Jadikan Dunia Selayaknya Penjara
๐ฟ NOTULEN KAJIAN ONLINE TELAGA SURGA
๐ Sabtu, 6 Januari 2018
⏰ 19.15 wib
๐ Jadikan Dunia Selayaknya Penjara
๐ง๐ป Ustadzah Rochma Yulika
๐ Materi ๐
*Jadikan Dunia Selayaknya Penjara*
Oleh: Rochma Yulika
Dunia ini fana ..
Dan segala yang ada di dalamnya punya masa.
Tak ada yang abadi dan semua akan mati.
Bukan hanya makhluk hidup yang akan habis jatah hidupnya tetapi benda mati pun berumur dan akan sirna bila Allah sudah menentukan kadarnya.
Allah ciptakan dunia bukan tanpa maksud. Bahkan diciptakannya manusia untuk melewati dunia itu dimaksudkan menilai siapa diantara manusia yang mengumpulkan amal terbaik (liyabluwakum ayyukum ahsanu amala).
Untuk menguji siapa saja yang memiliki amal terbaik maka Allah ciptakan banyak godaan yang menyilaukan dan ujian berat yang melelahkan. Dan jika kita lolos dari segala goda dan coba layaklah kita menjadi manusia pilihan.
HIDUP di dunia ini memang terasa lebih menyenangkan bagi mereka yang memang begitu menikmati hidup. Namun, tak sedikit pula orang yang enggan untuk berlama-lama tinggal di dunia ini. Hanya saja, ada segelintir orang saja yang ingin segera meninggalkan dunia dan berjumpa dengan Tuhannya.
Dunia ini penuh dengan tipuan. Banyak orang yang sudah masuk ke dalam perangkapnya. Dunia terkadang melalaikan kita dalam mengingat akhirat. Membuat kita lalai terhadap kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilaksanakan.
Silaunya dunia ini membuat mata hati kita tertutup. Sehingga, sangat sulit bagi kita untuk membedakan mana yang benar dan tidak. Di situlah kita terjerat dan terperangkap akibat kemilau dunia. Butanya mata hati membuat kita sulit untuk membentengi diri dari tipuan dunia.
Dan sebagai insan beriman jadikan dunia selayaknya penjara. Kita harus mampu mengekang segala keinginan. Kita juga harus mampu menjaga diri dari segala tawarannya yang menggiurkan. Karena ketika kita mengikuti godaan yang ada maka sesungguhnya kita akan rugi dan bukan keindahan yang kekal akan kita dapatkan namun kesengsaraan yang tiada berbatas akan kita rasakan.
Ada dua kata kunci dalam menjalani kehidupan ini. Yakni perjuangan dan pengorbanan. Mujahadah dan tadhiyah.
Karena untuk menghalau bujukannya butuh perjuangan, sementara bujukan dunia selaras dengan hasrat naluri kita sebagai manusia dan ketika melepas begitu saja godaan yang ada saat itulah butuh pengorbanan.
Lirik lagu: Antara Dua Cinta
Apa yang ada jarang disyukuri
Apa yang tiada sering dirisaukan
Nikmat yang dikecap baru kan terasa bila hilang
Apa yang diburu timbul rasa jemu
Bila sudah di dalam genggaman
Dunia ibarat air laut
Diminum hanya menambah haus
Nafsu bagaikan fatamorgana
Di padang pasir
Panas yang membahang disangka air
Dunia dan nafsu bagai bayang-bayang
Dilihat ada ditangkap hilang
Tuhan.. leraikanlah dunia
Yang mendiam di dalam hatiku
Kerana di situ tidak ku mampu
Mengumpul dua cinta
Hanya cintaMu ku harap tumbuh
Dibajai bangkai dunia yang kubunuh.
Hidup di dunia itu ibarat angan sesaat, kemudian berlalu dan akhirnya tiada.
Demi ALLAH, Dunia ini dibanding Akhirat, ibarat seseorg mencelupkan jarinya ke laut. Yg tersisa di jarinya itulah kehidupan dunia. HR Muslim.
Namun, terkadang banyak sekali manusia-manusia yang tak menyadari bahwa kehidupan akan berujung pada ketiadaannya.
Banyak di antara mereka yang begitu serakah mengejar dunia seolah apa yang dikejar akan mengekalkannya.
Kekuasaan, harta, wanita dan semua yang bagi mereka yang menghadirkan kebahagiaan ingin dimilikinya. Hingga waktu seolah tak tersisa dan melabeli diri dengan kata “sibuk”.
”Orang sibuk” begitulah istilah yang biasa kita dengar. Ketika ada orang lain bertanya, “Sudahkah beribadah kepada Allah?” Akan ada jawaban, “Maaf saya sibuk.” Kemudian ada pertanyaan lagi, sudahkah memrioritaskan waktu untuk bermesra dengan Allah melalui kalam Nya?” Terdengar jawaban yang sangat naif,”Maaf, tadi lagi pelatihan, tadi banyak order,” dll. Banyak model alasan yang terlontar hanya sekedar untuk menutupi kelemahan dirinya.
Hidup menjadi kosong dari ruhiyah, dari sensasi akan kecintaannya pada yang kuasa lantaran lebih mencintai dunia.
Sejenak merenung nasihat Hasan Al Bisri. Beliau berkata,”Wahai Anak Adam, kalian tak lain adalah kumpulan hari. Setiap satu hari berlalu maka sebagian dr kalian pun ikut pergi.”
DUNIA dicipta bukan untuk ditempati, namun DUNIA dicipta sekedar untuk dilewati. Begitu pun HIDUP bukanlah saatnya menikmati perbekalan yg ada namun saatnya mengumpulkan perbekalan untuk kehidupan kelak. BERJUANGLAH utk hari yg sudah pasti dan pastilah kita dapati kehidupan hakiki.
Wallahu musta’an
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. al-Hadรฎd [57]: 20).
Ketahuilah, kebahagiaan di dunia ini tak akan tercapai kecuali dengan menjadikannya jalan menuju akhirat. Di sanalah kenikmatan yang abadi berada. Sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di hati manusia.
Beginilah hakikat dunia, wahai saudaraku! Jangan sampai ia menipumu. Bukankah kita datang ke dunia ini atas kehendak dari sang Pencipta? Kita pun kelak akan berpulang atas kehendak-Nya juga. Dan jika Ia telah menghendaki, kita tidak akan pernah mampu menolaknya. Berapa banyak orang yang sudah berpulang mendahului kita? Dan berapa banyak orang yang akan datang menggantikan kita? Perumpamaannya seperti sebuah ombak di lautan yang datang silih berganti. Satu ombak hilang ditelan pantai, datang berikutnya susul-menyusul. Begitu pula dunia ini, hilang satu tumbuh seribu. Jika saatnya nanti tiba, semua akan binasa.
Kadang kita tak sadar, ada kata melukai, ada sikap penuh benci, ada perilaku tak berbudi, kekanglah hawa nafsu itu... jadikan sebagai sarana mengukur diri dan memperbaiki diri.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”. (QS. Al Hasyr: 18)
ุฃَُُْููู َِْْูููู َูุฐَุง َูุฃَุณْุชَุบِْูุฑُْูุง ุงَููู ِْูู ََُูููู ْ - ูุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู.
berkahnya ilmu bila diamalkan, jika diabaikan maka catatan dosa sdh disiapkan.
Coba kt muhasabahi, dari ilmu yg dismpekan muwajih seberap persen diinternalisasi dan diamalkan, yah semoga kita bukan tergolong orang yang mengbaikan ilmu dan menjadikan majelis ilmu sbg trend kekinian yg kehilangan ruh.
Dari Usamah bin Zaid, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُูุฌَุงุกُ ุจِุงูุฑَّุฌُِู َْููู َ ุงَِْูููุงู َุฉِ ََُْููููู ِูู ุงَّููุงุฑِ ، َูุชَْูุฏَُِูู ุฃَْูุชَุงุจُُู ِูู ุงَّููุงุฑِ ، ََููุฏُูุฑُ َูู َุง َูุฏُูุฑُ ุงْูุญِู َุงุฑُ ุจِุฑَุญَุงُู ، ََููุฌْุชَู ِุนُ ุฃَُْูู ุงَّููุงุฑِ ุนََِْููู ، َََُُููููููู ุฃَْู ُููุงَُู ، ู َุง ุดَุฃَُْูู ุฃََْููุณَ ُْููุชَ ุชَุฃْู ُุฑَُูุง ุจِุงْูู َุนْุฑُِูู َูุชََْููู ุนَِู ุงْูู َُْููุฑِ َูุงَู ُْููุชُ ุขู ُุฑُُูู ْ ุจِุงْูู َุนْุฑُِูู َููุงَ ุขุชِِูู ، َูุฃََْููุงُูู ْ ุนَِู ุงْูู َُْููุฑِ َูุขุชِِูู
“Ada seseorang yang didatangkan pada hari kiamat lantas ia dilemparkan dalam neraka. Usus-ususnya pun terburai di dalam neraka. Lalu dia berputar-putar seperti keledai memutari penggilingannya. Lantas penghuni neraka berkumpul di sekitarnya lalu mereka bertanya, “Wahai fulan, ada apa denganmu? Bukankah kamu dahulu yang memerintahkan kami kepada yang kebaikan dan yang melarang kami dari kemungkaran?” Dia menjawab, “Memang betul, aku dulu memerintahkan kalian kepada kebaikan tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku dulu melarang kalian dari kemungkaran tapi aku sendiri yang mengerjakannya.” (HR. Bukhari no. 3267 dan Muslim no. 2989).
Lihatlah pula kata Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
ู ู ุชุนูู ุนูู ุง ูู ูุนู ู ุจู ูู ูุฒุฏู ุฅูุง ูุจุฑุง
“Siapa yang belajar ilmu (agama) lantas ia tidak mengamalkannya, maka hanya kesombongan pada dirinya yang terus bertambah.” (Disebutkan oleh Imam Adz Dzahabi dalam Al Kabair, hal. 75)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata,
ูุงَ ุชَุนََّูู ُูุง ุงْูุนِْูู َ ِูุชُุจَุงُููุง ุจِِู ุงْูุนَُูู َุงุกَ َููุงَ ِูุชُู َุงุฑُูุง ุจِِู ุงูุณََُّููุงุกَ َููุงَ ุชَุฎََّูุฑُูุง ุจِِู ุงْูู َุฌَุงِูุณَ َูู َْู َูุนََู ุฐََِูู َูุงَّููุงุฑُ ุงَّููุงุฑُ
“Janganlah belajar ilmu agama untuk berbangga diri di hadapan para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh, dan jangan mengelilingi majelis untuk maksud seperti itu. Karena barangsiapa yang melakukan demikian, maka neraka lebih pantas baginya, neraka lebih pantas baginya.” (HR. Ibnu Majah no. 254. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan).” (HR. Muslim no. 2722).
๐ Tanya Jawab ๐
1. Umi kalau sdh berkeluarga pny anak.. Apakah kita lbh baik mengurus anak atau kt mengamalkan ilmu sprt di sekolah umi?
*Jawab:*
ilmu kehidupan berbeda dg ilmu sekolahan.
tapi semua ilmu selalu ada manfaatnya. semua kewajiban tinggal kita pandai2 mengatur.
2. Maksud nya lebih utama ngurus anak atau kita membagi ilmu umi?
*Jawab:*
pertanyaan yg sama. semua itu kewajiban. dan kita hrs pandai mengatur. kita diberi wkt 24 jam. sy sejak anak2 msih kecil pun jg berperan di jalan dakwah.
3. Semisal : saya belajar ilmu agama (kitab) termasuk paling tinggi tetapi masih belom faham. Dari ketidak fahaman tsb. Saya pun tidak berani untuk mengamalkan nya.
Apakah saya tergolong dgn sifat sombong?
Yang dijelaskan dalam kata Ibnu Mas'ud Radhiyaallahu 'anhu
*Jawab:*
amalan itu proses. contoh apa ketika ada seorg br masuk islam dia blm paham betul ttg shalat smntr dia hrs menunaikan stlh syahadat trs tdk melakukan?
4. ๐๐ป♀ijin bertanya ustadzah
Jk kita admin di odoj, atau bahkan kormin, kita diwajibkan utk ikut kajian online ini dan itu, sementara waktu utk itu terkadang susah dan terbentur dg dunta. Apa sebaiknya dilepas agar tdk terbebani menyepelekan ilmu?
*Jawab:*
min dibaca dipahami mengamalkan butuh proses sesuai dg kemampuan.
apa ketika kt tau kewajiban sedekah smntr kita kurang langsung sj zakat banyak? mastatha'tum
kemampun utk berdakwah itu sm, tp balighu 'anni walau ayah.
apalagi dalm sebuah lingkran apa bs kt nyambi? itu bedanya.
5. jujur kalo saya ada sebagian yg terlewat untuk dibaca..dr kajian2 yg dibaca berharap bisa belajar membawa diri saya menjadi lebih baik,meminimalkan membaca hal2 lain yg tdk penting,tulisan bisa dibagikan ke teman(meminimalkan pasang2 foto☺)
tp kadang timbul perasaan bangga waah tulisan yg saya pasang banyak yg lihat/merasa lbh baik dibanding memasang foto..bagaimana ustadzah..?
*Jawab:*
Hindari perasaan itu. Smg kt selalu melakukan utk Allah dan meluruskan niat krn Nya.
6. Teh kalo saya punya anak, anak saya ku tinggal di jawa ikut orang tua sedangkan saya menetap (bekerja) nya d sumatra sama suami.
Nah itu kira2 boleh nggak yaa teh?
*Jawab:*
Boleh aja asal komunikasi terjalin
๐ Closing Statement๐
Bismillah...
Ya Rabb....
Kami berharap agar Engkau selalu menunjuki hati kami
Menuntun langkah kami
Agar tak salah arah
Agar tak terjebak fitnah
Ya Rabb...
Lindungi kami dari ilmu yang tidak bermanfaat
Jadikan kami hamba yang taat
Yang berusaha untuk menjalankan syariat
Dan mengamalkan ilmu yang didapat.
Ya Rabb
Jaga hati kami dari kesombongan
Dari kehinaan dan dari segala keburukan
Semoga Engkau mengampuni khilaf kami dan berkenan mengumpulkan kami di Surga Mu
Aamiin yaa mujibassailin.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1&2
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐คModerator : Sholcan *Fitria*
๐Notulis : Sholcan *Asri*
๐น๐ฆ
๐ Sabtu, 6 Januari 2018
⏰ 19.15 wib
๐ Jadikan Dunia Selayaknya Penjara
๐ง๐ป Ustadzah Rochma Yulika
๐ Materi ๐
*Jadikan Dunia Selayaknya Penjara*
Oleh: Rochma Yulika
Dunia ini fana ..
Dan segala yang ada di dalamnya punya masa.
Tak ada yang abadi dan semua akan mati.
Bukan hanya makhluk hidup yang akan habis jatah hidupnya tetapi benda mati pun berumur dan akan sirna bila Allah sudah menentukan kadarnya.
Allah ciptakan dunia bukan tanpa maksud. Bahkan diciptakannya manusia untuk melewati dunia itu dimaksudkan menilai siapa diantara manusia yang mengumpulkan amal terbaik (liyabluwakum ayyukum ahsanu amala).
Untuk menguji siapa saja yang memiliki amal terbaik maka Allah ciptakan banyak godaan yang menyilaukan dan ujian berat yang melelahkan. Dan jika kita lolos dari segala goda dan coba layaklah kita menjadi manusia pilihan.
HIDUP di dunia ini memang terasa lebih menyenangkan bagi mereka yang memang begitu menikmati hidup. Namun, tak sedikit pula orang yang enggan untuk berlama-lama tinggal di dunia ini. Hanya saja, ada segelintir orang saja yang ingin segera meninggalkan dunia dan berjumpa dengan Tuhannya.
Dunia ini penuh dengan tipuan. Banyak orang yang sudah masuk ke dalam perangkapnya. Dunia terkadang melalaikan kita dalam mengingat akhirat. Membuat kita lalai terhadap kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilaksanakan.
Silaunya dunia ini membuat mata hati kita tertutup. Sehingga, sangat sulit bagi kita untuk membedakan mana yang benar dan tidak. Di situlah kita terjerat dan terperangkap akibat kemilau dunia. Butanya mata hati membuat kita sulit untuk membentengi diri dari tipuan dunia.
Dan sebagai insan beriman jadikan dunia selayaknya penjara. Kita harus mampu mengekang segala keinginan. Kita juga harus mampu menjaga diri dari segala tawarannya yang menggiurkan. Karena ketika kita mengikuti godaan yang ada maka sesungguhnya kita akan rugi dan bukan keindahan yang kekal akan kita dapatkan namun kesengsaraan yang tiada berbatas akan kita rasakan.
Ada dua kata kunci dalam menjalani kehidupan ini. Yakni perjuangan dan pengorbanan. Mujahadah dan tadhiyah.
Karena untuk menghalau bujukannya butuh perjuangan, sementara bujukan dunia selaras dengan hasrat naluri kita sebagai manusia dan ketika melepas begitu saja godaan yang ada saat itulah butuh pengorbanan.
Lirik lagu: Antara Dua Cinta
Apa yang ada jarang disyukuri
Apa yang tiada sering dirisaukan
Nikmat yang dikecap baru kan terasa bila hilang
Apa yang diburu timbul rasa jemu
Bila sudah di dalam genggaman
Dunia ibarat air laut
Diminum hanya menambah haus
Nafsu bagaikan fatamorgana
Di padang pasir
Panas yang membahang disangka air
Dunia dan nafsu bagai bayang-bayang
Dilihat ada ditangkap hilang
Tuhan.. leraikanlah dunia
Yang mendiam di dalam hatiku
Kerana di situ tidak ku mampu
Mengumpul dua cinta
Hanya cintaMu ku harap tumbuh
Dibajai bangkai dunia yang kubunuh.
Hidup di dunia itu ibarat angan sesaat, kemudian berlalu dan akhirnya tiada.
Demi ALLAH, Dunia ini dibanding Akhirat, ibarat seseorg mencelupkan jarinya ke laut. Yg tersisa di jarinya itulah kehidupan dunia. HR Muslim.
Namun, terkadang banyak sekali manusia-manusia yang tak menyadari bahwa kehidupan akan berujung pada ketiadaannya.
Banyak di antara mereka yang begitu serakah mengejar dunia seolah apa yang dikejar akan mengekalkannya.
Kekuasaan, harta, wanita dan semua yang bagi mereka yang menghadirkan kebahagiaan ingin dimilikinya. Hingga waktu seolah tak tersisa dan melabeli diri dengan kata “sibuk”.
”Orang sibuk” begitulah istilah yang biasa kita dengar. Ketika ada orang lain bertanya, “Sudahkah beribadah kepada Allah?” Akan ada jawaban, “Maaf saya sibuk.” Kemudian ada pertanyaan lagi, sudahkah memrioritaskan waktu untuk bermesra dengan Allah melalui kalam Nya?” Terdengar jawaban yang sangat naif,”Maaf, tadi lagi pelatihan, tadi banyak order,” dll. Banyak model alasan yang terlontar hanya sekedar untuk menutupi kelemahan dirinya.
Hidup menjadi kosong dari ruhiyah, dari sensasi akan kecintaannya pada yang kuasa lantaran lebih mencintai dunia.
Sejenak merenung nasihat Hasan Al Bisri. Beliau berkata,”Wahai Anak Adam, kalian tak lain adalah kumpulan hari. Setiap satu hari berlalu maka sebagian dr kalian pun ikut pergi.”
DUNIA dicipta bukan untuk ditempati, namun DUNIA dicipta sekedar untuk dilewati. Begitu pun HIDUP bukanlah saatnya menikmati perbekalan yg ada namun saatnya mengumpulkan perbekalan untuk kehidupan kelak. BERJUANGLAH utk hari yg sudah pasti dan pastilah kita dapati kehidupan hakiki.
Wallahu musta’an
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. al-Hadรฎd [57]: 20).
Ketahuilah, kebahagiaan di dunia ini tak akan tercapai kecuali dengan menjadikannya jalan menuju akhirat. Di sanalah kenikmatan yang abadi berada. Sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di hati manusia.
Beginilah hakikat dunia, wahai saudaraku! Jangan sampai ia menipumu. Bukankah kita datang ke dunia ini atas kehendak dari sang Pencipta? Kita pun kelak akan berpulang atas kehendak-Nya juga. Dan jika Ia telah menghendaki, kita tidak akan pernah mampu menolaknya. Berapa banyak orang yang sudah berpulang mendahului kita? Dan berapa banyak orang yang akan datang menggantikan kita? Perumpamaannya seperti sebuah ombak di lautan yang datang silih berganti. Satu ombak hilang ditelan pantai, datang berikutnya susul-menyusul. Begitu pula dunia ini, hilang satu tumbuh seribu. Jika saatnya nanti tiba, semua akan binasa.
Kadang kita tak sadar, ada kata melukai, ada sikap penuh benci, ada perilaku tak berbudi, kekanglah hawa nafsu itu... jadikan sebagai sarana mengukur diri dan memperbaiki diri.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”. (QS. Al Hasyr: 18)
ุฃَُُْููู َِْْูููู َูุฐَุง َูุฃَุณْุชَุบِْูุฑُْูุง ุงَููู ِْูู ََُูููู ْ - ูุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู.
berkahnya ilmu bila diamalkan, jika diabaikan maka catatan dosa sdh disiapkan.
Coba kt muhasabahi, dari ilmu yg dismpekan muwajih seberap persen diinternalisasi dan diamalkan, yah semoga kita bukan tergolong orang yang mengbaikan ilmu dan menjadikan majelis ilmu sbg trend kekinian yg kehilangan ruh.
Dari Usamah bin Zaid, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُูุฌَุงุกُ ุจِุงูุฑَّุฌُِู َْููู َ ุงَِْูููุงู َุฉِ ََُْููููู ِูู ุงَّููุงุฑِ ، َูุชَْูุฏَُِูู ุฃَْูุชَุงุจُُู ِูู ุงَّููุงุฑِ ، ََููุฏُูุฑُ َูู َุง َูุฏُูุฑُ ุงْูุญِู َุงุฑُ ุจِุฑَุญَุงُู ، ََููุฌْุชَู ِุนُ ุฃَُْูู ุงَّููุงุฑِ ุนََِْููู ، َََُُููููููู ุฃَْู ُููุงَُู ، ู َุง ุดَุฃَُْูู ุฃََْููุณَ ُْููุชَ ุชَุฃْู ُุฑَُูุง ุจِุงْูู َุนْุฑُِูู َูุชََْููู ุนَِู ุงْูู َُْููุฑِ َูุงَู ُْููุชُ ุขู ُุฑُُูู ْ ุจِุงْูู َุนْุฑُِูู َููุงَ ุขุชِِูู ، َูุฃََْููุงُูู ْ ุนَِู ุงْูู َُْููุฑِ َูุขุชِِูู
“Ada seseorang yang didatangkan pada hari kiamat lantas ia dilemparkan dalam neraka. Usus-ususnya pun terburai di dalam neraka. Lalu dia berputar-putar seperti keledai memutari penggilingannya. Lantas penghuni neraka berkumpul di sekitarnya lalu mereka bertanya, “Wahai fulan, ada apa denganmu? Bukankah kamu dahulu yang memerintahkan kami kepada yang kebaikan dan yang melarang kami dari kemungkaran?” Dia menjawab, “Memang betul, aku dulu memerintahkan kalian kepada kebaikan tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya. Dan aku dulu melarang kalian dari kemungkaran tapi aku sendiri yang mengerjakannya.” (HR. Bukhari no. 3267 dan Muslim no. 2989).
Lihatlah pula kata Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
ู ู ุชุนูู ุนูู ุง ูู ูุนู ู ุจู ูู ูุฒุฏู ุฅูุง ูุจุฑุง
“Siapa yang belajar ilmu (agama) lantas ia tidak mengamalkannya, maka hanya kesombongan pada dirinya yang terus bertambah.” (Disebutkan oleh Imam Adz Dzahabi dalam Al Kabair, hal. 75)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata,
ูุงَ ุชَุนََّูู ُูุง ุงْูุนِْูู َ ِูุชُุจَุงُููุง ุจِِู ุงْูุนَُูู َุงุกَ َููุงَ ِูุชُู َุงุฑُูุง ุจِِู ุงูุณََُّููุงุกَ َููุงَ ุชَุฎََّูุฑُูุง ุจِِู ุงْูู َุฌَุงِูุณَ َูู َْู َูุนََู ุฐََِูู َูุงَّููุงุฑُ ุงَّููุงุฑُ
“Janganlah belajar ilmu agama untuk berbangga diri di hadapan para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh, dan jangan mengelilingi majelis untuk maksud seperti itu. Karena barangsiapa yang melakukan demikian, maka neraka lebih pantas baginya, neraka lebih pantas baginya.” (HR. Ibnu Majah no. 254. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan).” (HR. Muslim no. 2722).
๐ Tanya Jawab ๐
1. Umi kalau sdh berkeluarga pny anak.. Apakah kita lbh baik mengurus anak atau kt mengamalkan ilmu sprt di sekolah umi?
*Jawab:*
ilmu kehidupan berbeda dg ilmu sekolahan.
tapi semua ilmu selalu ada manfaatnya. semua kewajiban tinggal kita pandai2 mengatur.
2. Maksud nya lebih utama ngurus anak atau kita membagi ilmu umi?
*Jawab:*
pertanyaan yg sama. semua itu kewajiban. dan kita hrs pandai mengatur. kita diberi wkt 24 jam. sy sejak anak2 msih kecil pun jg berperan di jalan dakwah.
3. Semisal : saya belajar ilmu agama (kitab) termasuk paling tinggi tetapi masih belom faham. Dari ketidak fahaman tsb. Saya pun tidak berani untuk mengamalkan nya.
Apakah saya tergolong dgn sifat sombong?
Yang dijelaskan dalam kata Ibnu Mas'ud Radhiyaallahu 'anhu
*Jawab:*
amalan itu proses. contoh apa ketika ada seorg br masuk islam dia blm paham betul ttg shalat smntr dia hrs menunaikan stlh syahadat trs tdk melakukan?
4. ๐๐ป♀ijin bertanya ustadzah
Jk kita admin di odoj, atau bahkan kormin, kita diwajibkan utk ikut kajian online ini dan itu, sementara waktu utk itu terkadang susah dan terbentur dg dunta. Apa sebaiknya dilepas agar tdk terbebani menyepelekan ilmu?
*Jawab:*
min dibaca dipahami mengamalkan butuh proses sesuai dg kemampuan.
apa ketika kt tau kewajiban sedekah smntr kita kurang langsung sj zakat banyak? mastatha'tum
kemampun utk berdakwah itu sm, tp balighu 'anni walau ayah.
apalagi dalm sebuah lingkran apa bs kt nyambi? itu bedanya.
5. jujur kalo saya ada sebagian yg terlewat untuk dibaca..dr kajian2 yg dibaca berharap bisa belajar membawa diri saya menjadi lebih baik,meminimalkan membaca hal2 lain yg tdk penting,tulisan bisa dibagikan ke teman(meminimalkan pasang2 foto☺)
tp kadang timbul perasaan bangga waah tulisan yg saya pasang banyak yg lihat/merasa lbh baik dibanding memasang foto..bagaimana ustadzah..?
*Jawab:*
Hindari perasaan itu. Smg kt selalu melakukan utk Allah dan meluruskan niat krn Nya.
6. Teh kalo saya punya anak, anak saya ku tinggal di jawa ikut orang tua sedangkan saya menetap (bekerja) nya d sumatra sama suami.
Nah itu kira2 boleh nggak yaa teh?
*Jawab:*
Boleh aja asal komunikasi terjalin
๐ Closing Statement๐
Bismillah...
Ya Rabb....
Kami berharap agar Engkau selalu menunjuki hati kami
Menuntun langkah kami
Agar tak salah arah
Agar tak terjebak fitnah
Ya Rabb...
Lindungi kami dari ilmu yang tidak bermanfaat
Jadikan kami hamba yang taat
Yang berusaha untuk menjalankan syariat
Dan mengamalkan ilmu yang didapat.
Ya Rabb
Jaga hati kami dari kesombongan
Dari kehinaan dan dari segala keburukan
Semoga Engkau mengampuni khilaf kami dan berkenan mengumpulkan kami di Surga Mu
Aamiin yaa mujibassailin.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WAG :
1. Telaga Surga 1&2
2. Telaga Surga Junior
FB : Telaga Surga
IG : Telaga_Surga
Youtube : Telaga Surga
https://www.youtube.com/channel/UCNtL_tIUaF10G8OTR67jlHA
Blog : http://telagasurga17.blogspot.co.id/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐คModerator : Sholcan *Fitria*
๐Notulis : Sholcan *Asri*
๐น๐ฆ
Komentar
Posting Komentar