ia tidak takut terhadap kehidupan sesudah mati dan tidak pula bersedih terhadap kesusahan yang dialami (di dunia).

*Sebab hidup ini adalah ibadah kepada Allah, maka tugas kehambaan kita adalah mengemudi hati menujuNya.*

^^Salim Akhukum Fillah^^

〰〰〰〰〰〰〰๐Ÿฆ‹
๐ŸŽค : Sholcan : *Fitria*
✍๐Ÿผ : Sholcan : *Arita*

๐ŸŒน๐Ÿ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1 & 2
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam