Saat Lentera Hatiku Mulai Meredup

✍🏼 NOTULENSI KAJIAN
πŸ“† : Selasa,19 September 2017
⏰ : 19.30 WIB - selesai

πŸ“‘ : *SAAT LENTERA HATIKU MULAI MEREDUP*
πŸ‘° : Ustadzah *Irnawati Syamsuir Koto*

πŸ’ž *Materi :* πŸ’ž

Alhamdulillah malam ini kita diperkenankan Allah untuk kembali bersua dimajlis kajian Telaga Surga yang Insyaa Allaah di Ridhoi Allaah ini

Sahabat2 TS yang dicintai Allaah

Iman adalah laksana lentera yang menerangi Jiwa setiap insan, bagi sebagian orang, sudah beriman kepada Allah Azza wajalla  saja sudah merasa cukup. Apapun yang dilakukannya, iman yang ada dirinya tidak akan pernah luntur. Padahal tidaklah demikian. Iman yang ada pada hati seseorang dapat luntur, atau bahkan hilang, jika orang tersebut tidak menjaganya.

πŸ’¦πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ’¦

Sang Iman ini bisa naik dan bisa turun, bahkan bisa hilang kadarnya didalam jiwa kita. iman yang ada di dalam diri seorang hamba itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang atau bahkan hilang tanpa bekas dari diri seseorang. Al-Imam Abdurrahman bin Amr Al-Auza'i rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah. Beliau menjawab: "Betul (bertambah), sampai seperti gunung." Lalu beliau ditanya lagi: "Apakah bisa berkurang?" Beliau menjawab: "Ya, sampai tidak tersisa sedikitpun." ,

🌷🌷🌷

Dan  Imam  Ahmad bin Hambal rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah dan berkurang? Beliau menjawab: "Iman bertambah sampai puncak langit yang tujuh dan berkurang sampai kerak bumi yang tujuh." Beliau juga menyatakan: "Iman itu (terdiri atas) ucapan dan amalan, bisa bertambah dan berkurang. Apabila engkau mengamalkan kebajikan, maka iman akan bertambah, dan apabila engkau menyia-nyiakannya, maka iman pun akan berkurang."
”Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Iman yang ada dalam hati kita mengalami fluktuasi. Iman tersebut bisa bertambah kuat, namun juga dapat terkikis tanpa kita sadari. Naik turunnya iman yang kita miliki tergantung kepada diri kita sendiri dalam menjaganya. Sebagai seorang muslim, tentunya kita menginginkan agar iman yang kita miliki tidak berkurang, tapi justru bertambah kuat. Karenanya, kita harus mengetahui apa saja yang mempengaruhi naik turunnya kadar keimanan dalam diri kita.

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Kita sebagai umat muslim akan diuji Allah dengan ujian yang membuat iman kita akan naik dan turun. Hal itu wajar sekali karena kita hanyalah seorang manusia, bukan malaikat yang diciptakan Allah tanpa nafsu dan selalu taat kepada Allah. Apalagi di sekeliling kita ada syetan yang siap membohongi kita dengan berbagai rayuan menyesatkan, sehingga memang kita perlu terus waspada dan berhati-hati, menjaga diri dan hati dengan baik, yaitu dengan cara terus menjaga kedekatan hubungan kita dengan Allah, pasrah kepadaNya, dan menyandarkan semua yang kita miliki hanya kepadaNya saja.

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Ketika iman seseorang mengalami penurunan, syetan akan lebih mudah menjerumuskan manusia tersebut ke dalam kubangan dosa dan maksiat. Untuk itu, kita harus pandai-pandai menandai diri kita saat tiba-tiba gejala lemah iman atau yang biasa disebut futur tengah melanda kita. Ketika iman kita tengah turun, kita harus segera sigap untuk kembali memutar kendali agar iman kita bisa kembali naik dan tidak justru semakin merosot turun. Mengerikan sekali ketika aqidah kita mulai menurun keimanannya. Bagaimana Allah tak marah jika kemudian kita menduakan dengan selainNya, seperti makhluk ciptaanNya atau bahkan na’udzubillaah adalah sebuah patung. Masa jahiliyah telah usai sejak Rasulullaah SAW menyempurnakan risalah  Islam di muka bumi ini, apakah kita akan berbelok dan kembali pada ke-kejahiliyahan lagi? Jangan sampai!

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

tanda-tanda yang perlu diwaspadai saat keimanan kita melemah secara aqidah adalah ketika suatu ketika kita merasa bahwa apa yang kita lakukan tak pernah dihargai oleh Allah, merasa Allah tak adil, atau saat kita merasa cemburu kepada orang lain yang mendapatkan kenikmatan jauh lebih besar dari kita.

Segeralah kita beristighfar dan bertaubat kepada Allah, karena jika dibiarkan mengembang, lemah iman secara aqidah akan semakin merusak aqidah kita, dan tak hanya membuat kita semakin jauh dari Allah namun juga akan bisa melakukan pengingkaran terhadapNya. Na’udzubillaah.

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Gejala yang timbul saat iman kita menurun secara ibadah adalah melemahnya semangat kita dalam mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah-ibadah atau amalan-amalan kita. Kita menjadi semakin malas dan suka bermalas-malasan. Menunda-nunda ibadah dan amalan-amalan kebaikan yang biasanya begitu semangat kita segera kerjakan.
Misalnya, yang biasanya kita rutin menjalankan ibadah sunnah puasa senin dan kamis, kita menjadi malas dan mencari berbagai alasan pembenaran untuk kemalasan kita tersebut. Atau saat biasanya kita telah rutin membaca Al-Qur’an satu juz per hari, tiba-tiba kita menjadi hanya mau membaca satu halaman saja.

Jika kita menemukan kondisi tersebut menghinggapi diri kita, segera kita bertaubat kepada Allah dan mengingat bahwa kematian bisa datang kapan saja kepada kita. Karena sesungguhnya manusia hidup di dunia itu begitu singkat. Dengan mengingat ajal yang bisa kapanpun menjemput, maka akan membuat kita takut dan kembali semangat untuk menguatkan kembali ibadah kita kepada Allah.

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Akhlaq adalah sesuatu yang nampak pada diri seseorang dan itu menjadi cerminan siapakah orang tersebut. Jika iman melemah secara akhlaq, maka bisa dipastikan orang-orang akan lebih cepat reaktif, yaitu dengan melakukan tindakan menjauhkan diri dari yang bersangkutan. Apalagi jika orang tersebut adalah sosok panutan, maka dampak secara sosial akan semakin terasa.

Gejala yang biasa muncul pada melemahnya iman secara akhlaq biasanya terjadi pergeseran dari akhlaq orang tersebut. Yang biasanya begitu sopan dan murah senyum, tiba-tiba menjadi mudah marah dan sangat kurang ajar kepada orang lain. Yang biasanya begitu menghormati orang lain, namun tiba-tiba menjadi sangat merendahkan orang lain. Belum lagi jika dandanan atau pakaian yang dikenakan menjadi berubah. Yang biasanya sopan menjadi buka-bukaan, dan parahnya yang telah memakai jilbab dengan rapi malah, na’udzubillaah, melepasnya.

Jika kita merasa ada dalam kondisi demikian, segeralah kita bertaubat kepada Allah dan mengingat bahwa kita adalah makhluk sosial yang tak luput dari pandangan orang lain. Siapa kita akan menjadi penilaian dari setiap orang di sekitar kita. Kita membawa nama Islam dalam tingkah laku kita, sehingga jika kita berakhlaq buruk, Islam pasti akan kena dampaknya. Seseorang yang pernah mengalami saat-saat lemah iman dalam dirinya. Saat dimana hati terasa keras bagaikan cadas, ibadahnya sekedar rutinitas tanpa kekhusyuan yang membekas. Tatkala membaca Al Quran tidak ada kenikmatan dan cepat merasa bosan, seringkali dia mendengar berita kematian tapi tak dapat mengambil pelajaran, ketika terlintas suatu maksiat begitu mudah untuk berbuat.

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Lantas sahabat TS yang dicintai Allaah .. Insyaa Allaah

Apa hal yang menyebabkan Iman kita berkurang?

πŸ’­ kurang tilawah
πŸ’­ kurang bersyukur
πŸ’­ kurang sholat
πŸ’­ Kufur nikmat
πŸ’­ Tidak menerima nikmat Allah dengan lapang
πŸ’­ Suka mengeluh..
πŸ’­ Melakukan maksiat baik secara sadar/tidak

naah .. itu
πŸ’§Kurang nya Ilmu agama
Ilmu agama didalam Islam itu amat penting , Kebodohan merupakan salah satu hal yang mengakibatkan berbagai perbuatan buruk. Boleh jadi seseorang berbuat buruk karena ia tidak mengetahui bahwa perbuatannya itu dilarang oleh agama. Bahkan bisa jadi ia tidak tahu akan balasan atas perbuatannya kelak di akhirat. Karena itu, marilah kita berupaya semaksimal mungkin untuk mencari dan menuntut ilmu, terutama ilmu agama, sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang buruk, sebagai akibat dari kebodohan kita sendiri.

πŸ’§Menyepelekan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa ta’alaa
Awal dari perbuatan dosa adalah sikap menganggap sepele apa yang telah diperintahkan dan dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta’alaa. Sebagai akibatnya, orang yang menganggap sepele perintah dan larangan-Nya akan senang sekali melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Sering juga ia menganggap bahwa apa yang dilakukannya hanyalah dosa kecil. Padahal, jika dilakukan terus menerus, dosa-dosa kecil tersebut akan semakin besar. Karena terbiasa melakukan dosa-dosa kecil, maka ia sudah tidak ada perasaan takut dan ragu lagi utnuk melakukan dosa-dosa besar.

πŸ’§Syaithan
Syaithan adalah musuh manusia. Tujuan syaithan adalah untuk merusak keimanan orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan selalu mengingat Allah Subhanahu wa ta’alaa, maka ia menjadi sarang syaithan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidak patuhan terhadap Allah Subhanahu wa ta’alaa, membujuknya melakukan dosa.

πŸ’§Pergaulan yang buruk
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing-masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, al-Baghawi).

Teman dan sahabat yang sholeh sangat penting kita miliki di zaman kini dimana pergaulan manusia sudah sangat bebas dan tidak lagi memperhatikan nilai-nilai agama Islam. Berada diantara teman-teman yang sholeh akan membuat seorang wanita tidak merasa asing bila mengenakan jilbab. Demikian pula seorang pria bisa merasa bersalah bila ia membicarakan aurat wanita diantara orang-orang sholeh. Sebaliknya berada diantara orang-orang yang tidak sholeh atau berperilaku buruk menjadikan kita dipandang aneh bila berjilbab atau bahkan ketika hendak melakukan sholat.

πŸ’§Ketidak-pedulian, keengganan, dan melupakan kewajiban
Keengganan seseorang dalam ketika berurusan dengan hal-hal yang bersifat ukhrowi membuatnya sulit untuk dapat melakukan kebaikan. Padahal berbuat baik sudah merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa ta’alaa.

Melupakan kewajibannya sebagai makhluk untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’alaa dapat pula menyebabkan kadar iman kita berkurang. Padahal, kita sebagai manusia diciptakan Allah Subhanahu wa ta’alaa semata-mata untuk beribadah kepadanya. Nafsu duniawi membuat orang lupa kewajiban utamanya ini. Akibatnya, ia akan semakin jauh dari cahaya Allah Subhanahu wa ta’alaa.

πŸ’§Tidak lapang dada, hilang selera, terperangkap dalam ego bahkan seolah ada beban berat yang menghimpit.
Akibatnya menjadi cepat emosi atau berkeluh kesah hanya karena urusan sepele. Merasa tertekan dengan tingkah orang di sekitarnya dan menjadi tidak toleran.

Ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak ia sukai dari orang lain atau mendapat cobaan yang tidak ia inginkan maka dadanya terasa sempit mudah mengumpat dan tidak sabar. Itu juga termasuk diantara tanda lemahnya iman.

Dia tidak menyadari bahwa itu semua terjadi atas kehendak Allah Azza wa Jalla untuk menguji manusia apakah bisa bersabar atau tidak, dan untuk mengetahui siapa yang imannya benar siapa dan siapa yang tidak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda yang artinya : “Iman itu adalah kesabaran dan sikap lapang”.(Silsilah as Shohihah)

πŸ’§Tidak marah ketika larangan Allah dilanggar
Ketika melihat kemungkaran tidak ada kecemburuan dan kemarahan dihatinya, tidak berusaha untuk mengingkarinya bahkan kadangkala dia senang dan ridho dengan kamungkaran tersebut.

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Sahabat2 TS yang Dirahmati Allaah

Ini diantara penyebab2 melemahnya Iman dari sekian banyak sebab lain  .

πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹πŸ’¦πŸ¦‹

Allah tak pernah memandang seseorang hambaNya dari kedudukan di tengah masyarakat, seberapa banyak hartanya, seberapa tampan atau cantik, namun dari kadar keimanan dan ketakwaannya kepada Allah. Hanya hamba yang benar-benar tulus dan ikhlas mengabdikan dirinya di jalan Allah, menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah dengan ikhlas dan taat, menerima semua keputusanNya dengan ridho, maka dia adalah hamba yang memiliki kedudukan tinggi di hadapan Allah, karna nya mari kita slalu menjaga Lentera berharga dijiwa kita dengan slalu mendekatkan diri kepada Allah, menjaganya dengan sekaut tenaga agar tak redup. Karena itulah sesuatu yang amat sangat berharga didiri kita, bukan harta benda , pangkat jabatan dan kekuasaan .

Wallahu a'lam

Demikian saja dari saya, semoga bermanfaat. majlis saya kembalikan ke mba momod


πŸ’ž *Tanya jawab :* πŸ’ž
1. Sherina
Kegiatan saya itu mengajar bun, nah waktu pas awal-awal saya berniat untuk tidak akan pernah marah, tetapi dari hari kehari murid saya itu malah semakin melunjak karena mereka tidak pernah melihat saya marah. Akhirnya saya sedikit terpancing emosi untuk marah setiap kali murid saya melunjak. Bagaimana dengan kondisi seperti itu? Apakah masih sama digolongkan dalam iman lemah? Padahal saya hanya ingin menegurnya saja

πŸ’¦Jawaban

Yang diperlukan dalam menghadapi anak anak adalah ketegasan, tegas bukan berarti marah, tegas adalah menegakkan aturan, dan itu tidak dilandasi dengan emosi, sementara marah landasan utamanya adalah emosi.

Rasulullah SAW telah mengingatkan kita bersama " Jangan marah " dankita tau Rasulullah adalah seseorang yang tegas bukan seorang yang pemarah.

Lantas apa itu masuk dalam lemahnya Iman? bisa kita simpulkan sendiri kan? marah dikendarai oleh setan yang sering mengipas ngipasi kita.

Wallahu a'lam

2. Nuring❤

Bagaimana urgensi iman, dan bagaimana menjalankan perintah Allah dengan ikhlas tanpa perlu berat melaksanakannya??, dan apakah disaat iman naik turun  , hal yg paling mudah kita lakukan apa mam?? Menjauhkan rasa futur yg berkepanjangan

πŸ’¦Jawaban

Sebuah bangunan akan kokoh jika ia ditopang oleh Pondasi yang kuat, jika tidak bangunan itu akan mudah roboh, sebuah pohon akan kokoh jika ada akar , jika tidak sang pohon akan mudah tumbang, begitulah jiwa jiwa yang tidak kuat imannya, maka dia akan mudah goyah dalam menghadapi kehidupan ini .

Agar Ikhlas dalam beramal, maka tumbuhkankanlah rasa cinta kepada Allaah Azza Wajalla, karna cinta merupakan motivasi yang kuat untuk melakukan apa saja yang diinginkan oleh yang kita cintai. bukankah jika kita mencintai seseorang kita akan berusaha untuk melakukankan apa yg dia ingin kan dan berusaha membuat orang yg kita cibtai bahagia?  Maka cintai Allaah dari lubuk hati, bukan hanya sekedar cinta basa basi seperti yang selama ini kita ucapkan.

hal yang paling mudah? apakah setiap perjuangan itu ringan? tidak ada sebuah kemenangan itu diraih dengan hal hal yg gampang dan mudah, Indonesia merdeka ditebus dengan nyawa , darah adn Air mata para pahlawan, Islam menyebar ditebus dengan nyawa, darah , dan harta para Syuhada,  lantas sekarang kita mau bertanya apa hal yg mudah dan gampang yang kita lakukan untuk meraih kemenanga?

Mari kita kembali bertanya ke hati  masing masing sudah sejauh mana kita mencintai Allah, Rasul dan Islam, kenapa baru diserang dengan sebuah ujian kecil lantas kita udah futur dan meminta hal ringan agar kita bangkit?

Perbanyak Istighfar karna noda noda dosa adalah salah satu penyebab turunnya Iman dan datangnya futur.

Wallahu a'lam

3. Key
Mau nanya boleh?

Kita sudah berhati hati jika yg terjadi adalah kesialan misal jatuh, bangkrut dll.. Itu karna akibat dr kesalahan yg dah kita perbuat atau itu memang dah ditakdirkan ya bund...

πŸ’¦Jawaban

Bisa kedua duanya, bisa karna kesalahan atau karna memang sudah  takdirNya, kehati hatian telah dilakukan dan kita yakin akan berhasil karna udah berusaha dengan sebaik baiknya, namun kita lupa berdoa dan berserah diri kepada Allaah , itu adalah sebuah kesalahan. namun jika kita telah memulai dengan menyebut nama Allaah,  an berdoa  terus melakukannya dengan hati hati dan sebaik baiknya, terus diakhiri dengan Alhamdulillah dan berdoa lantas menyerahkan hasilnya kepada Allaah dan kita gagal itulah takdirNya.

wallahu a'lam

4. Ella
Neng
Hati meredup mgkin Krn akibat dosa yg telah banyak.
Apakah ada doanya agar hati Qt tdk kembali meredup?

πŸ’¦Jawaban

Rasulullah SAW sering membaca doa berikut ini :

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah Saw., kenapa doa tersebut sering beliau baca. Rosululloh Saw. bersabda, “Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Alloh. Siapa saja yang Alloh kehendaki, maka Alloh akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Alloh pun bisa menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi)

Wallahu a'lam

5. Haifa
a. Assalamualaikum... Neng cuma mau nanya.. Beda antara ikhlas sama ridho  apa nda

b. Pertanyaan ke dua... Ketika kita menyampaikan bhw kita itu kedudukan ny sama jd gk usah segan2  lah sama kita... Nah terkadang agak Greget nda, sama temen yg ngeyel.. Kata dia Beda lah,, antara dikau sama saya☺nah kadang aku mentok disitu  gk bisa jawab apa2 lagi... Menyikapi ny gmn nda

πŸ’¦Jawaban

A. Ikhlas itu memurnikan  sebuah perbuatan hanya karna Allaah, terjauh dari tercampurnya dari hal hal lain.

Ridha adalah keyakinan sungguh sunggu bahwa apa yang kita alami setelah apa yang kita usahakan adalah takdir Allaah yg datang dariNya dan harus kita jalani tanpa harus ada ketidak menerimaan hati kita.

B. yaa iyaaalah bedaaa antara dikau dan daku... karna beda itu daku menyampaikan sama dikau apa yg daku ketahui, πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

Nggak usah ditanggepin jika dia ngomong gitu, bilang aja aku menyampaikan karna ini tugasku mengingatkan sesama temen, tanda aku ada perhatian ke sodara seiman dan ke temen. daah gitu ajaa.. lantas doakan dia.

Wallahu a'lam

6. Intan
Aku mau nanya bun,aku kan punya temen kerja baru nah semuanya itu pada suka sama dia suka dalam arti dia lebih giat daripada aku,nah setelah itu aku ikutin cara kerjanya dia yg giat,dan dia yg nurun,dia sekarang juga beda bun sama aku dia sekarang lebih ngediemin aku,dan muncul rasa kesel dihati,malah aku suka marah² sendiri dalam hati,dan aku langsng pasang muka bete ke dia karna dia diemin aku tanpa sebab bun
Apa itu termasuk turunnya iman juga bun?? Lalu bagaimana menghadapi teman seperti itu?? Mohon jawabannya ya bun

πŸ’¦Jawaban
Seharusnya jgn dibetein, tapi dibaikkin dianya, bukankah dia telah menjadi inspiratormu dalam bekerja? andai dia nggak ada mungkin cara kerja mba Intan masih seperti dulu, seharusnya berterimakasih sama dia. kalo dia kesel itu satu hal yg wajar karna mba intan dianggap niru apa yg telah dia lakuin. berlapang dadalah menerima kondisi ini, selain karna dia temen kerja, dia juga telah menciptakan inspirasi dan mencontohkan cara kerja yang baik, masa guru dimusuhi? itu namanya murid nggak membalas budiπŸ˜ƒ.

Jangan membalas marah dengan marah, jangan menciptakan suasana yg nggak enak dilingkungan sendiri. ubahlah kondisi yg nggak bagus menjadi kondisi yang nyaman dengan tersenyum.

Wallahu a'lam

7. Endahati
πŸ™‹endahati
Ustadzah..
Bagaimana agar murid sy yg sekitar 700,sma umum..bisa mencintai Allah?
Sy prihatin..berdoa pagi gak fokus,banyak yg gak lengkap sholatnya..(bertanya saat di kelas)
Jamaah dzuhur gak semua..
Yg  agak susah..bpk guru juga gak sholat di masjid...lebih memilih di ruangan kecil..dekat ruang guru..
Sy ..Alhamdulillah lagi ada di kesiswaan..pingin banget ..murid2 saya..kembali beragama dg bener..
Jazaakillah

πŸ’¦Jawaban

Menghadapi 700 orang tentu bukan hal yg gampang mba...  Rasulullah pun seperti itu, selama berdakwah di Makkah ada berapa orang yang bisa Beriman? tapi semua dilalui Oleh Rasulullah dengan sabar , terus melakukan dakwah tanpa henti, ingat kan terus, ajak terus dan doakan agar Allaah memberi Hidayah kepada mereka, tanpa hidayah dari Allaah , sekuat apapun kita mengajak, sehebat apapun kata kata kita tak akan berpengaruh kepada seseorang.

jangan penah berputus asa untuk menyampaikan ajaran Islam kepada siapapun, dan ajaklah kerja para guru agar menjadi contoh bagi murid murid, Semoga berhasil dan Allaah Ridhoi.

Wallahu a'lam

8. Atin
Jazakillah khoir materinya Uni

Bagaimana dengan orang yg merasa lenteranya tdk pernah padam. Dia selalu semangat beribadah . Dia ungkapkan kebahagiannya karena selalu disayang Allah karena kuatnya ibadah. Hidupnya gak pernah susah. Sakit pun gak pernah?
Bukankah untuk mengetahui kadar keimanan itu melalui berbagai ujian?

πŸ’¦Jawaban

Hati hati dengan sombong dan Istijrad , semangat beribadah buakn untuk dibanggakan , merasa disayang Allaah, tapi ibadah yg dilakukan jika memang Allah ridho maka akan membuat kita semakin tawadhu , bukan malah berbangga , naah itu tergantung dia nya.

Istijrad adalah ujian iman terberat sebenarnya, kalo sakit kita udah benar2 menyerah pada Allah tanpa rasa sombong, tapi jika tak pernah sakit malah bangga merasa Allaah sayang...

Wallahu a'lam

πŸ’ž *Cloosing statement :* πŸ’ž

temen2ku semua nya yg ada di TS....

Disaat kita menyadari Iman mulai berkurang dengan segala sebab yang ada, maka berjuanglah untuk bangkit meningkatkan nya kembali, jangan biarkan dia perlahan lahan terkikis dan akhirnya habis, dia butuh dijaga dan dipupuk.

Iman adalah sesuatu yang amat sangat berharga dimata Allaah, itulah Rizki yang paling berharga, karna dengannyalah kita menemukan JALAN LURUS yakni Islam, dan hanya dengan Islamlah kita menemukan pintu Surga.  tiada yang lain. Marilah kita pulang kekampung halaman kita dengan Iman yang murni dan tinggi, hingga kita selamat sampai ditujuan, jika tidak kita akan tergelincir masuk kenerakanya Allaah.

Demikian dari saya semoga bermanfaat. kebenaran datang dari Allaah dan kekeliruan datang dari saya pribadi, mohon dimaafkan.

Wallahu a'lam

Wassalamu'alaikum

Materi ini diambil dari berbagai sumber.


〰〰〰〰〰〰πŸ¦‹
🎀 : Sholcan *Arita*
✍🏼 : Sholcan *Bintu Herfa*

🌹🐝

WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam