Awali Permukaan Tahun Dengan Kebaikan

✍๐Ÿผ *NOTULENSI KAJIAN ONLINE*๐Ÿ“ฟ
*GROUP TELAGA SURGA*
๐Ÿ—“ : 02 Januari 2018
⏰ : 19.30 wib sd selesai

๐Ÿ“š *AWALI PERMULAANTAHUN DENGAN KEBAIKAN*
 ๐Ÿง•๐Ÿป *Bunda Malik*



๐Ÿ’ž *Materi :* ๐Ÿ’ž

 ๐ŸŒน *Beroleh Ke Berkah an di tahun2 penuh Kebaikan* ๐ŸŒน


๐ŸŒบSEMUA orang pasti suka diberi sehat, panjang umur, hidup indah dan hidup berkecukupan. Hanya saja, perjalanan hidup tak selalu ideal. Ibarat pepatah, hidup seperti roda pedati.Kadang di atas, kadang di bawah.

๐ŸŒบAda orang mudah mencari harta, dia kaya-raya, tetapi tidak berkah. Hatinya selalu gundah, penyakit datang tiap saat. Sementara itu, ada orang yang setiap hari hanya mampu makan dan minum saja. Tidur bahkan hanya di atas becak. Namun Allah subhanahu Wata’ala selalu memberinya kesehatan, jauh dari sakit dan jauh dari kegelisahan batin.

๐ŸŒบKarena itu dalam Islam, kaum Muslim dianjurkan mencari keberkahan (barakah). Berkah (barokah). Dalam kamu Al Munawwri,barakah (ุงู„ุจุฑูƒุฉ) artinya adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.” Sedang menurut Imam al Ghazali, berkah artinya ziyadatul khair, “bertambah-tambahnya kebaikan”.

๐ŸŒบDi bawah ini empat kunci meraih keberkahan hidup.

๐Ÿ’–Takwa.
Sebagian orang, takwa itu masih dinilai abstrak. Meskipun dalam beberapa ayat, teknik operasionalnya cukup jelas. Seperti takwa pada ayat 133 dan 144 Surah Ali Imran, operasionalnya cukup jelas. Tetapi, dalam konteks keuntungan yang langsung diperoleh dalam kehidupan dunia, kejelian berpikir memang sangat diperlukan.

Operasional takwa pada ayat di atas di antaranya adalah tetap membelanjakan (infaq) harta bendanya di jalan Allah baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Infaq dalam kondisi lapang, mungkin tidak seberat kala dalam kondisi sempit (amat berhajat terhadap harta). Tetapi, jika ingin sampai pada derajat takwa, keduanya mesti diupayakan.

Muslim yang mau berpikir, tentu akan menggali hikmah  di balik diberlakukannya perintah yang sepintas cukup memberatkan ini. Mari kita kupas perlahan-lahan.

Kalau diperhatikan, setiap akhir pekan, warga ibu kota dan warga kota-kota besar di negeri ini (dominan kaum hawa) sangat gemar kongkowatau shopping di mall.

Mall bak rumah kedua yang amat membahagiakan hati mereka. Apa pasal, diskon, sale dan obral komoditi yang mereka sukai, sehingga berada di mall meski akan menguras tabungan, tetap mereka lakukan dengan senang hati.

Sedangkan takwa, tidak sependek berbelanja di mall yang lagi obral diskon dan hadiah. Tetapi, secara logika, pengamalan takwa secara sungguh-sungguh akan mendatangkan keuntungan tak terkira, yang bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat. Tetapi, lagi-lagi di sini diperlukan kejelian atau tepatnya kedalaman berpikir, sehingga ada kekuatan untuk terus sabar dan istiqomah dalam menjalani kehidupan ini dengan takwa.

๐Ÿ’–Shalat.
Manivestasi iman paling dasar yang akan membuat ketakwaan seorang Mukmin terpelihara adalah shalat. Shalat secara fisik dalam tinjauan medis, ternyata memberikan dampak signifikan bagi kesehatan tubuh. Padahal, shalat di sisi yang lebih inti, merupakan media komunikasi setiap hamba dengan Alah Ta’ala.

Posisi sujud misalnya. Gerakan menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai itu ternyata memiliki dampak sangat bagus bagi kesehatan tubuh.

Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Manfaat pada gerakan lain, tentu juga tidak kalah baiknya bagi kesehatan tubuh. Logikanya, semakin sering shalat dilakukan semakin baik kesehatan kita. Dengan kata lain, kewajiban shalat ini sejatinya adalah perintah yang Allah berikan kepada kita untuk memenuhi kebutuhan jiwa raga manusia itu sendiri. Dengan kata lain, siapa enggan shalat apalagi tidak mau shalat, maka kerugiannya sangat luar biasa.

๐Ÿ’–Sedekah.
Sedekah ini empirisnya terkesan mengurangi aset atau harta. Tapi, hakikatnya tidak. Contoh, seorang ibu yang merelakan 100 persen daya potensi dan waktunya untuk mendidik anak-anaknya, hampir pasti akan memiliki anak yang cerdas, kuat dan insha Allah sholeh dan sholehah. Bandingkan dengan seorang ibu yang tidak memberikan 100 persen daya potensi dan waktunya kepada putra-putrinya.

Demikian pula dengan sedekah. Sedekah itu mengurangi nominal atau angka, tetapi menambah pada sisi lainnya, yang pada akhirnya akan berimbas pada penambahan nominal itu sendiri. Abdurrahman bin Auf memang banyak mengeluarkan sedekah, tetapi sedekah itu pula yang membuatnya kwalahan menerima keuntungan dalam bisnis yang dijalaninya.

Oleh karena itu, tidak salah jika belakangan muncul istilah Giving is Receiving (memberi itu hakikatnya menerima). Toh, dalam Al-Qur’an, satu sedekah atau infaq Allah janjikan balasan hingga 700 kali lipat (QS. Al-Baqarah [2]: 261). Tentu semua mensyaratkan keikhlasan dan kebeningan hati dan keseuaian dengan tuntunan Nabi.

๐Ÿ’–Memberi Maaf.
Terluka, sakit hati, setiap orang rasanya pasti pernah mengalami ini. Tetapi, memelihara dendam ilustrasinya sama dengan orang yang menyimpan bau busuk di lemari pribadinya. Mustahil kan orang mau melakukan itu?

Tetapi, dendam tidak sama dengan bau busuk. Kebanyakan orang yang enggan berpikir dan mengedepankan egonya, lebih memilih dendam daripada iman. Akhirnya tidak mau memaafkan, bahkan kalau bisa cari cara gimana caranya bisa balas dendam.

Tetapi, bagaimanapun Islam tidak menghendaki umatnya menjadi pendendam. Dalam soal ini, kita patut bercermin kepada Nabi Yusuf Alayhissalam. Beliau mengalami derita luar biasa karena sifat iri, dengki dan hasad saudara-saudaranya. Tetapi, kala Nabi Yusuf menjadi orang dan saudara-saudaranya datang dalam kondisi tak berdaya, beliau memaafkan mereka yang pernah menganiaya dan menyengsarakan kehidupan beliau.

ู‚َุงู„َ ู„ุงَ ุชَุซْุฑَูŠุจَ ุนَู„َูŠْูƒُู…ُ ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ู„ّู‡ُ ู„َูƒُู…ْ ูˆَู‡ُูˆَ ุฃَุฑْุญَู…ُ ุงู„ุฑَّุงุญِู…ِูŠู†َ

Dia (Yusuf) berkata: “Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang” (QS. Yusuf [12]: 92).

Kita bisa lihat, apa pengakuan Allah terhadap sikap Nabi Yusuf yang jantan memberi maaf itu? Allah menyebut kisah beliau sebagai sebaik-baik kisah dari sejarah kehidupan umat manusia yang pernah ada di muka bumi ini.

Tentu, masih banyak amalan lain yang penting yang juga merupakan bagian dari manivestasi takwa dalam kehidupan dan keseharian kita, yang jika diamalkan tidak saja akan mendatangkan manfaat baik bagi jiwa dan raga, tetapi juga pengakuan dari Allah Ta’ala sendiri yang mencptakan kita ini. Oleh karena itu, selayaknya hidup ini kita orientasikan untuk menjadi pribadi yang membangun keluarga dan masyarakat yang bertakwa.*

๐ŸŒธWallahu alam๐ŸŒธ

๐Ÿ’ž *Tanya Jawab :* ๐Ÿ’ž

1. Anis_
mohon ijin bertanya bunda :
1. Bgmn ciri2 kl rezeki yg kita dptkan itu tdk berkah?
2. Kl dlm keluarga sakitnya gantian mulu,apakah itu termasuk Ketidakberkahan rizki yg kita dapatkan?

๐Ÿ“Jawaban
 mungkin bisa menjadi jawaban dari 2 pertanyaan diatas y
 Dalam Surah Al Maidah  ayat 100 Allah menjelaskan bahwa tidaklah sama antara harta haram dan harta halal. Meskipun harta yang haram begitu menakjubkan banyaknya. Sebab turunnya ayat ini dikemukakan dalam suatu riwayat, ketika Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang  haramnya arak, berdirilah seorang Badui  dan berkata " Saya pernah menjadi pedagang arak dan saya menjadi kaya raya karenanya. Apakah kekayaan ku ini bermanfaat apabila saya gunakan taat pada Allah? Nabi menjawab "sesungguhnya Allah tidak menerima kecuali yang baik." Maka turunlah surah ini yang membenarkan ucapan Rasulullah SAW (diriwayatkan oleh Al Wahidi dan Al Ashbahani dalam kitab At Targhib, yang bersumber dari Jabir).

Apakah rezeki yang berkah itu? Rezeki yang berkah adalah rezeki yang bertambah dan mengandung manfaat dan kebaikan di dalamnya. Sementara rezeki yang tidak berkah adalah sebaliknya, bertambah tapi tidak memiliki manfaat atau kebaikan di dalamnya seperti berikut ini :

Mudah Menguap. Setiap hari bekerja siang dan malam dengan berharap imbalan berupa rezeki yang dipergunakan untuk menafkahi diri dan keluarga. Tapi kadang-kadang banyak yang selalu tekor belum habis bulan uang yang diperoleh sudah habis dan harus mengutang kiri kanan. Berapapun jumlah uang yang diterima selalu habis tak bersisa bahkan masih kekurangan. Jika kondisi keuangan kita seperti ini bisa jadi rezeki kita tidak berkah.Membawa penyakit. Jika terlalu sering kena penyakit, kemungkinan rezeki kita tidak berkah. Rezeki yang diperoleh dari hasil bekerja dipergunakan untuk memberi makan tubuh yang memang kita perlukan untuk hidup. Makanan yang kita makan setiap hari akan menumbuhkan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Sari-sari makanan akan menjadi darah, otak, tulang belulang dan organ tubuh lainnya. Jika makanan yang dimakan sumbernya dari harta yang diperoleh secara haram akan mempengaruhi kondisi tubuh dan melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Allah menyebut harta haram pada surah Al Maidah ayat 100 di atas sebagai Khabits, menunjukkan sesuatu yang menjijikkan seperti kotoran dan bangkai busuk serta tidak pantas untuk dikonsumsi karena akan merusak tubuh. Tidak membawa ketenangan. Secara mentalitas dan psikologis harta mampu mempengaruhi hati manusia. Seseorang yang selalu merasa gelisah, was-was tanpa sebab kemungkinan rizki yang diperolehnya tidak berkah. Terkait dengan cara memperolehnya yang tidak memikirkan halal atau haram. Jika perolehan harta berasal dari hasil kerja yang tidak baik - syubhat, makruh, haram akan menuntun pemiliknya jadi rakus dan kejam, mengalami kebutaan hati nurani karena tidak mampu membedakan yang halal dan haram. Gelisah dan was-was jika perbuatannya di ketahui orang banyak tapi tidak takut padahal Allah melihat. Sulit dipakai taat pada Allah.  Seperti dikemukakan di atas bahwa rezeki haram tidak bisa dipakai untuk taat kepada Allah. Harta yang diperoleh dari hasil korupsi, menipu orang dipakai untuk membangun mesjid atau sedekah anak yatim tidak akan diterima Allah karena Allah hanya menerima yang baik. Apa jadinya harta yang banyak jika hanya mendorong kita ke neraka dan menjauhkan rahmat Allah? Mungkinkah tubuh yang memakan makanan haram, ditutupi pakaian haram mampu mempersembahkan nilai yang baik di sisi Allah SWT? Tentu tidak!

Semoga kita adalah bagian dari orang yang mendapatkan rezeki berkah. Janganlah kita berjalan dengan  menyombongkan diri di muka bumi karena amat mudah bagi Allah untuk mengambil apa saja yang ada pada diri kita. Semua itu hanya titipan. Wallahu alam


2. Arita
Tanya
Adakah tanda yang bisa kita rasakan saat rejeki yang kita dapatkan itu membawa berkah atau tidak

๐Ÿ“Jawaban
 Rezeki yang berkah adalah rezeki yang diperoleh dari sumber-sumber yang halal dan dipergunakan untuk kebaikan di jalan Allah. Untuk mengetahui apakah rezeki kita termasuk rezeki yang berkah dapat diketahui melalui tanda-tanda umum berikut ini

Hati semakin dekat dengan Allah dan jiwa tenang. "Tidak sama yang buruk (rezeki yang haram) dengan yang baik (rezeki yang halal) meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal agar kamu mendapat keberuntungan." (Q.S. Al Maidah : 100). Ayat ini menunjukkan  hubungan rezeki yang berkah dengan keberuntungan. Rezeki yang berkah bersumber dari sesuatu yang halal akan membuat hati merasa dekat dengan Allah karena telah dilimpahkan begitu banyak nikmat. Setiap kebaikan yang dilakukantermasuk rezeki yang dimanfaatkan untuk kebaikan akan membuat perasaan senang, tenang dan damai karena telah berbuat manfaat bagi diri dan orang lain. Mudah memberi sedekah dan menunaikan zakat. Orang yang menyadari bahwa dalam rezekinya terdapat hak orang lain dan bahwa hartanya hanya titipan semata dengan mudah menunaikan zakat dan sedekah. Rasa ikhlas berbagi dan memberi pada orang lain adalah sifat mulia yang hanya dimiliki oleh orang yang diberkahi rezekinya.Keluarga harmonis dan dikaruniai anak yang saleh/salehah."Hai para rasul makanlah yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal saleh".(Q.S.23 : 51). Secara mentalitas dan psikologis makanan yang kita makan dapat mempengaruhi hati manusia. Termasuk juga dengan rezeki yang kita peroleh secara haram akanmempengaruhi kualitas anak-anak dan istri yang memakannya. Anak-anak akan menjadi jauh dari Allah dan bisa jadi rumah tangga penuh dengan pertengkaran yangbisa berujung perceraian.Senantiasa merasa cukup dan syukur."Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah. Ayat ini menunjukkan bahwa hanya rezeki yang halal yang bisa membuat orang bersyukur. Rezeki haram akan membuat orang merasa kurang dan semakin tamak, rakus dalam menumpuk harta untuk kepentingannya semata karena merasa semua itu adalah rezeki yang diperoleh karena hasil usahanya sendiri.

Jika dalam perjalanan hidup anda merasakan yang sebaliknya seperti hati jadi menjauh dari Allah, selalu was-was dan tidak tenang, susah untuk berbagi, anak-anak jadi liar, nakal, tukang cari masalah dan istri yang tidak taat, serta selalu merasa kurang, maka waspadalah mungkin rezeki anda tidak berkah. Segera introspeksi, mohon ampun kepada Allah dan benahi diri sebelum terlambat karena ajal sudah menjemput.

3. Lola
 ijin bertanya Bun

1. Apa ciri orang yang memiliki keberkahan hidup?
Rezeki yang berkah adalah rezeki yang diperoleh dari sumber-sumber yang halal dan dipergunakan untuk kebaikan di jalan Allah. Untuk mengetahui apakah rezeki kita termasuk rezeki yang berkah dapat diketahui melalui tanda-tanda umum berikut ini

Hati semakin dekat dengan Allah dan jiwa tenang. "Tidak sama yang buruk (rezeki yang haram) dengan yang baik (rezeki yang halal) meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal agar kamu mendapat keberuntungan." (Q.S. Al Maidah : 100). Ayat ini menunjukkan  hubungan rezeki yang berkah dengan keberuntungan. Rezeki yang berkah bersumber dari sesuatu yang halal akan membuat hati merasa dekat dengan Allah karena telah dilimpahkan begitu banyak nikmat. Setiap kebaikan yang dilakukantermasuk rezeki yang dimanfaatkan untuk kebaikan akan membuat perasaan senang, tenang dan damai karena telah berbuat manfaat bagi diri dan orang lain. Mudah memberi sedekah dan menunaikan zakat. Orang yang menyadari bahwa dalam rezekinya terdapat hak orang lain dan bahwa hartanya hanya titipan semata dengan mudah menunaikan zakat dan sedekah. Rasa ikhlas berbagi dan memberi pada orang lain adalah sifat mulia yang hanya dimiliki oleh orang yang diberkahi rezekinya.Keluarga harmonis dan dikaruniai anak yang saleh/salehah."Hai para rasul makanlah yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal saleh".(Q.S.23 : 51). Secara mentalitas dan psikologis makanan yang kita makan dapat mempengaruhi hati manusia. Termasuk juga dengan rezeki yang kita peroleh secara haram akanmempengaruhi kualitas anak-anak dan istri yang memakannya. Anak-anak akan menjadi jauh dari Allah dan bisa jadi rumah tangga penuh dengan pertengkaran yangbisa berujung perceraian.Senantiasa merasa cukup dan syukur."Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah. Ayat ini menunjukkan bahwa hanya rezeki yang halal yang bisa membuat orang bersyukur. Rezeki haram akan membuat orang merasa kurang dan semakin tamak, rakus dalam menumpuk harta untuk kepentingannya semata karena merasa semua itu adalah rezeki yang diperoleh karena hasil usahanya sendiri.

Jika dalam perjalanan hidup anda merasakan yang sebaliknya seperti hati jadi menjauh dari Allah, selalu was-was dan tidak tenang, susah untuk berbagi, anak-anak jadi liar, nakal, tukang cari masalah dan istri yang tidak taat, serta selalu merasa kurang, maka waspadalah mungkin rezeki anda tidak berkah. Segera introspeksi, mohon ampun kepada Allah dan benahi diri sebelum terlambat karena ajal sudah menjemput.

2. Jika ada yg sholat sering lalai tapi kok rejeki lancar gimana Bun

ini ladang pahala bagi kita utk mengingatkan saudara kita....

bahwa Allah menyayangi kita utk mengambil pelajaran dari hidupnya

 

4. Refia
  Bagaimana menyadarkan seseorg yg sudah terlanjur gila harta bahkan soal agamapun diremehkan? Org tsb malu jika miskin...

๐Ÿ“Jawaban
Ingatkan ia jika kamu mampu jika tak minta bantuan org lain atau perdengarkan tausiyah ust2 ttg kehidupan dunia yg menipu...perbanyak doa utknya agar menyadari kekeliruannya


 5. Endah
Bunda..membaca kisah Uswatun Khasanah dan Istri tercinta..Ibu Khadijah..harta beliau yang awalnya melimpah..di akhir hidup beliau baju bertambal sana sini๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ
Kalau misal ada hamba di jaman skrg yang meniru beliau,bekerja siang malam gak punya harta..apakah ini juga harta yang tak berkah?


๐Ÿ“Jawaban
 tdk begitu juga sayang q, apa yg dicontihkan ibunda khodijah adl bgmn kita utk mampu meneladaninya berinfak membiayai dakwah Rosulullah...


6. Wuri_jepara
Mau tanya bagaimana cara sedekah padahal harta yg cm cukup buat makan saja?

๐Ÿ“Jawaban
 bsedekah tak hy jika punya uang namun setiap kebaikan yg kita lakukan stiap kalimat thoyyibah yg kita lantunkan itu semua adalah sedekah dan bahkan senyummanismu utk saudaramu juga sedekah
Coba baca kembali jawaban2 bunda insyaAllah kamu akan memahami
 yg jelas apapun yg Allah berikan kpd kita adalah cara Allah mentarbiyah hambanya
 jika kita menyikapinya dg baik membawa ktundukan dan ketaatan itu adalah cara Allah utk meningkatkan derajat kita

7. Ts2
   Assalamu'alaikum, mau tanya..
1. Bagaimana cara nya untuk menyeimbang kan antara duniawi dan akhirat (beribadah, dll). Apalagi dgn zaman yg sudah modern seperti ini?

๐Ÿ“Jawaban
Lakukan 4 hal diataa insyaAllah seimbang dunia akhirat...niatkan semua yg kitalakukan sbg ibadah kpdNya

2. Saya minta motivasi dari bunda.. bagaimana cara kita untuk istiqamah dalam 4 kunci tersebut dalam meraih keberkahan hidup

๐Ÿ“Jawaban
1. pahami makna dan pentingnya k4 kunci kberkahan tsb
2. berkumpullah dg komunitas kebaikan
3. pelakari shiroh org2 yg istiqomah dan bgmn mereka istiqomah
4. perbanyak pinta kpdNya agar kita istiqomah

 8.  Haifa
 klo gaji kita selalu abis gk puguh dan gk ada hasil... apa bisa dibilang gk berkah? Secara klo diliat jumlah akan cukup utk beberapa bulan tp malah habis  begitu aja๐Ÿ˜ท๐Ÿ˜ท...

๐Ÿ“Jawaban
ini mah pola hidup...gaya hidup sosialita gitu....
 ifah sayang....kita hidup tdk utk hari ini saja dan tidak utk didunia saja....
 perlu perencanaan tentunya....
 end in mind mesti kita buat...


๐Ÿ’ž *Cloosing statement :* ๐Ÿ’ž
~~~~~~~


〰〰〰〰〰〰๐Ÿฆ‹
๐ŸŽค : Sholcan *Arhetta*
✍๐Ÿผ : Sholcan *Arhetta*

๐ŸŒน

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG : Telaga Surga
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ’ž๐Ÿ’ž

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thibbun Nabawi

8 Ciri-Ciri Ayah Yang Hebat

Qowiyul Azam