Al-Qur'an Motivation
πΏ NOTULENSI KAJIAN ONLINE TELAGA SURGA
π Selasa, 16 Januari 2018
⏰ 19.30 wib
π Al-Qur'an Motivation
π³ Ustadz Muhammad Rozi
π Materi π
*Titik-titik Lemah Manusia*
(Tadabur Ayat)
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?”
Demikian terjemahan kalimat pertama dari surat “Al Insyirah”, surat favorit yang termasuk paling sering saya baca dalam shalat. Berisi delapan ayat, surat ini padat dengan petunjuk mengenai titik-titik lemah manusia.
Sekadar kilas balik, dulu ketika menjelang UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), entah ada yang menyuruh atau hanya bisikan, saya kerap membaca surat ini, baik dalam shalat ataupun dalam dzikir sehari-hari.
Saat itu saya hanya berharap pertolongan Allah agar nasib saya tidak “malu-malu” amat di hadapan keluarga ataupun teman, agar saya bias kuliah di perguruan tinggi negeri. Dan Alhamdulillah, jurusan Antropologi Fakultas Sastra UGM. Hihihi… UGM gitu loh… :)
Membaca isi surat ini, saya meyakini segala kesulitan yang kita temui tidak mungkin berdiri sendiri kecuali Allah membersamakan kemudahan-kemudahan di dalamnya.
Belasan tahun kemudian, melalui refleksi pengalaman pribadi dan kemudian mentadaburi ayat-ayat ini, saya melihat titik-titik lemah makhluk manusia (khusus.nya yang bernama Rozi -demi menghindari generalisasi).
Kata “nasyrah” dalam ayat ini berbentuk fi’il mudhari’. Saya menandai kalimat ini tidak semata-mata berlaku hanya untuk Rasulullah yang sedang menanggung beban yang begitu berat kala itu. Kalimat ini bahkan berlaku untuk kita hari ini hingga hari akhir. Bahwa Allah terus menerus melapangkan hati kita.
Titik lemah pertama itu adalah keteledoran dalam mengelola hati. Keteledoran ini membuat orang mudah marah, berpikir sempit, tidak mudah menerima kebenaran dari pendapat orang lain. Ini kemudian menjadikan orang bermental selfish, selalu berpikir diri sendiri. Repotnya, mental ataupun sikap seperti ini justru kerap menimbulkan ketidaktenangan, tidak pernah nyaman, merasa selalu ada ancaman-ancaman.
Titik lemah berikutnya adalah manusia cenderung menghindari beban. Kalau ada orang yang “mencari-cari” beban, kemungkinan besarnya sebenarnya bukan pada bebannya, tetapi bisa jabatan/peran yang lebih tinggi (dihormati), atau imbalan lebih besar yang didapatkan.
Selanjutnya titik lemah itu adalah shahwat manusia untuk lebih menyukai kemudahan atau yang enak-enak saja. Pada dasarnya tidak ada manusia yang menyukai kesulitan. Tetapi Allah Al Qahhar memaksa manusia untuk berada dalam kesulitan. Karena dengan beban dan kesulitan itulah manusia kelak menjadi kuat, baik jasmaninya, mentalnya, juga ruhani dan imannya.
Titik lemah berikutnya insya Allah bisa dilanjutkan dalam diskusi.
π Tanya Jawab (diskusi) sesi ke 1 π
Pertanyaan ke 1 :
π§πΌ Rahma :
Bagaimana cara mengatasi titik" lemah pada diri terutama titik lemah dalam keteledoran mengelola hati
Krn hati merupakan bagian yg paling penting yg d miliki oleh manusia..
π¦Jawabanπ¦
hati, seperti namanya "qalbu", selalu berbolak-balik. tempat bersemayamnya iman kita, yang terkadang naik manakala duduk di majelis, tapi kemudian turun ketika di depan televise atau gadget... ada satu bagian dari diri manusia yang darinya keadaan hati menjadi timbul tenggelam. ialah akal. ketika akal kita mengolah informasi-informasi yang baik, maka hati menjadi tenang. namun ketika yang masuk dalam pikiran kita adalah informasi-informasi buruk, maka muncul kegelisahan. namun selain itu ada sesuatu dalam pikiran kita yang membuat informasi apapun yang masuk bias membuat hati menjadi tenang, yaitu the way of thinking. bagaimana informasi itu kita kelola.
jadi intinya ada dua: cara berpikirnya harus baik, ditambah asupan-asupan yang dikonsumsi (sebaiknya juga harus baik). namun yang pertama berperan lebih dominan dalam menentukan keadaan hati kita.
Pertanyaan ke 2 :
Nur SolehaTS:
Titik lemah saya kurang percaya diri....gmn mengatasinya....
Jawab :
bagaimana mengatasi kurang percaya diri? Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan. ini bisa dijadikan sbg cara berpikir: tidak perlu khawatir kalau merasa kurang percaya diri. di luar sana sana banyak orang mengalami hal yang sama. , ini bisa masalah waktu. tinggal menemukan kelebihan-kelebihan diri kita. masalahnya kadang kita tidak tahu kelebihan diri kita itu apa. salah satunya begini: kalau Anda melihat sekelompok orang di suatu ruang, perhatikan saja apa yang tidak dapat dilakukan salah seorang di sana, tetapi Anda dapat melakukan. nah itu, Anda mulai menemukan kelebihan Anda.
intinya, tidak ada manusia perfect kecuali Rasulullah, jangan takut berbuat salah (manusia tempatnya salah), asal kita selalu mau memperbaiki diri. jangan takut gagal (Nabi saja pernah gagal, apalagi kita), asal kita selalu berusaha yang terbaik. tugas kita adalah berbuat yang terbaik.
Pertanyaan ke3 :
π§πΌ Endang
Salah satu titik lemah yg saya miliki adalah rasa malas, bagaimana cara mengatasi malas tsb π
π¦Jawabanπ¦
cara berpikirnya harus baik, ditambah asupan-asupan yang dikonsumsi (sebaiknya juga harus baik). namun yang pertama berperan lebih dominan dalam menentukan keadaan hati kita.
Pertanyaan k4 :
πaniek jakarta
Apakah wanita haid boleh tilawah?
Jazakallah khayrr
Jawab :
silakan ditanya kepada ahli fiqih (kontemporer). insya Allah lebih puas. saya sendiri belum mengkaji secara mendalam. kalau pun menjawab pasti tidak akan memuaskan.
Pertanyaan ke 5 :
ππΌ ijin bertanya Tadz
(Mami Atin TS2)
Menarik sekali pemaparan titik titik lemah manusia.
Bagaimana agar bisa mengelola keteledoran hati?
Jawab :
jawaban pertanyaan 1 sama dengan jawaban di atas.
Pertanyaan ke 6 :
(Mami Atin TS2)
Mohon dijelaskan maksud kalimat mencari cari beban pada titik lemah yang kedua.
Jawab :
Kalau ukhti berada di lingkungan kerja atau organisasi, fenomena itu banyak terjadi. ada orang mengejar-ngejar pekerjaan krn berharap dengan itu ia memperoleh jabatan atau imbalan lainnya. ini sbg contoh.
π»π»π»
Diskusi sesi ke2 :
Titik lemah berikutnya adalah mudahnya kita terlena oleh kemudahan (kebaikan). ada ungkapan "al ihsanu yu'jizul insan", kebaikan itu melemahkan manusia. kalau dalam huruf jawab, agar sebuah huruf itu mati, maka diberi "pangku". orang kalau sudah diberi upeti, dia akan cenderung mengiyakan apa yang dikatakan si pemberi upeti. maka Allah memberikan kesulitan kepada manusia agar dapat berpikir yang seimbang. mizan.
anak, kalau sejak kecil dimanja, maka ia akan mengalami kesusahan menghadapi hidup ketika tumbuh dewasa. sebaliknya, seorang anak yang kerap menghadapi kesulitan, ia cenderung memiliki mental tanding.
π Tanya Jawab (diskusi) sesi ke 2 π
Pertanyaan ke 7 :
π§πΌ Anis
Bgmn agar ketika kita "dipangku" tetep kuat dg pendirian yg hak?
Jawab :
di sinilah kita membutuhkan ilmu agama yang mengajari kita membedakan yang hak dan batil. maka, ketika dalam posisi "dipangku" pun, karena kita tahu sesuatu itu batil, maka tidak ada jalan lain kecuali menolaknya. kita perlu membiasakan diri untuk "menelan pil" pahit seperti di kala kita sakit. karena berharap sembuh, kita rela disuntik, minum pil pahit dan sebagainya, dan.... hidup ini memang penuh ujian. ada kalanya kita harus bersiap untuk kehilangan sahabat, jabatan, peluang atau apapun, walaupun ini juga tidak mudah. setidaknya kita harus membiasakan diri. kalau kita kehilangan sahabat, misalnya, toh nanti kita juga akan menemukan sahabat2 baru yang seiring dengan pilihan sikap kita.
Pertanyaan ke 8 :
π§πΌ Anis
Selain dg kesusahan agar anak bermental tanding,adakah cara yg lain ustadz, terutama buat anak2 yg memang lemah&sering sakit sedari kecil
Jawab :
caranya dengan membiasakan diri untuk tidak lemah di hadapan problem yang kita hadapi sekarang. kita adalah manusia, harus lebih besar dari masalah-masalah itu sendiri. biarkan masalah (problematika) itu kecil di hadapan kita. kalau kita bingung menghadapinya, biarkan saja bersama waktu insya Allah kita akan menemukan solusinya. ini akan menjadi modal bagi kekuatan mental kita.
Pertanyaan ke 9 :
π§πΌ Rahma
☝π»bagaiman cara mengatasi anak yg jika belajar tidak mau mengikuti aturan.. Krn terlalu d manja oleh ortu ny d rumah.
Jawab :
terkadang belajar tidak harus sesuai aturan. seseorang biasanya mempunyai cara belajarnya sendiri. kalau merasa terlalu dimanja orang tua selama ini, jadikan kesadaran bahwa kita harus kuat yaitu caranya dengan membiasakan menghadapi masalah oleh diri sendiri. kalau bisa tidak perlu dibantu orang lain. nanti kita akan sadar, ternyata kita juga bisa kok, kita juga kuat kok.
π Closing Statement
Dunia dan kehidupan ini begini luasnya. jangan lupa, bahwa Allah menebar rahmatNya bahkan lebih dari luasnya dunia dan kehidupan itu sendiri. maka lapangkanlah dadamu atas semua ujian-ujian yang Allah berikan.
π»π»π»
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1&2
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
π€Moderator : Sholcan *Anis*
πNotulis : Sholcan *Asri*
πΉπ¦
π Selasa, 16 Januari 2018
⏰ 19.30 wib
π Al-Qur'an Motivation
π³ Ustadz Muhammad Rozi
π Materi π
*Titik-titik Lemah Manusia*
(Tadabur Ayat)
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?”
Demikian terjemahan kalimat pertama dari surat “Al Insyirah”, surat favorit yang termasuk paling sering saya baca dalam shalat. Berisi delapan ayat, surat ini padat dengan petunjuk mengenai titik-titik lemah manusia.
Sekadar kilas balik, dulu ketika menjelang UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), entah ada yang menyuruh atau hanya bisikan, saya kerap membaca surat ini, baik dalam shalat ataupun dalam dzikir sehari-hari.
Saat itu saya hanya berharap pertolongan Allah agar nasib saya tidak “malu-malu” amat di hadapan keluarga ataupun teman, agar saya bias kuliah di perguruan tinggi negeri. Dan Alhamdulillah, jurusan Antropologi Fakultas Sastra UGM. Hihihi… UGM gitu loh… :)
Membaca isi surat ini, saya meyakini segala kesulitan yang kita temui tidak mungkin berdiri sendiri kecuali Allah membersamakan kemudahan-kemudahan di dalamnya.
Belasan tahun kemudian, melalui refleksi pengalaman pribadi dan kemudian mentadaburi ayat-ayat ini, saya melihat titik-titik lemah makhluk manusia (khusus.nya yang bernama Rozi -demi menghindari generalisasi).
Kata “nasyrah” dalam ayat ini berbentuk fi’il mudhari’. Saya menandai kalimat ini tidak semata-mata berlaku hanya untuk Rasulullah yang sedang menanggung beban yang begitu berat kala itu. Kalimat ini bahkan berlaku untuk kita hari ini hingga hari akhir. Bahwa Allah terus menerus melapangkan hati kita.
Titik lemah pertama itu adalah keteledoran dalam mengelola hati. Keteledoran ini membuat orang mudah marah, berpikir sempit, tidak mudah menerima kebenaran dari pendapat orang lain. Ini kemudian menjadikan orang bermental selfish, selalu berpikir diri sendiri. Repotnya, mental ataupun sikap seperti ini justru kerap menimbulkan ketidaktenangan, tidak pernah nyaman, merasa selalu ada ancaman-ancaman.
Titik lemah berikutnya adalah manusia cenderung menghindari beban. Kalau ada orang yang “mencari-cari” beban, kemungkinan besarnya sebenarnya bukan pada bebannya, tetapi bisa jabatan/peran yang lebih tinggi (dihormati), atau imbalan lebih besar yang didapatkan.
Selanjutnya titik lemah itu adalah shahwat manusia untuk lebih menyukai kemudahan atau yang enak-enak saja. Pada dasarnya tidak ada manusia yang menyukai kesulitan. Tetapi Allah Al Qahhar memaksa manusia untuk berada dalam kesulitan. Karena dengan beban dan kesulitan itulah manusia kelak menjadi kuat, baik jasmaninya, mentalnya, juga ruhani dan imannya.
Titik lemah berikutnya insya Allah bisa dilanjutkan dalam diskusi.
π Tanya Jawab (diskusi) sesi ke 1 π
Pertanyaan ke 1 :
π§πΌ Rahma :
Bagaimana cara mengatasi titik" lemah pada diri terutama titik lemah dalam keteledoran mengelola hati
Krn hati merupakan bagian yg paling penting yg d miliki oleh manusia..
π¦Jawabanπ¦
hati, seperti namanya "qalbu", selalu berbolak-balik. tempat bersemayamnya iman kita, yang terkadang naik manakala duduk di majelis, tapi kemudian turun ketika di depan televise atau gadget... ada satu bagian dari diri manusia yang darinya keadaan hati menjadi timbul tenggelam. ialah akal. ketika akal kita mengolah informasi-informasi yang baik, maka hati menjadi tenang. namun ketika yang masuk dalam pikiran kita adalah informasi-informasi buruk, maka muncul kegelisahan. namun selain itu ada sesuatu dalam pikiran kita yang membuat informasi apapun yang masuk bias membuat hati menjadi tenang, yaitu the way of thinking. bagaimana informasi itu kita kelola.
jadi intinya ada dua: cara berpikirnya harus baik, ditambah asupan-asupan yang dikonsumsi (sebaiknya juga harus baik). namun yang pertama berperan lebih dominan dalam menentukan keadaan hati kita.
Pertanyaan ke 2 :
Nur SolehaTS:
Titik lemah saya kurang percaya diri....gmn mengatasinya....
Jawab :
bagaimana mengatasi kurang percaya diri? Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan. ini bisa dijadikan sbg cara berpikir: tidak perlu khawatir kalau merasa kurang percaya diri. di luar sana sana banyak orang mengalami hal yang sama. , ini bisa masalah waktu. tinggal menemukan kelebihan-kelebihan diri kita. masalahnya kadang kita tidak tahu kelebihan diri kita itu apa. salah satunya begini: kalau Anda melihat sekelompok orang di suatu ruang, perhatikan saja apa yang tidak dapat dilakukan salah seorang di sana, tetapi Anda dapat melakukan. nah itu, Anda mulai menemukan kelebihan Anda.
intinya, tidak ada manusia perfect kecuali Rasulullah, jangan takut berbuat salah (manusia tempatnya salah), asal kita selalu mau memperbaiki diri. jangan takut gagal (Nabi saja pernah gagal, apalagi kita), asal kita selalu berusaha yang terbaik. tugas kita adalah berbuat yang terbaik.
Pertanyaan ke3 :
π§πΌ Endang
Salah satu titik lemah yg saya miliki adalah rasa malas, bagaimana cara mengatasi malas tsb π
π¦Jawabanπ¦
cara berpikirnya harus baik, ditambah asupan-asupan yang dikonsumsi (sebaiknya juga harus baik). namun yang pertama berperan lebih dominan dalam menentukan keadaan hati kita.
Pertanyaan k4 :
πaniek jakarta
Apakah wanita haid boleh tilawah?
Jazakallah khayrr
Jawab :
silakan ditanya kepada ahli fiqih (kontemporer). insya Allah lebih puas. saya sendiri belum mengkaji secara mendalam. kalau pun menjawab pasti tidak akan memuaskan.
Pertanyaan ke 5 :
ππΌ ijin bertanya Tadz
(Mami Atin TS2)
Menarik sekali pemaparan titik titik lemah manusia.
Bagaimana agar bisa mengelola keteledoran hati?
Jawab :
jawaban pertanyaan 1 sama dengan jawaban di atas.
Pertanyaan ke 6 :
(Mami Atin TS2)
Mohon dijelaskan maksud kalimat mencari cari beban pada titik lemah yang kedua.
Jawab :
Kalau ukhti berada di lingkungan kerja atau organisasi, fenomena itu banyak terjadi. ada orang mengejar-ngejar pekerjaan krn berharap dengan itu ia memperoleh jabatan atau imbalan lainnya. ini sbg contoh.
π»π»π»
Diskusi sesi ke2 :
Titik lemah berikutnya adalah mudahnya kita terlena oleh kemudahan (kebaikan). ada ungkapan "al ihsanu yu'jizul insan", kebaikan itu melemahkan manusia. kalau dalam huruf jawab, agar sebuah huruf itu mati, maka diberi "pangku". orang kalau sudah diberi upeti, dia akan cenderung mengiyakan apa yang dikatakan si pemberi upeti. maka Allah memberikan kesulitan kepada manusia agar dapat berpikir yang seimbang. mizan.
anak, kalau sejak kecil dimanja, maka ia akan mengalami kesusahan menghadapi hidup ketika tumbuh dewasa. sebaliknya, seorang anak yang kerap menghadapi kesulitan, ia cenderung memiliki mental tanding.
π Tanya Jawab (diskusi) sesi ke 2 π
Pertanyaan ke 7 :
π§πΌ Anis
Bgmn agar ketika kita "dipangku" tetep kuat dg pendirian yg hak?
Jawab :
di sinilah kita membutuhkan ilmu agama yang mengajari kita membedakan yang hak dan batil. maka, ketika dalam posisi "dipangku" pun, karena kita tahu sesuatu itu batil, maka tidak ada jalan lain kecuali menolaknya. kita perlu membiasakan diri untuk "menelan pil" pahit seperti di kala kita sakit. karena berharap sembuh, kita rela disuntik, minum pil pahit dan sebagainya, dan.... hidup ini memang penuh ujian. ada kalanya kita harus bersiap untuk kehilangan sahabat, jabatan, peluang atau apapun, walaupun ini juga tidak mudah. setidaknya kita harus membiasakan diri. kalau kita kehilangan sahabat, misalnya, toh nanti kita juga akan menemukan sahabat2 baru yang seiring dengan pilihan sikap kita.
Pertanyaan ke 8 :
π§πΌ Anis
Selain dg kesusahan agar anak bermental tanding,adakah cara yg lain ustadz, terutama buat anak2 yg memang lemah&sering sakit sedari kecil
Jawab :
caranya dengan membiasakan diri untuk tidak lemah di hadapan problem yang kita hadapi sekarang. kita adalah manusia, harus lebih besar dari masalah-masalah itu sendiri. biarkan masalah (problematika) itu kecil di hadapan kita. kalau kita bingung menghadapinya, biarkan saja bersama waktu insya Allah kita akan menemukan solusinya. ini akan menjadi modal bagi kekuatan mental kita.
Pertanyaan ke 9 :
π§πΌ Rahma
☝π»bagaiman cara mengatasi anak yg jika belajar tidak mau mengikuti aturan.. Krn terlalu d manja oleh ortu ny d rumah.
Jawab :
terkadang belajar tidak harus sesuai aturan. seseorang biasanya mempunyai cara belajarnya sendiri. kalau merasa terlalu dimanja orang tua selama ini, jadikan kesadaran bahwa kita harus kuat yaitu caranya dengan membiasakan menghadapi masalah oleh diri sendiri. kalau bisa tidak perlu dibantu orang lain. nanti kita akan sadar, ternyata kita juga bisa kok, kita juga kuat kok.
π Closing Statement
Dunia dan kehidupan ini begini luasnya. jangan lupa, bahwa Allah menebar rahmatNya bahkan lebih dari luasnya dunia dan kehidupan itu sendiri. maka lapangkanlah dadamu atas semua ujian-ujian yang Allah berikan.
π»π»π»
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1&2
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
π€Moderator : Sholcan *Anis*
πNotulis : Sholcan *Asri*
πΉπ¦
Komentar
Posting Komentar