Amanah Dakwah, Akan Dibawa Kemana?
✍๐ผ *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*๐ฟ
*GROUP TELAGA SURGA*
๐ : Rabu, 10 Oktober 2018
⏰ : 19.30 wib sd selesai
๐ *"Amanah Dakwah, Akan Dibawah Kemana ?"*
๐ง๐ป *Ustadzah Halimah*
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
: ุจِุณْููููููููููููููู ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْููููููู ِ
๐๐๐๐๐ธ๐ธ๐ธ๐๐๐๐
ุจِุณْูููููู ِ ุงَِّููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูููููููู ِ ..
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชู..
Apa kabar para sahabat Telaga Surga?
Barakallah waalhamdulillah... Semoga semua sahabat telaga surga senantiasa selalu dalam lindungan Allah swt, senantiasa selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan inayah... ๐๐
Jazakillah khair untuk pengurus Telaga Surga yang telah mengundang saya disini... ๐๐
Kajian kita malam ini adalah :
*Amanah Dakwah Mau Dibawa Kemana?*
Dakwah.....!!! Sesuatu yang terasa berat dan wajib kita laksanakan...
Pengertian Dakwah Secara Terminologi
Menurut Para Ahli yaitu:
1.Menurut Syeh Muhammad Khadir Husain dalam bukunya al-Dakwah ila’al islah, dia menyatakan Dakwah adalah Upaya untuk memotipasi orang lain agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk(agama) dan melakukan amal ma’aruf nahi mungkar dengan tujuan mendapat kan kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2.Menurut Syeh Muhammad al- ghazali dalam bukunya “Ma allah”dia menuturkan Dakwah adalah Program pelengkap yang meliputi semua ilmu pengetahuan yang di butuhkan manusia untuk memperjelas ,tujuan hidup serta menyingkap rambu-rambu kehidupan kehidupan agar mereka menjadi orang yang mengetahui mana yang boleh di jalan kan dan mana yang tidak boleh di jalankan.
3.Menurut Syeh Adam Abdullah dalam bukunya “Tarikh addakwah baina al amsi wa alyoum” dia menyatakan Dakwah adalah Mengalihkan perhatian dan fikiran manusia kepada akidah yang bermamfaat dan hal yang ber mamfaat.
4.HSM.Nasarudin Latif dia menyatakan Dakwah adalah setiap usaha aktifitas dengantulisan maupun tulisan yang Bersipaat menyeru,mengajak,mengundang dan memangil manusia lain untuk beriman dan mentaati allah swt sesuai dengan garis-garis akidah ,syariat dan akhlak islamiah.
5.Ustad Muhammad Khair Rahman dalam bukunya” ad dakwah al islamiah” dia menyatakan Dakwah adalah Seruan untuk menyelamatkan manusia yang hamper celaka karma maksiat.
6.Masdar Helmy menyatakan Dakwah adalah Mengajak dan mengajarkan manusi agar taat kepada allah(islam) dan mengerjakan amal ma’aruf nahi mungkar untuk bias memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.
7.Menurut Aboebakar Atjeh dalam bukunya “beberapa catatan mengenai dakwah islam “dia menuturkan Dakwah adalah Seruan kepada seluruh umat manusia untuk kembali pada ajaran hidup sepanjang ajaran allah yang benar.
8.Menurut Toha Yahya Oemai dia mengungkapkan Dakkwah adalah Mengajak manusia kejalan yang benar dengan bijak kejalan yang benar sesuai deengan perintah tuhan untuk kemasalahatan dan kebahsgiaan dunia dan akhit.
9.Menurut M.Tata Taufik dalam jurnalnya dia menyatakan Dakwah adalah Menyampaikan kepada manusia tentang ajaran islam tampa paksaan tetapi dari suatu kesadaran.
Dakwah menjadi utama karena ia adalah muhimmatur rusul (tugas para nabi dan rasul).
Dakwah menjadi utama karena ia adalah ahsanul a’mal (sebaik-baik amal).
Dakwah menjadi utama karena dengan berdakwah seorang muslim meraih pahala yang teramat besar (al-hushul ‘alal ajri al-azhim).
Dakwah menjadi utama karena dapat menyelamatkan da’i dari azab Allah swt dan pertanggungjawaban di akhirat.
Dakwah menjadi utama karena ia adalah jalan menuju khairu ummah (terbentuknya umat yang terbaik).
Jadi pengertian Dakwah yaitu :
Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada Allah swt dengan hikmah dan pelajaran yang baik dengan harapan agar objek dakwah (mad’u) yang kita dakwahi beriman kepada Allah swt dan mengingkari thagut (semua yang di abdi selain Allah) sehingga mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.
Sayyid Quthb rahimahullah berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran: “Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan. Setelah itu tidak pantas kalimat seorang da’i kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi…”
(Fi Zhilal Al-Quran 6/295).
Dakwah memiliki keutamaan yang besar karena para da’i akan memperoleh balasan yang besar dan berlipat ganda (al-hushulu ‘ala al-ajri al-‘azhim).
َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงِููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ِูุนٍَِّูู: ((ََููุงَِّููู َูุฃَْู َْููุฏَِู ุงَُّููู ุจَِู ุฑَุฌُูุงً ุฎَْูุฑٌ ََูู ู ِْู ุฃَْู ََُูููู ََูู ุญُู ْุฑُ ุงَّููุนَู ِ)) (ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุณูู ูุฃุญู ุฏ)
Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).
Dakwah dapat menyelamatkan kita dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab)
Dakwah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dakwahnya (mad’u). Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab Allah.
Tersebutlah sebuah daerah yang bernama “Aylah” atau “Eliah” sebuah perkampungan Bani Israil. Penduduknya diperintahkan Allah untuk menghormati hari Jumat dan menjadikannya hari besar, namun mereka tidak bersedia dan lebih menyukai hari Sabtu. Sebagai hukumannya Allah swt melarang mereka untuk mencari dan memakan ikan di hari Sabtu, dan Allah membuat ikan-ikan tidak muncul kecuali di hari Sabtu. Sekelompok orang kemudian melanggar larangan ini dan membuat perangkap ikan sehingga ikan-ikan di hari Sabtu masuk ke dalam perangkap lalu mereka mengambilnya di hari ahad dan memakannya. Sementara orang-orang yang tidak melanggar larangan Allah terbagi menjadi dua kelompok yaitu mereka yang mencegah kemunkaran dan mereka yang diam saja.
Dakwah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah
Rasulullah saw berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan kader secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw melakukan tarbiyah mencetak kader-kader dakwah di kalangan para sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra, beliau juga mengutus Mush’ab bin Umair ra ke Madinah untuk membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar).
Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang harus kita tempuh untuk mengembalikan kembali kejayaan umat. Imam Malik bin Anas ra berkata:
ูุงَ َูุตُْูุญُ ุขุฎِุฑُ َูุฐِِู ุงูุฃُู َّุฉِ ุฅِูุงَّ ุจِู َุง ุตَُูุญَ ุจِِู ุฃَََُّูููุง
Akhir umat ini tidak menjadi baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk memperbaiki generasi awalnya. (Nashiruddin Al-AlBani, Fiqhul Waqi’ hlm 22).
Umat Islam harus memainkan peran dakwah & amar ma’ruf nahi munkar dalam semua keadaannya, baik ketika memperjuangkan terbentuknya khairu ummah maupun ketika cita-cita khairu ummah itu telah terwujud. Allah swt berfirman:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Ali Imran (3): 110).
Dengan semua keutamaan dakwah di atas, berarti seorang da’i dengan dakwahnya sedang menjalani hidupnya dengan kehidupan rabbaniyyah yakni kehidupan yang selalu berorientasi kepada Allah swt dan kehidupan yang selalu diisi dengan belajar Al-Quran yang menjadi sumber kebaikan serta mengajarkannya kepada orang lain.
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Ali Imran (3): 79).
Rasulullah saw diperintahkan oleh Allah swt untuk mengajak umatnya agar menjadi orang-orang yang Rabbani yakni mereka yang selalu belajar dan mengajarkan Al-Quran sehingga hidup mereka menjadi rabbani pula. Dakwah adalah aktivitas belajar dan mengajarkan Al-Quran baik dalam membacanya, memahaminya, mengamalkannya, memperjuangkan tegaknya hukum-hukumnya, dan konsisten dalam melakukan itu semua.
Kehidupan rabbaniyyah adalah kehidupan seorang da’i yang selalu mengorientasikan semua aktivitasnya kepada Allah swt Rabbnya, di mana kehidupan, kematian, ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah semuanya dipersembahkan untuk Allah swt. Ibadah yang menjadi tujuan hidup semua manusia dilaksanakan untuk mengagungkan Allah swt seagung-agungnya dan untuk menyatakan kehinaan dan kelemahan kita di hadapan-Nya. Dakwah adalah salah satu bentuk pengagungan kepada Allah yang paling utama, karena di dalamnya seorang da’i meninggikan kalimat-Nya melalui lisannya, amalnya, dan ajakannya kepada orang lain. Di dalam dakwah seorang da’i bersabar menghadapi berbagai ujian berat semata-mata demi mengagungkan Allah swt. Semakin berat tantangan dan ujian dalam mengagungkan Allah swt, semakin besar dan mulia bentuk pengagungan itu di sisi Allah swt.
Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (Al-An’am (6): 162).
Dengan selalu berdakwah di jalan Allah swt serang da’i telah menjadikan hidupnya penuh keberkahan. Yang dimaksud dengan keberkahan adalah kebaikan yang banyak dan melimpah di sisi Allah swt. Para Nabi alaihimussalam adalah orang yang paling diberkahi dan kehidupannya adalah kehidupan penuh keberkahan, perhatikan ucapan Nabi Isa as tentang dirinya:
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. (Maryam (19): 31).
Penyebab utama kehidupan Nabi Isa dan para Nabi lainnya diberkahi oleh Allah swt adalah pekerjaan mereka sebagai orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk mendakwahkan ajaran-Nya kepada manusia. Inilah yang dipahami oleh Ibnul Qayyim – salah seorang ulama besar – ketika menjelaskan surat Maryam ayat 31 di atas. Beliau berkata:
َูุฅَِّู ุจَุฑََูุฉَ ุงูุฑَّุฌُِู:
• ุชَุนِْْููู ُُู ِْููุฎَْูุฑِ ุญَْูุซُ ุญََّู،
• َُููุตْุญُُู ُِِّููู ู َْู ุงِุฌْุชَู َุนَ ุจِِู.
َูุงَู ุชَุนَุงَูู ุฅِุฎْุจَุงุฑًุง ุนَِู ุงْูู َุณِْูุญِ: ูุฌุนููู ู ุจุงุฑูุง ุฃููู ุง ููุช [ู ุฑูู : ูฃูก] ุฃَْู:
1. ู ُุนَِّูู ًุง ِْููุฎَْูุฑِ،
2. ุฏَุงุนًِูุง ุฅَِูู ุงِููู،
3. ู ُุฐَِّูุฑًุง ุจِِู،
4. ู ُุฑَุบِّุจًุง ِْูู ุทَุงุนَุชِِู.
Keberkahan seseorang itu ada pada:
• pengajarannya terhadap segala macam kebajikan di mana pun ia berada, dan
• Nasehat yang ia berikan kepada semua orang yang ijtima’ (berkumpul) dengannya.
Saat menceritakan tentang nabi Isa – ‘alaihissalam – Allah swt berfirman:
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada”. (Q.S. Maryam: 31)
Nabi ‘Isa – ‘alaihissalam – menjadi manusia yang membawa berkah adalah karena ia :
Menjadi guru kebajikan
Juru dakwah yang menyeru manusia kepada Allah – subhanahu wa ta’ala –
Mengingatkan manusia tentang Allah – subhanahu wa ta’ala –
Mendorong dan memotivasi manusia untuk taat kepada Allah – subhanahu wa ta’ala.
Demikian Ibnul Qayyim melihat keberkahan dalam hidup seseorang, di mana kehidupan yang berkah itu – menurut beliau & sesuai arahan Al-Quran – ditentukan oleh aktivitas memberi manfaat kepada orang lain melalui dakwah dan kebaikan yang disebarkan demi meninggikan kalimat Allah swt.
Komitmen dalam dakwah. Itulah yang akan menggerakkan dakwah. Dakwah akan berlanjut atau tidak bergantung pada komitmen tiap aktivis dakwah. Kalau mau dakwah ini menjadi besar maka diperlukan pengorabanan yang besar pula, komitmen yang kuat. Apapun tanpa komitmen yang kuat hanya akan bertahan sebentar saja, hanya sekedar pelengkap saja. Balasan dari perbuatan baik adalah dimudahkannya kebaikan2 yang lain, semoga dari kebaikan dakwah ini akan memudahkan kita untuk menuju kebaikan – kebaikan yang lainnya.
Memang sudah menjadi karakteristik dakwah, jalannya terjal & panjang, pengikutnya sedikit. Ya, karena jalan yang terjal dan panjang ini menyeleksi pengikutnya dan yang terseleksi inilah meninggalkan beberapa gelintir orang saja. Mungkin kita patut berkaca bagaimana dakwah nabi – nabi sebelum kita, berapa pengikutnya, dengan jumlah yang sedikit tetap mereka jalankan. Tetapi bukan berarti ini membuat kita berleha – leha dengan keadaan ini. Pasukan yang sedikit tidak jarang akan mudah untuk dikalahkan. Begitu pula dengan dakwah, tanpa menghimpun amunisi – amunisi yang baru dan banyak, tidak ada jaminan dakwah ini akan tetap bertahan dalam kondisi yang seperti ini. Mungkin memang inilah dakwah, ternyata bau Surga di akhirat tak mampu menggetarkan hati banyak orang untuk tetap beristiqomah di jalanNya. Banyak yang kemudian lari dari tanggungjawab, lari dari kenyataan dan kebutuhan untuk berdakwah hanya karena menyebut mereka belum alim, masih kurang ilmu.
Sampaikanlah walau satu ayat.
Tak perlu menunggu ilmu kita hingga banyak, barulah kita berdakwah. Proses, inilah proses yang akan kita lalui, mengambil pengaruh dan memberikan pengaruh. Sambil belajar sambil mengamalkan. Tidak ada jaminan kita masih hidup besok kan ? Hanya orang yang memiliki komitmen yang kemudian mau dan mampu bertahan. Mau dan mampukah kita bertahan? Tergantung seberapa kuat komitmen kita dalam dakwah.
Amanah merupakan bagian dari dakwah. Saya pribadi pernah mengalami ketika komitmen saya tidak terlalu kuat dalam menjalankan amanah. Entah banyak hal yang kemudian menghalangi saya untuk berangkat Syuro’, menjalankan amanah, tidak maksimal, amanah hanya dijadikan sesuatu yang biasa – biasa saja, ketika saya sempat mengerjakan amanah, saya akan lakukan, ketika tidak, tau’ deh! Ketika azzam tidak kuat seolah2 banyak kondisi yang memang membuat saya makin terlarut dengan ketidak istiqomahan ini. Misal, ada2 aja yang menghalangi untuk berangkat Syuro’, berangkat acara (padahal udah dikasih amanah) , entah tiba2 ada. Tapi beda lagi kalo udah punya tekad yang kuat, ketika terpentok pada kondisi yang tidak memungkinkan, misal mau brangkat Syuro’ hujan lebat, entah pokoknya berangkat n harus berangkat, tiba2 kemudahan itu datang, entah hujannya berhenti, entah kemudian berani nerjang hujan atau yang lain – lainnya.
Dakwah bukan hanya sarana kita belajar berorganisasi, eksistensinya lebih dari itu. Tidak hanya kekuatan fisik yang kita gunakan tetapi kekuatan ruhiyah juga dipertaruhkan. Bagaimana melihat para pendahulu dakwah kita, dengan kondisi yang sulit, belum ada hp, email, facebook. Undangan syuro’ harus diantar, atau telepon di wartel, mereka tetap istiqomah tu. Mereka menjadikan dakwah sebagai laku utama, bukan hanya sekedar pelengkap saja. Sekarang kondisi dakwah kita sudah dimudahkan, komunikasi dalam hitungan detik saja jadi, masyarakat juga lebih aman menerima dakwah kita daripada dulu yang serba terkekang, bukankah lebih mudah ? Maka kita harus senantiasa mengevaluasi kenapa dakwah kita begini – begini aja ?
“ Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmatKu , maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7)
Bisa jadi rasa syukur kita dalam dakwah ini dengan cara memaksimalkan kemampuan dalam mengemban amanah, tak mau bukan kemudahan yang telah Allah berikan saat ini kemudian dicabut. Na’udzubillah..
Jika ngomong dakwah, pasti gak jauh2 dengan wadahnya atau organisasinya. Untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik tak mungkin hanya dilakukan seorang saja. Kita butuh saudara untuk saling menguatkan, saling tolong menolong dan saling menasihati.
Kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan mampu dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir.
Dalam dakwah pun akan ada pembagian tugas dengan susunan kepengurusan dan aturan. Aturan di organisasi dakwah (yang saya tahu) memang berbeda dengan organisasi – organisasi lain. Dan aturan ini memang sebaiknya diperjuangkan untuk tetap ada. Jika ada yang belum siap dan belum mampu dengan aturan ini maka sebaiknya diberikan penjelasan. Nah, dari situ komitmen para aktivis akan tampak. Bukan aturan itu yang kemudian mengkondisikan para aktivis yang belum mampu memahami aturannya, tetapi aktivis dakwah lah yang kemudian harus bersosialisasi dengan aturan yang ada. Setahu saya organisasi dakwah kalo syuro’ (rapat) pake hijab, serius tapi santai, serius dalam menyimak apa – apa yang sedang dibahas, ahsan jika menghindari bercanda (apalagi ikhwan dengan akhwat ), dan santai, jadi setiap orang mampu secara terbuka mengemukakan pendapatnya. Hijab tidak hanya fisiknya aja, ada kain / papan, hijab juga meliputi hijab hati. Dan kalau misal hanya ada 1 ikhwan & 1 akhwat sebaiknya Syuro’ dibatalkan, tau to yang ketiga siapa? Hiiii..
Selain di syuro’, interaksi ikhwan dan akhwat pun akan dibatasi, ada jam malam, istilahnya tidak ada interaksi ikhwan akhwat selama jam malam ini baik secara tatap muka langsung ataupun tidak langsung, entah untuk membahas organisasi ataupun non organisasi. Tidak langsung itu mencakup telepon, sms, chatting, koment status yang kemudian melibatkan interaksi saling balas koment dan lain – lain. Walaupun ada beberapa batasan, ini telah terbukti, tidak mengurangi kurangnya komunikasi diantara mereka (baca:ikhwan n akhwat). Mereka tetap mampu menjalankan amanah dengan menjaga, mereka tetap bisa mengefektifkan komunikasi. Ini dilakukan agar kesucian niat hanya untuk Allah dan menghalau maraknya VAN ( Virus Api Neraka ),pengganti VMJ (Virus Merah Jambu), diantara aktivis dakwah.
Kita juga hendaknya selalu mengevaluasi setiap kegiatan. Apakah kegiatan – kegiatan kita sudah berefek untuk lingkungan dakwah kita. Atau acara kita selama ini hanya untuk kita – kita saja. Ketika acara yang datang hanya pengurusnya saja, bisa jadi pengurus memang masih membutuhkan acara itu. Namun, itu tidak kemudian tidak membuat kita cukup senang dengan kondisi ini. Banyak yang kemudian harus kita lakukan dan kita tuntaskan. Acara – acara kita memang harus mengacu pada sasaran dakwah, apa sih yang lagi ngetrend dibicarakan oleh sasran dakwah kita.. Memang teori tak semudah prakteknya, tapi kita hanya mampu untuk mengusahakan semaksimal mungkin tapi memang keputusan akan hasil hanya lah hak perogratif Allah SWT. Semoga Allah memudahkan langkah kita di jalan dakwah ini, Amiin.
Kita juga hendaknya selalu mengevaluasi setiap kegiatan. Apakah kegiatan – kegiatan kita sudah berefek untuk lingkungan dakwah kita. Atau acara kita selama ini hanya untuk kita – kita saja. Ketika acara yang datang hanya pengurusnya saja, bisa jadi pengurus memang masih membutuhkan acara itu. Namun, itu tidak kemudian tidak membuat kita cukup senang dengan kondisi ini. Banyak yang kemudian harus kita lakukan dan kita tuntaskan. Acara – acara kita memang harus mengacu pada sasaran dakwah, apa sih yang lagi ngetrend dibicarakan oleh sasran dakwah kita.. Memang teori tak semudah prakteknya, tapi kita hanya mampu untuk mengusahakan semaksimal mungkin tapi memang keputusan akan hasil hanya lah hak perogratif Allah SWT. Semoga Allah memudahkan langkah kita di jalan dakwah ini, Amiin.
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
๐น *Tanya Jawab :*
1⃣Assalamualaikum ustadza sy aliza mau tny..bgmn jika kita dakwahnya di sekolah kdg mengelu.krn rasa capek dll..cara agar dakwa kita sesuai ajaran islam yg baik bgmn..
➡Jawab :
Dakwah sekolah sebenarnya lebih mudah apa lagi berdakwah kepada anak didik caranya itu:
1. Saat kita klasikal pelajaran, mungkin bisa kita sisipkan materi dakwah yang berhubungan dengan pelajaran
2. Diselingi game atau kegiatan yang menyenangkan anak-anak
3.sebelum belajar di mulai dengan tilawah
4. Tidak lupa kita berdo'a.
Semoga dengan cara seperti ini tidak akan menjadi capek dan lelah tapi anak akan enjoy dibuatnya...
2⃣ Erni TS3
1. Sy mo tanya ustadzah di jaman now ini banyak sekali ustad2 yg bergelar kyai haji pada hal dijaman rosul kan tdk pernah ada gelar sprti itu kl menurut ustazah bagaimana ?
➡Jawab :
Menurutya, Kyai berasal dari Bahasa Jawa Kuno ‘Kiya-Kiya’ yang artinya orang yang dihormati. Sedangkan dalam pemakaiannya dipergunakan untuk; pertama, pada benda atau hewan yang dikeramatkan seperti Kyai Plered (tombak), Kyai Rebo dan Kyai Wage (Gajah di kebun binatang Gembira Loka Yokyakarta). Kedua, pada orang tua pada umumnya, ketiga, pada orang yang memiliki keahlian dalam Agama Islam yang mengajar santri di Pesantren.
Secara terminologi, menurut Manfred Ziemnek, pengertian Kyai adalah Pendiri atau pemimpin sebuah pesantren, sebagai muslim “terpelajar” yangtelah membaktikan hidupnya “demi Allah” serta menyebarluaskan dan mendalami ajaran-ajaran dan pandangan Islam melalui kegiatan pendidikan Islam. Namun pada umumnya di masyarakat kata “kyai” disejajarkan pengertiannya dengan ulama dalam khazanah Islam
2. Trus masyarakat jaman now jg sering mendewakan seorang kyai jd kl sakit ato apalah lebih baik minta doa ke kyai dr pd ke ahlinya itu bagaiman ustazah
➡Jawab :
Menurut saya itu tidak apa-apa kecuali kyai yang kita minta do'anya mencampurkan atas islam dan kurafat... Itu yang tidak boleh misalnya jampe-jampe atau memberikan jimat yang harus dipakaikan ke anak agar tidak mudah sakit atau menggunakan perantara dalam berdo'a seperti keris, topeng... Itu yang tidak boleh.
Maaf ni aga menyimpang
Padahal berdakwah kan tdk hrs bergelar haji ato kyai
3. Org yg banyak ilmunya walaupun bukan ilmu agama tp kl dibagi ilmunya apa itu jg berdakwah
Sprti seorg guru misalnya
guru itu adalah orang yang siap untuk melakukan perubahan di sekolah. Karena sosok seorang guru merupakan teladan bagi siswanya. Siswa yang terdidik dengan baik pastilah karena guru yang mendidiknya pun memiliki karakter baik. Begitupun sebaliknya guru yang sama sekali tidak memiliki karakter baik maka secara otomatis siswanya pun berkarakter sama sepertinya. Sebab, siswa mencontoh perilaku dari orang yang diteladaninya, yaitu guru.
Saat ini banyak sekali pemuda berbondong-bondong kuliah yang berkonsentrasi di bidang pendidikan. Entah dengan berbagai motivasi apa sehingga mereka berusaha keras untuk bisa menjadi guru. Mereka berjuang mendapatkan gelar sarjananya demi masa depan mereka kelak. Katanya “Jadi guru itu mudah, hanya mengajarkan anak orang lain di sekolah”. Siapa bilang jadi guru itu mudah, semudah membalikkan telapak tangan.
Jadi guru itu tidak mudah dan tidak terlalu sulit. Tergantung bagaimana kita menyikapi makna guru itu sendiri. Sejatinya guru itu adalah seorang mujahid yang Allah turunkan padanya berupa kesempatan menyampaikan ilmu yang sudah didapatkan. Seperti dalam sebuah hadits yang berbunyi “Sampaikanlah walau satu ayat”. Bukan hanya menyampaikan ilmu yang sudah diterimanya akan tetapi bagaimana dia bisa memimpin sebuah komunitas kecil dan masyarakat belajar di sekolah. Oleh karena itu, jadi guru itu bukan hanya bertugas mengajar di depan kelas, namun guru itu sebagai pendidik sejati dan pemimpin di kalangan masyarakat.
3⃣๐♀Izin bertanya Ustadzah..
B'nd LaiLa..๐ค TS3
Bagaimana cara kita membedakan ulama yg benar2 berdakwah lillahi ta'ala dg ulama yg berdakwah demi kepentingan dunia semata..
Syukron Ustadzah..๐ค๐
➡Jawab :
Banyak orang yang berdakwah dan memberi pendidikan kepada ummat, tetapi sesungguhnya tidak benar-benar menguasai keilmuan Islam itu sendiri. Banyak orang yang berdakwah dengan ayat-ayat Alquran, tetapi tidak menguasai isi ayat tersebut dengan komprehensif dan benar. Di satu sisi, orang-orang yang benar-benar berilmu (ulama) yang ada sekarang sebagian besar adalah orang-orang yang mengetahui ilmu syari’at secara benar, akan tetapi kehilangan sisi lain yang sesungguhnya harus ada dalam diri mereka karena dibutuhkan oleh ummat. Terdapat ayat dalam Alquran yang berbicara mengenai siapa sesungguhnya mereka yang disebut ulama, melalui sebutan Ulul Albab. sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah : 269. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
Di akhir ayat tersebut dijelaskan bahwa hanya orang-orang yang mempunyai akal sehat atau ulul albab yang mampu mengambil pelajaran. Dengan kata lain, ulul albab adalah golongan orang-orang yang mau mengambil pelajaran dan dengan itu Allah memberi hikmah kepada mereka. Lantas, apa sebetulnya hikmah yang dimaksud dan kaitan ulul albab dengan ulama? Mari kita telaah satu persatu.
Dijelaskan bahwa hikmah yang disebut dalam ayat tersebut adalah kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama. Ulul albab sendiri secara bahasa berarti orang-orang yang mempunyai akal sehat, yang dengannya Allah memberi mereka hikmah, kemampuan untuk memahami rahasia syari’at agama. Dalam surat Ali Imran ayat 190-191 juga dijelaskan ciri-ciri ulul albab. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
Dari ayat tersebut kita bisa mengambil dua ciri terpenting daripada ulul albab. Pertama, yadzkurunallaha qiyaaman wa qu’uudan wa ‘alaa junuubihim. Mereka sedang, terus, dan akan selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring
Kedua, yatafakkaruuna fii khalqis samaawati wal ardhi. Mereka selalu, dan akan terus menerus memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Proses berpikir yang dilakukan oleh Ulul albab adalah proses perenungan yang dalam, yang merenungkan ayat-ayat kauniyyahNya sehingga mampu menghasilkan gagasan-gagasan cemerlang.
4⃣Indah_ TS2
sampaikanlah walau cm 1 ayat..,gimana caranya biar kita percaya diri dalam berdakwah mengingat ilmu masih dangkal dan kelakuan jg blm benar..terkadang msh melakukan kemaksiatan...
➡Jawab :
Berdakwah tidak perlu tunggu ilmu kita banyak tapi kita mencontohkan kebaikkan dan berkata benar itu sudah menjadikan diri kita pendakwah
Atau kita mengajarkan anak kecil baca huruf hijaiyah aja itu sudah termasuk berdakwah. Dengan berdakwah berarti mengingatkan diri kita untuk selalu melakukan kebaikkan, klau kita tidak berdakwah tidak ada pengingat diri kita untuk selalu berbuat baik.
5⃣Assalamualaikum ustadzah ,..
Fatim ijin bertanya ..
Bagaimana sikap kita ketika ada orang yg mencibir kita saat kita berdakwah ... Atau bahkan mengajak debat dg kita ?!
➡Jawab :
Sebaiknya kita tetap bersabar dan tidak mudah terPancing emosi ketika ada yang mencibir dakwah kita, dengan berjalannya waktu Insyaa allah Allah swt akan memperlihatkan kebenaran akan dakwah kita...
6⃣ Nuryati
Ijin bertanya ustadzah Halimah,,: ada orang yg bagus dakwahnya tapi pd bln Ramadhan,dia tdk puasa(banyak org yg menangkap basah) apa dia*jg mndpt pahala & apa.kita tetap mendengar dakwah nya,, dakwahnya itu kmi simak jg brisi ajakan kebaikan ustadzah,mhn pencerahan ustazah๐๐๐๐๐
Syukron jidan
➡Jawab :
Mungkin dalam berdakwah untuk orang lain bagus tapi jika berdakwah untuk dirinya tidak diaplikasikan. Sedangkan pendakwah harus sesuai antar perkataan, perbuatan dan tindakannya, sedangkan klau tidak hanya bagus di perkataannya sedangkan perbuatan dan tindakannya salah itu sama aja bohong seperti peribahasa membeli kucing dalam karung... Biasanya pendakwah seperti itu tidak akan lama disukai masyarakat karena masyarakat akan tahu sendiri seperti apa da'i tersebut..
Selain di syuro’, interaksi ikhwan dan akhwat pun akan dibatasi, ada jam malam, istilahnya tidak ada interaksi ikhwan akhwat selama jam malam ini baik secara tatap muka langsung ataupun tidak langsung, entah untuk membahas organisasi ataupun non organisasi. Tidak langsung itu mencakup telepon, sms, chatting, koment status yang kemudian melibatkan interaksi saling balas koment dan lain – lain. Walaupun ada beberapa batasan, ini telah terbukti, tidak mengurangi kurangnya komunikasi diantara mereka (baca:ikhwan n akhwat). Mereka tetap mampu menjalankan amanah dengan menjaga, mereka tetap bisa mengefektifkan komunikasi. Ini dilakukan agar kesucian niat hanya untuk Allah dan menghalau maraknya VAN ( Virus Api Neraka ),pengganti VMJ (Virus Merah Jambu), diantara aktivis dakwah.
Kita juga hendaknya selalu mengevaluasi setiap kegiatan. Apakah kegiatan – kegiatan kita sudah berefek untuk lingkungan dakwah kita. Atau acara kita selama ini hanya untuk kita – kita saja. Ketika acara yang datang hanya pengurusnya saja, bisa jadi pengurus memang masih membutuhkan acara itu. Namun, itu tidak kemudian tidak membuat kita cukup senang dengan kondisi ini. Banyak yang kemudian harus kita lakukan dan kita tuntaskan. Acara – acara kita memang harus mengacu pada sasaran dakwah, apa sih yang lagi ngetrend dibicarakan oleh sasran dakwah kita.. Memang teori tak semudah prakteknya, tapi kita hanya mampu untuk mengusahakan semaksimal mungkin tapi memang keputusan akan hasil hanya lah hak perogratif Allah SWT. Semoga Allah memudahkan langkah kita di jalan dakwah ini, Amiin.
"Jangan biarkan semangat hilang, jangan biarkan keringat jatuh sia – sia jangan biarkan air mata mengalir tanpa arah , semua perjuangan hanya untuk Allah ta’ala, Mari berjuang !!"
"Tak akan merugi orang – orang yang berjuang di jalan dakwah, walaupun terjal, aral melintang & pengikutnya sedikit, namun semangat juang ini kan mengantarkan kita ke Jannah Nya."
Mungkin masih banyak yang tidak saya tahu. Bahkan ada beberapa pendapat saya yang tidak tepat, maka sebagai pembelajaran, diharapkan untuk mengomentari baik secara langsung ataupun tak langsung agar dapat jadi koreksi pada diri pribadi. Semoga bisa menjadikan pelajaran, terutama dan terkhusus iuntuk diri saya pribadi. Jika ada kata – kata yang tidak berkenan mohon dimaafkan.
Wallahu a’lam bisshowab..
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
๐น *Closing Statement :*
Memang sudah menjadi karakteristik dakwah, jalannya terjal & panjang, pengikutnya sedikit. Ya, karena jalan yang terjal dan panjang ini menyeleksi pengikutnya dan yang terseleksi inilah meninggalkan beberapa gelintir orang saja. Mungkin kita patut berkaca bagaimana dakwah nabi – nabi sebelum kita, berapa pengikutnya, dengan jumlah yang sedikit tetap mereka jalankan. Tetapi bukan berarti ini membuat kita berleha – leha dengan keadaan ini. Pasukan yang sedikit tidak jarang akan mudah untuk dikalahkan. Begitu pula dengan dakwah, tanpa menghimpun amunisi – amunisi yang baru dan banyak, tidak ada jaminan dakwah ini akan tetap bertahan dalam kondisi yang seperti ini. Mungkin memang inilah dakwah, ternyata bau Surga di akhirat tak mampu menggetarkan hati banyak orang untuk tetap beristiqomah di jalanNya. Banyak yang kemudian lari dari tanggungjawab, lari dari kenyataan dan kebutuhan untuk berdakwah hanya karena menyebut mereka belum alim, masih kurang ilmu.
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
Jazakunnallah khairon katsiron atas partisipasi dan peran aktif para sahabat telaga surga dalam kajian malam ini.... ๐๐๐
Yang benar datangnya dari Allah swt dan yang salah dari diri saya tolong di buka kan pintu maaf... ๐๐ป๐๐ป
Akhirul kalam wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
๐ค : Sholcan *Rini*
✍๐ผ : Sholcan *Arni*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1,2&3
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
*Silahkan reshare tanpa mengubah dan menghilangkan sumbernya.*
〰〰〰〰〰〰〰๐ฆ
*GROUP TELAGA SURGA*
๐ : Rabu, 10 Oktober 2018
⏰ : 19.30 wib sd selesai
๐ *"Amanah Dakwah, Akan Dibawah Kemana ?"*
๐ง๐ป *Ustadzah Halimah*
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
: ุจِุณْููููููููููููููู ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْููููููู ِ
๐๐๐๐๐ธ๐ธ๐ธ๐๐๐๐
ุจِุณْูููููู ِ ุงَِّููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูููููููู ِ ..
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชู..
Apa kabar para sahabat Telaga Surga?
Barakallah waalhamdulillah... Semoga semua sahabat telaga surga senantiasa selalu dalam lindungan Allah swt, senantiasa selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan inayah... ๐๐
Jazakillah khair untuk pengurus Telaga Surga yang telah mengundang saya disini... ๐๐
Kajian kita malam ini adalah :
*Amanah Dakwah Mau Dibawa Kemana?*
Dakwah.....!!! Sesuatu yang terasa berat dan wajib kita laksanakan...
Pengertian Dakwah Secara Terminologi
Menurut Para Ahli yaitu:
1.Menurut Syeh Muhammad Khadir Husain dalam bukunya al-Dakwah ila’al islah, dia menyatakan Dakwah adalah Upaya untuk memotipasi orang lain agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk(agama) dan melakukan amal ma’aruf nahi mungkar dengan tujuan mendapat kan kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2.Menurut Syeh Muhammad al- ghazali dalam bukunya “Ma allah”dia menuturkan Dakwah adalah Program pelengkap yang meliputi semua ilmu pengetahuan yang di butuhkan manusia untuk memperjelas ,tujuan hidup serta menyingkap rambu-rambu kehidupan kehidupan agar mereka menjadi orang yang mengetahui mana yang boleh di jalan kan dan mana yang tidak boleh di jalankan.
3.Menurut Syeh Adam Abdullah dalam bukunya “Tarikh addakwah baina al amsi wa alyoum” dia menyatakan Dakwah adalah Mengalihkan perhatian dan fikiran manusia kepada akidah yang bermamfaat dan hal yang ber mamfaat.
4.HSM.Nasarudin Latif dia menyatakan Dakwah adalah setiap usaha aktifitas dengantulisan maupun tulisan yang Bersipaat menyeru,mengajak,mengundang dan memangil manusia lain untuk beriman dan mentaati allah swt sesuai dengan garis-garis akidah ,syariat dan akhlak islamiah.
5.Ustad Muhammad Khair Rahman dalam bukunya” ad dakwah al islamiah” dia menyatakan Dakwah adalah Seruan untuk menyelamatkan manusia yang hamper celaka karma maksiat.
6.Masdar Helmy menyatakan Dakwah adalah Mengajak dan mengajarkan manusi agar taat kepada allah(islam) dan mengerjakan amal ma’aruf nahi mungkar untuk bias memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.
7.Menurut Aboebakar Atjeh dalam bukunya “beberapa catatan mengenai dakwah islam “dia menuturkan Dakwah adalah Seruan kepada seluruh umat manusia untuk kembali pada ajaran hidup sepanjang ajaran allah yang benar.
8.Menurut Toha Yahya Oemai dia mengungkapkan Dakkwah adalah Mengajak manusia kejalan yang benar dengan bijak kejalan yang benar sesuai deengan perintah tuhan untuk kemasalahatan dan kebahsgiaan dunia dan akhit.
9.Menurut M.Tata Taufik dalam jurnalnya dia menyatakan Dakwah adalah Menyampaikan kepada manusia tentang ajaran islam tampa paksaan tetapi dari suatu kesadaran.
Dakwah menjadi utama karena ia adalah muhimmatur rusul (tugas para nabi dan rasul).
Dakwah menjadi utama karena ia adalah ahsanul a’mal (sebaik-baik amal).
Dakwah menjadi utama karena dengan berdakwah seorang muslim meraih pahala yang teramat besar (al-hushul ‘alal ajri al-azhim).
Dakwah menjadi utama karena dapat menyelamatkan da’i dari azab Allah swt dan pertanggungjawaban di akhirat.
Dakwah menjadi utama karena ia adalah jalan menuju khairu ummah (terbentuknya umat yang terbaik).
Jadi pengertian Dakwah yaitu :
Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada Allah swt dengan hikmah dan pelajaran yang baik dengan harapan agar objek dakwah (mad’u) yang kita dakwahi beriman kepada Allah swt dan mengingkari thagut (semua yang di abdi selain Allah) sehingga mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.
Sayyid Quthb rahimahullah berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran: “Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan. Setelah itu tidak pantas kalimat seorang da’i kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi…”
(Fi Zhilal Al-Quran 6/295).
Dakwah memiliki keutamaan yang besar karena para da’i akan memperoleh balasan yang besar dan berlipat ganda (al-hushulu ‘ala al-ajri al-‘azhim).
َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงِููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ِูุนٍَِّูู: ((ََููุงَِّููู َูุฃَْู َْููุฏَِู ุงَُّููู ุจَِู ุฑَุฌُูุงً ุฎَْูุฑٌ ََูู ู ِْู ุฃَْู ََُูููู ََูู ุญُู ْุฑُ ุงَّููุนَู ِ)) (ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุณูู ูุฃุญู ุฏ)
Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).
Dakwah dapat menyelamatkan kita dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab)
Dakwah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dakwahnya (mad’u). Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab Allah.
Tersebutlah sebuah daerah yang bernama “Aylah” atau “Eliah” sebuah perkampungan Bani Israil. Penduduknya diperintahkan Allah untuk menghormati hari Jumat dan menjadikannya hari besar, namun mereka tidak bersedia dan lebih menyukai hari Sabtu. Sebagai hukumannya Allah swt melarang mereka untuk mencari dan memakan ikan di hari Sabtu, dan Allah membuat ikan-ikan tidak muncul kecuali di hari Sabtu. Sekelompok orang kemudian melanggar larangan ini dan membuat perangkap ikan sehingga ikan-ikan di hari Sabtu masuk ke dalam perangkap lalu mereka mengambilnya di hari ahad dan memakannya. Sementara orang-orang yang tidak melanggar larangan Allah terbagi menjadi dua kelompok yaitu mereka yang mencegah kemunkaran dan mereka yang diam saja.
Dakwah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah
Rasulullah saw berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan kader secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw melakukan tarbiyah mencetak kader-kader dakwah di kalangan para sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra, beliau juga mengutus Mush’ab bin Umair ra ke Madinah untuk membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar).
Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang harus kita tempuh untuk mengembalikan kembali kejayaan umat. Imam Malik bin Anas ra berkata:
ูุงَ َูุตُْูุญُ ุขุฎِุฑُ َูุฐِِู ุงูุฃُู َّุฉِ ุฅِูุงَّ ุจِู َุง ุตَُูุญَ ุจِِู ุฃَََُّูููุง
Akhir umat ini tidak menjadi baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk memperbaiki generasi awalnya. (Nashiruddin Al-AlBani, Fiqhul Waqi’ hlm 22).
Umat Islam harus memainkan peran dakwah & amar ma’ruf nahi munkar dalam semua keadaannya, baik ketika memperjuangkan terbentuknya khairu ummah maupun ketika cita-cita khairu ummah itu telah terwujud. Allah swt berfirman:
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Ali Imran (3): 110).
Dengan semua keutamaan dakwah di atas, berarti seorang da’i dengan dakwahnya sedang menjalani hidupnya dengan kehidupan rabbaniyyah yakni kehidupan yang selalu berorientasi kepada Allah swt dan kehidupan yang selalu diisi dengan belajar Al-Quran yang menjadi sumber kebaikan serta mengajarkannya kepada orang lain.
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Ali Imran (3): 79).
Rasulullah saw diperintahkan oleh Allah swt untuk mengajak umatnya agar menjadi orang-orang yang Rabbani yakni mereka yang selalu belajar dan mengajarkan Al-Quran sehingga hidup mereka menjadi rabbani pula. Dakwah adalah aktivitas belajar dan mengajarkan Al-Quran baik dalam membacanya, memahaminya, mengamalkannya, memperjuangkan tegaknya hukum-hukumnya, dan konsisten dalam melakukan itu semua.
Kehidupan rabbaniyyah adalah kehidupan seorang da’i yang selalu mengorientasikan semua aktivitasnya kepada Allah swt Rabbnya, di mana kehidupan, kematian, ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah semuanya dipersembahkan untuk Allah swt. Ibadah yang menjadi tujuan hidup semua manusia dilaksanakan untuk mengagungkan Allah swt seagung-agungnya dan untuk menyatakan kehinaan dan kelemahan kita di hadapan-Nya. Dakwah adalah salah satu bentuk pengagungan kepada Allah yang paling utama, karena di dalamnya seorang da’i meninggikan kalimat-Nya melalui lisannya, amalnya, dan ajakannya kepada orang lain. Di dalam dakwah seorang da’i bersabar menghadapi berbagai ujian berat semata-mata demi mengagungkan Allah swt. Semakin berat tantangan dan ujian dalam mengagungkan Allah swt, semakin besar dan mulia bentuk pengagungan itu di sisi Allah swt.
Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (Al-An’am (6): 162).
Dengan selalu berdakwah di jalan Allah swt serang da’i telah menjadikan hidupnya penuh keberkahan. Yang dimaksud dengan keberkahan adalah kebaikan yang banyak dan melimpah di sisi Allah swt. Para Nabi alaihimussalam adalah orang yang paling diberkahi dan kehidupannya adalah kehidupan penuh keberkahan, perhatikan ucapan Nabi Isa as tentang dirinya:
Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. (Maryam (19): 31).
Penyebab utama kehidupan Nabi Isa dan para Nabi lainnya diberkahi oleh Allah swt adalah pekerjaan mereka sebagai orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk mendakwahkan ajaran-Nya kepada manusia. Inilah yang dipahami oleh Ibnul Qayyim – salah seorang ulama besar – ketika menjelaskan surat Maryam ayat 31 di atas. Beliau berkata:
َูุฅَِّู ุจَุฑََูุฉَ ุงูุฑَّุฌُِู:
• ุชَุนِْْููู ُُู ِْููุฎَْูุฑِ ุญَْูุซُ ุญََّู،
• َُููุตْุญُُู ُِِّููู ู َْู ุงِุฌْุชَู َุนَ ุจِِู.
َูุงَู ุชَุนَุงَูู ุฅِุฎْุจَุงุฑًุง ุนَِู ุงْูู َุณِْูุญِ: ูุฌุนููู ู ุจุงุฑูุง ุฃููู ุง ููุช [ู ุฑูู : ูฃูก] ุฃَْู:
1. ู ُุนَِّูู ًุง ِْููุฎَْูุฑِ،
2. ุฏَุงุนًِูุง ุฅَِูู ุงِููู،
3. ู ُุฐَِّูุฑًุง ุจِِู،
4. ู ُุฑَุบِّุจًุง ِْูู ุทَุงุนَุชِِู.
Keberkahan seseorang itu ada pada:
• pengajarannya terhadap segala macam kebajikan di mana pun ia berada, dan
• Nasehat yang ia berikan kepada semua orang yang ijtima’ (berkumpul) dengannya.
Saat menceritakan tentang nabi Isa – ‘alaihissalam – Allah swt berfirman:
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada”. (Q.S. Maryam: 31)
Nabi ‘Isa – ‘alaihissalam – menjadi manusia yang membawa berkah adalah karena ia :
Menjadi guru kebajikan
Juru dakwah yang menyeru manusia kepada Allah – subhanahu wa ta’ala –
Mengingatkan manusia tentang Allah – subhanahu wa ta’ala –
Mendorong dan memotivasi manusia untuk taat kepada Allah – subhanahu wa ta’ala.
Demikian Ibnul Qayyim melihat keberkahan dalam hidup seseorang, di mana kehidupan yang berkah itu – menurut beliau & sesuai arahan Al-Quran – ditentukan oleh aktivitas memberi manfaat kepada orang lain melalui dakwah dan kebaikan yang disebarkan demi meninggikan kalimat Allah swt.
Komitmen dalam dakwah. Itulah yang akan menggerakkan dakwah. Dakwah akan berlanjut atau tidak bergantung pada komitmen tiap aktivis dakwah. Kalau mau dakwah ini menjadi besar maka diperlukan pengorabanan yang besar pula, komitmen yang kuat. Apapun tanpa komitmen yang kuat hanya akan bertahan sebentar saja, hanya sekedar pelengkap saja. Balasan dari perbuatan baik adalah dimudahkannya kebaikan2 yang lain, semoga dari kebaikan dakwah ini akan memudahkan kita untuk menuju kebaikan – kebaikan yang lainnya.
Memang sudah menjadi karakteristik dakwah, jalannya terjal & panjang, pengikutnya sedikit. Ya, karena jalan yang terjal dan panjang ini menyeleksi pengikutnya dan yang terseleksi inilah meninggalkan beberapa gelintir orang saja. Mungkin kita patut berkaca bagaimana dakwah nabi – nabi sebelum kita, berapa pengikutnya, dengan jumlah yang sedikit tetap mereka jalankan. Tetapi bukan berarti ini membuat kita berleha – leha dengan keadaan ini. Pasukan yang sedikit tidak jarang akan mudah untuk dikalahkan. Begitu pula dengan dakwah, tanpa menghimpun amunisi – amunisi yang baru dan banyak, tidak ada jaminan dakwah ini akan tetap bertahan dalam kondisi yang seperti ini. Mungkin memang inilah dakwah, ternyata bau Surga di akhirat tak mampu menggetarkan hati banyak orang untuk tetap beristiqomah di jalanNya. Banyak yang kemudian lari dari tanggungjawab, lari dari kenyataan dan kebutuhan untuk berdakwah hanya karena menyebut mereka belum alim, masih kurang ilmu.
Sampaikanlah walau satu ayat.
Tak perlu menunggu ilmu kita hingga banyak, barulah kita berdakwah. Proses, inilah proses yang akan kita lalui, mengambil pengaruh dan memberikan pengaruh. Sambil belajar sambil mengamalkan. Tidak ada jaminan kita masih hidup besok kan ? Hanya orang yang memiliki komitmen yang kemudian mau dan mampu bertahan. Mau dan mampukah kita bertahan? Tergantung seberapa kuat komitmen kita dalam dakwah.
Amanah merupakan bagian dari dakwah. Saya pribadi pernah mengalami ketika komitmen saya tidak terlalu kuat dalam menjalankan amanah. Entah banyak hal yang kemudian menghalangi saya untuk berangkat Syuro’, menjalankan amanah, tidak maksimal, amanah hanya dijadikan sesuatu yang biasa – biasa saja, ketika saya sempat mengerjakan amanah, saya akan lakukan, ketika tidak, tau’ deh! Ketika azzam tidak kuat seolah2 banyak kondisi yang memang membuat saya makin terlarut dengan ketidak istiqomahan ini. Misal, ada2 aja yang menghalangi untuk berangkat Syuro’, berangkat acara (padahal udah dikasih amanah) , entah tiba2 ada. Tapi beda lagi kalo udah punya tekad yang kuat, ketika terpentok pada kondisi yang tidak memungkinkan, misal mau brangkat Syuro’ hujan lebat, entah pokoknya berangkat n harus berangkat, tiba2 kemudahan itu datang, entah hujannya berhenti, entah kemudian berani nerjang hujan atau yang lain – lainnya.
Dakwah bukan hanya sarana kita belajar berorganisasi, eksistensinya lebih dari itu. Tidak hanya kekuatan fisik yang kita gunakan tetapi kekuatan ruhiyah juga dipertaruhkan. Bagaimana melihat para pendahulu dakwah kita, dengan kondisi yang sulit, belum ada hp, email, facebook. Undangan syuro’ harus diantar, atau telepon di wartel, mereka tetap istiqomah tu. Mereka menjadikan dakwah sebagai laku utama, bukan hanya sekedar pelengkap saja. Sekarang kondisi dakwah kita sudah dimudahkan, komunikasi dalam hitungan detik saja jadi, masyarakat juga lebih aman menerima dakwah kita daripada dulu yang serba terkekang, bukankah lebih mudah ? Maka kita harus senantiasa mengevaluasi kenapa dakwah kita begini – begini aja ?
“ Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmatKu , maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7)
Bisa jadi rasa syukur kita dalam dakwah ini dengan cara memaksimalkan kemampuan dalam mengemban amanah, tak mau bukan kemudahan yang telah Allah berikan saat ini kemudian dicabut. Na’udzubillah..
Jika ngomong dakwah, pasti gak jauh2 dengan wadahnya atau organisasinya. Untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik tak mungkin hanya dilakukan seorang saja. Kita butuh saudara untuk saling menguatkan, saling tolong menolong dan saling menasihati.
Kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan mampu dikalahkan dengan kejahatan yang terorganisir.
Dalam dakwah pun akan ada pembagian tugas dengan susunan kepengurusan dan aturan. Aturan di organisasi dakwah (yang saya tahu) memang berbeda dengan organisasi – organisasi lain. Dan aturan ini memang sebaiknya diperjuangkan untuk tetap ada. Jika ada yang belum siap dan belum mampu dengan aturan ini maka sebaiknya diberikan penjelasan. Nah, dari situ komitmen para aktivis akan tampak. Bukan aturan itu yang kemudian mengkondisikan para aktivis yang belum mampu memahami aturannya, tetapi aktivis dakwah lah yang kemudian harus bersosialisasi dengan aturan yang ada. Setahu saya organisasi dakwah kalo syuro’ (rapat) pake hijab, serius tapi santai, serius dalam menyimak apa – apa yang sedang dibahas, ahsan jika menghindari bercanda (apalagi ikhwan dengan akhwat ), dan santai, jadi setiap orang mampu secara terbuka mengemukakan pendapatnya. Hijab tidak hanya fisiknya aja, ada kain / papan, hijab juga meliputi hijab hati. Dan kalau misal hanya ada 1 ikhwan & 1 akhwat sebaiknya Syuro’ dibatalkan, tau to yang ketiga siapa? Hiiii..
Selain di syuro’, interaksi ikhwan dan akhwat pun akan dibatasi, ada jam malam, istilahnya tidak ada interaksi ikhwan akhwat selama jam malam ini baik secara tatap muka langsung ataupun tidak langsung, entah untuk membahas organisasi ataupun non organisasi. Tidak langsung itu mencakup telepon, sms, chatting, koment status yang kemudian melibatkan interaksi saling balas koment dan lain – lain. Walaupun ada beberapa batasan, ini telah terbukti, tidak mengurangi kurangnya komunikasi diantara mereka (baca:ikhwan n akhwat). Mereka tetap mampu menjalankan amanah dengan menjaga, mereka tetap bisa mengefektifkan komunikasi. Ini dilakukan agar kesucian niat hanya untuk Allah dan menghalau maraknya VAN ( Virus Api Neraka ),pengganti VMJ (Virus Merah Jambu), diantara aktivis dakwah.
Kita juga hendaknya selalu mengevaluasi setiap kegiatan. Apakah kegiatan – kegiatan kita sudah berefek untuk lingkungan dakwah kita. Atau acara kita selama ini hanya untuk kita – kita saja. Ketika acara yang datang hanya pengurusnya saja, bisa jadi pengurus memang masih membutuhkan acara itu. Namun, itu tidak kemudian tidak membuat kita cukup senang dengan kondisi ini. Banyak yang kemudian harus kita lakukan dan kita tuntaskan. Acara – acara kita memang harus mengacu pada sasaran dakwah, apa sih yang lagi ngetrend dibicarakan oleh sasran dakwah kita.. Memang teori tak semudah prakteknya, tapi kita hanya mampu untuk mengusahakan semaksimal mungkin tapi memang keputusan akan hasil hanya lah hak perogratif Allah SWT. Semoga Allah memudahkan langkah kita di jalan dakwah ini, Amiin.
Kita juga hendaknya selalu mengevaluasi setiap kegiatan. Apakah kegiatan – kegiatan kita sudah berefek untuk lingkungan dakwah kita. Atau acara kita selama ini hanya untuk kita – kita saja. Ketika acara yang datang hanya pengurusnya saja, bisa jadi pengurus memang masih membutuhkan acara itu. Namun, itu tidak kemudian tidak membuat kita cukup senang dengan kondisi ini. Banyak yang kemudian harus kita lakukan dan kita tuntaskan. Acara – acara kita memang harus mengacu pada sasaran dakwah, apa sih yang lagi ngetrend dibicarakan oleh sasran dakwah kita.. Memang teori tak semudah prakteknya, tapi kita hanya mampu untuk mengusahakan semaksimal mungkin tapi memang keputusan akan hasil hanya lah hak perogratif Allah SWT. Semoga Allah memudahkan langkah kita di jalan dakwah ini, Amiin.
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
๐น *Tanya Jawab :*
1⃣Assalamualaikum ustadza sy aliza mau tny..bgmn jika kita dakwahnya di sekolah kdg mengelu.krn rasa capek dll..cara agar dakwa kita sesuai ajaran islam yg baik bgmn..
➡Jawab :
Dakwah sekolah sebenarnya lebih mudah apa lagi berdakwah kepada anak didik caranya itu:
1. Saat kita klasikal pelajaran, mungkin bisa kita sisipkan materi dakwah yang berhubungan dengan pelajaran
2. Diselingi game atau kegiatan yang menyenangkan anak-anak
3.sebelum belajar di mulai dengan tilawah
4. Tidak lupa kita berdo'a.
Semoga dengan cara seperti ini tidak akan menjadi capek dan lelah tapi anak akan enjoy dibuatnya...
2⃣ Erni TS3
1. Sy mo tanya ustadzah di jaman now ini banyak sekali ustad2 yg bergelar kyai haji pada hal dijaman rosul kan tdk pernah ada gelar sprti itu kl menurut ustazah bagaimana ?
➡Jawab :
Menurutya, Kyai berasal dari Bahasa Jawa Kuno ‘Kiya-Kiya’ yang artinya orang yang dihormati. Sedangkan dalam pemakaiannya dipergunakan untuk; pertama, pada benda atau hewan yang dikeramatkan seperti Kyai Plered (tombak), Kyai Rebo dan Kyai Wage (Gajah di kebun binatang Gembira Loka Yokyakarta). Kedua, pada orang tua pada umumnya, ketiga, pada orang yang memiliki keahlian dalam Agama Islam yang mengajar santri di Pesantren.
Secara terminologi, menurut Manfred Ziemnek, pengertian Kyai adalah Pendiri atau pemimpin sebuah pesantren, sebagai muslim “terpelajar” yangtelah membaktikan hidupnya “demi Allah” serta menyebarluaskan dan mendalami ajaran-ajaran dan pandangan Islam melalui kegiatan pendidikan Islam. Namun pada umumnya di masyarakat kata “kyai” disejajarkan pengertiannya dengan ulama dalam khazanah Islam
2. Trus masyarakat jaman now jg sering mendewakan seorang kyai jd kl sakit ato apalah lebih baik minta doa ke kyai dr pd ke ahlinya itu bagaiman ustazah
➡Jawab :
Menurut saya itu tidak apa-apa kecuali kyai yang kita minta do'anya mencampurkan atas islam dan kurafat... Itu yang tidak boleh misalnya jampe-jampe atau memberikan jimat yang harus dipakaikan ke anak agar tidak mudah sakit atau menggunakan perantara dalam berdo'a seperti keris, topeng... Itu yang tidak boleh.
Maaf ni aga menyimpang
Padahal berdakwah kan tdk hrs bergelar haji ato kyai
3. Org yg banyak ilmunya walaupun bukan ilmu agama tp kl dibagi ilmunya apa itu jg berdakwah
Sprti seorg guru misalnya
guru itu adalah orang yang siap untuk melakukan perubahan di sekolah. Karena sosok seorang guru merupakan teladan bagi siswanya. Siswa yang terdidik dengan baik pastilah karena guru yang mendidiknya pun memiliki karakter baik. Begitupun sebaliknya guru yang sama sekali tidak memiliki karakter baik maka secara otomatis siswanya pun berkarakter sama sepertinya. Sebab, siswa mencontoh perilaku dari orang yang diteladaninya, yaitu guru.
Saat ini banyak sekali pemuda berbondong-bondong kuliah yang berkonsentrasi di bidang pendidikan. Entah dengan berbagai motivasi apa sehingga mereka berusaha keras untuk bisa menjadi guru. Mereka berjuang mendapatkan gelar sarjananya demi masa depan mereka kelak. Katanya “Jadi guru itu mudah, hanya mengajarkan anak orang lain di sekolah”. Siapa bilang jadi guru itu mudah, semudah membalikkan telapak tangan.
Jadi guru itu tidak mudah dan tidak terlalu sulit. Tergantung bagaimana kita menyikapi makna guru itu sendiri. Sejatinya guru itu adalah seorang mujahid yang Allah turunkan padanya berupa kesempatan menyampaikan ilmu yang sudah didapatkan. Seperti dalam sebuah hadits yang berbunyi “Sampaikanlah walau satu ayat”. Bukan hanya menyampaikan ilmu yang sudah diterimanya akan tetapi bagaimana dia bisa memimpin sebuah komunitas kecil dan masyarakat belajar di sekolah. Oleh karena itu, jadi guru itu bukan hanya bertugas mengajar di depan kelas, namun guru itu sebagai pendidik sejati dan pemimpin di kalangan masyarakat.
3⃣๐♀Izin bertanya Ustadzah..
B'nd LaiLa..๐ค TS3
Bagaimana cara kita membedakan ulama yg benar2 berdakwah lillahi ta'ala dg ulama yg berdakwah demi kepentingan dunia semata..
Syukron Ustadzah..๐ค๐
➡Jawab :
Banyak orang yang berdakwah dan memberi pendidikan kepada ummat, tetapi sesungguhnya tidak benar-benar menguasai keilmuan Islam itu sendiri. Banyak orang yang berdakwah dengan ayat-ayat Alquran, tetapi tidak menguasai isi ayat tersebut dengan komprehensif dan benar. Di satu sisi, orang-orang yang benar-benar berilmu (ulama) yang ada sekarang sebagian besar adalah orang-orang yang mengetahui ilmu syari’at secara benar, akan tetapi kehilangan sisi lain yang sesungguhnya harus ada dalam diri mereka karena dibutuhkan oleh ummat. Terdapat ayat dalam Alquran yang berbicara mengenai siapa sesungguhnya mereka yang disebut ulama, melalui sebutan Ulul Albab. sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah : 269. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
Di akhir ayat tersebut dijelaskan bahwa hanya orang-orang yang mempunyai akal sehat atau ulul albab yang mampu mengambil pelajaran. Dengan kata lain, ulul albab adalah golongan orang-orang yang mau mengambil pelajaran dan dengan itu Allah memberi hikmah kepada mereka. Lantas, apa sebetulnya hikmah yang dimaksud dan kaitan ulul albab dengan ulama? Mari kita telaah satu persatu.
Dijelaskan bahwa hikmah yang disebut dalam ayat tersebut adalah kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama. Ulul albab sendiri secara bahasa berarti orang-orang yang mempunyai akal sehat, yang dengannya Allah memberi mereka hikmah, kemampuan untuk memahami rahasia syari’at agama. Dalam surat Ali Imran ayat 190-191 juga dijelaskan ciri-ciri ulul albab. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
Dari ayat tersebut kita bisa mengambil dua ciri terpenting daripada ulul albab. Pertama, yadzkurunallaha qiyaaman wa qu’uudan wa ‘alaa junuubihim. Mereka sedang, terus, dan akan selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring
Kedua, yatafakkaruuna fii khalqis samaawati wal ardhi. Mereka selalu, dan akan terus menerus memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Proses berpikir yang dilakukan oleh Ulul albab adalah proses perenungan yang dalam, yang merenungkan ayat-ayat kauniyyahNya sehingga mampu menghasilkan gagasan-gagasan cemerlang.
4⃣Indah_ TS2
sampaikanlah walau cm 1 ayat..,gimana caranya biar kita percaya diri dalam berdakwah mengingat ilmu masih dangkal dan kelakuan jg blm benar..terkadang msh melakukan kemaksiatan...
➡Jawab :
Berdakwah tidak perlu tunggu ilmu kita banyak tapi kita mencontohkan kebaikkan dan berkata benar itu sudah menjadikan diri kita pendakwah
Atau kita mengajarkan anak kecil baca huruf hijaiyah aja itu sudah termasuk berdakwah. Dengan berdakwah berarti mengingatkan diri kita untuk selalu melakukan kebaikkan, klau kita tidak berdakwah tidak ada pengingat diri kita untuk selalu berbuat baik.
5⃣Assalamualaikum ustadzah ,..
Fatim ijin bertanya ..
Bagaimana sikap kita ketika ada orang yg mencibir kita saat kita berdakwah ... Atau bahkan mengajak debat dg kita ?!
➡Jawab :
Sebaiknya kita tetap bersabar dan tidak mudah terPancing emosi ketika ada yang mencibir dakwah kita, dengan berjalannya waktu Insyaa allah Allah swt akan memperlihatkan kebenaran akan dakwah kita...
6⃣ Nuryati
Ijin bertanya ustadzah Halimah,,: ada orang yg bagus dakwahnya tapi pd bln Ramadhan,dia tdk puasa(banyak org yg menangkap basah) apa dia*jg mndpt pahala & apa.kita tetap mendengar dakwah nya,, dakwahnya itu kmi simak jg brisi ajakan kebaikan ustadzah,mhn pencerahan ustazah๐๐๐๐๐
Syukron jidan
➡Jawab :
Mungkin dalam berdakwah untuk orang lain bagus tapi jika berdakwah untuk dirinya tidak diaplikasikan. Sedangkan pendakwah harus sesuai antar perkataan, perbuatan dan tindakannya, sedangkan klau tidak hanya bagus di perkataannya sedangkan perbuatan dan tindakannya salah itu sama aja bohong seperti peribahasa membeli kucing dalam karung... Biasanya pendakwah seperti itu tidak akan lama disukai masyarakat karena masyarakat akan tahu sendiri seperti apa da'i tersebut..
Selain di syuro’, interaksi ikhwan dan akhwat pun akan dibatasi, ada jam malam, istilahnya tidak ada interaksi ikhwan akhwat selama jam malam ini baik secara tatap muka langsung ataupun tidak langsung, entah untuk membahas organisasi ataupun non organisasi. Tidak langsung itu mencakup telepon, sms, chatting, koment status yang kemudian melibatkan interaksi saling balas koment dan lain – lain. Walaupun ada beberapa batasan, ini telah terbukti, tidak mengurangi kurangnya komunikasi diantara mereka (baca:ikhwan n akhwat). Mereka tetap mampu menjalankan amanah dengan menjaga, mereka tetap bisa mengefektifkan komunikasi. Ini dilakukan agar kesucian niat hanya untuk Allah dan menghalau maraknya VAN ( Virus Api Neraka ),pengganti VMJ (Virus Merah Jambu), diantara aktivis dakwah.
Kita juga hendaknya selalu mengevaluasi setiap kegiatan. Apakah kegiatan – kegiatan kita sudah berefek untuk lingkungan dakwah kita. Atau acara kita selama ini hanya untuk kita – kita saja. Ketika acara yang datang hanya pengurusnya saja, bisa jadi pengurus memang masih membutuhkan acara itu. Namun, itu tidak kemudian tidak membuat kita cukup senang dengan kondisi ini. Banyak yang kemudian harus kita lakukan dan kita tuntaskan. Acara – acara kita memang harus mengacu pada sasaran dakwah, apa sih yang lagi ngetrend dibicarakan oleh sasran dakwah kita.. Memang teori tak semudah prakteknya, tapi kita hanya mampu untuk mengusahakan semaksimal mungkin tapi memang keputusan akan hasil hanya lah hak perogratif Allah SWT. Semoga Allah memudahkan langkah kita di jalan dakwah ini, Amiin.
"Jangan biarkan semangat hilang, jangan biarkan keringat jatuh sia – sia jangan biarkan air mata mengalir tanpa arah , semua perjuangan hanya untuk Allah ta’ala, Mari berjuang !!"
"Tak akan merugi orang – orang yang berjuang di jalan dakwah, walaupun terjal, aral melintang & pengikutnya sedikit, namun semangat juang ini kan mengantarkan kita ke Jannah Nya."
Mungkin masih banyak yang tidak saya tahu. Bahkan ada beberapa pendapat saya yang tidak tepat, maka sebagai pembelajaran, diharapkan untuk mengomentari baik secara langsung ataupun tak langsung agar dapat jadi koreksi pada diri pribadi. Semoga bisa menjadikan pelajaran, terutama dan terkhusus iuntuk diri saya pribadi. Jika ada kata – kata yang tidak berkenan mohon dimaafkan.
Wallahu a’lam bisshowab..
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
๐น *Closing Statement :*
Memang sudah menjadi karakteristik dakwah, jalannya terjal & panjang, pengikutnya sedikit. Ya, karena jalan yang terjal dan panjang ini menyeleksi pengikutnya dan yang terseleksi inilah meninggalkan beberapa gelintir orang saja. Mungkin kita patut berkaca bagaimana dakwah nabi – nabi sebelum kita, berapa pengikutnya, dengan jumlah yang sedikit tetap mereka jalankan. Tetapi bukan berarti ini membuat kita berleha – leha dengan keadaan ini. Pasukan yang sedikit tidak jarang akan mudah untuk dikalahkan. Begitu pula dengan dakwah, tanpa menghimpun amunisi – amunisi yang baru dan banyak, tidak ada jaminan dakwah ini akan tetap bertahan dalam kondisi yang seperti ini. Mungkin memang inilah dakwah, ternyata bau Surga di akhirat tak mampu menggetarkan hati banyak orang untuk tetap beristiqomah di jalanNya. Banyak yang kemudian lari dari tanggungjawab, lari dari kenyataan dan kebutuhan untuk berdakwah hanya karena menyebut mereka belum alim, masih kurang ilmu.
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
Jazakunnallah khairon katsiron atas partisipasi dan peran aktif para sahabat telaga surga dalam kajian malam ini.... ๐๐๐
Yang benar datangnya dari Allah swt dan yang salah dari diri saya tolong di buka kan pintu maaf... ๐๐ป๐๐ป
Akhirul kalam wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
•┈┈┈◎❅❀❦๐น❦❀❅◎┈┈┈•
๐ค : Sholcan *Rini*
✍๐ผ : Sholcan *Arni*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1,2&3
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
*Silahkan reshare tanpa mengubah dan menghilangkan sumbernya.*
〰〰〰〰〰〰〰๐ฆ
Komentar
Posting Komentar