Mengikhlaskan Niat Hanya Untuk Allah Ta'ala

✍๐Ÿผ NOTULENSI KAREEMA (KAJIAN REMAJA MUSLIMAH)
๐Ÿ“† :  Ahad, 17 September 2017
⏰ : 19.00 s.d. 21.00 WIB

๐Ÿ“‘ : *MENGIKHLASKAN NIAT HANYA UNTUK ALLAH TA'ALA*
๐Ÿ‘ฐ : Ustadzah *Irnawati Syamsuir Koto*

๐Ÿ’ž *Materi :* ๐Ÿ’ž

Malam ini saya diminta untuk membersamai antunna  semua untuk sedikit berdiskusi
Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Rabb semesta alam Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Shalalllahu ‘alaihi wa sallam Pembawa risalah yang haq ini sebagai rahmat bagi semesta alam kepada keluarganya para shahabatnya dan orang-orang yang setia mengikuti jejaknya hingga akhir zaman.
Adik2ku dan Anak anak ku yang tercinta serta sahabat2 ku tersayang ,  janganlah hendaknya melelahkan dirimu  dengan banyak melakukan amal perbuatan, karena banyak sekali orang yang melakukan perbuatan, sedangkan amal tersebut sama sekali tidak memberikan apa-apa kecuali kelelahan. Hal inilah di antaranya yang mendorong untuk kita mengulas hal ini agar seluruh aktifitas kita sehari-hari tidak menemui kesia-siaan, yakni hampa, jauh dari berkah Allah atau Ramat-Nya, seolah-olah tiada nilainya aktifitas yang kita laksanakan setiap hari.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: Amalan-amalan hati adalah termasuk pokok-pokok dari keimanan dan tonggak-tonggak agama Islam ini, seperti: mencintai Allah dan Rasul-Nya, bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengikhlaskan seluruh macam `ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, bersyukur kepada-Nya atas nikmat-nikmat-Nya dan berlaku sabar di atas hukum-hukum-Nya, khauf (perasaan takut kepada-Nya akan siksa atau adzab-Nya), raja` (berharap) kepada-Nya…Semua amalan ini wajib atas seluruh makhluk berdasarkan kesepakatan para imam agama. [Majmu’ Al-Fatawa 10/5 dan 20/70]
Telah kita ketahui bahwa pengertian iman menurut Ahlus Sunah adalah : Keyakinan dengan hati, ikrar dengan lisan, dan amalan dengan seluruh anggota badan, bertambah dengan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berkurang dengan perbuatan maksiat.
 Niat berasal dari bahasa Arab, yang berarati tujuan. Sedangkan menurut istilah syara’ memiliki dua arti:
 1. Ikhlash dalam beramal, yaitu semata-mata karena Allah, dan inilah yang sering dibicarakan oleh para Ulama ahli tauhid, suluk (perilaku) dan akhlak.

2. Membedakan antara ibadah yang satu dengan ibadah yang lain, atau ibadah dengan kebiasaan. Istilah ini sering dipakai oleh ulama-ulama Fiqh.
 itu dia tadi yaa adik2 dan anak2ku ....

Niat dipakai untuk membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan yang dilakukan oleh manusia), misalnya : Mandi, apabila dimaksudkan (niatkan) karena Allah semata untuk menghilangkan hadats besar (mandi junub misalnya) maka hal yang semacam itu akan menjadi ibadah, lain halnya apabila mandi semata-mata dimaksudkan untuk membersihkan badan atau mendapatkan kesegaran, maka hal itu menjadi adat (kebiasaan) saja.
Dasar dari setiap amal adalah ikhlas dalam beramal dan jujur dalam batinnya sehingga tidak terbesit di dalam pikirannya hal-hal yang merusak amal tersebut, karena segala saesuatu hal yang kita kerjakan harus dilandasi perkara ikhlas ini.
 Ikhlas adalah mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan dan hanya mengharapkan ridho Allah
 Ada beberapa pengertian tentang ikhlas yang disebutkan oleh ulama, antara lain :

1. Diantaranya ada yang mengatakan : Ikhlas ialah “Menjadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya tujuan di dalam menjalankan ketaatan”.
2. Ada juga yang mengatakan : “Ikhlas ialah membersihkan perbuatan dari mencari pandangan manusia”.
3. Al-Harawi berkata: “Ikhlas ialah membersihkan amalan dari setiap noda”.
 4. Dan sebagian yang lain ada yang mengatakan: “Orang yang mukhlis ialah orang yang tidak perduli, seandainya hilang seluruh penghormatan kepadanya di dalam hati manusia, untuk kebaikan hatinya bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan dia tidak suka manusia mengetahui amalannya walaupun seberat debu. Allah.
Sesungguhnya ikhlas adalah hakekat dien dan kunci dakwah para rasul, yakni menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala semata dan menjauhi thagut :

ูˆู…َุง ุฃُู…ِุฑُูˆْุง ุฅِู„ุงَّ ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆْุง ุงู„ู„ู‡َ ู…ُุฎْู„ِุตِูŠْู†َ ู„َู‡ُ ุงู„ุฏِّูŠْู†َ ุญُู†َูَุงุกَ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…[Al-Bayyinah: 5]
 Yang dimaksud dengan ” (ุญُู†َูَุงุกَ ) agama yang lurus” pada ayat di atas adalah terjauhkan dari perkara-perkara syirik dan menuju kepada tauhid. Di sinilah pentingnya ikhlash dalam selurus amal ibadah, agar amalan tersebut tidak sia-sia, dan tidak mendapat adzab dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Pengaruh ikhlas terhadap amalan itu sangatlah besar, amal yang kecil dan sedikit jika dilakukan dengan ikhlas dapat memperoleh pahala yang besar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam perkara ini mengatakan: “Suatu jenis amalan yang dikerjakan oleh manusia dengan menyempurnakan keikhlasannya dan ketundukkannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, terkadang Allah Subahnahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosa besar dengan sebab amalan itu, sebagaimana hadits al-bithaqah (seorang yang memiliki satu kartu Laa ilaaha illa Allah, lalu diampuni dosa-dosanya sebanyak 99 lembaran catatan amal keburukan)…ini karena dia mengucapkan Laa ilaaha illa Allah dengan ikhlas dan jujur/benar, karena kalau tidak, maka para pelaku dosa besar yang masuk ke dalam neraka semuanya juga mengucapkan tauhid, tetapi perkataan mereka tidaklah lebih berat terhadap dosa-dosa mereka sebagaimana pemilik kartu (Laa ilaaha illa Allah) itu.”
 Ikhlas adalah membersihkan segala kotoran dan sesembahan-sesembahan selain Allah dalam beribadah kepada-Nya.

Yaitu beramal karena Allah tanpa berbuat riya’ dan juga tidak sum’ah.
Orang-orang bertanya: “Wahai Abu Ali, apakah amal yang paling ikhlas dan paling benar itu?”.

Dia menjawab, “Sesungguhnya jika amal itu ikhlas namun tidak benar, maka ia tidak diterima. Jika amal itu benar namun tidak ikhlas maka ia tidak akan diterima, hingga amal itu ikhlas dan benar. Yang ikhlas ialah yang dikerjakan karena Allah, dan yang benar ialah yang dikerjakan menurut As-Sunnah.” Kemudian ia membaca ayat:

ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠَุฑْุฌُูˆุง ู„ِู‚َุงุกَ ุฑَุจِّู‡ِ ูَู„ْูŠَุนْู…َู„ْ ุนَู…َู„ًุง ุตَุงู„ِุญًุง ูˆَู„َุง ูŠُุดْุฑِูƒْ ุจِุนِุจَุงุฏَุฉِ ุฑَุจِّู‡ِ ุฃَุญَุฏًุง

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (Al-Kahfi :110)

Allah juga berfirman:

ูˆَู…َู†ْ ุฃَุญْุณَู†ُ ุฏِูŠู†ًุง ู…ِู…َّู†ْ ุฃَุณْู„َู…َ ูˆَุฌْู‡َู‡ُ ู„ِู„َّู‡ِ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญْุณِู†ٌ

“Artinya : Dan sipakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan?” (An-Nisa’ :125)

Menyerahkan diri kepada Allah artinya memurnikan tujuan dan amal karena Allah. Sedangkan mengerjakan kebaikan ialah mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnah beliau.

Allah juga berfirman.

ูˆَู‚َุฏِู…ْู†َุง ุฅِู„َู‰ ู…َุง ุนَู…ِู„ُูˆุง ู…ِู†ْ ุนَู…َู„ٍ ูَุฌَุนَู„ْู†َุงู‡ُ ู‡َุจَุงุกً ู…َู†ْุซُูˆุฑًุง

” Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan”. (Al-Furqan : 23)
Amal yang seperti debu itu adalah amal-amal yang dilandaskan bukan kepada As-Sunnah atau amal yang dimaksudkan untuk selain Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Sa’ad bin Abi Waqqash, “Sesungguhnya sekali-kali engkau tidak akan dibiarkan, hingga engkau mengerjakan suatau amal untuk mencari wajah Allah, melainkan engkau telah menambah kebaikan, derajat dan ketinggian karenanya.”
 untuk Ikhlas itu sulit apa mudah yaa?
Tidak diragukan lagi bahwa keikhlasan membutuhkan kesungguhan yang tinggi hingga seorang hamba meraihnya dengan sempurna.
 ada beberapa cara yang bisa diusahakan atau dilakukan agar kita bisa belajar untuk ikhlas
tapi syaratnya mau dan berusaha dengan keras
jika tak mempunyai kemauan yang kuat , nggak akan bisa
 dan hasil dari usaha itu akan selaras dengan apa yg akan kita dapatkan nantinya
‬: Alhamdulillah... catet yaaa...kesusahan .... usaha .. akan selaras dengan imbalan yang kita dapat
jadi jika mengalami kesulitan nggak boleh ngeluh
untuk melatih diri untuk bersikap ikhlas , kita perlu melakukan beberapa hal, antara lain yaitu sebagai berikut :

๐Ÿ’ฆ. Tingkatkan rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah SWT.

Pada dasarnya faktor terbesar yang menyebabkan kita sulit untuk bersikap ikhlas  yaitu karena kurangnya rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah SWT. Jadi, supaya kita bisa ikhlas  kepada Allah, maka kita perlu meningkatkan rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah.
udah bisa dinilaikah bagaimana cinta kita kepada Allah?
cinta kita kepada Allah apa masih sebatas ucapan?
jika iyaa maka ikhlas belum akan mempu kita lakukan
Untuk meningkatkan rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah, kita perlu mengenal Allah lebih dekat. “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”

Untuk mengenal Allah lebih dekat, kita perlu membiasakan diri untuk membaca firman Allah yaitu Al-qur'an. Jadi, coba biasakan setiap hari untuk membaca Al-qur'an beserta terjemahannya. Hal ini akan membuat kita jadi mengenal Allah lebih dekat.

Kemudian, coba biasakan juga untuk berprasangka baik kepada Allah. Yakinkan hati kita bahwa semua yang ditentukan Allah itu baik dan memiliki tujuan yang mulia terhadap kita. Allah itu selalu mencintai kita, dan Allah itu selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Jadi, jangan pernah ragukan kemuliaan Allah SWT. Dan, jangan pernah juga pertanyakan hal-hal yang tidak sanggup Anda fikirkan.

Selain itu, coba tingkatkan ketakwaaan kita kepada Allah. Coba tingkatkan ibadah kita mulai dari shalat, puasa, zakat, berzikir, dan lain-lain. Kemudian, jauhi juga perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Jika kita sudah terbiasa melakukan semua itu maka rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah jadi meningkat. Hati kita akan terasa sangat dekat dengan Allah. Jika hati kita sudah terasa sangat dekat dengan Allah maka kita akan bisa untuk ikhlas kepada Allah SWT ๐Ÿ’ฆ Perbanyak bersyukur

Salah satu yang menyebabkan kita sulit untuk ikhlas  kepada Allah yaitu karena kita kurang bersyukur dalam hidup ini. Adakalanya kita lupa dengan kenikmatan yang sudah diberikan Tuhan kepada kita.

Berbicara tentang kenikmatan yang sudah diberikan Allah SWT maka sudah tentu kita tidak akan pernah bisa menghitungnya. Kenikmatan yang sudah diberikan Allah kepada kita sungguh tidak terhingga nilainya. kenikmatan tersebut seperti mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, lantai yang kita pijak, udara yang kita hirup, cahaya matahari yang menyinari kita, keluarga yang kita cintai, pekerjaan yang kita jalani, rumah yang kita tempati, makanan yang kita santap, air yang kita minum dan lain-lain.

Jika kita renungkan, kenikmatan yang kita terima selama ini sungguh sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi jika kita jabarkan dalam bentuk angka, maka tentu saja kita tidak bisa menghitung banyaknya kenikmatan tersebut. Coba kita bayangkan, betapa bahagianya hidup ini.
Sangat penting sekali untuk bersyukur dalam hidup ini. Jika kita banyak bersyukur kepada Allah, maka insya Allah kita akan bisa untuk bersikap ikhlas kepada Allah SWT.

3 Belajarlah untuk memaknai ujian.

Dalam kehidupan ini tidak ada manusia yang tidak pernah diuji. Sesungguhnya ujian itu memang sudah kehendak Allah untuk terjadi. Allah memberikan kita ujian supaya kita menjadi lebih dewasa. Jadi, ketika kita mengalami ujian, kita tidak perlu  kecewa . Jika kita kecewa maka ujian akan terasa makin berat

Adakalanya, ketika mengalami ujian, kita menolaknya tersebut. Dalam hati, kita bertanya seperti ini "Mengapa ujian , coabaan ini harus terjadi padaku ? Mengapa Tuhan memberikan aku cobaan seberat  ini ? Seharusnya hal ini tidak terjadi padaku"
Dengan memaknai ujiann, kita akan dapatkan pembelajaran. Cara memaknai ujian atau cobaan itu adalah dengan mengambil hikmah atas kejadian tersebu
๐ŸŒนOrang yang menyakiti kita adalah orang yang dipinjam untuk membentuk kedewasaan kita

Bila kita membencinya berarti kita menolak rencana pendewasaan kita yang telah dirancang Tuhan untuk kita.

Jika tidak melalui dia, tetap akan melalui orang lain. Artinya, bila bukan dia yang menyakiti kita, tetap akan melalui orang lain yang akan menyakiti kita. Proses pembentukan jiwa tetap harus terjadi. Kita tetap harus dewasa.

Untuk menjadi dewasa tidak bisa hanya hasil dari harapan, tetapi hasil dari proses bentukan. Dibentuk dari rasa sakit.๐ŸŒน
 ๐Ÿ’ฆJangan pertanyakan apa yang sudah kita terima dalam kehidupan, tapi coba pertanyakan apa yang sudah kita lakukan untuk kehidupan.

Dalam hidup ini, jangan pertanyakan apa yang sudah kita terima dalam kehidupan. Jika kita suka mempertanyakan apa yang sudah kita terima dalam kehidupan, maka kita akan selalu merasa kurang. Perlu kita sadari, nikmat yang sudah kita terima dalam hidup tidak akan pernah dapat kita hitung.

Yang perlu kita pertanyakan itu adalah apa yang sudah kita lakukan untuk kehidupan, Jika selama ini kita belum maksimal untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, maka cobalah untuk lebih giat melakukan hal-hal yang bermanfaat.
 ๐Ÿ’ฆMendoakan orang lain

Adakalanya kita hanya mendoakan diri kita sendiri, rasa ego telah membuat kita menjadi enggan untuk mendoakan orang lain. Hal ini yang membuat hati kita sulit untuk ikhlas.

Coba kita renungkan, Jika mendoakan orang lain aja kita enggan, bagaimana mungkin kita bisa membantu orang lain dengan ikhlas. Jika hati kita belum ikhlas, apakah mungkin kita akan menemukan ketenangan ?

Padahal, jika kita fikir-fikir, Mendoakan orang lain itu manfaatnya untuk kita juga. Jika kita sering mendoakan orang lain, maka hati kita akan tenang, hati kita akan terhindar dari rasa dengki, urusan kita akan dimudahkan Allah, dan rezeki kita pun akan lancar.
Adik2ku .. anak2ku dan sahabat2ku ... coba dulu kita latih diri kita untuk melakukan 5 hal diatas, insyaa Allah perlahan lahan kita akan menjadi Insan yang bisa Ikhlas dalam beramal Tekadkan dalam hati bahwa kita harus menjadi manusia yang ikhlas
Karna tanpa ikhlas semua amalan kita akan menjadi debu tanpa arti

๐Ÿ’ž *Tanya jawab :* ๐Ÿ’ž

1⃣ ๐Ÿ™‹๐ŸปJulieta
Gini,  misal kita dikasih ujian..  Kayakanlah bgitu๐Ÿ˜‚
Nah  ujiannya itu bentuknya sakit gitu..  Semakin kita nerima,  ko semakin parah gitu๐Ÿ˜‚ terus aku kan pernah baca..  Jika sakit maka berpuasalah dll,  intinya gitu..  Nah kan misal udah nyoba,  tapi ttp drop.   Nah stlh itu..  Kita pasrah,  udah ah..  Males kayagitu,  maksudnya males ikhtiarnya๐Ÿ˜‚pasrah gitu istilahnya,  terima aja udah takdir.  Nah itu tuh masuk nya ke ikhlas bukan?

๐Ÿ’•Jawab :

Hidup tanpa ikhtiar itu bukan ikhlas sayang , itu namanya putus asa, putus asa itu nggak disukai Allah ... Jika kita sakit , ndak sembuh sembuh... teruslah berikhtiar sambil berdoa , sakit itu seharusnya disyukuri , jangan liat sakit nya tapi liat apa yg bisa dihasilkan oleh rasa sakit... Saat sakit mendera kita, maka dosa dosa kita diampuni oleh Allah, laa dibersihkan dari dosa kok malah putus asa? bener nggak tuuh tindakan kita? salah kan? makanya... syukuri sakit , maka kita akan ikhlas menerima , dengan ikhlas kita maka Allah akan membersihkan dosa dosa kita, semakin berat rasa sakitnya semakin banyak dosa yg dirontokkan... itu janji Allah ... Jika engkau sakit maka berobatlah.. itu perintah... siapa yg akan menyembuhkan? Allaah pastinya.. bukan obat, bukan dokter, bukan tabib... Hanya Allah yg mampu menyembuhkan. lantas jika didunia ini kita sakit melulu.. apa itu artinya Allah nggak ngasi mau mengabulkan doa kita? setiap doa akan dikabulkan oleh Allah.. trus kenapa masih sakit? doa itu dikabulkan Allah kapan Allah liat hal itu pantas untuk kita terima, kalo didunia tidak dikabulkan, maka diakhirat Allah akan kabulkan. dengan cara menyehatkan kita dengan siraman air Darussalam ... siapa yg nggak mau kalo itu?

makanya jangan pernah berputus asa terhadap rahmat Allah..

Wallahu a'lam


2⃣ ๐Ÿ™‹๐Ÿป Melly
Gini bun.. kan ana ada temen bun.. dia udh hijrah sama kaya ana..
Tapi bun dia itu dekat sama salah satu kka kelas ana. Dan hubungan itu lebih dari kata teman.. yah udh kaya orang pacaran gitu.. terus yang ana tanyakan.. apa hijrah dia udah di terima sama Allah bun kalo dia kayak gitu..?? Terus pacaran kan dosa??. Syukran bunda☺

๐Ÿ’•Jawab :

Setiap kebaikkan akan dihitung dan setiap dosa juga akan dihitung, Allaah slalu menerima setiap kebaikkan apapun dilakukan seorang hamba, tak kan ada yg sia sia, selangkah dia menuju Allaah telah Allah catat sebagai kebaikkan. soal dia pacaran itu hal lain lagi.. jika dia lakukan maka catatan dosanya akan bertambah. kita nggak boleh bilang percuma kamu hijrah kalo masih pacaran, itu kan dosa.. jangan melemahkan saudara kita dengan ucapan uapan kita, tapi sokonglah terus dia untuk hijrah dan melakukan kebaikkan kebaikkan lain untuk menutupi dosa dosanya nanti, dan tetap ingatkan bahwa pacaran itu dosa, dilarang Allah. dan doa kan dia agar mampu hijrah dan berislam secara kaffah...

Hijrah itu butuh perjuangan ... tak mudah kan untuk meninggal hal2 yang kita sukai dizaman jahiliyah kita? kita tak tau seberapa berat baginya untuk berhijrah dan meninggal semua kejahiliyahan itu. makanya support dia jangan lemahkan dia karna sesuatu yg belum bisa dia tinggalkan .

Wallahu a'lam


 ๐Ÿ™‹๐ŸปWiwit
Kalo misalnya kita tu ketmpat seseorang, tapi seseorang ini kayak org pinter gitu, maksudnya kayak kesyirik syirikan gitu, perdukunan la dikatakan bunda
Tapi niat kita silaturahmi, sedangkan pernah Juwi baca, kalo kita mendatangi perdukunan sprti itu amalan kita 40 hari tidak diterima. Itu gimana bunda?

๐Ÿ’•Jawab :

tujuan kesana apa? kalo nggak ada maksud lain dan hanya untuk silaturrahmi silakan aja, tapi jika ada niat untuk berobat, nanya2 sesuatu , atau sesuatu yg tidak sesuai syar'i .. itu baru kita kena dosa dari apa yg telah disebutkan diatas tadi. kalo murni untuk silatuirahmi silakan aja .

Wallahu a'lam

๐Ÿ’ž *Cloosing statement :* ๐Ÿ’ž

Marilah terus belajar menjadi pribadi yang ikhlas, agar ketenangan menjadi milik kita.

jangan pernah menyerah untuk mencoba.

Demikian saja.. mohon maaf jika ada kata2 yg salah. semoga bermanfaat

〰〰〰〰〰〰๐Ÿฆ‹
๐ŸŽค : Sholcan *Anis*
✍๐Ÿผ : Sholcan *Babay*

๐ŸŒน๐Ÿ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam